ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, July 31, 2010 | 5:32 PM | 1 Comments

    Tentara AS Belum Tentu Hengkang


    Pasukan US Berjalan dengan Pasukan Filipina(Foto: www.defense.gov)

    KOTABATO, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Filipina Voltaire Gazmin, Sabtu (31/7/2010), mengatakan belum ada jadwal pasti tentang berakhirnya masa kehadiran Amerika Serikat dari Filipina.

    Menhan Gazmin menyampaian pernyataan itu saat ia berkunjung ke kawasan Mindanao bersama para pejabat militer.

    Pasukan AS di negara itu masih dibutuhkan lantaran ada dugaan gerilyawan yang memiliki jaringan dengan Al Qaeda masih bercokol di kawasan bergolak di Filipina selatan itu, kata militer dalam satu pernyataan.

    Sementara itu, Gazmin menjamin bahwa tentara AS tidak akan ikut serta dalam operasi militer Filipina melawan gerilyawan Abu Sayyaf di Pulau Mindanao. "Kami akan meninjau kembali perjanjian mengenai keberadaan pasukan AS di Filipina yang disebut Visiting Forces Agreement (VFA)," katanya.

    VFA telah meratakan jalan bagi ribuan tentara AS untuk memberi pelatihan bagi pasukan Filipina dalam memberantas terorisme.

    Sejak 2002, AS menempatkan ratusan tenteranya di Pulau Mondanao untuk membantu pelatihan terhadap pasukan lokal dalam perang melawan gerilyawan Muslim, yang dituduh melancarkan serangan teroris terburuk di kawasan itu.

    Sekitar 500 personel pasukan elite melatih tentara Filipina di Mindanao untuk memberantas gerilyawan dari kelompok Abu Sayyaf yang memiliki jaringan dengan Al Qaeda. AS memasukkan Abu Sayyaf dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris.

    Abu Sayyaf dibentuk pada tahun 1990-an dengan bantuan dana dari pemimpin jaringan Al Qaeda pimpinan Osama bin Laden, untuk berjuang mendirikan negara Muslim merdeka di wilayah selatan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Tentara AS Belum Tentu Hengkang

    China tegaskan lagi klaim atas Laut China Selatan

    Beijing - Lama mengendap, kini sengketa di Laut China Selatan bakal ramai kembali, minimal dalam bentuk perang pernyataan. Hal ini dipicu oleh pernyataan militer China, Tentara Pembebasan Rakyat, yang kembali menegaskan klaim kedaulatan raksasa Asia tersebut terhadap wilayah laut yang disengketakan banyak negara di sekitarnya.

    Dalam pernyataannya, Jumat (30/7), militer China menegaskan kedaulatan China di Laut China Selatan tidak dapat disengketakan lagi, meski China tetap memperbolehkan lalu lintas laut internasional di perairan itu.

    Seperti diberitakan washingtonpost.com, Sabtu (31/7), China mengklaim keseluruhan wilayah laut seluas 1,3 juta mil persegi itu. "Kedaulatan China di Laut Selatan tidak bisa diperdebatkan lagi, sesuai fakta sejarah dan didukung secara hukum," tegas Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Kolonel Geng Yansheng, di Beijing.

    Namun, lanjutnya, China tetap sepakat dengan hukum internasional dan menghormati kebebasan wilayah itu sebagai jalur pelayaran internasional.

    Pernyataan Geng merupakan reaksi tekanan dari Amerika Serikat, Vietnam, dan sejumlah negara Asia Tenggara, yang menyinggung klaim China atas keseluruhan Laut China Selatan sebagai tindak agresif.

    Tekanan itu diungkapkan Menlu Hillary Clinton, yang berada di Hanoi pekan lalu. Ia mempertanyakan klaim China tersebut dan meminta hak pelayaran di perairan itu tetap dijamin.

    Menyusul pernyataan Hillary, Kedutaan Besar China di Washington langsung meminta penjelasan ke Kementerian Luar Negeri AS.

    Sumber: PRIMAIRONLINE
    Readmore --> China tegaskan lagi klaim atas Laut China Selatan

    Pemindahan Ibu Kota ke Jonggol Lebih Realistis


    View Larger Map

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan perpindahan ibu kota dari Jakarta ke Jonggol, Jawa Barat lebih realistis ketimbang ke luar Pulau Jawa. “Kalau di Kalimantan terlalu riskan,” ujarnya ketika dihubungi hari ini.

    Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, setuju wacana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan, secara khusus ke Kalimantan Tengah. “Bagus juga kalau dipindah. Kalau dari tengah mudah dicapai dari mana-mana. Bisa dari timur ke tengah, dari barat ke tengah,” kata Marzuki kepada wartawan seusai rapat paripurna DPR hari ini.

    Menurut Bambang, ibu kota hanya akan menjadi pusat pemerintahan. “Sehingga Jakarta nantinya bisa menjadi pusat bisnis dan hiburan,” ujarnya.

    Maka, akan ada penyebaran sentra kemacetan dari Jakarta ke pinggiran kota. Lagipula, kata dia, sebagian besar pegawai pemerintahan di ibu kota bertempat tinggal di pinggiran Jakarta, seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.

    Dia mengakui rencana pemindahan ibu kota sudah muncul sejak pemerintahan Presiden Suharto. “Tapi, kok tiba-tiba menghilang,” kata Bambang.

    Kini, kata dia, melihat tingkat kesemrawutan Jakarta, bukan tidak mungkin rencana pindah harus dipertimbangkan dan dipikirkan sejak sekarang.

    Nantinya, kantor-kantor pemerintahan di Jakarta yang sudah ditinggalkan bisa ditukar guling dengan pihak swasta. “Swasta yang akan membangun gedung di Jonggol. Dia dapat gedung di Jakarta," ujar Bambang.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Pemindahan Ibu Kota ke Jonggol Lebih Realistis

    Antusiasme Pelintas Batas Indonesia-Timor Leste Tinggi

    Kupang (ANTARA News) - Antusiasme pelintas batas antara Indonesia-Timor Leste di empat pintu utama kedua negara itu, pasca pemberlakukan Pas Lintas batas (PLB) tinggi, kata Wakil Bupati Belu, Nusa Tenggara Timur Ludovikus Taolin, di Kupang, Sabtu.

    Tingginya antusiame itu katanya, karena warga sudah bisa menggunakan paspor gratis yang sebelumnya untuk memperoleh fasilitas imigrasi itu harus membayar visa sebesar 30 dolar atau sekitar Rp300 ribu lebih untuk keluar masuk empat pintu utama yaitu Metamauk, Motaain di Kabupaen Belu dan Wini dan Napan di Kabupaten Timor Tengah Utara.

