ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, April 24, 2010 | 9:59 PM | 0 Comments

    Iran Luncurkan Pesawat Penyerang tidak Berawak Tahun Depan


    TEHERAN--MI: Garda Revolusi Iran, Sabtu (24/4) mengatakan pada Maret tahun depan akan menyebar pesawat tidak berawak buatan dalam negeri yang mampu melakukan serangan udara.

    "Pesawat tanpa awak super canggih itu dibuat oleh Garda Revolusi, dan akan dioperasikan pada pertengahan tahun kedua, tahun ini," kata Komandan Garda Brigjen Amir Ali Hajizadeh, yang merujuk bahwa akhir tahun http://www.blogger.com/img/blank.gifIran akan jatuh pada 20 Maret 2011.

    Dia tidak memberikan penjelasan secara detil mengenai pesawat tak berawak itu. Teknologi pesawat tak berawak Iran telah menimbulkan keprihatinan di Amerika Serikat.

    Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, baru-baru ini memperingatkan mereka akan 'mempersulit' bagi kehadiran militer di Afghanistan. Pada Februari lalu, Iran membuka dua jalur produksi untuk pembuatan pesawat tak berawak itu. Teheran mengatakan, bahwa pesawat tak berawak tersebut akan berkemampuan melakukan serangan dengan ketepatan yang tinggi.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Iran Luncurkan Pesawat Penyerang tidak Berawak Tahun Depan

    Indonesia Pesan delapan Super Tucano

    TNI AU telah memutuskan untuk memesan delapan Embraer EMB-314 Super Tucano trainer dan pesawat pencegat, tapi kementerian pertahanan belum menyetujui kesepakatan itu.

    Selain itu ada beberapa jenis yang dipertimbangkan untuk kebutuhan TNI AU, seperti Korea Aerospace Industries-KT 1(KAI), 12 pesawat dari KAI sudah digunakan untuk pesawat latih. Jika disetujui, tahap awal akan memesan delapan pesawat, dan akan memesan lagi. Ini merupakan pesawat pertama Embraer Super Tucano dijual di pasar Asia.

    Meskipun keputusan TNI AU, persetujuan dari menhan, untuk melakukan evaluasi teknis pesawat yang akan dibeli.

    TNI AU berencana untuk menggunakan Super Tucano untuk pesawat serang ringan,untuk untuk menggantikan pesawat Rockwell OV-10 Broncosera di era 1960-an. karena perawatannya sudah terlalu mahal , menurut Flightglobal's MiliCAS mengatakan hanya ada dua pesawat OV-10 yang dapat dioperasionalkan.

    Persyaratan bahwa pesawat berpotensi digunakan untuk tugas-tugas secara efektif mengesampingkan serangan pesaing Embraer terbesar di pasar pelatih, Pilatus. produsen memiliki kebijakan untuk tidak menjual pesawat tempur ke negara-negara berkembang, sejalan dengan sikap umum Swiss sebagai negara netral.

    Indonesia Broncos yang digunakan antara tahun 1970-an dan 1990-an untuk menumpas gerakan yang berhaluan kiri Timor-Leste kemerdekaan Fretilin.

    Timor-Leste memperoleh kemerdekaan dari Jakarta pada tahun 2002 dan saat ini Indonesia telah ada pemberontakan besar. Tetapi suku-suku di provinsi Papua Barat yang memiliki perjuangan dekade-tua untuk kemerdekaan bahwa kadang-kadang meletus menjadi pertarungan.
    Readmore --> Indonesia Pesan delapan Super Tucano

    Indonesia Pesan delapan Super Tucano

    TNI AU telah memutuskan untuk memesan delapan Embraer EMB-314 Super Tucano trainer dan pesawat pencegat, tapi kementerian pertahanan belum menyetujui kesepakatan itu.

    Selain itu ada beberapa jenis yang dipertimbangkan untuk kebutuhan TNI AU, seperti Korea Aerospace Industries-KT 1(KAI), 12 pesawat dari KAI sudah digunakan untuk pesawat latih. Jika disetujui, tahap awal akan memesan delapan pesawat, dan akan memesan lagi. Ini merupakan pesawat pertama Embraer Super Tucano dijual di pasar Asia.

    Meskipun keputusan TNI AU, persetujuan dari menhan, untuk melakukan evaluasi teknis pesawat yang akan dibeli.

    TNI AU berencana untuk menggunakan Super Tucano untuk pesawat serang ringan,untuk untuk menggantikan pesawat Rockwell OV-10 Broncosera di era 1960-an. karena perawatannya sudah terlalu mahal , menurut Flightglobal's MiliCAS mengatakan hanya ada dua pesawat OV-10 yang dapat dioperasionalkan.

    Bronco TNI AU digunakan antara tahun 1970-an dan 1990-an untuk menumpas gerakan sayap kiri Timor-Leste merdeka oleh Fretilin.

    Timor-Leste memperoleh kemerdekaan dari Jakarta pada tahun 2002 dan saat ini Indonesia masih ada pemberontakan papua merdeka.

    Sumber: flightglobal/MIK
    Readmore --> Indonesia Pesan delapan Super Tucano

    Indonesia Suplai Kendaraan Militer


    illustrasi

    JAKARTA - Industri Automotif Pertahanan Indonesia akan menyuplai kendaraan bermotor untuk Tentara Nasioanal Indonesia (TNI) pada awal tahun depan.

    Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan, industri automotif Indonesia akan mengembangkan mobil militer sesuai kebutuhan pasukan militer dalam negeri.

    “Ini memenuhi permintaan Presiden SBY, agar kebutuhan pertahanan disuplai oleh industri dalam negeri,” kata Gunadi di Jakarta, kemarin.

    Mobil bagi angkatan bersenjata tersebut, lanjut Gunadi, akan memiliki kandungan lokal sebesar 70-75 persen. Dengan adanya kandungan lokal hingga 75 persen, kata dia, akan sangat menguntungkan angkatan militer dalam negeri.

    “Sisa 30 persen ada komponen impor terutama bahan baku. Itu pantas lah. Enggak mungkin 100 persen kita produksi. Selama ini, belum ada produksi dalam negeri yang menyuplai untuk militer. Yang paling penting adalah isu harus diupayakan untuk dipakai produk dalam negeri, jadi kita harus dukung. Mendukungnya bagaimana? Kita pakai produk yang ada. Supaya bisa pakai semua bengkel yang ada di seluruh Indonesia dan penjualan yang sudah ada untuk suku cadang,” terangnya.

    Gunadi menuturkan, untuk membuat contoh mobil militer ini, dibutuhkan investasi hingga miliaran rupiah. Namun, kata dia, jika dilakukan dalam produksi massal, biaya yang dibutuhkan sebesar Rp600 juta-Rp700 juta per unit. Gunadi menargetkan, mobil militer ini akan dapat mulai diproduksi secara massal pada awal 2011.

    “Kalau sudah disetujui Departemen Ketahanan (Dephan), mudah-mudahan tahun ini bisa mulai. Tapi paling lambat tahun depan, kita perlu bicarakan konsep dasar industri," papar dia.

    Menurutnya, konsep pembuatan mobil militer ini akan dikembangkan oleh asosiasi automotif pertahanan. Konsep mobil militer ini menurut Gunadi di didukung oleh menteri perindustrian dan pertahanan.

    “Yang penting kan mobilisasi maupun infrastruktur maupun kemampuan di dalam negeri Kemudian industri swasta lainnya bergabung memanfaatkan ini semua, Dephan baru mengetahui dari paparan sebagian presentasi. Karena belum melihat wujudnya langsung, baru lihat foto, sejauh ini sih tanggapannya oke,” terang Gunadi.

    Sumber: OKEZONE
    Readmore --> Indonesia Suplai Kendaraan Militer

    NATO 'Tinggalkan' Afghan Mulai November


    Jakarta - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) berencana menyerahkan segala urusan pemerintahan dan keamanan di seluruh Afghanistan pada otoritas setempat. Penyerahan tanggung jawab itu akan dimulai pada November mendatang.

    "Kami sepakat untuk mulai melakukan transisi," ujat Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen seperti dilansir AFP, Sabtu (24/4/2010).

    Pengalihan tampuk kendali ini sudah terjadi di Kabul. Di ibukota Afghanistan itu, otoritas lokal sudah bertanggung jawab atas keamanan dan pemerintahannya.

    "Hari ini, kami memiliki roadmap. Pada titik tertentu masyarakat akan melihat perkembangan yang selama ini mereka sering tanyakan," lanjut Rasmussen.

    Dia berharap pemerintah Afghanistan dan komunitas internasional dapat mendukung rencana ini dalam konferensi yang digelar di Kabul pada Juli mendatang. Sementara itu serah terima kekuasaan akan berlangsung November saat NATO menggelar pertemuan tahunannya di Lisbon.

    Selama masa transisi berlangsung NATO akan bertindak sebagai pengawas. Pasukan di garis depan yang selama ini bertugas memerangi pemberontak akan ditarik ke garis belakang.

    Sumber: DETIK COM
    Readmore --> NATO 'Tinggalkan' Afghan Mulai November

    Kapal TNI AL Selamatkan Dua Nelayan

    BITUNG, KOMPAS.com - Kapal perang milik TNI Angkatan Laut, KRI Sungai Gerong (SGG)-906 menyelamatkan dua nelayan yang kapal perahunya tenggelam di Laut Sulawesi.

    Komandan KRI SGG-906, Mayor Laut Yani Sujani, di Bitung, Sabtu (24/4/2010) mengatakan, kedua nelayan tersebut dievakuasi pada Jumat sekitar pukul 01.45 Wita.

    Kedua nelayan itu masing-masing Reksan (25) dan Karce (36), dan keduanya warga Desa Matutuang, Kecamatan Marore.

    "Saat ini kedua korban tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit dr Wahyu Slamet Bitung, untuk dirawat secara intensif mengingat salah seorang korban wanita yakni Karce yang masih belum sadar," katanya.

    Dia mengatakan, keterangan yang diperoleh dari Reksan, perahu yang digunakannya mulai berlayar pada Sabtu (17/4) sekitar pukul 06.30 Wita dari Matutuang menuju Marore.

    Keberangkatan tersebut dalam rangka mengikuti pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD).

    Tetapi sekitar pukul 08.40 Wita kapal perahu tersebut terbalik dihantam ombak dengan ketinggian yang diperkirakan sekitar dua meter.

