ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Friday, February 12, 2010 | 11:12 AM | 0 Comments

    Menhan Menerima Kunjungan Presiden Boeing Int’l Corp Asia Tenggara

    Jakarta-DMC, Menteri Perthanan RI, Purnomo Yusgiantoro , Rabu (10/02), menerima kunjungan Presiden Boeing Int’l Corp Asia Tenggara, Mr. Ralph L Boyce, beserta pendampingnya Senior executive Director S.E. Asia Region, Richard M. Hutehinson dan Vice President Asia Pasific, Joseph H.Song di kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta.

    Maksud kedatangan Mr. Ralph L Boyce yang merupakan matan duta besar Amerika Serikat untuk Indonesia tahun 1999-2002, adalah untuk menawarkan kerjasama untuk penjualan pesawat terbang bagi kepentingan pertahanan.

    Perusahaan penerbangan Boeing adalah perusahaan milik Amerika Serikat yang telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan pesawat internasional, termasuk salah satunya dengan PT DI. Bentuk kerjasama dengan perusahaan pembuatan pesawat terbang beberap Negara tersebut, yaitu memberi kesempatan membuat bagian tertentu dari pesawat Boeing.

    Menanggapi maksud dari kunjungan ini, Menhan RI menjelaskan bahwa Indonesia membutuhkan pesawat dengan sistem multi fungsi tidak hanya digunakan untuk tujuan perang (Strike), tetapi pesawat ini juga digunakan untuk operasi selain perang seperti contohnya adalah untuk angkutan logistik, sehingga Menhan mengharapkan agar dapat dikirimkan prototype yang dihimpun dalam list penawaran.

    Pada kesempatan ini juga Menhan saat menerima tamunya menjelaskan tentang adanya rencana pelaksanaan pameran Indo Defence pada akhir tahun 2010, untuk itu Menhan mengharapkan pihak Boeing juga dapat ikut berpartisipasi di dalam pemeran tersebut.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Menhan Menerima Kunjungan Presiden Boeing Int’l Corp Asia Tenggara

    Nasib Malaysia, Baru Beli Sudah Rusak

    Menteri Pertahan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengungkapkan bahwa kapal selam yang baru saja dibelinya dari Perancis mengalami kerusakan. AFP melaporkan, Ahmad Zahid kemarin (Kamis, 11/2) menyampaikan, Kapal selam pertama Malaysia yang diserahkan oleh kontraktor Perancis DCNS tahun 2009 lalu, mengalami kerusakan teknis sehingga tidak bisa menyelam.

    Tahun lalu, Malaysia menerima kapal selam pertamanya bernam KD Tunku Abdul Rahman yang merupakan satu dari dua kapal selam berjenis Scorpene yang dibelinya dari kontraktor Prancis, DCNS, dan Spanyol, Navantia, seharga 961 juta dolar AS.

    Nama kapal yang diambil dari nama perdana menteri pertama Malaysia itu dipuji sebagai suatu langkah maju kendati oposisi menuduh adanya korupsi dalam kesepakatan itu.

    Kepala Staf Angkatan Laut Malaysia, Abdul Aziz Jaafar mengatakan problem pada sistem pendingin kapal selam itu muncul Desember lalu. Dia menjelaskan, "Kami berharap kapal itu dapat menyelam kembali setelah 18 Februari. Kami akan melakukan uji coba kapal selam itu menyelam di laut tropis".

    Sumber: INDONESIAN RADIO
    Readmore --> Nasib Malaysia, Baru Beli Sudah Rusak

    AS Kecam Deklarasi Iran sebagai Negara Nuklir

    WASHINGTON, KOMPAS.com — Gedung Putih benar-benar dibuat "gatal" oleh Iran. Deklarasi sebagai negara nuklir yang dikumandangkan Presiden Ahmadinejad dalam peringatan ke-31 Revolusi Islam di Teheran, kemarin, benar-benar membuat panas telinga Amerika.

    Kecaman pun mengalir deras. Mereka memandang Iran bukan lagi mengembangkan nuklir semata-mata untuk kepentingan damai, tetapi bermotif politis. Apalagi situasi domestik Iran kini juga tengah memanas.

    Sekelompok senator dari Partai Republik pun memperkenalkan adanya rancangan undang-undang yang bertujuan untuk memberikan dukungan terbuka dari AS untuk demonstran antipemerintah di Teheran. Mereka melihat Iran adalah negara yang lapar untuk kebebasan dan Amerika mempunyai kewajiban untuk mendukung mereka.

    "Apa yang mereka lakukan itu yang didasarkan pada politik, bukan pada fisika," kecam Robert Gibbs, juru bicara kepresidenan.

    "Program nuklir itu telah mengalami serangkaian masalah sepanjang tahun. Banyak hal yang disampikan Presiden Mahmoud Ahmadinejad ternyata tidak benar," katanya.

    "Kami tidak percaya bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memperkaya urainum ke tingkat yang selama ini mereka gembar-gemborkan," kata Gibbs.

    Sepeti diwartakan sebelumnya, Ahmadinejad mengumumkan bahwa Iran telah menghasilkan sebuah "saham pertama" dari 20 persen uranium yang diperkaya. Iran juga sesumbar mampu memperkaya uranium itu sampai 80 persen, tetapi hal itu tidak akan dilakukannya.

    Gibbs mengesampingkan pertanyaan baru tentang China yang jelas-jelas menentang keras sanksi baru terhadap Iran lantaran menolak kesepakatan internasional. "China telah dan akan terus memainkan peran yang konstruktif. Kami percaya itu dan saya pikir mereka percaya bahwa kepentingan mereka tidak untuk mengikuti perlombaan senjata di seluruh dunia," kata Gibbs.

    "Ini jelas tidak dalam kepentingan mereka secara ekonomis mengikuti perlombaan senjata di Timur Tengah."

    China adalah anggota penting kelompok enam negara yang mempertimbangkan sanksi lebih keras terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB. Washington sudah memuji Rusia karena dukungannya yang terbuka.

    Washington pada hari Rabu (10/2/2010) mengumumkan seperangkat sanksi lebih keras dengan target menghukum Garda Revolusi Iran. Sementara Pemerintah Iran kini masih dihadapkan pada protes di jalan-jalan. Washington telah berkali-kali membuat permohonan agar aparat keamanan Teheran menghindari kekerasan.

    Juru bicara Departemen Luar Negeri, Philip Crowley, juga mengecam pemblokiran internet dan jaringan telepon.

    Sementara Senator Partai Republik John Cornyn dan Sam Brownback memperkenalkan undang-undang yang akan memberikan lampu hijau adanya bantuan nonmiliter kepada kelompok-kelompok oposisi Iran dan bantuan kemanusiaan untuk "korban rezim saat ini".

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> AS Kecam Deklarasi Iran sebagai Negara Nuklir

    Yaman Umumkan Gencatan Senjata dengan Pemberontak Syi'ah

    SANAA, KOMPAS.com - Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh hari Kamis mengumumkan gencatan senjata selama enam bulan dengan pemberontak Syiah. Gencatan senjata itu diumumkan dalam sebuah dekrit yang disiarkan televisi negara setempat.

    "Kami memutuskan untuk menghentikan operasi militer di barat laut mulai tengah malam nanti," kata Saleh.

    Pemimpin pemberontak Abdul Malak Al Huthi pun mengeluarkan perintah bagi pasukannya untuk menghentikan pertempuran di semua wolayah, saat gencatan senjata diumumkan oleh pemerintah.

    "Setelah gencatan senjata ini, kami akan memproses untuk membuka kembali jalan dan pembongkaran pos pemeriksaan serta sejumlah barikade," katanya.

    Saleh mengumumkan hal itu setelah sebelumnya pemerintah dan pemberontak Zaidi Syiah, yang juga dikenal sebagai Huthis, mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran.

    Gencatan senjata ini dimungkinkan setelah pemberontak menerima enam kondisi yang diajukan oleh pemerintah untuk penghentian permusuhan.
    Yakni, penarikan diri dari gedung-gedung pemerintah, pembukaan kembali jalan-jalan di utara, menyita senjata dari jasa keamanan, pembebasan semua tahanan, termasuk Saudi, serta meninggalkan posisi-posisi militer di pegunungan dan janji untuk tidak menyerang Arab Saudi.

    Meskipun demikian, seorang pejabat kepada AFP sebelumnya mengatakan, pada hari Kamis kemarin, sebuah bentrokan masih terjadi mengakibatkan 12 tentara dan 24 pemberontak tewas di provinsi Amran utara ibukota Sanaa.

    Pertempuran meletus pada hari Rabu malam di daerah Al Shamsi Burkat menyusul serangan pemberontak yang dilakukan tiba-tiba. Hal yang sama juga terjadi di Al Uqab Saada, pinggiran kota, yang menewaskan tujuh tentara dan 11 pemberontak.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Yaman Umumkan Gencatan Senjata dengan Pemberontak Syi'ah

    Iran Sesumbar Bisa Buat Pelat Bahan Bakar Nuklir

    TEHERAN, KOMPAS.com - Kepala badan tenaga atom Iran, Ali Akbar Salehi mengatakan, pihaknya mampu membuat pelat bahan bakar nuklir yang diperlukan untuk proses riset reaktor dalam empat sampai lima bulan. Pernyataan ini dikeluarkan untuk menanggapi keraguan Menteri Luar Negeri Prancis Bernard Kouchner, bahwa Iran bisa mengembangkan teknologi nuklir dalam programnya.

    "Mereka mengatakan bahwa kami tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi pelat bahan bakar. Dia itu kan dokter. Kalau mereka mengatakan kami tak memiliki kapasitas, lantas mengapa mereka khawatir," sindir Salehi.

    Sebelumnya, Kouchner memertanyakan kemampuan Iran untuk membuat pelat bahan bakar yang dibutuhkan untuk daya reaktor nuklirnya setelah Teheran menyatakan akan memulai pengayaan uranium ke tingkat 20 persen.

    "Iran tidak tahu bagaimana membuat bahan bakar untuk reaktor medis. Lantas, untuk apa yang mereka inginkan dengan memperkaya uranium itu sampai 20 persen?" kata Koucher kepada wartawan di Paris hari Senin lalu.

    Teknologi untuk mengkonversi 20 persen uranium yang diperkaya dimiliki oleh beberapa negara, termasuk Perancis. Pada hari Kamis, Presiden Mahmoud Ahmadinejad menyatakan bahwa produksi uranium yang diperkaya telah dilakukan.

    Salehi juga menegaskan selama wawancara dengan televisi bahwa proses pengayaan dapat dilakukan dalam waktu 48 jam. Hal itu bisa dilakukan dengan sempurna.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Iran Sesumbar Bisa Buat Pelat Bahan Bakar Nuklir

    Thursday, February 11, 2010 | 9:27 PM | 0 Comments

    TNI AL BUTUH TAMBAHAN KAPAL KORVET

    Biak - Markas Besar TNI Angkatan Laut hingga tahun 2010 masih membutuhkan tambahan kapal cepat rudal dua unit serta kapal korvet nasional sebagai kapal latih penganti KRI Dewa Ruci.

    Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Agus Suhartono di Biak, Selasa, mengatakan, Mabes TNI Angkatan Laut pada 2010 akan memprioritaskan pengadaan kapal patroli cepat untuk menjaga wilayah perairan Indonesia termasuk yang berbatasan dengan negara lain.

    "Untuk tambahan kapal cepat rudal pada tahun ini sudah direalisasikan pembuatannya," ungkap Kepala Staf TNI AL Lakdya Agus Suhartono.

    Ia menyebutkan, kapal patroli cepat yang akan dibutuhkan Mabes TNI AL dilengkapi dengan persenjataan seperti peluru kendali yang memadai.

    Pengadaan kapal-kapal patroli cepat, lanjut KSAL Agus Suhartono, diharapkan akan dapat memberdayakan industri pertahanan dalam negeri PT PAL maupun fasilitas perawatan dan perbaikan (Fasharkan) TNI AL karena sudah dapat membuat kapal patroli cepat.

    "Kapal patroli masih dibutuhkan karena lebih cepat bertindak serta dapat bermanuver terutama di wilayah-wilayah perairan sempit seperti di sebagian perbatasan laut kita dengan negara lain," katanya.

    Ketika disinggung alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AL di kawasan Armada Timur telah berusia tua, menurut KSAL Agus, hal ini tidak semua benar karena sebagian kapal itu masih ada yang baru termasuk keberadaan KRI Frans Kaisiepo maupun KRI Mulga.

    "Semua fasilitas Alusista yang masih ada dimiliki Mabes TNI AL terus kita rawat dan jaga sehingga dapat berfungsi menjalankan tugas menjaga keutuhan dan kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia dari Sabang sampai Merauke," ungkap KSAL Agus Suhartono saat mendampingi Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso.

    KRI Frans Kaisiepo, lanjut KSAL Agus, setelah dikukuhkan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso akan bermarkas di kawasan Armatim di Surabaya.

    Sumber: DEPHAN
    Readmore --> TNI AL BUTUH TAMBAHAN KAPAL KORVET

    Thailand Komitmen Bantu Pengamanan Selat Malaka

    Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Thailand menegaskan komitmennya untuk membantu pengamanan Selat Malaka bersama tiga negara lainnya yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura.

    "Thailand akan terus mendukung upaya pengamanan Selat Malaka," kata Kepala Staf Angkatan Laut Thailand Laksamana Khamthorn Phumhiran saat bertemu Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia Laksamana TNI Agus Suhartono di Jakarta, Kamis.

    Juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul ketika dimintai konfirmasi ANTARA News, tentang bentuk dukungan nyata Thailand di Selat Malaka, mengatakan, Phumhiran tidak menyatakan secara rinci.

    "Yang jelas, Thailand telah bergabung dengan tiga negara lainnya yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura dalam patroli terkoordinasi di Selat Malaka. Namun tidak disebut rinci berapa kekuatan yang dikerahkan, baik di laut maupun udara," kata Iskandar.

    Selat Malaka dibatasi Pulau Rondo hingga Pukhet di sebelah utara dan di sebelah selatan dibatasi oleh Pulau Karimun hingga Tanjung Piai, dengan panjang seluruhnya mencapai sekitar 500 mil atau 926 kilometer.

    Pada Juli 2004, untuk mengamankan Selat Malaka, Indonesia membentuk kerjasama keamanan trilateral dengan Malaysia dan Singapura yang dinamakan Patroli Terkoordinasi (Coordinated Patrol) Malsindo.

    Dalam kegiatan pengamanan Selat Malaka lewat Malsindo itu, dibangun beberapa titik pengawasan (point control) masing-masing di Belawan dan Batam (Indonesia), Lumut (Malaysia) dan Changi (Singapura).

    Dengan keikutsertaan Thailand dalam patroli terkoordinasi di Selat Malaka, kemungkinan akan dibangun titik pengawasan tambahan di Pukhet.

    Selain menegaskan, komitmennya untuk mengamankan Selat Malaka bersama tiga negara lainnya dalam pertemuan itu juga dibicarakan perkembangan kerja sama angkatan laut kedua negara.

    Iskandar mengatakan, kedua angkatan laut sepakat untuk meningkatkan kerja sama baik di bidang operasi, pendidikan dan latihan.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Thailand Komitmen Bantu Pengamanan Selat Malaka

    Anugerah Jalasena Utama untuk KSAL Thailand

    JAKARTA--MI: Pemerintah Indonesia menganugerahi Bintang Jalasena Utama kepada Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Thailand Laksamana Khamhtorn Pumhiran, karena jasa yang bersangkutan dalam membina hubungan bilateral kedua negara, khususnya hubungan kedua angkatan laut.

    Pemberian Bintang Jalasena Utama itu berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.064/TK/2009 tertanggal 27 Agustus 2009 dan disematkan langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Kamis (11/2).

    Sebelum menerima Bintang Jalasena Utama, Khmahtorn mengadakan pertemuan bilateral dengan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono membahas perkembangan kerja sama militer kedua negara, khususnya angkatan laut kedua negara.

    Juru Bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul mengatakan, pada kesempatan itu, Khmahtorn menegaskan komitmen Angkatan Laut Negeri Gajah Putih untuk terus meningkatkan kerja sama dengan TNI Angkatan Laut dalam kegiatan operasi, pendidikan dan latihan.

    Untuk kegiatan operasi, Thailand menegaskan komitmennya untuk mengamankan Selat Malaka bersama tiga negara lainnya yakni Indonesia, Singapura, dan Malaysia dalam bentuk patroli terkoordinasi.

    "Sedangkan untuk latihan dan pendidikan, TNI telah terlibat dalam latihan bersama Angkatan Bersenjata Thailand dalam bentuk bilateral maupun multilateral seperti Cobra Gold," ungkap Iskandar.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Anugerah Jalasena Utama untuk KSAL Thailand

    TNI Fokuskan Operasi Militer Nonperang

    JAKARTA-MI: TNI menggelar rapat koordinasi Rapat Koordinasi Operasi dan Rapat Kerja Teknis Latihan untuk memantapkan arahan operasi TNI mendatang. TNI menyatakan fokus pada gelaran operasi militer selain perang (OMSP) sesuai kebijakan pemerintah.

    "TNI harus lebih mengoptimalkan tugas OMSP melalui kerjasama militer atau pertahanan dan lebih meningkatkan peran serta pada tugas misi pemeliharaan perdamaian dibawah payung PBB," ujar Kepala Staf Umum Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo dalam paparannya di Jakarta, Kamis (11/2).

    Ia menjelaskan OMSP akan dioptimalisasikan melalui tugas perbantuan kepada Polri, pemda, ataupun institusi lain sesuai UU yang berlaku serta kemampuan satuan. TNI, tegas dia, harus bersikap lebih realistis dan lebih terfokus untuk melaksanakan peran yang lebih besar pada OMSP, namun tidak menurunkan kesiapan untuk melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP).

    "Latihan juga harus diproyeksikan untuk penyiapan satuan dalam melaksanakan tugas penanggulangan bencana alam, terorisme, penanganan pelanggaran wilayah perbatasan, konflik komunal, penyiapan standby forces untuk misi perdamaian dan tugas lain dalam menjaga kedaulatan NKRI," urainya.

    Untuk mengoptimalkan tugas tersebut, Kasum menekankan agar para pejabat TNI melakukan penjajakan ke berbagai instansi, baik pemerintah maupun non pemerintah untuk menciptakan kerjasama. Program kegiatan juga diperhatikan agar tepat sesuai dengan kebutuhan yang sesuai dengan daerah masing-masing dan batasan kemampuan TNI.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> TNI Fokuskan Operasi Militer Nonperang

    Thailand Batalkan Dakwaan 5 Penyelundup Senjata Korut

    BANGKOK - Pengadilan Thailand membatalkan dakwaan terhadap lima kru pesawat yang diduga membawa senjata ilegal dari Korea Utara.

    Menurut Juru Bicara Kejaksaan Agung Thailand, kelima orang tersebut akan dideportasi ke negara mereka masing-masing untuk menghadapi pengadilan di negara mereka.

    Kelima orang tersebut, empat di antaranya berasal dari Kazakhstan, sementara satu orang lainnya berasal dari Belarusia. Demikian diberitakan BBC, Kamis (11/2/2010).

    Kelimanya ditangkap oleh pihak keamanan Bandara Bangkok pada 12 Desember lalu, saat melakukan transit untuk mengisi bahan bakar. Saat dilakukan pemeriksaan, pesawat berjenis Ilyushin tersebut membawa kargo seberat 35 ton yang terdiri dari bahan peledak, peluncur granat, komponen misil jarak jauh, serta senjata lainnya.

    Hal ini berbeda dengan data dalam manifes di mana pesawat pesawat hanya membawa komponen pertambangan minyak dengan tujuan Sri Lanka. Hingga saat ini tujuan utama dari pesawat tersebut masih belum diketahui. Sebelumnya pesawat yang terbang dari Pyongyang, Korea Utara tersebut diduga akan berangkat menuju Iran.

    Tetapi juru bicara pemerintahan Thailand Panitan Wattanayarkorn mengatakan, keterangan yang menyebutkan senjata tersebut menuju Iran adalah hal yang tidak benar. Senjata yang ditemukan dalam pesawat tersebut dilaporkan berupa senjata tempur ringan, termasuk granat (yang hampir tidak mungkin bagi Iran yang memiliki persenjataan modern membutuhkannya).

    Terbongkarnya penjualan senjata dari Korea Utara ini, makin memperlemah kedudukan negeri komunis tersebut di mata Dewan Keamanan PBB. Korut sendiri sebenarnya masih dijatuhi sanksi pelarangan penjualan senjata oleh PBB.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Thailand Batalkan Dakwaan 5 Penyelundup Senjata Korut

    Indonesia Tak Punya Kapasitas Bangun Energi Nuklir

    JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kelompok masyarakat menyatakan menentang rencana pemerintah mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia. Mereka berpendapat, Indonesia belum memiliki kapasitas yang memadai dalam pengembangan energi nuklir.

    Penolakan ini disampaikan bersama di Jakarta, Kamis (11/2/2010). Sejumlah organisasi massa yang menyatakan penolakannya adalah Masyarakat AntiNuklir Indonesia (Manusia), Green Peace, Walhi, Majelis Pertimbangan Tenaga Nuklir (MPTN), Sarekat Hijau Indonesia (SHI), Persatuan Masyarakat Balong (PMB), Muria Institute, dan Aliansi Masyarakat Madura Pemerhati Nuklir (AM2PN),

    Menurut salah seorang aktivis MPTN Dewa Tara, seperti halnya masyarakat dunia, Indonesia memang harus menyiapkan rencana energi yang komprehensif untuk kesejahteraan rakyat. Namun, hal itu jelas tidak mungkin dilakukan melalui energi nuklir. Selain karena energi nuklir dapat merugikan masyarakat dan negara, Indonesia juga belum memiliki kapasitas yang cukup untuk menggunakan nuklir.