    "Warga mengaku senang karena sudah bisa menggunakan paspor gratis yang sebelumnya mereka harus membayar visa sebesar 30 dolar atau Rp300 ribu untuk mendapatkan kartu itu," katanya.

    Ia mengatakan lebih dari 200 warga pelintas batas dari dan ke negara Indonesia melalui pintu perbatasan Mota`ain, pasca pemberlakukan, cukup membuat kewalahan petugas imigrasi kedua negara.

    Dia mengatakan tidak semua warga bisa memiliki PLB, karena untuk sementara hanya diperuntukan bagi warga yang berdomisili di sekitar wilayah perbatasan dengan waktu tertentu setelah itu dapat diperpanjang, sesuai ketentuan yang berlaku dalam kesepakatan bersama kedua negara.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Antusiasme Pelintas Batas Indonesia-Timor Leste Tinggi

    Chavez: Venezuela Telah Kirim Tentara

    Pasukan Perbatasan Venezuela(foto:www.abc.net.au)

    Caracas (ANTARA News) - Presiden Hugo Chaves mengatakan, Jumat, bahwa Venezuela telah mengerahkan sejumlah unit militer dan tentara ke perbatasan Kolombia, karena Presiden Alvaro Uribe yang akan mengakhiri masa tugas "mampu melakukan apa saja" ketika perselisihan meluas di antara keduanya.

    Chavez memutuskan hubungan diplomatik dengan Kolombia pada 22 Juli lalu, sepekan setelah Uribe menuduh Venezuela menyembunyikan 1.500 pemberontak sayap kiri Kolombia di wilayahnya, tuduhan yang Chavez bantah dengan keras, sebagaimana dikutip dari AFP.

    "Kami telah mengerahkan unit-unit militer, pasukan udara, infantri, tapi dengan diam-diam karena kami tidak ingin mengganggu siapapun, penduduk," kata Chavez pada televisi VTV milik pemerintah dalam wawancara melalui telpon.

    Pemimpin sayap kiri itu tidak menyebutkan berapa banyak tentara dan apa tepatnya perlengakpan militer yang terlibat dalam tindakan tersebut.

    "Uribe mampu melakukan apa saja dalam beberapa hari terakhir ini" sebelum ia meninggalkan jabatannya pada 7 Agustus, tegas Chavez, yang juga mengancam untuk memutus pasokan minyak ke Amerika Serikat jika negara itu mendukung serangan oleh Kolombia, sekutu utamanya di kawasan itu.

    Ahad lalu presiden itu membatalkan perjalanan ke Kuba, dengan menyatakan risiko serangan Kolombia yang lebih besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Uribe dan Chavez telah sering berselisih pada masa lalu, Pada November tahun lalu, Chaves memutuskan hubungan diplomatik karena perjanjian pangkalan militer AS-Kolombia yang ia katakan merupakan ancaman bagi stabilitas kawasan.

    Dala perkelahian terakhir mereka, Kolombia membawa tuduhannya ke Organisasi Negara Amerika (OAS) yang bermarkas di Washinton pada 22 Juli lalu. Sementara itu, Venezuela awal pekan ini pergi ke hadapan pertemuan para menteri luar negeri badan regional Unasur, Uni Negara Amerika Selatan, yang meminta pertemuan puncak presiden untuk berupaya memecahkan krisis itu.

    Menlu Venezuela Nicolas Maduro Selasa mengatakan ada hal-hal yang mungkin dapat ditambal-sulamkan antara Caracas dan Bogota ketika presiden terpilih Kolombia Juan Manuel Santos mengambilalih jabatan presiden dari Uribe pekan depan.

    "Jika pemerintah baru Kolombia meralat sepenuhnya (sikapnya) dan mengadopsi sikap hormat sepenuhnya pada pemerintah Venezuela dan negara kami, kami yakin kita dapat membangun jalan baru," kata Maduro.

    Tapi baru sehari sebelumnya, seorang pejabat penting Venezuela lainnya telah menimbulkan ketegangan yang meningkat dengan Kolombia, dengan memperingatkan bahwa pemerintahnya "tidak takut perang jika mereka memaksakannya pada kami".

    Menteri Perlistrikan Ali Rodriguez menyatakan tuduhan Bogota bahwa Venezuela menyembunyikan para pemimpin pemberontak Kolombia adalah "buruk, vulgar dan dalih ofensif untuk menyerang Venezuela".

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Chavez: Venezuela Telah Kirim Tentara

    Teknologi dan Industri Kapal Cepat Berkelas Dunia Produksi Banyuwangi

    X2K RIB Special Forces (foto: majalah militer)

    Quality Assurance adalah pokok utama dalam menjaga dan meningkatkan kualitas inovasi pengembangan dan produksi berkelas dunia, demikian catatan penting yang diperoleh dari Eman Mansur, salah satu tenaga ahli di bidang composite, pada saat mendampingi tim bersama berbagai lembaga yaitu Hari Purwanto,Staf Ahli Menristek Bidang Hankam, Kementerian Riset dan Teknologi, Mayjen Mar Baharuddin, Staf Ahli Panglima TNI Bidang Industri Teknologi Militer, Markas Besar TNI, serta Edy Siradj, Staf Ahli Menhan Bidang Industri Teknologi Pertahanan dan Brigjen TNI Agus Suyarso, Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Kementerian Pertahanan dalam kunjungan kerja lapangan pada Kamis, 29 Juli 2010 di galangan kapal cepat PT Lundin Industry Invest Banyuwangi.


    Dalam kunjungan kerja tersebut, membuktikan bahwa kualitas dan daya saing industri memerlukan dukungan keterlibatan lembaga litbang dan pengujian serta perguruan tinggi, dalam hal ini diantaranya tercatat Balai Pengkajian dan Penelitian Hydrodinamika, BPPT dan ITS Surabaya serta universitas New Zealand terlibat dalam mendukung pengujian model berbagai inovasi produk kapal cepat yang saat ini telah mendapat kepercayaan pangsa pasar kapal cepat dari Brunei, Malaysia, Thailand, Italy serta tentu saja dalam negeri guna kepentingan sipil (sport, diving, fishing, turisme) maupun militer (patroli keamanan pantai dan perairan laut) diantaranya jenis X2K Special Ops RIB dan X2K Interceptor RIB yang sangat dikenal.


    “Indonesia adalah negara maritim maka sudah seharusnya pertumbuhan industri swasta kecil menengah serta besar berbasis kelautan harus menjadi industri andalan nasional, termasuk diantaranya tumbuhnya kebutuhan industri dan teknologi kapal cepat tangguh berdaya saing kelas dunia”, ujar Lizza Lundin, Direktur PT Lundin Industry Invest.