    Perahu tersebut selanjutnya terbawa arus selama lima hari hingga ke perairan Laut Sulawesi, yang kemudian diselamatkan oleh KRI SGG-906.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Kapal TNI AL Selamatkan Dua Nelayan

    Belu Bangun Jalan Lingkar Perbatasan RI-Timor Leste


    KUPANG--MI: Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), akan membangun jalan
    lingkar perbatasan RI-Timor Leste mulai tahun anggaran 2011.

    Jalan sepanjang 212,35 Kilometer (km) itu akan menghubungkan perbatasan Kabupaten Belu dengan Timor Leste di bagian barat sampai bagian selatan.

    "Jalan ini untuk memperlancar mobilisasi barang dan penumpang ke ruas jalan kolektor dan arteri primer," tutur Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Belu Falentinus Pareira di Atambua, Sabtu (24/4).

    Keinginan membangun jalan tersebut, ujarnya, telah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi NTT dan sudah dibahas dalam musyawarah rencana pembangunan daerah (musrenbang) tingkat provinsi.

    Ruas jalan itu dibangun bertahap, di antaranya merehabilitasi ruas yang sudah dibangun sebelumnya, yaitu Atambua-Weluli di bagian selatan sepanjang 20 km. Peningkatan kondisi jalan (pengerasan) ruas lingkar sabuk perbatasan pada 2011 ditargetkan 62,75 km.

    Selain itu, juga akan dilakukan peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan negara sepanjang 73 km, di antaranya ruas jalan sepanjang 40,8 km yang akan mengakses perbatasan Kecamatan Turiskaen. Selanjutnya, ruas jalan Webua-Motamasin sepanjang 23 km, dan akses perbatasan Motamasin serta ruas jalan Atambua-Haliwen-Salore sepanjang 9,4 km.

    "Ada juga peningkatan status ruas jalan kabupaten menjadi jalan provinsi sebanyak empat ruas jalan sejauh 60,3 kilometer," katanya.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Belu Bangun Jalan Lingkar Perbatasan RI-Timor Leste

    TNI AL Tangkap Empat Kapal Berbendera Filipina


    SURABAYA--MI: TNI Angkatan Laut menangkap empat kapal pencari ikan berbendera Filipina yang memasuki perairan wilayah Indonesia secara ilegal, kata Kepala Dinas Penerangan Komando RI Kawasan Timur Letkol Laut (Kh) Toni Saiful di Surabaya, Jumat (23/4).

    Ia mengatakan keempat kapal beserta anak buah kapal (ABK) itu kini diamankan di Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Nunukan, Kalimantan Timur. "Kapal dan ABK sedang diproses secara hukum di Lanal Nunukan sebagai markas terdekat dari lokasi penangkapan kapal tersebut," katanya.

    Penangkapan empat kapal Filipina itu berawal dari patroli keamanan laut oleh Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Kakap-811 yang dikomandani Mayor Laut (P) Tunggul di perairan Laut Sulawesi.

    "Dalam patroli itu, KRI Kakap mendapati empat kapal asing yang sedang melakukan aktivitas mencurigakan di wilayah perairan Laut Sulawesi," katanya.

    Pertama KRI Kakap menghentikan kapal FB. Conie-5 dengan nakhoda bernama Odeng. Kapal berbobot 18.83 gross ton itu, membawa tiga ABK. Selanjutnya kapal dari jajaran Komando RI Kawasan Timur (Koarmatim) mendekati kapal FB Conie-10 berbobot 20,61 gross ton yang dinakhodai Ricardo Reicones dengan ABK tiga orang.

    Kapal ketiga yang ditangkap adalah FB Conie-4 dengan nahkoda Isabelo dibantu dua ABK. Kapal tersebut berbobot 20 gross ton. Sedangkan kapal terakhir yang diamankan yakni FB Philcon-3 dengan nakhoda Alphonso M Reicones J dibantu 22 ABK.

    Kapal berbobot 69 gross ton ini kedapatan mengangkut ikan dari berbagai jenis sebanyak satu ton. "Keempat kapal tersebut tidak dilengkapi dokumen dan tidak memiliki surat izin memasuki ZEE (Zona Eksklusif Ekonomi) Indonesia. Nakhoda dan ABK semuanya warga negara Filipina," kata Toni.

    Saat diperiksa, para nahkoda dan ABK mengakui kesalahannya melakukan pelayaran dari General Santos, Filipina, dan memasuki wilayah negara lain.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> TNI AL Tangkap Empat Kapal Berbendera Filipina

    Antara USAF dan TNI Angkatan Udara


    Suasana di kelas diskusi Cope-West, Jumat (23/4), terlihat serius. Latihan pengangkutan udara taktis yang diikuti Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara dan United States Air Force atau USAF berlangsung serius sampai menit- menit sebelum penutupan. Tim dari TNI AU pada penjatuhan barang dari ketinggian sekitar 300 meter pada penerbangan terakhir mendapat kategori excellent dengan simpangan hanya 5-7 meter dari titik sasaran.

    Masing-masing pihak belajar tentang hal-hal teknis berkaitan dengan pengangkutan udara, baik orang maupun barang. Evaluasi dilakukan dengan rinci sampai cara menjatuhkan barang yang sangat bergantung pada ketinggian, arah angin, kecepatan pesawat, berat barang, dan berbagai parameter lain. ”Latihan ini untuk membiasakan kerja sama dan membina komunikasi untuk mempersiapkan kerja sama dalam penanggulangan bencana pada masa depan,” kata Letkol David Kincaid, Commander of 36th Airlift Scuadron.

    Segala aspek di dalam Cope- West dilakukan untuk membuat pengiriman barang dan pasukan bisa lebih efektif dilakukan. Latihan ini juga diharapkan bisa meningkatkan tingkat operasi bersama antara pihak AS dan Indonesia. Semua dibahas sejak pagi dan dipraktikkan serta dievaluasi bersama, mulai dari teknik penyusunan barang, koordinat penjatuhan, pendataan arah angin, situasi sekitar titik sasaran, durasi penjatuhan, sampai posisi pesawat saat menjatuhkan barang yang notabene hanya bisa setinggi 300 meter sehingga angin cukup kencang. Terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma, barang dijatuhkan di Lanud Gorda, Tangerang, dengan melewati daerah selatan Jawa Barat terlebih dahulu.

    Latihan bersama Cope-West ini dilakukan oleh sekitar 77 personel dari 374th Airlift Wing di Pangkalan Udara Yokota, Jepang. Mereka membawa tiga pesawat Hercules C-130 keluaran pabrik Lockheed tahun 1974. Sebelumnya, skuadron ini pernah membawa bantuan saat ada tsunami di Aceh. Sementara Indonesia menggunakan C-130 H dari Skuadron Udara 32 dan C-130 HS dari Skuadron Udara 31. Menurut Komandan Wing 1 Lanud Halim Perdanakusuma Kolonel Pnb Djoko Seno Putro, dari segi usia, pesawat Hercules milik TNI AU masih lebih muda. Namun, fasilitas peningkatan, terutama dari segi aviasi dan elektronik, membuat pesawat AS itu memiliki instrumen seperti alat global positioning system yang lebih canggih.

    ”Kita belajar pengetahuan tentang teknologi terbaru dari mereka,” kata Djoko. Teknologi ini tidak saja berkaitan dengan teknis pesawat, tetapi tim dari AS juga tim yang mengurus perbaikan pesawat. Untuk teknologi penjatuhan, menurut Djoko, ada sebuah alat baru dari AS yang membuat penjatuhan barang lebih akurat. Alat bernama improved container delivery system itu dijatuhkan terlebih dulu di dekat titik sasaran. Alat itu memiliki kemampuan untuk menangkap kecepatan dan arah angin dengan lebih akurat untuk dikirimkan ke alat navigasi pengiriman barang di pesawat. Sayangnya, alat ini tidak sempat digunakan di Cope-West 2019 karena dalam latihan 19-23 April 2010, tim dari AS tidak menurunkan barang.

    ”Di lokasi latihan untuk penurunan banyak masyarakat sedang panen, sedang bagi kami yang utama dalam latihan adalah keamanan,” ujar Kincaid. Menurut dia, pihaknya berharap, pada latihan serupa tahun depan, hal itu tidak terjadi lagi. Saat ditanya apakah latihan ini berhubungan dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama, Kincaid hanya berkomentar ringan. ”Ah, setahu saya tidak, tuh,” katanya.

    Beda persepsi

    Sementara itu, menurut Djoko, pihaknya telah berusaha membersihkan lokasi penjatuhan barang dari masyarakat. Namun, di sini rupanya ada perbedaan persepsi sehingga ada interpretasi berbeda dari kedua tim ini. Tetapi, perbedaan persepsi itu rupanya tidak menjadi hal yang signifikan dalam membina hubungan dan kerja sama, terutama dalam membantu korban bencana alam.

    Di sela-sela acara formal penutupan Cope-West, para anggota tim tidak hanya bertukar emblem, tetapi juga bertukar e-mail dan lokasi tempat indah dari atas pesawat, seperti Krakatau, dan tips tempat makan enak di Jakarta, di antaranya restoran Sunda.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Antara USAF dan TNI Angkatan Udara

    Friday, April 23, 2010 | 9:15 PM | 0 Comments

    Iran Unjuk Kekuatan di Teluk Persia

    TEMPO Interaktif, Teheran - Garda Revolusi Iran sukses meluncurkan sebuah perahu cepat anyar yang mampu menghancurkan kapal-kapal musuh saat memulai latihan perang di Teluk Persia.

    Republik Islam yang terkunci dalam sengketa dengan Barat atas aktivitas nuklirnya itu cukup sering menyiarkan kapasitas militernya dengan tujuan menunjukkan kesiapannya menghadapi serangan Israel atau Amerika Serikat.

    Rabu lalu, Pentagon menyatakan aksi militer Amerika terhadap Iran belum disingkirkan dari meja meskipun Washington mencari jalur diplomasi dan sanksi untuk mengakhiri aktivitas atom negeri itu.

    Media Iran melaporkan, unit-unit angkatan laut, udara, dan darat garda elite itu ambil bagian dalam latihan perang tiga hari di Teluk Persia dan Selat Hormuz, yang vital. Sekitar 40 persen perdagangan minyak dunia melewati kawasan perairan strategis tersebut.

    Beberapa pengamat militer Barat menyebutkan, Iran mungkin memakai "perang asimetris" jika berada di bawah serangan, misalnya dengan mengerahkan kawanan perahu cepat untuk mengganggu operasi musuh di Teluk. Radio pemerintah, IRIB, mengatakan, satuan-satuan Garda memasukkan ke operasi latihan itu untuk pertama kalinya kapal perang "pintar dan unik" yang dinamai Ya Mahdi.