    "Indonesia tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menggunakan nuklir. Nyaris seluruh hal harus diimpor dari luar negeri, mulai dari bahan bakar, reaktor, hingga suku cadang pabrik listrik itu sendiri. Belum lagi berbicara tentang limbah nuklir yang belum ada solusinya," papar Dewa.

    Wacana pembangunan PLTN sendiri memang sudah lama menjadi bahan perbincangan. Bahkan, tahun 2010 ini pemerintah sudah menentukan calon lokasi pendirian PLTN, yakni di Semenanjung Muria, Desa Kalong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Sejumlah anggota Komisi VII DPR pun secara terang-terangan mendorong pemanfaatan energi nuklir itu. Namun, ada banyak pihak yang keberatan terhadap proyek nuklir pemerintah tersebut.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Indonesia Tak Punya Kapasitas Bangun Energi Nuklir

    KSAL dan KSAU Naik Pangkat

    JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Agus Suhartono dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Imam Sufaat melaporkan kenaikan pangkatnya masing-masing dari Laksamana Madya menjadi Laksamana dan Marsekal Madya menjadi Marsekal. Kenaikan pangkat itu didasarkan Keppres Nomor 04/TNI/2010 tanggal 5 Februari 2010 dan ST Pang TNI Nomor ST/74/2010 tanggal 10 Februari 2010.

    Laporan kenaikan pangkat secara resmi satu tingkat lebih tinggi telah dilaksanakan kepada Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (11/2/2010).

    Selain KSAL dan KSAU, disampaikan pula laporan kenaikan pangkat secara resmi satu tingkat lebih tinggi dari Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Soeparno. Terdapat pula tiga perwira menjadi Laksamana Muda, yaitu Laksda TNI Bambang Daryanto, Laksda TNI Syahrin Abdurrahman, dan Laksda TNI Sudirman.

    Sementara enam kolonel naik pangkat menjadi perwira tinggi bintang satu, yakni Laksma TNI Sentot Haryono, Laksma TNI Irawan Hendro, Laksma TNI Wardiyono Suwaryo, Laksma TNI Anthony Raimond Tampubolon, Brigjen TNI Mar Mokhamad Suwandy Thahir, dan Brigjen TNI Mar Bambang Sutaryo

    Sedangkan dari TNI Angkatan Udara, lima orang perwira tinggi menjadi Marsekal Muda TNI, yaitu Marsda TNI Chafid H (TA Pengkaji Bid Demografi Lemhannas), Marsda TNI Dikdik Amir Hasan (TA Pengkaji Bid SKA Lemhannas), Marsda TNI Daryatmo (Dankodikau), Marsda TNI Ferdinand A Myne (Dankoharmatau), dan Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas (Gubernur AAU).

    Sedangkan tujuh kolonel menjadi Marsekal Pertama TNI, meliputi Marsma TNI Waska (Pa Sahli Tk II Sosbud HAM Panglima TNI), Marsma TNI Bambang Iswahyudi, (Kapusdatin Kemhan), Marsma TNI Mahandono (Pati Sahli Kasau Bid Polhukam), Marsma TNI Winarto (Pati Sahli Kasau Bid Sumdanas), Marsma TNI Waliyo (Bandep Urusan politik Nasional Setjen Wantannas), Marsma TNI Zulhasmi (Kadispamsanau), dan Marsma TNI Mawardi (Kadisminpersau).

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> KSAL dan KSAU Naik Pangkat

    Serangan Udara Israel Tewaskan Militan Gaza

    GAZA, KOMPAS.com - Serangan udara Israel di Jalur Gaza, Kamis (11/2/2010), telah menyebabkan seorang militan tewas dan dua orang lainnya terluka.

    Israel melancarkan serangan udara beberapa jam setelah militan Palestina menyerang sebuah patroli tentara Israel di perbatasan Israel-Gaza. Namun serang itu, kata seorang jurubicara militer Israel, tidak menimbulkan korban.

    Menurut para pekerja medis Palestina di Jalur Gaza, wilayah yang dikuasai Hamas, dalam insiden di perbatasan itu, dua gadis Palestina terluka ketika Israel membalas tembakan. Pihak Palestina mengatakan, militan yang tewas dalam serangan udara itu berasal dari kelompok Jihad Islam.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Serangan Udara Israel Tewaskan Militan Gaza

    Pemangku Adat Siap Sukseskan Sail Banda 2010


    AMBON, KOMPAS.com - Latupati (pemangku adat) se-Maluku siap untuk menyukseskan pelaksanaan kegiatan pelayaran internasional, Sail Banda 2010, karena memiliki dampak positif terhadap perekonomian di provinsi tersebut.

    Wakil Ketua Latupati, Ahmad Hentihu, Kamis (11/2/2010) mengatakan, Latupati di 11 kabupaten/kota siap menyukseskan kegiatan Sail Banda yang akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang karena memiliki dampak positif terhadap perekonomian masyarakat di daerah masing-masing.

    "Para Latupati siap menyukseskan Sail Banda 2010 karena memiliki manfaat positif yang dapat dinikmati masyarakat," katanya.

    Menurut Ahmad, mereka telah menyatakan dukungan atas digelarnya kegiatan tersebut dalam pertemuan dengan Wakil Gubernur (Wagub) Maluku, Said Assagaf selaku ketua panitia lokal pada Rabu (10/2/2010).

    "Kami sudah menyatakan dukungan saat bertemu dengan Wagub di kantornya kemarin (Rabu)," kata Hentihu.

    Ia menyatakan, raja-raja dan pemangku adat di berbagai daerah akan mengumpulkan masyarakatnya untuk menyosialisasikan dan memasang baliho tentang acara internasional itu, sehingga nantinya tidak ada lagi masyarakat yang melakukan aksi penolakan terhadap pelaksanaannya nanti.

    "Kami akan mengumpulkan warga dan menjelaskan tentang Sail Banda dan manfaatnya sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menolak pelaksaannya," ujarnya.

    Hentihu menjelaskan, Latupati akan menggelar kegiatan pembersihan pesisir pantai, desa dan kota Ambon. "Tiap-tiap raja akan mengumpulkan 100 orang warganya untuk melakukan pembersihan di desa masing-masing, pesisir pantai dan kota Ambon," katanya.

    Hentihu menambahkan, dirinya akan mengusulkan kepada para pemangku adat agar digelar juga kegiatan yang memamerkan kebudayaan dari tiap-tiap daerah di Maluku seperti tari-tarian saat berlangsungnya Sail Banda 2010.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Pemangku Adat Siap Sukseskan Sail Banda 2010

    TNI Amankan Kunjungan Obama


    Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan militer Amerika Serikat bekerja sama mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Jakarta Maret mendatang.

    Panglima Komando Pasifik Amerika Serikat Laksamana Robert S Wiliard saat bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan Jakarta, Rabu (10/2) meminta TNI melakukan pengamanan Obama.

    "Mereka minta pengamanan dilakukan militer dan itu menjadi protap (prosedur tetap) kini. Tidak ada masalah dan memang dilakukan TNI," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Kantor Kepresidenan Jakarta kemarin.

    Purnomo mengatakan, pengamanan Obama oleh TNI sebenarnya sudah menjadi prosedur tetap dalam kunjungan Kepala Negara ke Indonesia. Selain dilakukan TNI, pengamanan kedatangan Obama juga dibantu militer Amerika. "Kita sudah punya protap sendiri. Tidak ada TOR (term of reference) dari mereka. Jadi pengamanan dilakukan TNI, mereka hanya ikut mengamankan," kata Purnomo.

    Laksmana Robert S Wiliard mengatakan tim pendahulu dari Gedung Putih telah datang ke Indonesia dan menyiapkan rencana awal kunjungan Obama. "Dalam diskusi saya dengan timpalan di Menteri Perindustrian dan militer Indonesia, mereka telah berkomitmen dalam pengamanan Presiden kami," katanya.

    Wiliard mengatakan, setiap kunjungan Presiden Amerika ke wilayah Pasifik, Komandan Pasifik diminta memberikan bantuan. Karena itu, militer Amerika akan bekerja sama dengan TNI dan pemerintah Indonesia dalam menjamin keamanan dalam keseluruhan kunjungan ke Indonesia. Meski demikian, ia yakin TNI dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan baik.

    Juru Bicara Kepresiden Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan pengamanan Obama disesuaikan dengan standar pengamanan Amerika. "Tentu persiapan pengamanannya akan sesuai dengan standar mereka. Sebagai tuan rumah, kita patut memberikan pengamanan yang terbaik agar hubungan ini berhasil dengan sukses," katanya.

    Dino mengatakan Secret Service, pasukan pengaman Presiden Amerika, sudah datang dan meninjau tempat-tempat yang akan dikunjungi. Mereka sudah berkoordinasi dengan Pasukan Pengaman Presiden, Polri dan TNI. Dino belum mau mengungkapkan kapan tepatnya Obama tiba di Indonesia.

    Ia memastikan, kunjungan Obama menjadi yang terlama dibandingkan kunjungan Presiden Amerika sebelumnya karena Obama akan mendatangi beberapa lokasi dimana ia pernah menghabiskan masa kecilnya.

    "(Kunjungan) ini, saya kira meskipun hubungan bilateral tetapi bagi Obama memiliki makna sentimental sendiri. Dia membawa keluarganya agar keluarganya melihat apa yang dia alami waktu-waktu tinggal di Indonesia," katanya.

    Enam Polda Siaga

    Enam Kepolisian Daerah (Polda) yang berada di Pulau Jawa dijadwalkan berkoordinasi untuk membahas rencana Obama. Keenam Polda itu masing-masing Banten, Metro Jaya, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    "Selesai Rapim Polri seluruh Kapolda di Jawa akan melakukan rapat untuk membahas mengenai rencana kedatangan Presiden Barack Obama," kata Kapolda Yogyakarta, Brigadir Jenderal Polisi Sunaryono di Jakarta, Rabu (10/2).

    Sunaryono mengatakan, dari informasi yang dia terima, Obama dijadwalkan mengunjungi sejumlah tempat di Jawa Tengah seperti Yogyakarta dan Candi Prambanan. Namun, Sunaryono enggan menjelaskan kapan kedatangan itu.

    Ditanya apakah Obama juga akan melakukan kunjungan di luar Pulau Jawa, Sunaryono menjawab, "Nggak ada."

    Sunaryono enggan menjelaskan kapan pastinya kunjungan Obama ke Prambanan. Namun, secara teknis penentuan hari dan segala persiapan untuk menyambutnya akan dibahas dalam rapat tersebut. "Nanti dibahas dalam rapat," ucapnya.

    Sumber: JURNAL
    Readmore --> TNI Amankan Kunjungan Obama

    SBY Target Serangan Teroris


    PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono dijadikan sasaran pengeboman oleh kelompok teroris jaringan Noordin M Top karena dianggap merestui dan bertanggung jawab atas eksekusi mati para terpidana Bom Bali I.