    Salah satu kesimpulan yang dapat ditarik adalah pentingnya kebijakan terpadu guna akselerasi “support” keberhasilan proyek-proyek R&D swasta yang didukung kuat lembaga litbang dan perguruan tinggi yang berkelanjutan guna membangun kemampuan teknologi kelautan dan perkapalan nasional berkelas dunia. Sehingga kedepan terbangun simpul-simpul rantai sistim inovasi nasional yang kuat dan terintegrasi guna diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan investasi dan peningkatan kemampuan inovasi nasional berpangsa internasional.

    Sumber: RISTEK
    Readmore --> Teknologi dan Industri Kapal Cepat Berkelas Dunia Produksi Banyuwangi

    Friday, July 30, 2010 | 11:57 PM | 0 Comments

    Pemerintah Akan Umumkan Hasil Uji Sampel Freeport

    Timika (ANTARA News) - Pemerintah akan mengumumkan secara resmi hasil uji laboratorium terhadap sampel yang diambil di areal pertambangan PT Freeport Indonesia apakah mengandung uranium atau tidak sebagaimana yang dikhawatirkan oleh berbagai kalangan akhir-akhir ini.

    Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Reno Alamsyah ketika dihubungi dari Timika, Jumat mengatakan pengumuman secara resmi oleh pemerintah terhadap uji sampel yang diambil di areal Freeport akan dilakukan sesegera mungkin.

    "Pemerintah tentu akan memutuskan sesegera mungkin. Karena hal ini sudah berkembang di masyarakat, maka sudah pasti pemerintah menghargai kekhawatiran masyarakat," katanya.

    Sejak Sabtu (24/7) hingga Selasa (28/7), Reno bersama lima orang tim gabungan dari Bapeten, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Mimika datang ke areal Freeport di Pelabuhan Portsite Amamapare, tambang Grassberg, under ground (tambang bawah tanah), pabrik pengolahan Mile 74 dan areal pengendapan tailing untuk mengambil sampel.

    Sampel seberat sekitar delapan liter tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk diperika pada laboratorium Bapeten dan Batan guna memastikan benar tidaknya dugaan bahwa PT Freeport Indonesia selama delapan bulan terakhir menggali dan menambang uranium.

    Pernyataan bahwa Freeport selama delapan bulan terakhir menggali dan menambang uranium disampaikan anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Yan Mandenas kepada sejumlah awak media massa di Jayapura belum lama ini.

    Menurut Reno, pemeriksaan sampel tersebut di laboratorium Bapeten dan Batan membutuhkan waktu sekitar satu minggu dan hasilnya akan diumumkan secara terbuka kepada publik.


    Eksplorasi uranium mahal

    Dalam kesempatan itu, Reno mengungkapkan bahwa untuk melakukan eksplorasi uranium membutuhkan biaya yang sangat mahal dan teknologi yang berbeda dari teknologi tambang emas.

    Menurut Reno, saat ini baru terdapat satu tempat di Indonesia yakni di Kalan Provinsi Kalimantan Barat yang sudah dilakukan eksplorasi oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan positif mengandung uranium.

    Sebelumnya, Reno meminta warga Timika dan terutama karyawan Freeport tidak perlu mengkhawatirkan adanya radiasi alam di wilayah itu.

    "Kami membawa serta detektor radiasi untuk mengetahui ada tidaknya radiasi alam di areal Freeport. Dari ukuran radiasi, bisa diketahui tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan oleh masyarakat," jelas Reno.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Pemerintah Akan Umumkan Hasil Uji Sampel Freeport

    PAGAR PELINDUNG SETINGGI 3 METER UNTUK KESATRIAAN INDOBAT DI LEBANON SELATAN

    PUSPEN TNI (30/7),- Pembuatan perimeter atau pagar pelindung disekeliling kesatriaan/ compound Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) dalam waktu-waktu terakhir ini dilakukan oleh salah satu peleton andalan berjumlah dua puluh dua orang, yang berada di Kompi Bantuan (Support-Coy) yakni Peleton Zeni dibawah kepemimpinan Lettu Mar Zainal (Danton Zeni), memasang perimeter sekeliling markas batalyon Indobatt UN Posn 7-1 desa Adshit Al-Qusayr.

    Pekerjaan ini, menurut Lettu Mar Zainal dimulai dari pemasangan ‘Hesco Bastian’ untuk membuat perimeter di seluruh compound Indobatt. Hesco Bastian ini merupakan salah satu material yang memiliki banyak sekali fungsi, diantaranya untuk membuat shelter (kubu pertahanan atau lubang perlindungan) atau untuk membangun semacam bungker perlindungan apabila terjadi peningkatan eskalasi situasi gawat darurat akibat adanya ancaman peperangan. Disamping itu juga, ‘Hesco Bastian’ dapat pula digunakan untuk membuat perimeter atau semacam pagar pelindung dengan tinggi 2,061 meter atau 3 meter disesuaikan dengan medan dan dipasang mengelilingi compound.

    Dasar dalam pekerjaan ini adalah isi berita (frago) berupa tugas yang di berikan oleh UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) kepada seluruh personil Engineering yang melaksanakan tugas di Lebanon, salah satunya adalah personil Engineering dari Kontingen Indobatt, “Sebelumnya Hesco Bastian ini belum pernah diketahui sebelumnya oleh personil Peleton Zeni namun dampak positif dari kegiatan ini adalah anggota bertambah pengetahuan dan pengalamannya. Serta dengan adanya pemasangan ini pula dapat memberikan keamanan yang tinggi bagi kompi-kompi yang ada di Indobatt karena tempat atau compound yang di miliki oleh Indobatt merupakan medan terbuka dan sangat-sangat rawan terhadap serangan ataupun tembakan lintas datar musuh”, katanya.

    Sementara itu, menurut penjelasan Lettu Inf Arif Widyanto selaku Perwira Force Protection Indobatt, yang menentukan posisi dan kedudukannya yang strategis, pemasangan Hesco bastian yang sedang dikerjakan sampai saat ini adalah di kompi D , Kompi E dan markas satgas (UN Posn 7-1) berdasarkan Frago no.207 (To build a wall with T-wall or Hescos in order to protect the entire perimeter). Pemasangan Hesco bastian di kompi A (UN Posn 9-63) berdasarkan Frago no.226 (Improve the perimeter fence with Hesco Bastian) dikerjakan dari 25 Maret sampai sekarang. Kemudian, telah selesainya pemasangan Hesco Bastian di PB MAR Kompi B (UN Posn 8-33), berdasarkan Frago no.232 (To install some Hescos to protect the generator buiding) pada bulan Januari 2010. Dan prestasi selanjutnya yang membanggakan adalah telah selesainya pemasangan Hesco Bastian di Kompi C (UN Posn 9-2), berdasarkan Frago no.211 (Increase the protection to the position by installing Hescos at least 2 or 3meters high in the parking side long perimeter) pada bulan Maret 2010.