    "Kapal penghindar radar berkecepatan tinggi Ya Mahdi mampu melacak dan membidik kapal-kapal musuh di atas permukaan dengan satu cara cerdas dan menghancurkan mereka," kata radio tersebut. Saat ini, IRIB menambahkan, perahu-perahu cepat itu sudah diproduksi massal.

    Juru bicara manuver tersebut, Ali-Reza Tangsiri, menjelaskan, Ya Mahdi adalah kapal perang yang dikendalikan dari jarak jauh yang misil-misilnya bisa menciptakan lubang selebar 7 meter di kapal lawan.

    Kantor berita IRNA menyebutkan, lebih dari 300 kapal perang cepat berbagai jenis ambil bagian dalam latihan. Kapal-kapal itu dilengkapi misil dan roket dan membawa Komandan Garda Revolusi. "Kapal-kapal itu bakal dianggap sebagai mimpi buruk musuh."

    Latihan tersebut mencuatkan sebuah hipotetis bahwa kapal perang musuh yang memasuki teritorial Iran menjadi target, dibidik, dan dihancurkan. Menurut Theodore Karasik, Direktur Riset di Institute for Near East and Gulf Military Analysis, penggunaan kawanan kapal-kapal cepat bisa menjadi "alat yang sangat efektif".

    Latihan perang ini bertepatan dengan meningkatnya ketegangan Iran dengan Barat, yang cemas program nuklir Iran bertujuan mengembangkan bom. Iran membantah tuduhan itu. Amerika Serikat mendorong untuk keempat kalinya putaran sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terhadap Teheran karena penolakannya untuk menghentikan kegiatan nuklir yang sensitif seperti yang dituntut Dewan Keamanan PBB, termasuk langkah-langkah menghadapi manuver Garda.

    Sementara itu, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad memulai lawatan ke Afrika, Zimbabwe dan Uganda. Sebelum keberangkatan di Bandara Internasional Mehrabad kemarin, kepada wartawan, sang presiden mengatakan bahwa lawatan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintahnya mempererat hubungan dengan negara-negara Afrika.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Iran Unjuk Kekuatan di Teluk Persia

    Alutsista TNI AL Sesuai Kekuatan Pokok Minimum

    Mataram (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono, SE, mengatakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL masih sesuai kekuatan pokok minimum.

    "Alutsista dibangun sesuai program dan kini masih sesuai kekuatan pokok minimum," kata Laksamana Suhartono di sela kunjungan kerjanya di Mataram, Nusa Tengggara Barat, Jumat.

    Ia mengatakan untuk mencapai kekuatan pokok minimum itu pihaknya dituntut melaksanakan tiga hal utama yakni menghapus alutsista yang sudah tua kemudian mengupayakan pengadaan yang baru dan peningkatan kemampuan peralatan lama.

    Kalau kapal-kapal TNI AL sudah dikategori tua, maka layak diganti dengan yang baru sesuai dukungan anggaran.

    "Kapal-kapal tua dihapus dan diganti dengan yang baru, sementara yang masih bisa dipertahankan, ditingkatkan kemampuannya," ujarnya.

    Laksamana Suhartono mengatakan kunjungannya ke NTB untuk mengamati dari dekat kondisi alutsista yang dimiliki Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Mataram beserta jajarannya, yakni Pos AL (Posal) di sejumlah lokasi strategis.

    "Kami akan coba cek di sini (Lanal Mataram, red), kalau masih ada peralatan yang tidak sesuai standard organisasi tentu kami dorong proses penggantiannya, tetapi jika dianggap kurang akan dibahas secara nasional," ujarnya.

    Dalam kunjungan kerjanya ke NTB, Laksamana Suhartono melihat dari dekat kondisi Markas Komando (Mako) Lanal Mataram, selanjutnya meninjau Balai Pengobatan (BP) Lanal Mataram, Pelabuhan Laut Lembar, KAL Ampenan, Patkamla Ujung Pangkah dan Pos Angkatan Laut (Posal) Lembar.

    KSAL beserta rombongan kemudian meninjau lokasi yang akan dibangun lima unit rumah dinas, kemudian dilanjutkan dengan peninjauan ke Mes Dewa Ruci di Mataram.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Alutsista TNI AL Sesuai Kekuatan Pokok Minimum

    China Prepares for CIDEX 2010


    The China International Defence Electronics Exhibition (CIDEX 2010) is set for May 12-14 at the Beijing Exhibition Center.

    Organized by the China National Electronics Import and Export Corp. (CEIEC), CETC International Co., and Beijing Xinlong Electronics Technology Co., CIDEX is the "most professional and authoritative defense electronics exhibition in China, covering both military and civilian applications," show organizers said.

    Sponsored by the General Equipment Headquarters of the People's Liberation Army, Ministry of Industry and Information Technology, and China Electronics Corp., CIDEX 2010 is expected to break previous records in attendance with more than 300 exhibitors from 13 countries and 20,000 visitors expected this year.

    "Promoting informationization of China's army will be the core task of the construction of Chinese army in the next five years," show officials said. Therefore investments in equipment for China's military have been rising steadily each year.

    "In this context, foreign manufactures and companies specialized in defense electronics are planning to enter the Chinese market and enhance … influence in China through certain channels."

    The 3rd International Forum on Applications of Testing and Instruments will also be held during the exhibition, with several sessions touching on the latest advancements in equipment and systems. The forum will be held at the Beijing Hotel, and is organized and sponsored by CEIEC and Electronics World magazine.

    Speakers will include Lin Jinghan, product manager, Measurement and Automation Business Unit, Taiwan-based ADLINK Technology; Wei Dong, product engineer German-based Rohde and Schwarz China; Ji Weidong, global marketing director, Beijing Rigol Electronic Technology Co.; Li Hailong, New York-based LeCroy Corp.; Su Jin, senior customer support manager, U.S.-based Tektronix Technology (China) Co.; Xu Yun, technical marketing engineer, Texas-based National Instruments; and Gao Ning, director, Information Products Division, Beijing Aerospace Control Technology Development Co.

    Wei will talk about microwave signal analysis and measurement technology, Lin will give a paper on ADLINK's high performance PXI platform for military testing, and Li will discuss high-speed signal receiver jitter tolerance test solutions.

    From: DN
    Readmore --> China Prepares for CIDEX 2010

    Qatari Navy Buys Block-3 Exocets


    LONDON - The Qatari Navy is to equip its Vita-class patrol boats with MBDA's latest version of the Exocet MM40 surface-to-surface missile. No value has been given for the deal.

    The four 56-meter patrol vessels, built by the British in the 1990s, already carry an earlier version of the weapon. The new missiles, updated to the new Block 3 standard, will add to a weapons suite that already includes 76mm gun, Mistral surface-to-air missiles and the rapid-fire 30mm Goalkeeper close in weapon system.
    Related Topics

    The Block 3 weapon has already been ordered by the French Navy and Qatar's regional neighbors Oman, the United Arab Emirates and others.

    France is upgrading existing Block 2 weapons to the Block 3 standard rather than purchasing new missiles. The Navy carried out its first operational firing of the upgraded weapon from a Horizon-class frigate last month.

    The latest version of the weapon features a substantial increase in range; a navigation package that allows it to be used for blue-water, littoral and coastal land attack missions; and other upgrades.

    In a statement, the commander of Qatar's naval forces, Staff Brigadier (SEA) Mohammed Bin Nasser Al Mohannadi, said the project was in line with plans to update the nation's maritime forces.

    "It's an integrated project which includes training officers and other navy personnel to deal with modernized missile systems, the development of missile launched systems and updating with the latest technology in the field," he said.

    From: DN
    Readmore --> Qatari Navy Buys Block-3 Exocets

    Ingin Anggota parlemen inginkan Dokumen utama kapal selama

    Readmore --> Ingin Anggota parlemen inginkan Dokumen utama kapal selama

    HASIL INSPEKSI UNIFIL : RANPUR “ANOA” PRODUKSI PINDAD SIAP OPERASIONAL

    PUSPEN TNI (23/4),- Setelah melalui tahapan pemeriksaan kedatangan (Arrival Inspection) yang dilakukan oleh Tim COE (Contingent Owned Equipment) UNIFIL terhadap 13 unit kendaraan tempur “Anoa” produksi PT. PINDAD Indonesia beberapa waktu lalu, maka didapatkan sebuah hasil positif yang menyatakan bahwa seluruh kendaraan tempur tersebut siap operasional di jajaran UNIFIL. Kegiatan pemeriksaan yang dilaksanakan di Markas Satgas Batalyon Mekanis TNI Konga XXIII-D/UNIFIL (Indobatt) UN POSN 7-1 Adshit Al Qusayr tersebut, dilaksanakan setelah seluruh materiil diterima secara lengkap oleh Indobatt.

    Kesiapan operasional tersebut diraih setelah seluruh kendaraan tempur “Anoa” beserta senjata dan alat perlengkapan yang telah diterima oleh Indobatt telah memenuhi syarat operasional untuk melaksanakan tugas operasi pemeliharaan perdamaian. Dalam rangka mengetahui kesiapan operasional tersebut, maka tim pemeriksa COE melaksanakan pemeriksaan secara fisik dan detail terhadap setiap kendaraan tempur dan materiil pendukungnya. Sebagai contoh, pemeriksaan secara detail dilakukan untuk mengetahui apakah lampu kendaraan berfungsi dengan baik.

    Hal ini dilakukan dengan tujuan agar dalam pelaksanaan tugas ke depan, setiap kendaraan tempur “Anoa” yang dioperasionalkan oleh Indobatt tidak akan menemukan kendala dan hambatan yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas pokok.

    Dengan hasil positif yang telah diraih ini, maka setiap kendaraan tempur “Anoa” secara resmi akan diberikan plat nomor UNIFIL oleh pihak UNIFIL Transportation Section. Hal ini menandakan secara simbolis bahwa kendaraan “Anoa” telah diterima secara resmi sebagai alut sista yang dioperasionalkan oleh UNIFIL, dalam hal ini secara langsung oleh Indobatt.