    Hal itu diungkap jaksa penuntut umum dalam sidang perdana kasus tindak pidana terorisme dengan terdakwa Amir Abdillah di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (10/2). Menurut jaksa, rencana pengeboman SBY menjadi agenda kedua setelah para teroris berhasil memorakporandakan Hotel JW Marriot dan Hotel The Ritz Carlton pada 17 Juli 2009.

    "Rencana pengeboman kedua tersebut akan dilakukan dengan cara mencegat konvoi rombongan kepresidenan dengan bom mobil yang akan disiapkan di kontrakan Jati Asih tersebut yang akan dilaksanakan tiga minggu sampai satu bulan setelah peledakan bom di Hotel JW Marriot dan Hotel The Ritz Carlton," kata Jaksa Chairul Fauzi saat membacakan surat dakwaan.

    Kontrakan di Perumahan Puri Nusapala Blok D Nomor 12 Jati Asih, Bekasi dijadikan tempat untuk memersiapkan aksi pengeboman SBY. Sebelumnya, para teroris mencari rumah kontrakan di daerah Cikeas. Namun, karena tak menemukannya, mereka memilih di daerah Jati Asih yang berdekatan dengan Cikeas.

    Chairul mengatakan Noordin M Top dan kawan-kawan sudah memersiapkan dengan matang rencana pengeboman SBY. Mereka sudah membeli komponen-komponen untuk mebuat bom mobil. Mereka bahkan telah menunjuk eksekutornya. "Calon pelaksana amaliah (eksekusi) untuk peledakan bom mobil tersebut adalah Ibrohim alias Boim," katanya.

    Saefudin Zuhri, salah satu gembong teroris dan orang dekat Noordin M Top yang ditembak mati Densus 88 di Ciputat, sudah melakukan pembagian tugas. Amir Abdillah bersama Tono ditugasi melakukan survei rute yang dilalui rombongan Presiden SBY dari rumahnya di Cikeas menuju Istana Presiden di Jakarta. Dayat bertugas membuat dan menyiapkan rakitan bom di rumah kontrakan Jati Asih. Sedangkan Zuhri sebagai koordinator.

    Jaksa menilai rencana pengeboman SBY dimaksudkan untuk menimbulkan suasana teror dan bertujuan menghilangkan nyawa Presiden. Pengeboman yang akan dilaksanakan di jalan umum dapat menimbulkan kerusakan fasilitas publik serta menimbulkan korban massal.

    "Pengeboman terhadap Presiden SBY belum jadi dilaksanakan karena keberadaan dan kegiatan terdakwa dan teman-temannya pada kontrakan di Perumahan Puri Nusapala Blok D Nomor 12 Jati Asih, Bekasi diketahui petugas kepolisian," kata Chairul.

    Di hadapan majelis hakim yang diketuai Ida Bagus Dwiyantara, Jaksa mendakwa Amir Abdillah dengan dakwaan berlapis. Pada dakwaan kesatu, dia didakwa melanggar pidana Pasal 15 juncto Pasal 6 Undang-Undang Pemberantasan Terorisme.

    Pada dakwaan kedua, jaksa mendakwa Amir melanggar Pasal 15 juncto Pasal 7 Undang-Undang Pemberantasan Terorisme. Ketiga, melanggar Pasal 15 juncto Pasal 9, dan keempat, melanggar Pasal 13 huruf b, serta terakhir, melanggar Pasal 13 huruf c undang-undang yang sama.

    Jaksa Totok Bambang mengatakan, berdasarkan lima dakwaan berlapis yang didakwakan kepadanya, Amir Abdillah terancam hukuman mati.

    Sumber: JURNAL
    Readmore --> SBY Target Serangan Teroris

    Kopassus Indonesia Akan Kerjasama dengan Militer Amerika


    Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia akan bekerjasama dengan militer Amerika Serikat dalam waktu dekat. Komitmen itu disampaikan dalam kunjungan Panglima Komando Pasifik dari Amerika Laksmana Robert Wiliard ke Jakarta.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, kedua negara sepakat meningkatkan hubungan kemiliteran ke depan, di antaranya kerjasama dengan Kopassus. Militer Amerika juga menunjukkan perbaikan hubungan militer kedua negara yang sempat terganggu. Purnomo mengatakan, beberapa bentuk kerjasama kemiliteran Indonesia dan Amerika yang sempat ditunda akan dijalankan.

    "Mereka menginginkan adanya hubungan militer ke depan, perbaikan. Itu kita sambut dengan baik, termasuk normalisasi beberapa hubungan yang sempat beberapa waktu lalu sedikit terganggu, nanti di antaranya itu dengan kopassus," kata Purnomo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (10/2).

    Pada Rabu siang, Williard bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan. Dalam pertemuan selama sekitar 45 menit itu, Presiden SBY menyatakan harapannya agar hubungan militer kedua negara semakin ditingkatkan.

    "Presiden menyatakan gembira dengan progress dalam hubungan military to military relation antara Indonesia dan Amerika Serikat dan berharap hubungan ini bisa terus ditingkatkan," kata Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Dino Patti Djalal.

    Robert Willard yang baru empat bulan menjadi panglima komando pasifik mengatakan ingin memastikan kerjasama militer Indonesia dan Amerika dapat terus ditingkatkan Ia juga mengungkapan terima kasih atas peran Indonesia di kancah global termasuk dalam melakukan perang terhadap terorisme.

    "Kami sangat berterima kasih atas bantuan Indonesia yang telah bekerjasama di kawasan ini seperti perang terhadap terorisme, kepemimpinan Indonesia di kawasana Pasifik. Dan kami beruntung memiliki hubungan kuat dengan TNI," katanya.

    Terkait dengan pengamanan Selat Malaka, Amerika akan terus bekerjasama dengan negara-negara di sekitar kawasan, termasuk kerjasama dengan TNI, karena Selat Malaka memiliki posisi strategis dan penting. Sejauh ini penanganan keamanan baik dari pembajakan maupun ancamanan transnasional telah dilakukan dengan baik saat ini antara Indonesia, Singapura, Malaysia dan Thailand. "Kami menyambut baik upaya multilateral untuk menjaga keamanan di wilayah selat," katanya.

    Sumber: jurnal
    Readmore --> Kopassus Indonesia Akan Kerjasama dengan Militer Amerika

    Large-scale war less possible, but threats remain - Russia's security chief

    MOSCOW, February 10 (RIA Novosti) - Russia's military policies are aimed at avoiding an arms race and military conflicts, but they should also correspond to real threats which the country faces, Russia's security chief Nikolai Patrushev said in an interview with the Russian government daily.

    On February 5, Russian President Dmitry Medvedev announced that he has approved the country's new military doctrine, which allows preventive nuclear strikes against potential aggressors.

    The Rossiyskaya Gazeta published on Wednesday the full text of the doctrine.

    "The unleashing of a large-scale war is becoming less possible... At the same time, regions, where conflicts are possible, remain," Patrushev told the paper, adding "these conflicts could lead to a war with the use of both ordinary and nuclear weapons."

    Among the threats which could destabilize the situation in the world, the Russian security chief named the expansion of NATO, the Iranian nuclear program, and the Israeli-Palestinian conflict.

    "We are interested in the settlement of all problems, and it is very important to avoid war," he said.

    Patrushev said the new military doctrine demonstrated "Russia's adherence to UN regulations, universally acknowledged principles and norms of international law, our international agreements in the defense, armament and disarmament spheres."

    Under the new doctrine, Russia will continue developing and modernizing its nuclear triad, which comprises land-based ballistic missile systems, nuclear-powered submarines equipped with sea-based ballistic missiles, and strategic bombers carrying nuclear bombs and nuclear-capable cruise missiles.

    The new military doctrine also aims to transform the Armed Forces into a more effective and mobile military force. Their structures will be "optimized" through the use of combined arms units performing similar tasks.

    The previous document was adopted in 2000. It outlined the role of the Russian military in ensuring the defense of the country and, if necessary, preparing for and waging war, although it stressed that the Russian military doctrine is strictly defensive.

    Sumber: RIA
    Readmore --> Large-scale war less possible, but threats remain - Russia's security chief

    Serangan Israel ke Iran Tidak Mudah


    Setiap kali hubungan Iran-Barat menegang terkait program nuklir negeri para Mullah itu, Israel selalu menyembul dengan status turut memperkeruh suasana.

    Ketegangan hubungan Iran-Barat terbaru dipicu akibat instruksi Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Minggu (7/2), kepada Badan Tenaga Atom Iran. Badan itu diminta segera mulai melakukan pengayaan uranium hingga level 20 persen untuk keperluan riset bidang medis.

    Para pejabat Israel kontan mengancam balik dengan mengutarakan tekanan politik, ekonomi, maupun militer terhadap Iran, seiring dengan hubungan tegang Iran-Barat itu.

    Menteri Negara Israel untuk Urusan Strategis Moshe Yaalon, seperti dikutip harian Al Quds Al Arabi yang terbit di London, Selasa (9/2), mengatakan, ”Tidak tertutup kemungkinan Israel memilih opsi militer untuk mencegah Iran memiliki senjata nuklir.”

    Program pengayaan uranium ke level 20 persen, jika berhasil, akan membuka jalan lebar bagi Iran untuk menciptakan senjata nuklir.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan dengan para duta besar Uni Eropa di Israel, Selasa, menyerukan agar sanksi segera dijatuhkan untuk melumpuhkan Iran. Netanyahu menegaskan, kini Iran jelas bergerak ke arah pembuatan bom nuklir.

    Harian Al Quds Al Arabi memberitakan, dua kapal perang Israel telah tiba di kawasan Teluk Arab (Persia) melalui Terusan Suez sejak Senin lalu. Dua kapal perang Israel itu adalah kapal perusak Hrvah berbobot 700 ton dan kapal peluncur rudal INSHANIT berbobot 1.075 ton dengan panjang 85,6 meter dan lebar 11,8 meter.

    Menanggapi ancaman Israel, Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki—seperti dikutip kantor berita Iran, Fars—mengatakan, Israel tidak dalam posisi mampu melakukan sebuah serangan. Dia pun memperingati Israel agar tidak melakukan kesalahan yang tidak bisa diprediksi dampaknya.

    Lebih rumit

    Kolonel Zeev Raz, tentara Israel yang ikut dalam aksi serangan terhadap reaktor nuklir Irak di Osirak tahun 1981, mengatakan, ”Jika Israel hendak menyerang jaringan reaktor nuklir Iran, terlebih dahulu harus ada perencanaan dan usaha yang jauh lebih besar dan rumit dibandingkan ketika menyerang Osirak.”

    Menurut Raz, tidak mungkin Israel melakukan serangan lewat udara saja untuk melumpuhkan jaringan fasilitas nuklir Iran. Masalahnya, fasilitas nuklir Iran tersebar di wilayah yang sangat luas dan sebagian besar fasilitas nuklirnya berada di bawah tanah.