    Lebih lanjut, Danton Zeni menjelaskan teknik pelaksanaan kegiatan pemasangan perimeter ini. Sebelum memasang Hesco Bastian untuk dibuat perimeter; terlebih dahulu harus mengajukan permintaan atau e-Request kepada UNIFIL dengan membuat Engineer Works Request (EWR) dan Aggregates Delivery Request (ADR). Setelah mendapat jawaban dari Engineering Support Services(ESS) barulah material dapat diambil. Dimana tempat pengambilannya berada di Markas Besar UNIFIL UN Posn 4-7C Naqoura untuk material yang tercantum di EWR. Sedangkan untuk ADR akan dikirim langsung ketempat tujuan berupa Grevel atau sama dengan batu-batu kerikil kecil.

    Adapun material yang digunakan, Hesco Bastian besar, Hesco bastian kecil; Angular Iron picket; Concertina Wire serta Gravel (sejenis batu-batu kerikil kecil). Untuk pemasangannya, harus berdasarkan hasil perhitungan dan analisa lapangan terhadap medan atau area yang akan di pasang Hesco Bastian. Semakin panjang area yang akan di pasang Hesco Bastian maka semakin banyak juga Hesco yang di butuhkan begitu pula dengan Gravelnya. Adapun Gravel ini di gunakan sebagai isian untuk Hesco Bastian.

    Awal mula pekerjaan pemasangan Hesco Bastian ini adalah dengan terlebih dahulu melaksanakan perataan terhadap medan atau area yang akan dipasangi Hesco Bastian nantinya. Dengan menggunakan alat berat seperti Dozer. Setelah tanah atau tempat untuk pemasangannya telah rata, maka tiba saatnya untuk pemasangannya. Adapun tehnik pemasangan Hesco Bastian untuk membuat perimeter, dimulai dengan menaruh Hesco Bastian yang berukuran besar terlebih dahulu. Untuk satu set Hesco besar terdiri dari 5 kotak yang perkotaknya memiliki luas 1M³. Tempatkan Hesco besar paling bawah.

    “Setelah terpasang satu set yang pertama kita sambung lagi set berikutnya sampai batas ujung pemasangan. Untuk menyambungnya dipergunakan cincin pen dan pasak yang telah tersedia dalam setiap paket nya. Untuk pembuatan perimeter; Hesco besar yang dipasang dibawah bisa dipasang 2 saf (baris) atau 3 saf (baris) sesuai dengan kriteria medan dan analisa dilapangan. Untuk medan yang sempit biasanya digunakan 2 saf (baris) Hesco besar yang di pasang di bawah. Sedangkan untuk medan yang luas bisa gunakan 3 saf (baris) Hesco besar yang dipasang di bawah. Setelah seluruh Hesco Besar telah terpasang barulah kemudian diisi Gravel dengan menggunakan Bego loader sampai penuh baru diratakan dengan tenaga manusia”, jelas Lettu (Mar) Zainal panjang lebar.

    Kegiatan yang sangat menguras tenaga ini sangat berdampak positif bagi personil Peleton Zeni yang tiada henti-hentinya bekerja menyukseskan misi penugasan satgas Indobatt di negeri Lebanon Selatan ini. Hari-hari panjang penugasan di negeri orang tidaklah menjenuhkan namun sangat cepat berlalu terasa. Sebab, dengan jadwal pekerjaan yang sangat padat dan melelahkan ini, personil dapat melewati hari demi hari dengan bermakna dan sangat berarti. “Biasanya setelah selesai dari mengerjakan Hesco bastian ini, seluruh anggota Peleton Zeni yang terlibat biasanya langsung segera melaksanakan istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya sehingga besok harinya mereka dapat melanjutkan tugasnya dengan semangat……..”, aku perwira yang lahir di Makassar ini.

    “Ya…hitung-hitung, sekalian untuk melatih fisik, sehingga kondisi badan selalu stabil…….cuaca di Lebanon ini khan kadang tidak menentu, sangat mudah membuat orang jatuh sakit apabila kita tidak pandai-pandai menjaga kondisi fisik kita”, cetus Danton Zeni mengakhiri wawancaranya dengan Pen Satgas Indobatt.

    Sumber: TNI
    Readmore --> PAGAR PELINDUNG SETINGGI 3 METER UNTUK KESATRIAAN INDOBAT DI LEBANON SELATAN

    Pengamat: Tak Ada Cek Kosong Bagi AS

    Malang (ANTARA News) - Pengamat militer Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dr Muhajir Effendi menyatakan, tidak ada "cek kosong" yang ditawarkan pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada negara-negara sahabatnya termasuk Indonesia.

    "Bagi AS tidak ada sesuatu yang tidak bisa dimaksimalkan untuk kepentingannya, termasuk rencana membuka embargo dan menawarkan latihan bersama militer AS dengan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD," ujar Muhajir di Malang, Jumat.

    Menurut dia, latihan bersama militer AS dengan Kopassus yang lebih dari 10 tahun dibekukan juga ada sisi positifnya, karena Kopassus mendapatkan "partner" yang memadai untuk menguji kemampuannya.

    Hanya saja, tegasnya, jangan sampai Kopassus dan Indonesia didikte oleh pihak manapun termasuk militer dan pemerintah AS, sebab tidak ada "cek kosong" di balik semua yang dilakukan AS terhadap negara incarannya.

    Ia mengemukakan, dibukanya embargo dan rencana latihan bersama militer AS dengan Kopassus tersebut merupakan bagian dari agenda kepentingan regional AS, khususnya di kawasan ASEAN dan Asia Timur terutama Indo China.

    Posisi strategis Indonesia, katanya, menjadi pertimbangan penting bagi AS untuk menekan berbagai kemungkinan termasuk perompakan di wilayah laut China Selatan dan Selat Malaka.

    "Semua itu menjadi agenda penting bagi AS dan yang jelas bukan cek kosong," tegas Muhajir yang juga Rektor UMM tersebut.

    Ia mengakui, posisi Kopassus untuk menjalin hubungan dan latihan bersama dengan militer AS itu bukan dalam kapasitas mencari atau menawarkan diri, tapi semua keputusan tersebut tergantung pada Presiden.