    Setelah melalui tahap pemeriksaan kedatangan tersebut, maka ke-13 kendaraan tempur “Anoa” tersebut siap digunakan untuk operasional awal berupa kegiatan induction training (latihan pengenalan daerah operasi) oleh ke-18 orang personel Indobatt yang baru datang, meliputi 5 orang teknisi dan 13 orang pengemudi kendaraan tempur. Tahap latihan pengenalan ini bersifat wajib untuk dilakukan bagi setiap personel yang baru datang dan bergabung dengan UNIFIL. Rangkaian kegiatan latihan tersebut mencakup pembekalan teori operasional peacekeeping mission serta kegiatan praktek lapangan.

    Terkait dengan keberadaan pengemudi kendaraan tempur yang baru datang, maka praktek lapangan diwujudkan dengan mengemudikan kendaraan tempur yang melalui rute patroli kendaraan sebagaimana ditentukan oleh Komando Atas. Tujuan yang diharapkan dapat tercapai dari kegiatan ini adalah pemahaman tentang tugas dan tanggung jawab setiap personel dalam melaksanakan misi pemeliharaan perdamaian di Lebanon Selatan.

    Sumber: TNI
    Readmore --> HASIL INSPEKSI UNIFIL : RANPUR “ANOA” PRODUKSI PINDAD SIAP OPERASIONAL

    Peru membeli delapan helikopter Rusia untuk upaya memberantas narkoba

    Peru akan membeli delapan helikopter Rusia digunakan untuk memberantas narkoba, the country's El Commercio paper , Jumat dikutip Menteri Pertahanan Rafael Rey.

    Peru merupakan salah satu produsen utama kokain di Amerika Selatan bersama dengan Bolivia dan Columbia.

    Menteri mengatakan enam helikopter Mi-17 transportasi dan dua Mi-35 serangan helikopter akan dibeli sekitar $ 250 juta.

    Mereka akan menggunakan untuk melawan dengan "drug terrorism" dari Lembah Apurimac dan Ene Sungai.

    Kawasan itu dinyatakan sebagai zona operasi militer pada bulan Agustus 2009 yaitu pertempuran antara pasukan pemerintah dan kelompok gerilya Maois Sendero Luminoso ditingkatkan.

    Sendero Luminoso, dianggap oleh Peru sebagai organisasi teroris, diyakini memiliki hubungan kuat dengan pengedar narkoba. Kelompok ini di Amerika Serikat dan Uni Eropa termasuk dalam daftar organisasi teroris.

    Sumber: RIA
    Readmore --> Peru membeli delapan helikopter Rusia untuk upaya memberantas narkoba

    Pindad Targetkan Produk Panser Terjual ke Malaysia Akhir 2010

    Kuala Lumpur (ANTARA News) - PT(Persero) Pindad menargetkan penjualan pertama 32 unit panser 6X6 "Anoa" ke Malaysia dapat dilakukan akhir 2010.

    "Ya kita berharap bisa November atau paling telat Desember 2010," kata Dirut PT Pindad Adik Avianto di sela-sela kunjungannya di Defences Services Asia Exhibition and Conference 2010 dan PT SME Ordnance di Kuala Lumpur Jumat.

    Adik Avianto mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan panser 6x6 , maka Malaysia telah melakukan penjajakan ke tiga perusahaan dari tiga negara yakni PT Pindad (Indonesia), Dosaan (Korea Selatan) dan Renault (Perancis).

    Dari tiga perusahaan yang dilirik, Malaysia menetapkan dua calon perusahaan yang akan memenuhi kebutuhannya akan panser 6x6, yakni PT Pindad dan Renault.

    "Jadi ini suatu kebanggaan juga kita bisa mengungguli Korsel. Kita tinggal melakukan yang terbaik untuk bisa unggul dari Renault," ungkap Adik.

    Ia mengemukakan, Pindad dan Renault akan unjuk kebolehan dihadapan tim pengadaan Malaysia pada Mei 2010.

    "Dari segi teknik dan kemampuan, produk kita tidak kalah dengan Renault. Bagaimanapun dia sudah ribuan unit yang diproduksi bahkan Indonesia pun sebagai salah salah pengguna panser sejenis buatan Renault," tutur Adik.

    Namun, lanjut dia, dari segi , maka harga Pindad bisa memberikan harga yang lebih bersaing.

    "Ya kami berharap, bisa lolos pada unjuk kebolehan nanti. Sehingga bisa segera dilakukan kontrak," katanya.

    Panser 6X6 Pindad merupakan kendaraan tempur pengangkut personel dengan sistem penggerak roda simetris yang dirancang khusus untuk TNI AD, khususnya kavaleri.

    Panser ini dapat mengangkut 10 personel dengan tiga kru, satu komandan, dan satu "gunner". Panser juga dilengkapi dengan "mounting" senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat.

    Panser "Anoa" tersebut merupakan salah satu produk primadona PT Pindad yang dipamerkan dalam arena Defences Services Asia Exhibition and Conference 2010 dan PT SME Ordnance di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Selain panser, maka PT Pindad juga menampilkan berbagai varian persenjataan personel baik senapan laras panjang maupun pendek.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Pindad Targetkan Produk Panser Terjual ke Malaysia Akhir 2010

    Senapan Serbu Produksi Indonesia Juara Dunia

    Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi mengungkapkan, senapan serbu produksi putra-putra bangsa Indonesia telah terbukti berhasil menunjukkan prestasi juara pada beberapa kejuaraan tingkat dunia.

    "Yang jelas, demikian Fayakhun Andiradi, senapan serbu SS2-V1 V5 itu merupakan senjata buatan PT Pindad yang rekayasanya 100 persen dilakukan oleh putra-putra bangsa indonesia," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan itu, sehubungan dengan adanya ketertarikan sejumlah negara tetangga atas senjata produksi Indonesia tersebut.

    "Jenis senapan serbu SS2-V1 hingga V5 yang diproduksi oleh PT Pindad di Bandung ini, dan kini sedang ditawarkan ke beberapa negara tetangga, terutama Malaysia yang menunjukkan minat besar untuk membelinya," katanya lagi.

    Senapan serbu ini, menurutnya, berlaras panjang kaliber 5,56 mm yang beberapa kali menjadi senjata andalan dalam kejuaraan bertaraf internasional.

    "Karena terbukti bisa membawa juara beberapa perutusan Indonesia, sehingga sejumlah negara tetangga tertarik membelinya," katanya lagi.

    Fayakhun Andriadi atasnama rekan-rekannya di Komisi I DPR RI lalu mendesak Pemerintah RI melalui Kementerian Pertahanan, agar menyetop impor alat utama sistem persenjataan (Alutsista) tertentu yang sudah bisa direkayasa dan diproduksi di Indonesia.

    "Khusus untuk peluru dan senapan berlaras pendek, yakni pistol, juga senapan berlaras panjang sejenis SS2, kita jangan lagi impor, lebih mengutamakan produksi dalam negeri, agar semakin mempercepat menuju swasembada Alutsista," ujarnya.

    `Political will` Pemerintah RI, menurutnya, amat diperlukan untuk diwujudkonkretkan dalam `political action`, yakni di sektor kebijakan anggaran untuk mendukung percepatan menuju swasembada Alutsista secara bertahap.

    "Kita harus bisa melakukannya dan jangan lagi terlalu bergantung kepada impor, sehingga kita tidak lagi selalu jadi korban kebijakan embargo sepihak dan lain-lain kebijakan yang merugikan kepentingan pertahanan nasional," tegas Fayakhun Andriadi.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Senapan Serbu Produksi Indonesia Juara Dunia

    Industri Pertahanan agar Berkembang


    Pekerja pameran tengah memasang model miniatur salah satu produk unggulan PT Pindad, kendaraan tempur Armored Personnel Carrier (APC) 6x6 Anoa, Kamis (22/4), dalam pameran dan ekshibisi Defence Services Asia Exhibition and Conference 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Kuala Lumpur, Kompas - Pemerintah Indonesia berharap antarnegara di Asia Tenggara (ASEAN), terutama antarnegara bertetangga Indonesia-Malaysia, dapat bersama-sama merintis dan meningkatkan kerja sama pembangunan dan penguatan industri pertahanan di wilayah tersebut pada masa mendatang.

    Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kamis (22/4), yang bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar menghadiri penandatanganan nota kesepahaman (MOU) PT Pindad (Indonesia) dan SME Ordnance Sdn Bhd (Malaysia).

    Wartawan Kompas, Wisnu Dewabrata, melaporkan, penandatanganan digelar di acara pameran senjata Defence Services Asia Exhibition and Conference 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Turut hadir menyaksikan, mewakili Pemerintah Malaysia, Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Mohd Najib bin Tun Hj Abdul Razak dan Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Sri Zahid Hamidi. ”Dengan penandatanganan MOU ini, saya berharap negara-negara ASEAN bisa sama-sama membangun industri pertahanan dengan baik, terutama Indonesia dan Malaysia,” ujar Purnomo.

    Saat ini, industri pertahanan dalam negeri, seperti PT Pindad, punya sejumlah produk unggulan yang berpotensi besar masuk pasar ekspor. Beberapa produk senjata unggulan adalah senjata personel senapan serbu, SS-1 dan SS-2 berbagai varian, serta kendaraan tempur Armored Personnel Carrier (APC) 6x6 Anoa.

    Senjata SS-2 telah mengukir prestasi menjadi senjata andalan yang membawa Indonesia memenangi kejuaraan menembak antar-angkatan bersenjata di ASEAN dua tahun berturut-turut, 2008 dan 2009. APC 6x6 Anoa telah dipakai Pasukan Penjaga Perdamaian PBB asal TNI di Lebanon.

    ”Sekarang ini Indonesia berpotensi menjual APC 6x6 Anoa ke Malaysia sebanyak 32 unit. Tinggal menunggu sedikit urusan uji teknis dari pihak Malaysia. Jika berhasil, hal itu sekaligus bisa menjadi tanda kebangkitan kembali industri pertahanan nasihttp://www.blogger.com/post-create.g?blogID=4888566596062805654onal, terutama PT Pindad,” ujar Mustafa Abubakar.

    Selain potensi ekspor ke Malaysia, PT Pindad selama ini juga menerima pesanan dalam negeri untuk kebutuhan persenjataan TNI sebanyak 154 unit APC 6x6 Anoa. Sebagian telah digunakan di Lebanon. Produk unggulan PT Pindad itu juga dipahami 25 persen lebih murah daripada produk sejenis buatan negara lain.