    Raz mengatakan, Iran rupanya belajar dari pengalaman Irak. Iran membangun fasilitas nuklir di tempat terpisah dengan jarak antara satu dan lainnya berjauhan. Ini membuat pihak lain tidak mudah menyerangnya.

    Karena itu, lanjut Raz, Israel harus menerjunkan pasukan darat dalam jumlah besar untuk melumpuhkan fasilitas nuklir Iran, seperti yang dilakukan AS di Irak tahun 2003 ketika menjatuhkan rezim Saddam Hussein di Baghdad.

    Pengamat militer asal Suriah, Jenderal Fauzi Syueiby, juga mengatakan, tidak mudah bagi AS maupun Israel menyerang sasaran fasilitas nuklir Iran karena tersebar di wilayah yang sangat luas dan jumlahnya yang besar pula. ”Iran memiliki mesin pemroses uranium di 169 tempat terpisah dan tidak mudah dihancurkan,” ungkapnya.

    Selain itu, lanjutnya, Iran memiliki kemampuan membalas serangan dari mana pun, mengingat Iran adalah negara besar dengan ekonomi dan militer yang relatif kuat, serta pengaruhnya yang besar di Timur Tengah.

    Pendukung akan bantu

    Menurut Syueiby, bukan hanya Iran sendiri yang akan membalas, tetapi juga kekuatan-kekuatan yang berada di bawah pengaruhnya, seperti Hezbollah di Lebanon, milisi-milisi Syiah di Irak dan Afganistan, Hamas di Palestina, serta kaum Syiah di negara-negara Teluk Arab.

    Iran juga memiliki armada rudal Shahab 3 dan Sajjil yang memiliki jangkauan tembak sejauh 2.000 kilometer hingga 2.500 km. Armada rudal tersebut mampu mengenai sasaran di Israel, Turki, Eropa Timur, dan pangkalan-pangkalan AS di Timur Tengah.

    Iran hari Senin lalu juga menyatakan akan segera membuat sistem pertahanan udara sendiri dengan kemampuan yang sama dengan rudal antipesawat buatan Rusia S-300. Iran hingga saat ini gagal mendapatkan S-300 dari Rusia karena tekanan Barat.

    Rudal antiserangan udara S-300 dianggap bisa membantu Iran menjatuhkan pesawat tempur Israel atau Amerika yang akan mengebom fasilitas nuklir Iran.

    Iran, seperti dikutip kantor berita Fars, juga mengumumkan keberhasilannya melakukan uji coba pesawat tanpa awak buatan lokal yang tidak dapat dideteksi radar.

    Iran tahun lalu secara mengejutkan mengumumkan telah berhasil membuat pesawat tanpa awak yang mampu terbang hingga sejauh 1.000 km.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Serangan Israel ke Iran Tidak Mudah

    Wednesday, February 10, 2010 | 8:28 PM | 0 Comments

    RI Dinilai Sudah Layak Bangun Reaktor Nuklir


    VIVAnews - Indonesia sudah dinyatakan siap membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Menurut Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Indonesia sudah memenuhi 13 syarat untuk membangun PLTN.

    Demikian ungkap Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Hudi Hastowo. "Akhir November 2009, IAEA datang ke Indonesia, dan mengajukan pertanyaan mengenai kesiapan Indonesia soal PLTN dan secara informal mereka nyatakan kita siap. Kalau secara formal, sedang disiapkan," kata Hudi.

    Dia mengungkapkan kabar itu usai diskusi panel mengenai laporan Komisi Internasional untuk Non-proliferasi Nuklir dan Perlucutan Senjata (ICNND) di Jakarta, Rabu 10 Februari 2010.

    Menurut Hudi ada 13 kriteria yang diminta IAEA. Kriteria itu antara lain, bagaimana parameter terkait dengan alam, apakah daerah gempa, banjir, dekat bandara, pos militer, termasuk soal teknologi dan kemampuan ekonomi. "Daerah yang paling memenuhi kriteria adalah Banten, Bangka Belitung, Kalimantan, dan Semenanjung Muria," kata Hudi.

    Namun, masih ada hambatan yang menghalangi pembangunan PLTN. "Banyak yang belum percaya kita perlu PLTN. Ini harus segera diatasi karena ke depannya kita punya masalah dengan diversifikasi energi. Kalau sekarang kita tidak segera membuat keputusan, nanti sudah babak belur kita baru mengusahakan," kata Hudi.

    Dia menambahkan pembangunan satu fasilitas PLTN butuh waktu minimal sembilan tahun. Biaya yang diperlukan untuk membangun PLTN terbilang mahal, tetapi opersionalnya akan lebih murah dibanding pembangkit listrik seperti gas bumi.

    Untuk menghasilkan 1KW elektrik, diperlukan dana 2500 hingga 2800 dolar AS. Satu PLTN di Asia menurut standar menghasilkan 1000 hingga 1400 mega watt.

    Sementara itu, anggota Komisi I DPR, Muhammad Najib, menilai meski Indonesia sudah memiliki reaktor nuklir sejak tahun 1964, tetapi tidak bisa berkembang karena tidak diprioritaskan pemerintah.

    "DPR mendukung dan mendorong untuk realisasi pembangunan PLTN, tinggal bagaimana pemerintah menjadikan itu prioritas atau tidak," kata Najib.

    "Banyaknya keberatan dari masyarakat akan pembangunan PLTN adalah karena kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat mengenai manfaat nuklir sebagai energi alternatif," lanjut politisi dari Partai Amanat Nasional itu.

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> RI Dinilai Sudah Layak Bangun Reaktor Nuklir

    AS Tepis Tuduhan Rusia Soal Pertahanan Misil

    WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan rencana pengembangan pertahanan misilnya di Eropa, bukan ditujukan kepada Moskwa, melainkan Teheran.

    Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Philip Crowley di Washington DC Selasa, sekaligus untuk menepis tuduhan KSAD Rusia, Jenderal Nikolai Makarov.

    "Arsitektur pertahanan misil di Eropa itu bukan ditujukan kepada Rusia tetapi lebih kepada ancaman dari Iran," kata Crowley.

    Sebaliknya, AS terus membahas cara kedua negara bekerja sama barkaitan dengan pertahanan misil.

    Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Rusia, Jenderal Nikolai Makarov mengatakan, rencana pengembangan pertahanan misil AS di Eropa itu dimaksudkan untuk "melemahkan" negaranya.

    Bahkan, dia menyebut aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan AS sebagai ancaman "serius" bagi Rusia.

    "Pengembangan sistim pertahanan misil ini jelas sekali dimaksudkan untuk melemahkan daya tangkal nuklir Rusia," katanya seperti dikutip sejumlah kantor berita Rusia.

    Sejalan dengan pandangan Jenderal Makarov, Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, menegaskan NATO adalah ancaman militer utama bagi negaranya.

    "Kami sangat bimbang bahwa kami akan lebih aman dengan perluasan NATO. Bagi kami, NATO adalah ancaman serius," kata mantan direktur Badan Intelijen FSB itu.

    Hubungan NATO dan Rusia sempat membeku akibat Perang Georgia (Agustus 2008).

    Hubungan itu mulai mencair di tengah upaya kedua pihak menjawab berbagai tantangan bersama, seperti konflik Afganistan dan perang melawan terorisme.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> AS Tepis Tuduhan Rusia Soal Pertahanan Misil

    AS Tepis Tuduhan Rusia Soal Pertahanan Misil


    WASHINGTON, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan rencana pengembangan pertahanan misilnya di Eropa, bukan ditujukan kepada Moskwa, melainkan Teheran.

    Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Philip Crowley di Washington DC Selasa, sekaligus untuk menepis tuduhan KSAD Rusia, Jenderal Nikolai Makarov.

    "Arsitektur pertahanan misil di Eropa itu bukan ditujukan kepada Rusia tetapi lebih kepada ancaman dari Iran," kata Crowley.

    Sebaliknya, AS terus membahas cara kedua negara bekerja sama barkaitan dengan pertahanan misil.

    Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Rusia, Jenderal Nikolai Makarov mengatakan, rencana pengembangan pertahanan misil AS di Eropa itu dimaksudkan untuk "melemahkan" negaranya.

    Bahkan, dia menyebut aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pimpinan AS sebagai ancaman "serius" bagi Rusia.

    "Pengembangan sistim pertahanan misil ini jelas sekali dimaksudkan untuk melemahkan daya tangkal nuklir Rusia," katanya seperti dikutip sejumlah kantor berita Rusia.

    Sejalan dengan pandangan Jenderal Makarov, Kepala Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev, menegaskan NATO adalah ancaman militer utama bagi negaranya.

    "Kami sangat bimbang bahwa kami akan lebih aman dengan perluasan NATO. Bagi kami, NATO adalah ancaman serius," kata mantan direktur Badan Intelijen FSB itu.

    Hubungan NATO dan Rusia sempat membeku akibat Perang Georgia (Agustus 2008).

    Hubungan itu mulai mencair di tengah upaya kedua pihak menjawab berbagai tantangan bersama, seperti konflik Afganistan dan perang melawan terorisme.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> AS Tepis Tuduhan Rusia Soal Pertahanan Misil

    Presiden Terima Panglima Komando Pasifik AS

    Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu, menerima kunjungan Panglima Komando Pasifik Amerika Serikat Laksamana Robert S Williard.

    Presiden Yudhoyono menerima Williard di Kantor Presiden Jakarta sekitar pukul 11:00 WIB.

    Kepala Negara didampingi oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menhan Purnomo Yusgiantoro.

    Pembicaraan keduanya antara lain diperkirakan terkait rencana kunjungan Presiden AS Barrack Obama Maret mendatang ke Indonesia.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Presiden Terima Panglima Komando Pasifik AS

    TNI-Polri Tak Tergiur Baja Murah China

    VIVAnews - Banjirnya baja murah asal China tak menyurutkan niat Kementerian Pertahanan untuk tetap menggunakan produk baja dalam negeri, dalam pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).

    "Serbuan baja impor China tak jadi masalah buat pengadaan kami. Sebab, pemerintah sudah ada preferensi menggunakan produk dalam negeri. Kami siap beli dengan harga lebih mahal, karena itu cost untuk industri pertahanan kita," kata Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Gunadi kepada VIVAnews usai Seminar Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 9 Februari 2010.

    Pemerintah, dia menambahkan, berkomitmen tetap menggunakan produk pelat baja tahan peluru bikinan PT Krakatau Steel karena terkait kualitas. Kualitas baja China yang rendah meski murah, justru menimbulkan kekuatiran atas tingkat keamanan alutsista. "Kami punya standar sendiri, jadi tidak bisa sembarangan menggunakan bahan baku," ujarnya.

    Kementerian Pertahanan, kata Gunadi, mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp 7,3 triliun pada tahun ini dan berpotensi bertambah lagi melalui APBN-Perubahan. Sebanyak Rp 6,5 triliun dialokasikan untuk pinjaman luar negeri, sementara sisanya sekitar Rp 800 miliar untuk pengadaan dalam negeri.