    Apalagi, tegasnya, Kopassus itu memiliki standar sendiri dan sifatnya sangat rahasia.

    "Jangan dibayangkan kalau tidak ada bantuan dari AS itu, Kopassus mengalami stagnasi, apalagi kemunduran. Kopassus memiliki kekhususan sebagai pasukan yang tidak saja elit, tapi benar-benar khusus," katanya menegaskan.

    Militer Indonesia khususnya Kopassus mulai diembargo AS tahun 1999 dan seluruh kegiatan serta latihan bersama dihentikan. Namun, kedatangan Menteri Pertahan AS Robert Gates belum lama ini membuka peluang terhadap embargo tersebut, bahkan sudah menawarkan kerja sama termasuk latihan bersama kembali.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Pengamat: Tak Ada Cek Kosong Bagi AS

    Korban Tewas Kecelakaan Pesawat AU Amerika Empat Orang

    ANCHORAGE--MI: Korban tewas akibat kecelakaan pesawat kargo Angkatan Udara Amerika Serikat di Pangkalan AU Elmendorf, Rabu (28/7) petang waktu setempat, empat orang.

    Pesawat Globemaster C-17 jatuh di daerah hutan dekat pangkalan udara di Anchorage tidak lama setelah tinggal landas.

    Musibah itu diperkirakan kecelakaan pertama sebuah pesawat C-17 yang diproduksi Boeing, sejak pesawat jet itu masuk dalam jajaran armada Angkatan Udara tahun 1995 sebagai pesawat kargo terbarunya.

    "Kami mengkonfirmasikan empat orang tewas," kata Letkol Karen Platt, juru bicara AU.

    Bola api dan gumpalan asap terlihat di atas lokasi kecelakaan setelah kecelakaan itu, kata para saksi mata. Mereka mengatakan pesawat itu tampaknya membuat perputaran aneh ketika terbang rendah di daerah itu sebelum jatuh.

    Tiga dari korban tewas adalah anggota Pengawal Udara Nasional Alaska, dan korban keempat adalah seorang anggota aktif AU di Elmendorf, kata pangkalan itu dalam sebuah pernyataan.

    Pesawat itu masuk dalam jajaran Wing III di Elmendorf, satu kesatuan yang terdiri 6.000 personil AU yang menerbangkan jet-jet tempur dan pesawat-pesawat militer lainnya.

    Pangkalan itu mengatakan satu dewan perwira akan menyelidiki penyebab kecelakaan itu. Nama-nama mereka yang tewas tidak diumumkan menunggu pernyataan dari sanak keluarga korban, kata juru bicara pangkalan itu Bob Hall.

    Letjen Dana Atkins dalam jumpa warawan, Rabu mengemukakan pesawat itu "sedang melakukan paraktek demonstrasi terbang" demonstrasi udara tahunan Artic Thunder akhir pekan ini ketika jatuh.

    Sehubungan dengan insiden itu, Atkins mengatakan, militer sedang mempertimbangkan apakah akan meneruskan demonstrasi terbang itu, yang juga akan mengutamakan demonstrasi-demonstrasi terbang yang seksama oleh pesawat-pesawat Blue Angels milik AU AS dan Snowbird milik Kanada. Kecelakaan itu terjadi dalam cuaca berkabut dan mendung.

    SUmber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Korban Tewas Kecelakaan Pesawat AU Amerika Empat Orang

    Presiden Sulit Cari Menhan dari Sipil

    JAKARTA--MI: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sempat mengalami kesulitan mencari calon-calon menteri pertahanan dan perjabat teras di kementerian pertahanan yang berlatar belakang non militer. Kesulitan itu juga ditemui ketika hendak mengirim orang untuk menghadiri berbagai konferensi, seminar dan simposium di luar negeri tentang pertahanan, keamanan dan hubungan internasional.

    Kesulitan itu yang menjadikan alasan Presiden mengelar lokakarya yang mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin di bidang pertahanan. Ide Presiden itu yang kemudian ditangkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang diimplementasikan melalui penyelenggaraan The Future Defense Leaders Workshop 2010.

    "Kenapa kita tidak persiapkan dari sekarang anak-anak muda kita, baik berlatar belakang militer atau non militer sehingga bangsa ini kaya akan anak-anak bangsa yang mengerti betul tentang hubungan internasional, keamanan, pertahanan," ujar Presiden dihadapan peserta The Future Defense Leaders Workshop 2010 di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (30/7).

    Pelatihan yang berlangsung 26-30 Juli diikuti 88 peserta, terdiri atas 53 perwira TNI dan 35 warga sipil dari berbagai institusi yang dilaksanakan di Kementerian Pertahanan, kampus Universitas Indonesia, dan Markas Besar TNI. Kegiatan ini menghadirkan empat panelis pada bidang-bidang yang berkaitan dengan perkembangan lingkungan strategis, pembangunan karakter dan kapasitas kepemimpinan, ekonomi pertahanan, pertahanan militer dan pertahanan menghadapi ancaman non militer.

    Presiden juga mengungkapkan saat ini sudah tidak ada dikotomi militer dan sipil. Sudah tidak ada lagi jarak dan perbedan antara militer dan masyarakat sipil.

    "Dulu pernah ada jarak militer dan non militer, mahasiswa di perguruan tinggi dan taruna di akademi. Tapi dengan negara demokrasi, perubahan doktrin di TNI tidak lagi menjalankan politik praktis maka sudah tidak ada lagi jarak perbedaan. Semua menghormati demokrasi dalam menjalankan misi yang ditugaskan," ungkap Presiden.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Presiden Sulit Cari Menhan dari Sipil

    CIA-Google Awasi Web Untuk Data Intelejen

    INILAH.COM, Jakarta- Google dan CIA bekerja sama untuk mengawasi internet secara realtime. Informasi intelejen yang dikumpulkan untuk memprediksi peristiwa yang bakal terjadi.

    Perusahaan bernama Recorded Future yang meniliti puluhan ribu situs, blog dan akun jejaring sosial untuk menemukan hubungan antara orang-orang dalam sebuah organisasi, kegiatan dan peristiwa, baik masa kini maupun akan datang.

    Recorded Future mengatakan mesin analisis sementaranya mampu ‘melampaui mesin pencarian’ dengan menyelidiki ‘link yang tak terlihat’ dari dokumen yang saling berkaitan dengan kejadian tertentu.