    Terkait rencana pembelian oleh Malaysia, Mustafa mengakui, cara pembelian kemungkinan besar dalam bentuk imbal dagang komoditas unggulan antar-kedua negara. Hal itu masih terus dibicarakan, terutama untuk mencari komoditas apa saja yang bisa diimbaldagangkan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Industri Pertahanan agar Berkembang

    Thursday, April 22, 2010 | 8:59 PM | 1 Comments

    Indonesia Perkenalkan Senjata SS2 di Malaysia

    Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia memperkenalkan senapan serbu SS2 V1 dan SS2 V5 di arena "Defences Services Asia Exhibition and Conference 2010" di Kuala Lumpur, Kamis.

    Perkenalan salah satu produk unggulan PT Pindad itu ditandai dengan penyerahan secara simbolis pucuk SS2 V5 dari Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro kepada Menteri Pertahanan Malaysia Dato Sri Zahid Hamidi.

    "Senjata SS1 dan SS2 ini merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang diproduksi PT Pindad, setelah melalui proses riset dan pengembangan yang telah dilakukan hampir 20 tahun diawali kerja sama bersama Belgia," kata Purnomo.

    Ia menambahkan, produk persenjataan SS1 dan SS2 berbagai varian yang dihasilkan PT Pindad telah teruji keandalannya baik dalam operasi militer maupun dalam perlombaan menembak militer.

    "SS2 Pindad telah terbukti berhasil mengungguli persenjataan-persenjataan lain sejenis," ujar Purnomo

    Sementara itu, Direktur Utama PT Adik Avianto mengatakan, dengan perkenalan produk tersebut diharapkan dapat memantapkan pangsa pasar senapan serbu tersebut di kawasan ASEAN.

    "Produk ini sudah terbukti unggul. Produk murni buatan Indonesia ini telah digunakan seluruh satuan TNI. Dan diharapkan setelah perkenalan dengan Malaysia, senapan serbu PT Pindad dapat menjadi senjata andalan yang digunakan negara tetangga," katanya.

    Pada kesempatan itu, PT Pindad menyiapkan sepuluh pucuk senjata SS yakni SS2 V1 dan SS2 V5 masing-masing lima unit.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Indonesia Perkenalkan Senjata SS2 di Malaysia

    SIMULASI “FORCE DOWN” di LANUD BALIKPAPAN


    Untuk meningkatkan penguasaan operasi, baik dalam perencanaan dan pengendalian serta melatih koordinasi tim Komandan Lanud Balikpapan Letkol Pnb Arif Widianto mengadakan latihan push down yang bertempat di taxi way dan parker rent Base Ops Lanud Balikpapan, Balikpapan (22/04). Terlaksanannya kegiatan ini sesuai dengan protap force down yang telah ada.

    Skenario yang diangkat diawali dengan masuknya pesawat asing atau bisa disebut lassa X yang melintas, sehingga perlu untuk dilaksanakan force down. Sesampainya di darat satu unit pasukan dengan persenjataan lengkap telah siap mengamankan seluruh crew lassa X. Selanjutnya, tim interogasi dari pihak pengamanan dan juga rumkit telah siap memeriksa seluruh crew yang telah diamankan.

    Dalam kegiatan ini melibatkan setidaknya 35 personel yang terbagi dalam Disops, POM, Pengamanan dan juga paskhas. Dan selanjutnya dilaksanakan evaluasi yang dipimpin secara langsung oleh danlanud dan dapat disimpulkan musuh dapat dilumpuhkan.

    Seusai acara danlanud menyampaikan harapannya, kegiatan ini sebagai sarana untuk kita merefresh kesiapan seluruh personel yang terlibat sehingga dalam pelaksanaan force down yang sebenarnya sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.

    Sumber: TNI AU
    Readmore --> SIMULASI “FORCE DOWN” di LANUD BALIKPAPAN

    Beberkan Kekuatan Militer, Wartawan Bisa Dituntut

    JAKARTA--MI: Kepala Pusat Penerangan TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen, Kamis (22/4) mengimbau para jurnalis untuk lebih berhati-hati memberitakan segala hal tentang kekuatan militer Indonesia terhitung 1 Mei 2010 mendatang.

    Pasalnya, terkait diberlakukannya UU Keterbukaan Informasi Publik No.14 tahun 2008, pihak TNI malah bisa menuntut wartawan karena dianggap merugikan negara.

    "Pasal 17 jelas mengecualikan keterbukaan, khususnya informasi yang dapat membahayakan keamanan dan ketahanan nasional. Kita hanya mengikuti aturan pemerintah. Keterbukaan belum tentu baik untuk pertahanan," ujarnya.

    Dipaparkan Sagom, pengecualian dalam aturan keterbukaan tersebut mutlak dibutuhkan TNI. Pasalnya, rahasia tentara adalah kekuatannya.

    "Apakah kita sepakat mau telanjang bulat? Kita akan buka sepanjang tidak merugikan ketahanan bangsa. Kalau rahasia sudah terbuka semua, percuma saja. Kita tidak bisa perang," tegasnya.

    Pengecualian tersebut salah satunya diberlakukan terhadap berbagai anggaran TNI. "Melalui anggaran gaji, bisa diketahui berapa jumlah kekuatan TNI. Melalui anggaran belanja senjata, bisa diketahui senjata apa yang kita beli," ungkap Sagom.

    Menurutnya, demikian juga halnya yang terjadi di dunia luar. "Memang mereka memaparkan kekuatan. Tapi apa kita yakin itu faktual. No way. AS mengaku memiliki enam pesawat stealth yang tidak bisa terdeteksi radar, tapi mungkin saja mereka punya enam skuardon," tambahnya.


    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Beberkan Kekuatan Militer, Wartawan Bisa Dituntut

    Korut Hanya Produksi Nuklir Terbatas


    SEOUL, KOMPAS.com — Korea Utara tidak akan memproduksi senjata nuklir untuk menyebabkan atau menimbulkan pacuan senjata, serta siap untuk bergabung dengan kampanye non-proliferasi internasional, sebagai negara bersenjata nuklir.

    "Korea Utara akan memproduksi senjata nuklir sebanyak yang diperlukan, tetapi tidak akan turut ambil bagian di dalam pacuan senjata nuklir maupun memproduksinya lebih dari yang diperlukan," kata Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah memorandum yang disiarkan media negara, Rabu (21/4/2010).

    Memo menambahkan, Korea Utara akan bergabung dengan upaya-upaya perlucutan senjata nuklir dengan kesetaraan sikap dengan negara-negara pemilik senjata nuklir lainnya. Memorandum itu muncul menjelang dua pekan setelah Korea Utara berikrar untuk memperkuat persenjataan atomnya, dan mengeluarkan komplain bahwa kebijakan baru Amerika Serikat mengikis apa yang telah diperoleh dengan sulit, demi melanjutkan kembali perundingan perlucutan senjata enam negara yang macet. Perundingan-perundingan itu melibatkan kedua Korea, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, dan China sebagai tuan rumah, yang terakhir diselenggarakan pada Desember 2008.

    Korea Utara mengumumkan, pihaknya keluar dari forum itu April 2009 dan melakukan uji coba senjata nuklir yang kedua pada Mei. Sebagai syarat untuk kembali ke meja perundingan, Pyongyang ingin mendapatkan komitmen AS agar menyelenggarakan perundingan mengenai perjanjian perdamaian resmi dan mencabut sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Korea Utara mengatakan, pihaknya sedang mengembangkan persenjataan atom untuk mencegah ancaman nuklir AS dan tidak bisa menyerahkan persenjataan itu sampai ancaman tersebut dicabut. Memorandum itu mendeklarasikan kesediaan Korea Utara untuk bergabung dengan upaya-upaya internasional untuk nonproliferasi nuklir dan tentang keamanan bahan baku nuklir setara dengan negara-negara pemilik senjata nuklir lain.

    Korea Utara akan melakukan upaya-upaya itu dengan konsisten untuk perlucutan persenjataan nuklir dunia, termasuk di Semenanjung Korea, tanpa menghiraukan apakah forum enam negara itu dilanjutkan atau tidak.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Korut Hanya Produksi Nuklir Terbatas

    40 Sukhoi India akan dipasang rudal BrahMos


    Angkatan Udara India, sekitar 40 pesawat tempur Su-30MKI Flanker-H akan dipasang dengan rudal BrahMos, kepala BrahMos Aerospace mengatakan pada hari Rabu.

    Dalam wawancara dengan RIA Novosti di Defense Services Asia (DSA) -2.010 pameran, Sivathanu Pillai mengatakan bahwa akan membuat armada India fighter buatan Rusia "benar-benar unik" kalau di persenjatai rudal tersebut.

    Dia mengatakan tes pertama BrahMos-rudal udara yang akan digunakan untuk 2011, sedangkan uji penerbangan pertama pesawat tempur dengan rudal di kapal yang dijadwalkan akhir 2012.

    Rudal BrahMos memiliki jangkauan 290 km (180 mil) dan dapat membawa hulu ledak konvensional sampai 300 kg (660 lbs). Rudal ini efektif bila sasaran tanah dari ketinggian terendah 10 meter (30 kaki) dan memiliki kecepatan atas Mach 2.8, yang sekitar tiga kali lebih cepat daripada buatan AS rudal jelajah subsonic Tomahawk.

    Didirikan pada tahun 1998, BrahMos Aerospace, sebuah perusahaan India-Rusia bersama, memproduksi dan memasarkan BrahMos rudal supersonik. versi peluncuran dari Laut dan darat telah berhasil diuji dan dimasukkan ke dalam daftar Angkatan Darat dan Angkatan Laut India.

    Sumber: RIA
    Readmore --> 40 Sukhoi India akan dipasang rudal BrahMos

    ANOA Perkuat Kontingen Perdamaian di Lebanon

    Liputan6.com, Adshit Al Qusayr: Sebanyak 13 unit kendaraan tempur ANOA produksi PT Pindad Indonesia beserta materiil yang melengkapi alat utama sistem senjata (alutsista) ini, memperkuat tugas Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-D/UNIFIL (Indobatt) di Adshit Al Qusayr, Lebanon.

    Kendaraan yang tiba pada Kamis(8/4) kini telah digunakan sebagai kendaraan tempur dan patroli kontingen perdamaian Indonesia di Lebanon.

    Saat tiba di Markas Indobatt, maka Wakil Komandan Sektor Timur UNIFIL Kolonel Inf Surawahadi beserta Komandan Indobatt Letkol Inf Andi Perdana Kahar melaksanakan pengecekan internal terhadap keberadaan alut sista ini, dengan seluruh perlengkapannya yang berada dalam kondisi baru tersebut.