    Rencananya, anggaran sebesar Rp 800 miliar tersebut akan dialokasikan untuk empat institusi, yakni Mabes Polri, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, yang masing-masing Rp 200 miliar.

    Pengadaan alutsista untuk Mabes Polri mencakup pembelian satu paket senjata (Rp 19,6 miliar), satu paket munisi kaliber besar (Rp 48,855 miliar), satu paket munisi kaliber kecil (Rp 100,81 miliar), satu paket alat komunikasi perbatasan (Rp 15 miliar), dan 350 buah payung udara orang (Rp 15,75 miliar).

    Untuk TNI AD, dialokasikan untuk pengadaan 12 unit retrofit AMX-13 (Rp 90 miliar), satu paket senjata infanteri (jatri) dan senjata kelompok (japok) senilai Rp 41,6 miliar, satu paket munisi kaliber besar (Rp 32 miliar), satu paket munisi kaliber kecil (Rp 32 miliar), dan satu paket helm anti peluru (Rp 4miliar).

    Sedangkan TNI AL akan membeli satu unit refurbishment torpedo senilai Rp 12,5 miliar, satu paket platform KCR type 40 (Rp 75 miliar), satu paket senjata perorangan (Rp 20 miliar), satu paket munisi kaliber kecil (Rp 50 miliar), satu paket helm anti peluru (10 miliar), satu paket radar navigasi (Rp 7,5 miliar), dan satu paket combat management system (Rp 25 miliar).

    Kemudian TNI AU akan mengalokasikan Rp 200 miliarnya untuk pengadaan tiga pesawat lanjutan NAS-332 Tactical Transport senilai Rp 133 miliar, dua pesawat Check D B-737 senilai Rp 40 miliar, tiga pesawat Alins/Alongins senilai Rp 27 miliar.

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> TNI-Polri Tak Tergiur Baja Murah China

    Mandiri-BRI Jamin Pengadaan Alutsista

    VIVAnews - Dua bank nasional, Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia, memimpin konsorsium perbankan yang menjamin pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) sepanjang 5 tahun ke depan.

    Program revitalisasi industri pertahanan yang masuk dalam program 100 hari Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II akan memprioritaskan penggunaan produk 6 industri strategis di bidang pertahanan, di antaranya PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Krakatau Steel.

    "Lima sampai enam industri strategis kita yang dominan ada di Bandung nanti akan memperoleh order dari Departemen Pertahanan plus Kepolisian RI untuk pengadaan alutsista," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di sela-sela Seminar Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa, 9 Februari 2010.

    Hidayat menjelaskan, pengadaan alutsista nantinya akan dijamin oleh pemerintah melalui APBN selama 5 tahun (multiyears). "Dengan adanya jaminan dari pemerintah, maka perbankan mau back up," kata Hidayat.

    Program revitalisasi industri pertahanan juga menelurkan kesepakatan bersama antara Menteri Pertahanan dengan Menteri Negara BUMN, Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian per 11 Desember 2009, yang memuat kewajiban moral bagi pengguna untuk menggunakan alutsista hasil produksi industri pertahanan dalam negeri.


    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> Mandiri-BRI Jamin Pengadaan Alutsista

    Panglima TNI Resmikan 3 KRI Di Biak


    Biak, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso meresmikan Kapal Republik Indonesia KRI Frans Kaisepo–368, KRI Birang–831, dan KRI Mulga–832 dalam sebuah Upacara Militer di Dermaga Pelabuhan Umum Biak, hari ini.

    KRI Frans Kaisepo merupakan kapal jenis korvet sigma klas yang dibangun di Galangan Schaelde Naval Shipbuilding SNS Vlissingen–Belanda, dengan berat 1700 ton, panjang 90,71 m, lebar 13,2 m dan kecepatan 28 knots dengan tenaga penggerak Diesel STC MAN. Dilengkapi torpedo 3A2445 dengan 2 peluncur, meriam, peluru kendali dan persenjataan elektronik. Kapal ini merupakan kapal ke 4 dari jenis korvet sigma klas milik TNI AL yang dibeli dari Belanda, sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti kapal permukaan, anti kapal selam dan anti pesawat udara. Nama Frans Kaisepo diambil dari seorang pahlawan nasional asal Wardo–Biak yang meninggal pada usia 57 tahun (10 Oktober 1921–10 April 1979) dan pernah menjadi Gubernur Irian Jaya (sekarang Papua, red) periode 1964 s.d 1973. KRI Frans Kaisepo-368 dikomandani oleh Letkol Laut (P) Wasis Priyono, ST (AAL 37) dengan 80 personel awak kapal.

    KRI Mulga-832 adalah kapal patroli cepat kelas PC-40 buatan Fasharkan Manokwari tahun 2009, dikomandani oleh Kapten Laut (P) Dickry Rizanny Nurdiansyah (AAL 44) yang akan masuk dalam jajaran Satuan Keamanan Laut Lantamal XI Merauke. Kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan SMB 12,7 mm, mampu melaksanakan peperangan permukaan (anti kapal permukaan dan serangan udara). Nama Mulga diambil dari jenis ular berbisa yang banyak ditemukan di Papua bagian Tenggara. Mulga (Pseudechis Australis) atau sering disebut King Brown Snake merupakan ular yang mampu menghasilkan racun dalam jumlah yang sangat banyak dan mematikan. Sedangkan KRI Birang–831 adalah kapal sejenis KRI Mulga – 832 dengan panjang 40 m dan lebar 7,30 m, dengan kecepatan 29 knots diawaki oleh 23 orang. Pemberian nama KRI dengan nama pahlawan nasional dan ular berbisa adalah untuk membangkitkan semangat patriotisme dan kebanggaan bagi seluruh jajaran TNI khususnya prajurit TNI AL.

    Dalam amanatnya, Panglima TNI mengatakan bahwa peresmian KRI Frans Kaisepo–368, KRI Birang–831 dan KRI Mulga–832 merupakan upaya untuk meningkatkan kesiapsiagaan TNI AL dalam rangka memastikan tetap tegaknya kedaulatan NKRI, khususnya kedaulatan yurisdiksi laut nasional. Upaya ini merupakan bukti dari komitmen dan konsistensi negara dalam membangun kekuatan pertahanan sesuai doktrin, falsafah dan konstitusi bangsa Indonesia.

    Ditempat yang sama dilakukan upacara adat pengukuhan KRI Frans Kaisepo–368 oleh Gubernur Papua, Barnabas Suaibo selaku Pimpinan Adat dengan acara penyerahan Foto Frans Kaisepo dari Pimpinan Adat kepada Panglima TNI dan dari Panglima TNI kepada Komandan KRI Frans Kaesepo–368. Selanjutnya pemecahan kendi oleh Panglima TNI di lambung kiri KRI Frans Kaisepo–368. Selain menerima Foto Frans Kaisepo, Komandan KRI yang merupakan lulusan AAL angkatan 37 tersebut juga menerima senjata adat.

    Sebelumnya, Panglima TNI di Bandara Biak disambut dengan upacara adat dan pengalungan bunga oleh tokoh adat setempat didampingi Kepala Staf TNI AL, Pangdam XVII/Cenderawasih, Pangarmatim, Kapolda Papua, Danlantamal X, Gubernur Papua serta Muspida Popinsi dan Kab.Biak.

    Sumber: RRI
    Readmore --> Panglima TNI Resmikan 3 KRI Di Biak

    Bikin Kapal Selam, PAL Incar Jerman dan Korea dan mempersiapkan membuat kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal.



    VIVAnews - PT PAL Indonesia tengah mengincar teknologi dua negara, Jerman dan Korea Selatan, untuk digandeng membuat kapal selam di Indonesia.

    Direktur Jenderal Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Gunadi menjelaskan, produsen kapal PT PAL masih terkendala teknologi untuk memproduksi sendiri kapal selam di galangannya.

    "Sebetulnya PT PAL bisa buat sendiri tapi terkendala teknologi dan peralatan sehingga tidak mau gambling di tingkat safety pengguna," kata Gunadi kepada VIVAnews di Jakarta, 9 Februari 2010.



    Selain berencana membuat kapal selam dan telah berhasil membuat kapal perang FPG-57, PT PAL juga tengah mempersiapkan untuk membuat kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal (PKR). PT PAL yakin bisa membuat kapal perang bersenjatakan peluru kendali tersebut dalam waktu 4 tahun. Harga satu kapal PKR mencapai 170 juta euro.

    Gunadi menjelaskan, industri strategis di Indonesia telah mampu memasok alutsista dengan teknologi menengah. Dia mencontohkan, PT Dirgantara Indonesia yang sudah bisa memproduksi pesawat MPA dan telah diekspor ke Eropa. "Kemampuan kita sudah cukup memadai untuk teknologi menengah, tapi untuk teknologi tingkat tinggi memang harus pelan-pelan," ujarnya.

    Untuk peralatan dengan teknologi tinggi, kata dia, jika tidak diproduksi dalam jumlah banyak (massal), malah "jatuhnya" akan mahal. Seperti pembuatan pesawat jet tempur, akhirnya bermitra dengan Korea Selatan untuk menekan biaya produksi. "Itupun baru bisa dipakai pada 2020," ujarnya.

    Meski Indonesia masih cukup tersengal-sengal mengembangkan industri strategis berteknologi maju, namun industri pendukung pertahanan seperti pabrik amonium nitrat di Kalimantan Timur akan terus dikembangkan. Pabrik amonium nitrat akan dikembangkan untuk bahan baku peledak.

    Sementara di industri pengapalan, kata Gunadi, telah dikembangkan produksi kapal-kapal cepat berbahan komposit di banyuwangi dan kapal patroli cepat berbahan alumunium di Batam.

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> Bikin Kapal Selam, PAL Incar Jerman dan Korea dan mempersiapkan membuat kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal.

    Tuesday, February 9, 2010 | 9:01 AM | 0 Comments

    Pangdam Udayana: Tingkatkan Pengamanan Garis Perbatasan Negara

    Denpasar ( Berita ) :Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan menegaskan, pengamanan seluruh garis perbatasan Indonesia dengan negara tetangga di wilayahnya harus ditingkatkan.

    “Wilayah Kodam IX/Udayana ini unik, karena mudah diakses dan terkenal di dunia internasional. Bali terutama, menjadi tujuan utama turis dan di wilayah kami terdapat pulau-pulau terluar yang berbatasan langsung dengan negara tetangga,” katanya kepada para peserta rapat pimpinan di lingkungan Kodam IX/Udayana di Denpasar, Senin [08/02].

    Wilayah operasi Komando Daerah Militer IX/Udayana meliputi tiga provinsi, yaitu Bali, NTB, dan NTT. Di provini terakhir ini, terdapat garis perbatasan darat dengan Timor Timur, selain garis perbatasan laut dengan Timor Timur dan Australia.