    Ide awal tindakan ini adalah mencari tahu setiap insiden yang terlibat, di mana hal itu terjadi, dan kapan kejadian tersebut berakhir. Recorded Future mencatat plot obrolan yang menampilan momentum online untuk kejadian apapun.

    “Hal terbaik adalah Anda benar-benar dapat memprediksi kurva apapun di berbagai kasus,” ujar Christopher Ahlberg, mantan tentara Swedia dan bergelar PhD dalam ilmu komputer.

    Ini bukan pertama kali Google melakukan kerja sama dengan agensi mata-mata Amerika. Sebelum Google dan National Security Agency secara bersama-sama menjaga keamanan jaringan mereka. Google juga telah menjual beberapa peralatan untuk kelompok intelijen rahasia.

    Di lain pihak, layanan mata-mata Amerika memiliki ketertarikan begitu tinggi menyangkut ‘intelijen open source” informasi yang tersedia secara luas di publik, namun seringkali tersembunyi di balik acara TV, artikel koran, tulisan blog, video online bahkan laporan radio.

    “Informasi rahasia tidak selalu muncul di profesi kami,” kata direktur CIA, Michael Hayden dalam sebuah konferensi di tahun 2008.

    “Nyatanya, ada kepuasan dalam menyelesaikan sebuah masalah atau jawaban atas pertanyaaan sulit seringkali hadir akibat dari kebodohan orang yang membiarkan informasi terbuka untuk umum.”

    Recorded Future membuat daftar dari halaman informasi pribadi, tempat tinggal ataupun aktivitas orang. Perusahaan menjelaskan kapan dan di mana kejadian tersebut berlangsung dan menyelidiki dokumen dengan analisis sentimen.

    Kemudian hal itu diaplikasikan ke algoritma artificial-intelligence untuk mencari hubungannya. Recorded Future memliki indeks lebih dari 100 juta kejadian yang di hosting di server Amazon.com. Analisis ini dilakukan secara real time.

    “Kami ada di sana saat hal itu terjadi,” kata Ahlberg saat men demonstrasikan.

    Recorded Future memiliki potensi untuk mendapatkan peristiwa atau kejadian lebih awal. Contohnya saja misil jarak jauh Hizbullah.

    Tanggal 21 Maret, Presiden Israel Shimon Peres menuduh kelompok teror memiliki senjata seperti SCUD. Berdasarkan keterangan itu, Recorded Future mampu memberikan dokumen nyata untuk mendukung tuduhan Peres.

    Google belum memberikan komentar soal investasi mereka terhadap perusahaan ini.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> CIA-Google Awasi Web Untuk Data Intelejen

    Pasukan Gabungan Siap Habis-habisan Amankan Presiden

    Ambon - Potensi ancaman keamanan terhadap presiden biasanya meningkat saat presiden menghadiri acara di ruang terbuka. Untuk hajatan nasional Sail Banda 2010, pasukan gabungan TNI-Polri menyatakan akan habis-habisan mengawal RI-1.

    "Kita akan all out, habis-habisan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI George Toisutta, usai menjadi inspektur apel di Pangkalan Utama TNI AL IX, Kota Ambon, Jumat (30/7/2010).

    Sedikitnya seribu pasukan gabungan TNI-Polri hadir dalam apel yang dipimpin Pangdam Patimura Mayjen Hatta Syafrudin. Beberapa angkatan tempur dari TNI dan mobil penjinak bom dari Polri juga menghiasi barisan.

    George mangatakan, pihaknya sudah mendapat prediksi-prediksi dari intelijen tentang kemungkinan yang terjadi.

    "Semua harus siap, semua kemungkinan-kemungkinan harus teratasi," tegas dia.

    Kepada para pasukan, George menginstruksikan langkah cepat dalam melakukan pengamanan. Beberapa alternatif pengamanan juga harus dilaksanakan dengan baik.

    "Kita tentu juga berharap kedewasaan masyarakat Maluku. Tunjukkan bahwa Maluku aman," kata George yang juga putra Maluku tersebut.

    Presiden SBY beserta rombongan rencananya akan tiba di Ambon pada 2 Agustus mendatang sore hari. Esok harinya, presiden akan menyampaikan pidato dalam puncak acara Sail Banda 2010 yang bertempat di Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon.

    Presiden juga akan melakukan peninjauan ke KRI Dr Suharso SHS-990, USNS Mercy, dan mengelilingi display kapal-kapal peserta Sail Banda 2010 dengan menggunakan KRI Barracuda.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Pasukan Gabungan Siap Habis-habisan Amankan Presiden

    KSAU: break event poin untuk 200 produksi pesawat tempur

    Yogyakarta - Indonesia tidak bisa sepenuhnya bergantung pada Amerika Serikat (AS) dalam hal teknologi kedirgantaraan. Diperlukan Kerjasama dengan negara lain untuk mengurangi ketergantungan teknologi pada satu negara saja.

    Demikian disampaikan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Imam Sufaat dalam acara peringatan Hari Bakti TNI AU ke-63 di Akademi Angkatan Udara, (AAU) di Maguwo, Yogyakarta, Kamis (29/7/2010).

    "Ada banyak tawaran kerjasama. Salah satunya kerjasama dengan pemerintah Korea Selatan dalam pembuatan pesawat. Diharapkan bisa dihasilkan pesawat tempur pada 2020 mendatang. Ada juga tawaran kerjasama dengan Pakistan untuk membuat pesawat tempur dengan kemampuan di atas F-16 buatan AS," kata Imam.

    Diakui Imam, selama ini Indonesia membeli peralatan kedirgantaraan hanya dari Amerika Serikat saja. Namun beberapa pabriknya ada yang tidak memproduksi lagi. Kerjasama dengan Korea Selatan merupakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan.
    "Rencana pembuatan pesawat tempur ini untuk spesifikasi teknologi pesawatnya lebih handal dibanding dengan F-16 buatan AS," katanya.

    Dia menjelaskan kerjasama penguasaan teknologi pembuatan pesawat itu sudah ada dalam nota kesepahaman (MoU) yang telah dibuat oleh Departemen Pertahanan dengan cara penyertaan saham sebanyak 20 persen. Di luar kerjasama itu ada upaya
    pembuatan pesawat tempur seperti yang dilakukan India-China. Dua negara ini sekarang sudah mampu menghasilkan pesawat tempur dengan kemampuan di atas pesawat tempur F16 buatan AS.

    "Saat ini kita juga mendapatkan tawaran kerjasama dari Pakistan. Kalau membuat pesawat tempur sendiri kita bisa dapatkan break event poin untuk 200 produksi pesawat tempur," kata Imam.