    Dibandingkan dengan kendaraan tempur VAB buatan Perancis yang selama ini dioperasionalkan oleh Indobatt, kendaraan tempur ANOA ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain jumlah roda sebanyak 6 buah, adanya kelengkapan GPS dan kamera video di bagian belakang kendaraan, pintu belakang yang dapat dioperasionalkan secara manual maupun hidrolik serta terdapat dua buah pintu darurat di bagian kanan dan kiri kendaraan.

    Dengan hadirnya kendaraan tempur ANOA di tengah-tengah Kontingen Garuda UNIFIL, ada tambahan personil berjumlah 18 orang personel Indobatt baru yang terdiri dari 5 orang teknisi kendaraan tempur berasal dari kesatuan Bengpuspal TNI AD, 2 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 1/1 Kostrad serta 11 orang pengemudi kendaraan tempur dari Yonkav 7 Kodam Jaya.

    Sumber: Yahoo/liputan6
    Readmore --> ANOA Perkuat Kontingen Perdamaian di Lebanon

    Utusan AS ke Jepang Bahas Relokasi Pangkalan Militer

    Washington (ANTARA News/AFP) - Diplomat tinggi Amerika Serikat untuk Asia akan kembali berkunjung ke Jepang pekan depan untuk melakukan perundingan baru mengenai relokasi pangkalan militer AS, menurut Departemen Luar Negeri, Rabu.

    Kurt Campbell, wakil menteri luar negeri untuk Asia Timur, juga akan berkunjung ke Hong Kong, tempat ia dijadwalkan untuk menyampaikan pidato dalam sebuah konferenso yang diselenggarakan oleh Pusat Timur-Barat yang berkantor di Honolulu.

    Campbell kemudian akan menuju Tokyo untuk melakukan pertemuan dua hari dengan para pejabat di Tokyo mengenai berbagai macam isu, termasuk status pangkalan udara Futenma di pulau Okinawa, Jepang bagian selatan, kata juru bicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley.

    Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama telah berjanji untuk mengambil keputusan pada akhir Mei mengenai rencana Futenma, yang berdasarkan kesepakatan 2006 akan dipindahkan dari kawasan urban yang padat ke kawasan lain di Okinawa yang lebih sepi.

    AS mengatakan kesepakatan itu yang terbaik bagi kedua belah pihak untuk mempertahankan kawasan dan mengurangi beban warga Okinawa.

    Washington juga menunjukkan tanda-tanda ketidaksabaran atas isu itu.

    Koalisi Hatoyama, yang menang atas Partai Liberal Demokratik dalam pemilihan umum tahun lalu, termasuk para anggota parlemen sayap kiri termasuk kelompok yang menginginkan pangkalan udara Futenma dipindahkan secara menyeluruh dari Okinawa.

    Pangkalan udara AS itu menjadi tempat bagi 47 ribu prajurit AS di Jepang, berdasarkan sekutu keamanan setelah Perang Dunia II, ketika Tokyo dilucuti dari haknya untuk memiliki militer.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Utusan AS ke Jepang Bahas Relokasi Pangkalan Militer

    PT Pindad-WGR Malaysia Sepakati Penjualan Panser

    Kuala lumpur (ANTARA News) - PT Pindad dan WGR Malaysia, di Kuala Lumpur, Malaysia, menyepakati penjualan enam panser 6X6 "Anoa" produksi Pindad.

    Kesepakatan itu dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani kedua pihak di arena "Defences Services Asia Exhibition and conference 2010", di Kuala Lumpur, Kamis.

    Penandatanganan disaksikan Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

    Panser 6X6 Pindad merupakan kendaraan tempur pengangkut personel dengan sistem penggerak roda simetris yang dirancang khusus untuk TNI AD, khususnya kavaleri.

    Panser ini dapat mengangkut 10 personel dengan tiga kru, satu komandan, dan satu "gunner".

    Panser juga dilengkapi dengan "mounting" senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> PT Pindad-WGR Malaysia Sepakati Penjualan Panser

    Dua Pelaut Indonesia jadi Pahlawan di Korsel

    ilustrasi

    SEOUL--MI: Dua pelaut Indonesia dipandang telah menjadi pahlawan bagi Korea Selatan setelah beserta lima pelaut Korsel yang mengawaki kapal ikan mereka, tewas tenggelam di perairan barat negara tersebut.

    Jenazah dua pelaut itu, Lambang Nurcahyo, 36, sudah ditemukan namun Yusuf Harefa, 35, hingga kini belum ditemukan setelah kapal ikan mereka, Geumyang No. 98, tenggelam akibat bertabrakan dengan sebuah kapal kargo Kamboja.

    Kapal ikan dengan dua awak pelaut RI itu ketika itu sedang turut dalam operasi pencarian korban-korban tenggelamnya kapal AL Korsel Cheonan, yang diperkirakan dihantam torpedo Korea Utara , 20 hari lalu.

    Surat kabar Korea Times hari Kamis (22/4) dalam tajuk rencananya menyesalkan sikap Presiden Korsel Lee Myung-bak yang Senin lalu lewat pesan nasionalnya menyebutkan nama masing-masing dari 46 anggota AL Korsel yang tewas di kapal Cheonan, namun tanpa menyebutkan sama sekali nama tujuh awak kapal Geumyang No. 98.

    "Seperti para pelaut AL yang gugur itu, para nelayan Geumyang itu juga merupakan pahlawan-pahlawan yang telah mengambil risiko nyawa mereka untuk menyelamatkan korban-korban pelaut AL tersebut," kata Korea Times.

    Meski demikian, menurut surat kabar tersebut, Pemerintah Korsel lewat Kedutaan Besar Korsel di Jakarta telah menghubungi keluarga-keluarga kedua pelaut tersebut .

    Korsel telah menyampaikan penyesalan mendalam atas terjadinya tragedi itu. Pemerintah Korsel pun telah menyatakan akan memberikan santunan baik kepada awak kapal Korsel maupun Indonesia dengan perlakuan setara sesuai undang-undang.

    Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Korsel, Yu Mung-hwan, telah pula menyampaikan rasa simpatinya kepada dua pelaut Indonesia yang menjadi korban, dan telah menulis surat sehubungan dengan tragedi tersebut kedua keluarga para korban.

    Dalam akhir tajuknya, Korea Times mengingatkan pemerintah setempat bahwa rakyat Indonesia mengamati apa yang sedang dilakukan Korea dan rakyat Korea untuk orang-orang sebangsa mereka. Ditegaskan, kini saatnya Korea menunjukkan bahwa negara ini sungguh teman baik Asia.

    Dalam catatan, dua pelaut Indonesia yang menjadi korban itu merupakan bagian dari lebih kurang 500.000 atau sekitar 0,56 persen dari total tenaga kerja Indonesia.

    Fakta itu menunjukkan kedua negara memiliki hubungan yang cukup kuat dalam sektor Industri terutama karena banyaknya TKI dari Indonesia yang memberi sumbangan bagi pengembangan industri Korsel.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Dua Pelaut Indonesia jadi Pahlawan di Korsel

    Lebanon Bantah Hizbullah Terima Rudal


    ROMA, KOMPAS.com - PM Lebanon Saad Hariri, Rabu (21/4/2010) membantah kelompok Hizbullah menerima rudal-rudal Scud dari Suriah dan mengatakan tuduhan-tuduhan itu dilakukan Israel untuk mengancam negaranya.

    "Tuduhan-tuduhan ini adalah sama dengan tuduhan senjata pemusnah massal terhadap Presiden Irak Saddam Hussein: Itu tidak ada." kata Hariri dalam wawancara dengan surat kabar Italia La Stampa.

    "Israel sedang berusaha mengulangi skenario yang sama untuk Lebanon. Rumor-rumor tentang Scud hanyalah satu dalih untuk mengancam negara saya," katanya dan menyebut tuduhan itu tidak benar.

    Presiden Israel Shimon Peres secara terbuka menuduh Suriah mengirim rudal-rudal Scud kepada milisi Hizbullah Lebanon.

    Washington memanggil diplomat penting Suriah, untuk menyampaikan apa yang disebutnya tindakan provokatif pengiriman rudal-rudal itu, yang dikatakan merupakan ancaman pada Lebanon dan Israel.

    Hizbullah adalah kelompok Islam Syiah yang didukung Suriah dan Iran, yang masuk dalam daftar hitam teroris AS, tetapi anggota pemerintah persatuan Lebanon.

    Kelompok itu berperang melawan Israel tahun 2006 dan memiliki dukungan kuat di Lebanon selatan.

    Suriah awal bulan ini membantah pihaknya membantu Hizbullah dengan rudal-rudal Scud, dan mengatakan Israel menggunakan tuduhan itu sebagai dalih bagi serangan militer.

    Hariri, yang sering bertikai dengan Hizbullah di masa lalu, mengatakan kelompok itu menang secara sah dalam pemilu di Lebanon selatan dan senjata mereka hanya bisa dilucuti melalui dialog politik.

    Hariri dan sekutu-sekutunya menuduh Suriah terlibat dalam pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri tahun 2005.

    Pertikaiannya dengan Hizbullah, sekutu Suriah mengancam Lebanon ke perang saudara baru. Tapi ia lalu memperbaiki hubungan dengan Suriah dan membentuk satu pemerintah yang mengikut sertakan kelompok itu.

    "Kami telah memperbaiki hubungan dengan Suriah. Presiden Suriah Bashar Al Assad dan saya telah memutuskan bekerjasama untuk memperbaiki hubungan kami dengan saling menghormati. Tentu saja, tidak bisa mengharapkan segala sesuatu dapat berubah dengan satu pertemuan, tapi kami akan mengatur itu." kata Hariri.

    Hariri mengatakan satu pengadilan khusus yang dibentuk di Den Haag, Belanda untuk mengusut pembunuhan ayahnya itu harus diizinkan menjalankan tugasnya.

    Hariri menuduh PM Israel Benjamin Netanyahu berusaha menentang proses perdamaian di Timur Tengah.

    "Masalah riil adalah Israel tidak ingin menyerahkan daerah kepada Palestina dan mengakui solusi dua negara," kata Hariri yang mengunjungi Roma untuk satu pertemuan dengan PM Italia Silvio Berlusconi.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Lebanon Bantah Hizbullah Terima Rudal

    Mei, Polandia Terima Rudal AS

    WARSAWA, KOMPAS.com — Deretan rudal Patriot AS yang akan digelar pertama di Polandia akan tiba pada akhir Mei, demikian dikatakan juru bicara Kementerian Pertahanan Januzs Sejmej, Rabu (21/4/2010).