    Selain itu, juga terdapat beberapa pulau terluar yang berbatasan dengan Timor Timur dan Australia, di antaranya Pulau Dana di Kabupaten Rote dan Pulau Batek, di Kabupaten Kupang,NTT, dan Pulau Wetar, yang berbatasan langsung dengan Pulau Jaco, Timor Timur.

    Komando Daerah Militer IX/Udayana pada Senin hingga Selasa (9/2) menyelenggarakan Rapat Pimpinan 2010 yang diikuti seluruh komandan satuan, baik itu di lingkungan teritorial, intelijen, pasukan, hingga staf. Tidak kurang 26 komandan Komando Distrik Militer dan para pejabat lain mengikuti rapat pimpinan itu.

    Di antara peserta rapat terdapat Komandan Polisi Militer Kodam IX/Udayana Kolonel CPM Eddy Kristanto, Komandan Resimen Induk Kodam IX/Udayana Kolonel Infantri Maryono, Komandan Korem 161/Wira Sakti Kolonel Infantri Doddy U Argo, dan Komandan Kodim 1605/Belu Letnan Kolonel Infantri Hotman Hutahaean.

    Menurut Pandjaitan, Rapat Pimpinan 2010 merupakan manifestasi dari Rencana Strategis TNI-AD 2010-2014 yang disesuaikan dengan kecenderungan perkembangan lingkungan strategis nasional dan regional yang berujung pada kesiapan operasional jajarannya.

    “Terkait dengan peningkatan kualitas pengamanan garis perbatasan negara dan pulau-pulau terluar itu, pengamanan ini bukan cuma upaya kita dari sisi operasi belaka, namun juga ditunjang dari berbagai aspek lain. Aspek intelijen, harus handal dan profesional dan personelnya harus menguasai teknologi informasi,” kata Pandjaitan.

    Selain itu, pengendalian alur informasi dan penguasaan taktik serta teknik intelijen juga harus dikuasai sepenuhnya. “ini bisa dicapai dengan pengadaan dan pembaharuan materi khusus intelijen serta peningkatan kinerja satuan intelijen,” kata perwira tinggi yang lama berkarir di lingkungan Korps Baret Merah itu.

    Pengamanan garis perbatasan negara, katanya, merupakan satu aspek dari sekian banyak aspek yang harus bisa dijabarkan secara baik dan benar oleh jajarannya.

    Pada aspek operasi, katanya, optimalisasi pemetaan dan penggelaran pos-pos pengamanan perbatasan negara di darat harus disesuaikan dengan hakekat ancaman yang ada.

    Sejauh ini, pada wilayah darat, terdapat 38 pos Satuan Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Timur Markas Besar TNI berkekuatan satu batalion infantri, yang bertugas di Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan Kabupaten Belu.

    Seluruh garis perbatasan darat itu membentang sepanjang 278 kilometer. Kabupaten Belu, NTT, yang berbatasan dengan Distrik Bobonaro, Distrik Maliana, dan Distrik Kovalima di Timor Timur memiliki garis perbatasan darat terpanjang ketimbang Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, yang berbatasan dengan Distrik Oekusi, Timor Timur.

    Disebabkan, nilai strategis pengamanan garis perbatasan negara di Pulau Timor, NTT, maka sejak beberapa bulan lalu Brigade Infantri 21/Komodo, di Kecamatan Camplong, Kabupaten Kupang, NTT, telah resmi berdiri. Keberadaan brigade infantri paling baru di tubuh TNI-AD itu merupakan penguatan kekuatan militer sesuai dengan tingkat kepentingan yang terjadi.

    Sumber: Berita Sore
    Readmore --> Pangdam Udayana: Tingkatkan Pengamanan Garis Perbatasan Negara

    Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai

    Kandahar, Senin - Komandan pasukan NATO memperingatkan agar kelompok Taliban menyerah. Pasukan AS dan internasional, Senin (8/2), mempersiapkan diri untuk melancarkan operasi besar-besaran ke basis kekuatan Taliban di kota Marjah, Provinsi Helmand.

    Operasi di Marjah, yang diberi nama Mushtarak (Bersama), merupakan operasi terbesar sejak Presiden AS Barack Obama mengumumkan penambahan pasukan di Afganistan. Operasi tersebut juga merupakan yang terbesar sejak invasi AS ke negara itu tahun 2001. Diperkirakan operasi dimulai pada pekan ini.

    Kelompok Taliban menyatakan memilih tinggal dan berperang melawan. ”Pasukan Afganistan dan pasukan asing telah datang ke wilayah Marjah dan anggota kami juga berada di area itu untuk menembaki mereka dengan roket,” kata Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban, kepada kantor berita AFP dari lokasi yang tidak diketahui.

    Ribuan tentara asing dan tentara Afganistan telah berada di sekitar lembah Sungai Helmand untuk menggempur Taliban. Komandan pasukan AS dan pasukan NATO di Afganistan, Jenderal Stanley McChrystal, mengatakan, operasi di Marjah tidak dimaksudkan untuk sekadar menewaskan anggota Taliban sebab kebanyakan dari mereka adalah warga lokal miskin yang berperang demi uang daripada dukungan bagi ideologi Taliban.

    Menurut McChrystal, keberhasilan operasi itu bergantung pada bagaimana meyakinkan warga sipil bahwa Pemerintah Afganistan akan memperbaiki cara pengelolaan negara saat Taliban sudah ditumpas.

    Warga mengungsi

    Pada Minggu, pesawat AS menjatuhkan selebaran di atas Marjah untuk memperingatkan warga tentang operasi yang akan dilancarkan. Peringatan itu membuat ribuan warga Marjah khawatir dan meninggalkan kota. Mereka khawatir akan terjebak di tengah pertempuran saat operasi dimulai.

    Ghulam Farooq Noorzai, Kepala Departemen Pengungsi Provinsi Helmand, mengatakan, lebih dari 400 keluarga atau sekitar 2.000-3.000 orang telah direlokasi dan masih banyak orang yang sedang berusaha meninggalkan Marjah. Otoritas provinsi telah menyiapkan tenda dan stok makanan untuk 10.000 orang.

    Salah seorang warga, Shir Ali Khan, yang tiba kemarin di Lashkar Gah bersama 25 anggota keluarganya menuturkan, dia akan tinggal di kota itu sampai Marjah aman.

    ”Kami pergi karena banyak sekali pesawat yang terbang dan banyak tentara bergerak maju dan mundur,” tutur Khan.

    Para pejabat AS telah lama mengincar Marjah. Di tempat itu, juga di provinsi tetangga, Kandahar, terkonsentrasi gerakan perlawanan Taliban. Di wilayah yang subur itu pula lahan pertanian telah diubah menjadi perkebunan opium.

    Sumber: Kompas
    Readmore --> Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai

    Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai

    Kandahar, Senin - Komandan pasukan NATO memperingatkan agar kelompok Taliban menyerah. Pasukan AS dan internasional, Senin (8/2), mempersiapkan diri untuk melancarkan operasi besar-besaran ke basis kekuatan Taliban di kota Marjah, Provinsi Helmand.

    Operasi di Marjah, yang diberi nama Mushtarak (Bersama), merupakan operasi terbesar sejak Presiden AS Barack Obama mengumumkan penambahan pasukan di Afganistan. Operasi tersebut juga merupakan yang terbesar sejak invasi AS ke negara itu tahun 2001. Diperkirakan operasi dimulai pada pekan ini.

    Kelompok Taliban menyatakan memilih tinggal dan berperang melawan. ”Pasukan Afganistan dan pasukan asing telah datang ke wilayah Marjah dan anggota kami juga berada di area itu untuk menembaki mereka dengan roket,” kata Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban, kepada kantor berita AFP dari lokasi yang tidak diketahui.

    Ribuan tentara asing dan tentara Afganistan telah berada di sekitar lembah Sungai Helmand untuk menggempur Taliban. Komandan pasukan AS dan pasukan NATO di Afganistan, Jenderal Stanley McChrystal, mengatakan, operasi di Marjah tidak dimaksudkan untuk sekadar menewaskan anggota Taliban sebab kebanyakan dari mereka adalah warga lokal miskin yang berperang demi uang daripada dukungan bagi ideologi Taliban.

    Menurut McChrystal, keberhasilan operasi itu bergantung pada bagaimana meyakinkan warga sipil bahwa Pemerintah Afganistan akan memperbaiki cara pengelolaan negara saat Taliban sudah ditumpas.

    Warga mengungsi

    Pada Minggu, pesawat AS menjatuhkan selebaran di atas Marjah untuk memperingatkan warga tentang operasi yang akan dilancarkan. Peringatan itu membuat ribuan warga Marjah khawatir dan meninggalkan kota. Mereka khawatir akan terjebak di tengah pertempuran saat operasi dimulai.

    Ghulam Farooq Noorzai, Kepala Departemen Pengungsi Provinsi Helmand, mengatakan, lebih dari 400 keluarga atau sekitar 2.000-3.000 orang telah direlokasi dan masih banyak orang yang sedang berusaha meninggalkan Marjah. Otoritas provinsi telah menyiapkan tenda dan stok makanan untuk 10.000 orang.

    Salah seorang warga, Shir Ali Khan, yang tiba kemarin di Lashkar Gah bersama 25 anggota keluarganya menuturkan, dia akan tinggal di kota itu sampai Marjah aman.

    ”Kami pergi karena banyak sekali pesawat yang terbang dan banyak tentara bergerak maju dan mundur,” tutur Khan.

    Para pejabat AS telah lama mengincar Marjah. Di tempat itu, juga di provinsi tetangga, Kandahar, terkonsentrasi gerakan perlawanan Taliban. Di wilayah yang subur itu pula lahan pertanian telah diubah menjadi perkebunan opium.

    Sumber: Kompas
    Readmore --> Operasi Militer Besar-besaran Segera Dimulai

    Iran Bangun 10 Fasilitas Lagi


    Teheran, Senin - Iran berencana membangun 10 fasilitas pengayaan uranium baru sepanjang tahun 2010-2011. Iran juga akan memulai proses pengayaan uranium hingga mencapai level 20 persen untuk bahan bakar reaktor nuklir pada Selasa ini.

    Rencana itu diumumkan oleh Ketua Organisasi Tenaga Atom Iran Ali Akbar Salehi, Minggu (7/2) malam waktu setempat, menyusul perintah dari Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk segera memulai kerja pengayaan uranium.

    ”Kami akan memberi tahu IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional) besok (Senin) tentang keinginan kami mengayakan uranium hingga level 20 persen,” kata Salehi kepada stasiun televisi Al Alam.

    Proses pengayaan uranium level 20 persen akan dimulai di pembangkit Natanz yang merupakan pusat pengayaan uranium utama Iran.

    Salehi menambahkan, pengayaan uranium itu akan dihentikan jika Iran menerima bahan bakar nuklir yang telah mencapai level 20 persen dari luar negeri. ”Iran akan menghentikan proses pengayaan untuk reaktor penelitian saat kami sudah menerima bahan bakar yang diperlukan,” ujarnya.