    Ditanya mengenai alat utama sistem persenjataan (alusista) yang dimiliki, Imam mengatakan sebenarnya kekuatan militer Indonesia sudah mampu untuk memproduksi bom maupun penguasaan teknologi roket dengan sasaran dari udara ke darat. Khusus untuk pengembangan roket sudah dilakukan oleh Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) yang berupaya meluncurkan roket sendiri.

    "Namun untuk peluru kendali, Indonesia masih perlu transfer teknologi dan dukungan pengembangan teknologi dirgantara. Buatan PT Pindad sudah kita pakai. Soal isian kita tak mengalami masalah hanya untuk sistem pengendalian memang harus lebih kita kuasai," pungkas Imam Sufaat.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> KSAU: break event poin untuk 200 produksi pesawat tempur

    Pesawat Tempur belum datang Indonesia Pesan Pesawat tempur lagi

    Sukhoi TNI AU

    Yogyakarta - Budaya disiplin dalam setiap opersional penerbangan harus ditingkatkan. Hal tersebut sangat penting untuk meminimalkan terjadinya kecelakaan pesawat terbang atau program zero accident.

    "Kebijakan kita sangat ketat untuk kelayakan pesawat. Hal ini sebagai salah satu upaya mewujudkan zero accident," ungkap Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Imam Sufaat pada peringatan Hari Bakti TNI AU ke-63 di Akademi Angkatan Udara, (AAU) di Maguwo, Yogyakarta, Kamis (29/7).

    Untuk meminimalkan kecelakaan kata Imam, telah ada kebijakan pesawat yang dioperasionalkan harus benar-benar layak terbang. Kebutuhan pemeliharaan telah ada prosedurnya yakni berdasarkan jam terbang atau sesuai jadwal kalender.

    Imam mengatakan hal yang umum di kedirgantaraan adalah bila ada pesawat yang berusia 30 tahun seharusnya diganti. Ada limitasi jam terbang kecuali memang ada pro long dengan ekstension hingga 8 ribu jam terbang.

    Dia kemudian mencontohkan pesawat angkut Hercules dengan masa pemakaian itu ada yang sampai 40 tahun. Sekarang ini ada 4 pesawat yang diperbaiki di Bandung. Kebijakan itu dipilih karena pembelian pesawat baru cukup mahal. Pesawat yang telah
    dioperasionalkan TNI AU memiliki limitasi jam terbang.

    "Harus ada up grade. Masalahnya pesawat yang kita beli puluhan tahun lalu, kini tak ada lagi spare partnya. Yang kita lakukan adalah modifikasi dan grounded sejumlah pesawat karena tak layak terbang," katanya.

    Ditanya mengenai penambahan pesawat. Dia mengatakan penambahan dilakukan sebagai upaya pengembangan alat utama sistem persenjataan (alusista). TNI AU berupaya melengkapi satu skuadron dengan 16 pesawat tempur. Pada tahun 2009 lalu sudah
    dialokasikan anggaran sebesar USD 94 juta dan pada 2010 dianggarkan sebanyak USD 280 juta.

    "Ini yang telah kita lakukan. Pesawatnya belum datang tapi kita sudah pesan lagi," katanya.

    Dia menambahkan untuk menguasai teknologi kedirgantaraan, Indonesia masih membutuhkan lebih banyak perwira yang bisa belajar di Amerika Serikat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguasaan teknologi kemiliteran terkini penting agar kemampuan militer Indonesia bisa mengejar ketertinggalan pasca embargo militer.

    "Saya ingin banyak perwira Indonesia mendapat pendidikan di AS. SDM itu penting agar kita bisa menguasai teknologi agar tak tertinggal. Saat ini ada lima perwira kita yang tengah menjalani pendidikan di AS untuk belajar short course tentang safety," katanya.

    Imam kemudian bercerita mengenai pengalaman bertemu dengan pejabat US Air Force beberapa waktu lalu. Selama berdiskusi dalam kunjungan yang dilakukan telah disepakati perlunya peningkatan kerjasama dalam pendidikan dan latihan militer dalam konteks US Pacific Air Command.

    Menurut dia, pengiriman perwira ke AS terakhir dilakukan pada tahun 1990 dan setelah embargo militer, pemerintah Indonesia tak bisa melakukan kerjasama untuk pelatihan. Sehingga lebih dari 15tahun terakhir tidak ada peningkatan SDM yang secara khusus belajar di AS.

    "Sekarang ini sudah ada lagi. Kalau semakin banyak, itu bagus dan kita memang mendapatkan pelatihan gratis di sana," kata Imam.

    Sumber: DETIK
    Readmore --> Pesawat Tempur belum datang Indonesia Pesan Pesawat tempur lagi

    Thursday, July 29, 2010 | 2:26 PM | 0 Comments

    KRI Dewa Ruci Disambut di Kristiansand

    London (ANTARA News) - Kapal bersejarah KRI Dewa Ruci yang pertama kali berlayar ke Jerman di tahun 1953 ini merapat di Pelabuhan Kristiansand, Rabu dalam muhibahnya mengikuti Tall Ships Races 2010.

    Kedatangan Dewa Ruci disambut dengan prosesi atraksi saat kapal itu merapat. Sekretaris Tiga KBRI Oslo, Febby Fahrani dalam keterangan persnya, Kamis menyebutkan sekitar 30 kapal-kapal kecil yang sedang berlayar di perairan sekitar pelabuhan turut mengiringi Dewa Ruci saat merapat di galangan sandar kota Kristiansand.

    Sambutan khusus diberikan Dubes RI Oslo, Esti Andayani dan seluruh jajaran staf KBRI Oslo serta Atase Pertahanan RI untuk wilayah Norwegia berkedudukan di Berlin, Jerman, Fachri Adamy yang menunggu kedatangan KRI Dewa Ruci di galangan sandar kota Kristiansand.

    Secara khusus, Esti Andayani mengalungkan rangkaian bunga anggrek kepada komandan KRI Dewa Ruci, Letkol Suharto, sebagai ucapan selamat datang di Norwegia.

    Selama mengikuti Tall Ships Races 2010 di kota Kristiansand yang diikuti oleh 81 kapal layar dari 18 negara ini, KRI Dewa Ruci akan menampilkan pertunjukan seni Indonesia di panggung utama pada 29 Juli 2010.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> KRI Dewa Ruci Disambut di Kristiansand

    KSAU Ingin Kirim Lebih Banyak Perwira Belajar di AS


    TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Madya Imam Sufaat menyatakan keinginannya untuk dapat mengirimkan lebih banyak perwira penerbang belajar ke Amerika Serikat. "Karena pembangunan sumber daya manusia sangat penting bagi kita," ujarnya usai memimpin Upacara Peringatan Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-63 di Lapangan Dirgantara, Akademi Angkatan Udara Adisutjipto, Yogyakarta, Kamis (29/7).