    "Setelah persiapan dan konsultasi, pengerahan pertama deretan anti-rudal Patriot akan dimulai sekitar 24 Mei di Morag," ujar Sejmej.

    Pangkalan militer Polandia di Morag, di daerah danau Mazurian, sekitar 250 km di utara Warsawa, dan hanya 60 km dari perbatasan dengan wilayah Kaliningrad, Rusia.

    Sejmej menolak mengatakan berapa lama penggelaran itu akan berlangsung, tetapi menyatakan penggelaran itu hanya sementara.

    Pada Februari, Polandia mengesahkan perjanjian penempatan tentara AS di wilayahnya, yang akan mengawaki deretan rudal permukaan ke udara Patriot itu.

    Mereka juga akan melatih tentara Polandia untuk menggunakan sistem itu. Polandia acap kali menegaskan, pangkalan dekat Kaliningrad itu tidak dipilih karena alasan politik dan strategis, tetapi benar-benar karena pangkalan itu memiliki infrastruktur yang baik.

    Pada September 2008, Presiden AS Barack Obama telah membatalkan rencana yang telah disepakati setahun sebelumnya oleh pendahulunya, George W Bush, untuk menempatkan sistem perisai anti-rudal yang kontroversial di Polandia dan Republik Ceko.

    Menurut perjanjian yang sekarang dikesampingkan itu, AS juga berjanji untuk membantu menatar pertahanan udara nasional Polandia dengan rudal Patriot dan dilekatkan ke bagian perjanjian itu.

    Rencana perisai anti-rudal itu telah membuat marah Rusia, yang menganggapnya sebagai ancaman pada keamanannya di ambang pintunya, meskipun Washington bersikeras perisai itu ditujukan untuk menangkis ancaman rudal jarak jauh dari Iran.

    Warsawa dan Praha adalah bagian dari lingkungan kekuasaan era Soviet, Moskwa, tetapi menjadi sekutu AS yang solid setelah keluar dari blok komunis yang hancur itu pada 1989 dan masuk NATO pada 1999.

    Pemerintah Obama sejak itu muncul dengan rencana baru yang dimaksudkan untuk menangkis serangan rudal jarak dekat dan menengah.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Mei, Polandia Terima Rudal AS

    Latihan Bersama antara Indonesia dan AS Airforces

    Serang, KOMPAS.com - Angkatan Udara Indonesia menggelar latihan bersama dengan Angkatan Udara AS di pangkalan udara Gorda di Serang Kabupaten untuk meningkatkan keterampilan anggota awak Hercules. Pangkalan udara Gorda Mayor Dudi Wahyudi kepala di Serang Rabu mengatakan bahwa latihan ini dijuluki Cove Barat 2010 merupakan exeercise bersama pasukan udara AS Indonesia dan bergabung dengan 200 Angkatan Udara Indonesia dan 100 US Air Force personil termasuk personil pendukung.

    "Latihan bersama tahun kedua bertujuan untuk meningkatkan kemampuan awak C 139 Hercules," kata Dudi.

    Dia menambahkan bahwa pelatihan termasuk pengiriman barang, siang dan malam selama lima hari dari Senin sampai Kamis. Tahun lalu, Dudi mengatakan, latihan bersama juga diadakan dengan airforces dari 13 negara di Asia dan Pasifik dan empat negara lain sebagai peserta khusus.

    "Latihan bersama tahun ini dipusatkan di udara Halim Perdanakusuma Gorda dan pangkalan udara," kata Dudi.

    Dalam latihan terjun payung di pangkalan udara Gorda anggota angkatan udara AS yang dipimpin oleh Kapten Waldrouf. Selain latihan bersama, pasukan AS juga memberikan bantuan kepada penduduk yang tinggal dekat dengan pangkalan udara. Puluhan kardus besar kain yang digunakan, mainan, membaca materi dan peralatan olahraga telah didistribusikan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Latihan Bersama antara Indonesia dan AS Airforces

    Robot Antariksa X-37B Segera Diluncurkan


    Prototipe robot antariksa X-37B saat uji terbang.


    WASHINGTON, KOMPAS.com - Pihak Angkatan Udara Amerika Serikat berencana meluncurkan robot ruang angkasa pertama X-37B, Kamis (22/4/2010), sebagai misi pendahulu. Sebuah pesawat mini juga sudah diproyeksikan untuk diluncurkan tahun depan.

    Rencana pembuatan X-37B sudah ada sejak 1990 bermula di Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Akhirnya, program itu diambil Badan Proyek Riset Unggulan bidang Pertahanan (DARPA) di dalam tubuh Angkatan Udara.

    "Setelah ada kendala sponsor amat senang menyaksikan X-37 akhirnya meluncur ke angkasa luar," ujar Gary Payton, US Air Force Deputy Under Secretary untuk Program Angkasa Luar.

    Pilot otomatis

    Kapal X-37B merupakan miniatur pesawat ulang alik. Beratnya sekitar 5,5 ton, panjang sekitar 9 sentimeter, tinggi sekitar 3 meter dengan bentangan sayap lebih dari 5 meter.

    Robot ini dirancang untuk tinggal selama 270 hari di ruang angkasa dengan pilot otomatis. Payton menyatakan, jika terjadi malafungsi, ada mekanisme penghancuran diri.

    ”Kami akan melacaknya di Pasifik,” ujarnya tentang mekanisme perusakan diri tersebut. Selanjutnya, pesawat itu pun dirancang mendarat otomatis di Vandenberg Air Force Base di California atau di Edwards Air Force Base.

    ”Seperti pesawat ulang alik, robot ini akan mengambil gambar separuh Bumi dan dibawa kembali,” ujar Payton. Dia menambahkan, robot X-37B memiliki teknologi baru untuk melakukan penelitian di atas orbit.

    ”Saya ingin segera menyaksikan X-37 menangani banyak hal seperti pesawat udara,” tambah Payton. Robot itu mampu terbang untuk jarak amat panjang, dengan kecepatan 3 kali kecepatan suara (Mach 3), dan memiliki kemampuan mengenali pesawat lain untuk menyusun strategi.

    Pesawat mini kedua sudah dipesan dan akan diluncurkan tahun depan. ”Kami berharap tahun 2011 akan diluncurkan pesawat kedua dengan asumsi semua berjalan baik pada pesawat pertama ini,” ujar Payton.

    ”X-37B adalah satu-satunya upaya yang lengkap untuk melakukan penelitian yang secara ekonomi bisa dipertanggungjawabkan di atas orbit sana, yang bisa berlangsung bulanan dan lalu kembali,” ujar Direktur dari Air Force Rapid Capabilities office.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Robot Antariksa X-37B Segera Diluncurkan

    115 Prajurit TNI Bangka Siap Amankan Papua

    Sungailiat, Bangka (ANTARA News) - Sebanyak 115 prajurit dalam satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari TNI Kompi Senapan B Kabupaten Bangka siap berangkat ke Papua untuk mengamanan perbatasan dengan negara Papua Nugini.

    "Nantinya, prajurit Kompi Senapan B itu akan bergabung dan di bawah pos Batalyon Infanteri 521, Kodam V Brawijaya Surabaya," kata Komandan Kompi Senapan B, Bangka, Kapten Infantri, Amin Mochamad Said, di Sungailiat, Rabu.

    Ia mengatakan kegiatan ini merupakan tugas rutin dari Markas besar (Mabes) TNI AD untuk menjaga perbatasan Negara Kesatuan republik Indonesia (NKRI) dengan beberapa negara tetangga.

    "Prajurit Kompi Senapan B yang akan diberangkatkan ke Papua sekitar akhir tahun 2010 itu semuanya sudah terlatih bertempur dalam menjaga NKRI dari semua serangan musuh," katanya.

    Ia mengatakan penjagaan perbatasan oleh pasukan reguler TNI setempat dan jika diperlukan bantuan dari pasukan luar daerah maka semua prajurit yang tersebar di beberapa Kompi di Indonesia sudah siap melaksanakan bantuan.

    "Khusus pengamanan perbatasan di Papua itu rencananya dilakukan selama lebih kurang satu tahun. Pengamanan difokuskan pada empat patok antisipasi masuknya Organisasi Papua Merdeka (OPM)," jelasnya.

    Menurut dia, bantuan prajurit Kompi Senapan B itu berada di pos Batalyon Infanteri 521, Kodan V Brawijaya, dan juga di bawah komando Kodam Cendrawasi, Papua.

    "Saya mengharapkan doa restu dari seluruh warga negara Indonesia,

    agar tugas negara itu bisa kami laksanakan dengan baik dan selamat," katanya.

    Ia mengatakan kondisi keamanan di Papua sendiri terhadap ancaman OPM bisa dibilang relatif aman, namun perlu diketahui bahwa meskipun kondisi aman, tetapi pengawasan dan pengamanan harus tetap ditingkatkan.

    "Bisa saja Papua yang sekarang dianggap aman tiba tiba muncul kembali gerakan separatis dari kekuatanya sendiri untuk merobohkan bendera merah putih," ujarnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> 115 Prajurit TNI Bangka Siap Amankan Papua

    Katamaran Leluasa Meneliti


    Belasan ribu pulau dan pesisirnya yang terpanjang di dunia merupakan kekhasan Indonesia. Dorongan untuk ”menghitung” kekayaan alam itu mulai menguat dibayangi ancaman berkurangnya kawasan pantai dan terbenamnya ribuan pulau kecil karena kenaikan muka laut. Selama ini potensi itu sedikit diteliti karena minimnya kapal survei.

    Upaya itu mulai dilakukan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional dengan menggunakan kapal katamaran.

    Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) sejak tahun 1993 telah merencanakan pembuatan peta dasar Lingkungan Pantai Indonesia berskala 1:50.000 sebanyak 1.200 nomor lembar peta (NLP). Tiap NLP berisi peta areal seluas 20 x 20 mil persegi.

    Peta dasar Lingkungan Pantai Indonesia (LPI) meliputi sepertiga wilayah darat dan dua per tiga wilayah laut serta garis pantai sepanjang 104.000 kilometer. Lembaran peta sebanyak itu mencakup wilayah perairan hingga sejauh 12 mil laut dari garis pangkal kepulauan Indonesia, sesuai dengan ketetapan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia.