    Kesepakatan yang disusun PBB menyebutkan tentang pengiriman uranium Iran yang diperkaya hingga level 3,5 persen ke luar negeri untuk dikonversi menjadi level 20 persen untuk keperluan bahan bakar reaktor penelitian. Hal itu dilakukan untuk menghilangkan kecemasan Barat, tetapi Iran ingin mengubah kesepakatan dan melakukan pertukaran di dalam negeri.

    Taruhan

    Pengumuman Iran tentang penambahan fasilitas nuklir dan peningkatan level pengayaan uranium telah menaikkan taruhan Iran dalam perselisihannya dengan Barat soal program nuklir. Langkah Iran langsung menuai kecaman dari Inggris dan Amerika Serikat.

    Pada November 2009, Iran pernah mengumumkan akan membangun 10 fasilitas nuklir baru, tetapi tidak menyebut waktunya. Barat khawatir Iran akan membuat bom atom dengan program tersebut. Iran berulang kali membantah tudingan itu dan menyatakan program nuklirnya untuk tujuan damai.

    Uranium yang telah diperkaya bisa digunakan sebagai bahan bakar bagi pembangkit tenaga nuklir. Jika lebih jauh diperkaya hingga mencapai level 80 persen, uranium bisa dibuat bom atom. Saat ini pengayaan uranium Iran baru mencapai level 3,5 persen.

    Analis menyatakan skeptis bahwa Iran, yang terbelit sanksi serta kesulitan mendapatkan material dan komponen dari luar negeri, akan mampu melengkapi dan mengoperasikan 10 fasilitas nuklir baru.

    Jengkel

    Selain mengungkapkan rencana pembangunan fasilitas nuklir baru, Iran kemarin juga menyatakan akan segera membuat sistem pertahanan udara sendiri dengan kemampuan yang sama dengan perangkat antipesawat S-300 milik Rusia.

    Pejabat Iran telah menyatakan kejengkelannya atas kegagalan Rusia sejauh ini untuk menyuplai sistem rudal.

    ”Satu-satunya perlengkapan yang ingin kami impor adalah S-300 yang, berdasarkan alasan yang tidak bisa diterima, belum dikirimkan Rusia,” kata Komandan Angkatan Udara Iran Heshmatollah Kassiri, seperti dikutip kantor berita IRNA.

    ”Dalam waktu dekat, sistem pertahanan udara baru buatan lokal akan dipamerkan oleh para pakar dan ilmuwan negeri ini yang sama kuatnya dengan sistem pertahanan rudal S-300, atau bahkan lebih kuat,” ujar Kassiri.

    Rusia mendapat tekanan intens dari Barat untuk menjauhkan diri dari program nuklir Iran. Akan tetapi, Rusia juga tidak menutup kemungkinan untuk mengirimkan sistem pertahanan udara S-300.

    Tahun lalu, pejabat Rusia mengatakan bahwa Iran tidak berada di bawah sanksi internasional yang melarang pembelian sistem pertahanan udara. Namun, tidak jelas pula bagian S-300 yang telah dikirimkan Rusia kepada Iran.

    Analis mengatakan, sistem pertahanan udara S-300 bisa membantu Iran menggagalkan upaya Israel dan AS untuk mengebom fasilitas nuklir Iran. S-300PMU1, dikenal di Barat sebagai SA-20, yang berbasis di darat bisa menembak jatuh rudal jelajah dan pesawat. Jangkauannya mencapai 150 kilometer dan terbang dengan kecepatan lebih dari 2 kilometer per detik.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Iran Bangun 10 Fasilitas Lagi

    Peranan Kohanudnas Perlu Ditingkatkan

    Jakarta, Kompas - Peranan Komando Pertahanan Udara Nasional atau Kohanudnas perlu ditingkatkan dengan menggabungkan modernisasi radar dan memasukkan pesawat-pesawat tempur sergap ke Kohanudnas. Selain mempercepat komando pengendalian, hal tersebut bisa menambah efek penggentaran (deterrent) kekuatan udara Indonesia.

    Panglima Kohanudnas Marsekal Muda Dradjad Rahardjo mengemukakan hal tersebut kepada Kompas di kantornya di Jakarta, Senin (8/2). Hari Selasa ini, Kohanudnas genap berusia 48 tahun, yang dirayakan dengan upacara sederhana di markasnya di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Dradjad menuturkan, usulan tersebut sudah dibuat dalam bentuk dokumen Rencana Strategis Penataan Kohanudnas ke Depan pada Februari 2009. ”Usulan tersebut telah saya sampaikan kepada Kepala Staf TNI Angkatan Udara,” ujar Dradjad, mantan Komandan Pendidikan TNI AU itu. Berikut petikan wawancaranya:

    Bagaimana kedudukan keorganisasian Kohanudnas sekarang?

    Dari sisi pembinaan, Kohanudnas berada di bawah TNI AU, operasional di bawah Panglima TNI. Sasaran Kohanudnas tidak lain adalah benda-benda lewat media udara, seperti pesawat, pesawat tanpa awak, atau peluru kendali (rudal).

    Kita yang menangkap mereka dengan radar, lalu diintersep dengan pesawat tempur. Tetapi, sekarang pesawat tempur sergap ada di Komando Operasi TNI AU (Koops AU). Sekarang unsur yang ada di Kohanudnas hanya radar. Pesawat ada di Koops AU.

    Kenapa dulu diubah?

    Dulu Kohanudnas sebelum tahun 1985 sangat eksis sekali. Kita punya pesawat sergap, punya rudal sekelas rudal SA-75, dan radar.

    Namun, sejak tahun 1985, karena perubahan organisasi oleh kebijakan pimpinan, radar dan pesawat sergap ada di Koops AU. Sejak zaman KSAU Hanafi Asnan (1998-2002), radar dikembalikan ke Kohanudnas.

    Dalam konsep sistem pembinaan latihan (sisbinlat) memang betul, semua kekuatan yang ada diserahkan kepada setiap masing-masing angkatan TNI. Namun, dari segi kesatuan komando (unity of command) tidak bisa dipisah-pisahkan, mulai dari radar, pesawat tempur sergap, syukur-syukur ada rudal.

    Kebijakan KSAU yang baru bagaimana?

    Itu masih berlaku. Dalam Rapim TNI AU di Yogyakarta, saya sampaikan kita membutuhkan pesawat tempur sergap (sekelas F-5/F-16/Sukhoi). Namun, Pak Imam Sufaat (KSAU) belum bisa memberikan keputusan.

    Apa alasan mendesak dari penataan Kohanudnas itu?

    Unsur-unsur sistem itu harus lengkap. Radar sudah berada di kita. Saya butuh hanya pesawat tempur sergap. Syukur-syukur diberikan rudal untuk deterrent. Namun, saya minta pesawat tempur sergap tidak bisa gol karena konsep sisbinlat tadi.

    Pernah ada kejadian yang menghambat karena persoalan komando itu?

    Banyak sekali karena sistem komando pengendalian yang terlambat. Dulu waktu masuknya pesawat F-18 Amerika Serikat di Bawean tahun 2003, ketika saya Komandan Pangkalan TNI Iswahjudi, komando pengendalian itu juga jadi hambatan.

    Kohanudnas waktu itu memerintahkan pesawat tempur sergap melihat pesawat F-18 Amerika Serikat. Namun, radar dikendalikan oleh radar sipil Bandara Juanda. Radar kita sudah terlalu tua.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Peranan Kohanudnas Perlu Ditingkatkan

    Russia lends Sri Lanka $300 mln for arms purchases

    Russia and Sri Lanka signed on Monday a $300 million loan to buy armaments and dual-purpose technology for Sri Lanka's military, Russia's deputy finance minister said.

    Dmitry Pankin said it is a 10-year loan with LIBOR plus 3.5% interest.

    According to some sources, the arms deal will cover not only purchases but also extensive repairs of Russian military equipment previously delivered to Sri Lanka.

    Sri Lanka remains highly militarized after almost 25 years of constant fighting against the Tamil Tiger militants.

    In May, the Sri Lankan military finally defeated the Tamil separatists, killing their leader in an operation that brought the civil war to an end. International rights groups accused the military of killing large numbers of civilians who were being used as human shields by shelling rebels in the war zone.

    Russia's stance at the United Nations last year amid international criticism over Sri Lanka's military operations against the Tamil Tiger helped to quash a possible motion of censure.

    The president of Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa, is on a working visit to Russia - the first in the history of bilateral relations.

    Sumber: RIA
    Readmore --> Russia lends Sri Lanka $300 mln for arms purchases

    PT PAL Target Untung Rp 29,05 Miliar

    TEMPO Interaktif, Jakarta -Setelah mengalami kesulitan likuiditas selama 10 tahun terakhir, tahun ini PT PAL Indonesia (Persero) menargetkan keuntungan Rp 29,05 miliar. Desember 2009, perusahaan negara itu mendapatkan pencairan pertama dana restrukturisasi dari PT Perusahaan Pengelola Aset sebesar Rp 14,5 miliar.

    Direktur Utama PT PAL, Harsusanto, menjelaskan persero telah meneken kontrak kerja sama dengan pihak ketiga untuk produk kapal, produk minyak dan gas, serta produk pembangkit listrik. "Laba kami targetkan Rp 29,05 miliar," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi BUMN Dewan Perwakilan Rakyat, di Jakarta, Senin (8/2).

    Persero menargetkan total pendapatan sebesar Rp 1,8 trilun, terbesar dari penjualan di divisi kapal niaga sebesar Rp 941,09 miliar. Disusul divisi rekayasa umum, divisi pemeliharaan dan perbaikan, serta divisi kapal perang masing-masing sebesar RP 375,62 miliar, Rp 240 miliar, dan Rp 200,71 miliar.

    Total beban pokok terbesar, Harsusanto melanjutkan, terdapat di divisi kapal niaga sebesar Rp 1,03 triliun, divisi rekayasa umum sebesar Rp 319,8 miliar, dan divisi pemeliharaan dan perbaikan sebesar Rp 192 miliar.

    Pada prognosa tahun lalu, perusahaan merugi Rp 89,02 miliar. Total penjualan tercatat Rp 6868,17 miliar dengan total beban pokok penjualan sebesar Rp 699,67 miliar. Nilai penjualan terbesar berurutan divisi kapal niaga sebesar Rp 191,08 miliar, divisi kapal perang sebesar Rp 184,99 milar, dan divisi rekayasa umum sebesar Rp 173,6 miliar.

    Harsusanto menuturkan dalam periode 2010-2011 persero menargetkan penyehatan perusahaan dengan kredibilitas tinggi dan didukung struktur modal, aset, sumber daya manusia, dan budaya perusahaan yang kokoh. Sementara periode 2012-2014 akan menjadi masa pertumbuhan. "Perusahaan mampu memupuk keuntungan dan berkembang secara berkelanjutan," ucapnya.

    Sumber: Tempo
    Readmore --> PT PAL Target Untung Rp 29,05 Miliar

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.