    ”Sampai saat ini baru terselesaikan sekitar 318 NLP atau 26,5 persen,” kata Agus Santoso, Kepala Pusat Pemetaan Dasar Kelautan dan Kedirgantaraan Bakosurtanal. Kelambanan ini karena tidak tersedianya prasarana kapal yang memadai untuk survei hidrografi guna pemetaan data batimetri (dasar laut) yang diperlukan. ”Selama ini Bakosurtanal harus menyewa kapal-kapal kecil yang sulit bermanuver,” ujar Agus. Kapal riset yang berperalatan lengkap juga tak mampu menjelajah hingga ke dekat pantai.

    Kapal katamaran ini memiliki beberapa keuntungan, antara lain dapat menjelajah wilayah pesisir yang relatif dangkal hingga kedalaman 300 meter karena drafnya hanya sekitar satu meter,” kata Agus.

    Pengerjaan dari survei pendahuluan sampai dengan penyajian peta butuh waktu hingga sekitar 5 bulan atau 150 hari kalender. ”Di beberapa lokasi sering melebihi batas waktu tersebut, antara lain, karena kerusakan kapal dan cuaca buruk,” ujarnya.

    Selama ini, survei lamban dilaksanakan karena tidak tersedianya prasarana kapal yang memadai.

    Katamaran

    Masalah itu dapat diatasi dengan menggunakan kapal survei katamaran ini yang kini dimiliki dan dioperasikan Bakosurtanal, mulai tahun ini. Kapal Katamaran yang berlambung atau berlimas ganda itu adalah rancangan ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

    ”Swakelola kapal ini memungkinkan cakupan wilayah yang lebih luas sehingga menghasilkan NLP lebih banyak dan data batimetri lebih baik resolusi serta kualitasnya,” kata Kepala Bakosurtanal Rudolf W Matindas. Hal ini jadi mungkin karena faktor kelengkapan sarana pemrosesan data dapat dilakukan langsung di atas kapal.

    Kapal survei Bakosurtanal yang dinamai Tanjung Perak ini terbuat dari bahan Fibre Reinforced Plastic (FRP), dengan spesifikasi umum, antara lain panjang 22,4 meter, lebar 7,7 meter, dengan kecepatan jelajah 12 knot, dan jarak jelajah 20 mil laut. Kapal berbobot mati 70 ton ini dapat menampung 20 orang.

    Meskipun tergolong berkapasitas kecil, kapal ini memuat peralatan yang lumayan lengkap untuk keperluan survei dan navigasi. Beberapa fasilitas dan peralatan itu hasil kerja sama Bakosurtanal dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

    Peralatan kapal survei khususnya untuk navigasi laut meliputi, antara lain radar, GPS (Global Positioning System), sonar, peta elektronik, sensor angin, radio komunikasi, dan ploter peta. Di samping itu juga dilengkapi dua perahu kecil yang dapat digunakan untuk kepentingan search and rescue (SAR) sekaligus untuk survei di wilayah perairan dangkal.

    Pada tahun ini, kata Agus, akan ada penambahan alat-alat survei hidrografi ataupun oseanografi, seperti echosounder multibeam untuk laut dalam, motion sensor, perangkat lunak navigasi, dan GPS digital berbasis koreksi dari satelit. Direncanakan ada pengadaan peralatan, seperti subbottom profiler, magnetometer, dan giro kompas.

    Dengan sarana yang ada, kapal katamaran ini juga dapat melaksanakan survei geoteknik meliputi pengambilan sampel dasar laut menggunakan grab sampler, ataupun drop coring.

    Uji coba kapal Tanjungperak ini, lanjut Matindas, dilakukan di Karang Lamtari, di Perairan Laut Utara Marina, Ancol, Jakarta Utara, dan hasilnya baik.

    Program percepatan

    ”Dengan adanya fasilitas kapal survei hidrografi ini, program percepatan pengadaan data spasial kelautan, khususnya di wilayah pantai, bisa dipercepat penyelesaiannya,” ujar Matindas.

    Bakosurtanal telah menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014 yang intinya, selain program pemanfaatan kapal survei untuk perolehan data batimetri, juga program pembiayaan operasional dan pemeliharaannya.

    Ketua Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB Eka Djunarsjah menambahkan, untuk mendukung survei kelautan di Indonesia pihaknya bekerja sama dengan Bakosurtanal dalam pembuatan spesifikasi teknik survei hidrografi. Pihak ITB juga akan mendukung Bakosurtanal melaksanakan percepatan pembuatan peta lingkungan pantai Indonesia. ”Saat ini kurang dari 20 persen lingkungan wilayah pantai di Indonesia yang terpetakan,” kata Eka.

    Peta itu diperlukan pemerintah daerah karena memiliki nilai strategis untuk pengembangan pemanfaatan wilayah serta sumber daya pesisir dan laut.

    Menurut Matindas, beberapa tugas yang belum diselesaikan Bakosurtanal adalah pembuatan peta dasar kelautan seluruh Indonesia, terutama peta batimetri laut dalam. ”Ini perlu penanganan jangka panjang mengingat Indonesia memiliki panjang garis pantai lebih dari 100.000 kilometer dan luas laut 6,279 juta kilometer persegi,” ujarnya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Katamaran Leluasa Meneliti

    TNI AL Rancang Strategi Pertahanan Laut


    Prajurit Kavaleri Marinir TNI Angkatan Laut dengan latar belakang tank PT-76 bersiaga dalam Latihan Pemantapan Terpadu Marinir Wilayah Timur di Karang Tekok, Baluran, Situbondo, Jawa Timur, Rabu (21/4). Sebanyak 4.728 prajurit Marinir, peralatan senjata, dan kendaraan tempur ikut dalam latihan yang berlangsung dari 17 Maret hingga 22 April ini.


    Jakarta, Kompas - Forum Strategi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut membuat strategi pertahanan laut untuk tahun 2010-2024, antara lain, desain pertahanan, logistik, personalia, dan komponen cadangan. ”Kita akui, pertahanan erat dengan anggaran. Forum strategi ini untuk mendesain bagaimana agar kekuatan minimum ini cukup untuk menjalankan tugas pokok TNI AL,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Agus Suhartono, Rabu (21/4).

    Menurut Agus, pihaknya menetapkan beberapa prioritas, termasuk untuk pertahanan dan logistik. Misalnya, prioritas untuk daerah perbatasan. ”Kami buat konsep di mana kami mampu atasi masalah di perbatasan,” kata Agus.

    Berkaitan dengan strategi pertahanan di laut, Agus mengatakan, ada pendekatan strategi baru. TNI AL menyusun bagaimana menggunakan kekuatan laut dikombinasikan dengan kondisi geografi. TNI AL mendesain area-area pertempuran agar TNI AL memiliki keunggulan. Intinya, ancaman diarahkan ke daerah yang sudah ditentukan.

    Berkaitan dengan logistik, TNI AL melakukan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista), peningkatan kemampuan, dan peniadaan kapal-kapal yang sudah tua. Untuk 2010, misalnya, dengan rencana penambahan anggaran untuk TNI AL sebesar Rp 50,2 miliar, akan dialokasikan semuanya untuk alutsista. Ini diharapkan menambah kekuatan pertahanan.

    Sementara itu, dalam latihan terpadu Marinir wilayah timur di Baluran, Situbondo, Jawa Timur, kemarin, musuh dapat dipukul mundur. Latihan melibatkan sedikitnya 4.728 personel dan dibagi dalam empat gelombang. Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan naluri prajurit.

    Peralatan yang mendukung untuk kegiatan latihan ini, antara lain, tank PT-76, kendaraan amfibi BTR 50, roket multilaras RM70 Grad, howitzer 105, dan meriam 37 mm.

    ”Kemampuan jelajah RM70 Grad buatan Ceko ini maksimal sekitar 20 kilometer, sedang howitzer masih mampu sekitar 17 kilometer,” kata Komandan Batalyon Roket dan Meriam Letkol (Mar) Sumanto.

    Hingga saat ini, Korps Marinir hanya memiliki 9 pucuk roket multilaras RM70 Grad. Semestinya TNI memiliki senjata sejenis itu lebih banyak lagi untuk menjaga atau mengawasi pulau-pulau terluar yang rentan terhadap ancaman dan gangguan pasukan asing.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> TNI AL Rancang Strategi Pertahanan Laut

    Wednesday, April 21, 2010 | 10:52 PM | 0 Comments

    Russia, Israel plan joint venture to produce drones

    State Technology Corporation Rostekhnologii plans to establish a joint venture with Israel Airspace Industry for the production of unmanned aerial vehicles (UAVs), the Russian corporation's head said on Wednesday.

    "We have already bought 15 drones for testing and we do not rule out a joint production of UAVs with Israel," Sergei Chemezov told RIA Novosti.

    Russian Deputy Defense Minister Vladimir Popovkin said earlier that Russia had spent about 5 billion rubles ($172 million) on the development of drones, which eventually failed their tests.

    Russian Air Force commander Col.Gen. Alexander Zelin said last November that Russian UAVs do not satisfy the requirements in speed, altitude or their specifications.

    The Russian military has stressed the need to provide the Armed Forces with advanced reconnaissance systems in the wake of a brief military conflict with Georgia in August 2008, when the effectiveness of Russian military operations was severely hampered by the lack of reliable intelligence.

    According to various estimates, the Russian military needs up to 100 UAVs and at least 10 guidance systems to ensure effective battlefield reconnaissance.

    From: RIA
    Readmore --> Russia, Israel plan joint venture to produce drones

    Iran upgrades U.S.-built fighter jets

    Iran has overhauled and modernized its warplanes, including the "sophisticated" F-14 Tomcat fighter jets, an Iranian military official said on Tuesday.

    Air Force Deputy Commander General Aziz Nasirzadeh said in an interview with the FNA news agency that indigenous radars and new engines were installed on F-14 Tomcat jets, developed in the 1970s.

    He said that although most airplanes had "old designs," all of their components, "including systems and parts, are being optimized and upgraded on a regular basis."

    He also said Iranian bombers were armed with "indigenous 2,000-pound (900-kilogram) smart bombs," Qassed (Messenger).

    Iran's Air Force announced in September that it had successfully test-fired Qassed 1 and 2 bombs in aerial drills over the Persian Gulf and the Sea of Oman.

    The Iranian fleet of Grumman F-14 Tomcat aircraft was bought from the United States during the reign of the last shah. Since the 1979 Islamic Revolution, Iran has been under a U.S. arms embargo.

    The United States announced in January 2007 that sales of spare parts for F-14s would be suspended due to concerns that they could end up in Iran.

    From: RIA
    Readmore --> Iran upgrades U.S.-built fighter jets

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.