    Menurut Imam, saat ini ada sekitar 5 orang perwira penerbang yang sedang menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam. "Semakin banyak, semakin baik," ujarnya. Imam juga mengaku telah menyampaikan keinginannya ini pada pihak Angkatan Udara Amerika Serikat. "Kemarin saya baru pulang dari sana," katanya.

    Meski mengaku belum mendapat jawaban langsung dari pihak Amerika, namun Imam menyatakan bahwa hubungan kerjasama antara kedua angkatan selama ini berjalan baik. "Terlihat dari beberapa kunjungan perwira dan keikutsertaan kita dalam berbagai pelatihan jangka pendek sangat baik," tuturnya.

    Selain itu Imam juga menyatakan bahwa Amerika telah membantu perawatan beberapa pesawat milik TNI Angkatan Udara. "Saat ini 1 pesawat jenis Hercules kita ada di Amerika Serikat untuk depo level maintanance Ssecara gratis," ujarnya.

    Sebelumnya, dalam pembicaraan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates dengan Presiden Susilo Banbang Yudhoyono dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat melakukan kunjungan ke Indonesia pada 22 Juli lalu, kedua negara memang telah sepakat untuk memajukan kerjasama di bidang pertahanan.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> KSAU Ingin Kirim Lebih Banyak Perwira Belajar di AS

    Rencana Tahun 2033 Ibu kota akan di pindah Di Banjarmasin


    VIVAnews - Siang ini, Tim Visi Indonesia 2033 memaparkan data dan analisis perlunya memindahkan Ibukota Indonesia ke luar Pulau Jawa. Tim ini mendukung Ibukota dipindahkan ke sebuah kota baru.

    "Tapi ingat, jangan seperti peladang berpindah," kata Andrinof A. Chaniago, salah satu Tim Perancang Visi Indonesia 2033, dihubungi VIVAnews, Kamis 29 Juli 2010. "Pindah ladang, namun ladang yang lama dibiarkan centang-perenang," katanya menjelaskan.

    Pemindahan Ibukota itu, kata Andrinof, harus diikuti pula pembenahan atas Jakarta. Kemudian kota baru yang disiapkan harus ditata baik dari segi ekologi, ekonomi, politik dan pembangunan. "Ditata secara radikal dan modern," ujar pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia itu.

    Sebelumnya, Andrinof menyampaikan, Pulau Jawa yang memiliki 6,7 persen dari luas daratan Indonesia saat ini dihuni 60 persen penduduk Indonesia. Air bersih, salah satu bahan vital, kata Andrinof, hanya terpenuhi 20 persen dari kebutuhan.

    "Kami memiliki data dan analisis tentang kondisi Pulau Jawa dan Kota Jakarta ke depan, dari aspek ekosistem, sosial-ekonomi, perilaku politik, ekonomi dan pemerataan pembangunan," kata Andrinof.

    Usul pemindahan Ibukota ini digulirkan kembali oleh Wakil Ketua Komisi II Teguh Juwarno beberapa hari lalu. Menurut Teguh, kondisi Jakarta yang macet dan rentan bencana sudah cukup menjadi alasan memindahkan Ibukota. Dan pilihan Teguh adalah Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Sumber: VIVANEWS
    Readmore --> Rencana Tahun 2033 Ibu kota akan di pindah Di Banjarmasin

    Menhan Prancis Batal ke Jakarta

    menteri pertahanan perancis

    Jakarta, Menteri Pertahanan (Men han) Prancis Herve Morin yang sedang melakukan kun jungan dinas ke Vietnam, dipanggil pulang ke Prancis, kemarin, menyusul terbunuhnya warga Prancis Michel Germaneau (78) oleh anggota ke lompok Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM). Keputusan Paris oto­matis mem batalkan jadwal ke datangan Morin ke Jakarta tanggal 27 dan 28 Juli ini.

    Presiden Prancis Nicolas Sar­kozy kemarin mengkonfir­masikan pem bu nuhan Ger ma­neau. “Kami ber tekad le bih da ri sebelumnya un tuk memera ngi terorisme apa pun bentuk nya. Dan men dukung negara-negara yang memiliki kebera ni an meme rangi te rorisme yang keji ini,” tegas Sarkozy.

    Germaneau, sukarelawan Prancis yang diculik di Nigeria 19 April lalu, dibunuh sebagai ak si balas dendam atas te was nya enam anggota Al-Qaeda dalam serangan Prancis di Mauritania, belum lama ini. Paris mengatakan, klaim pembu nuhan tersebut ditampilkan di stasiun TV Al-Jazeera.

    “Kami mengumumkan, te lah mengeksekusi sandera Prancis Michel Germaneau, Sabtu 24 Juli 2010, untuk mem balas pem bunuhan enam saudara kami dalam serangan pengecut Prancis,” kata pim­pinan AQIM Abu Musab Ab dul Wadud dalam tayangan audio tersebut.

    “(Presiden Prancis) Nicolas Sarkozy gagal untuk membe baskan warganya dalam ope rasi ini. Justru dia membawa warganya ke gerbang neraka,” sindir Wadud.

    Sumber: RAKYAT MERDEKA
    Readmore --> Menhan Prancis Batal ke Jakarta

    Agus Widjojo: Lebih Baik Kodim Dihapus

    kodim bogor

    Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo kembali menegaskan komando teritorial terendah yang dapat melakukan fungsi pertahanan hanyalah Komando Resort Militer sehingga Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Rayon Militer (Koramil) lebih baik dihapuskan.

    "Kodim dan Koramil tidak memiliki fungsi pertahanan di daerah. Kerja mereka tidak ada. Semua tanggung jawab teritorial lebih baik diserahkan kepada pemerintah daerah setempat," kata Agus dalam diskusi reformasi TNI di Jakarta, Rabu.

    Penghapusan itu, sebut Agusm sejalan dengan reformasi TNI untuk tidak lagi terlibat dalam politik dengan memusatkan perhatian pada peran pertahanan nasional dan tak lagi terlibat dalam masalah keamanan dalam negeri.

    "Masalah keamanan dalam negeri diserahkan kepada Polri," katanya seraya mengatakan perhatian pemda masih pada pelaksanaan otonomi daerah.

    Pada masa lalu, menurut Agus, memang tidak ada pemisahan antara pembinaan teritorial dan komando teritorial, bahkan TNI juga terlibat dalam pembinaan teritorial yang sebenarnya urusan sipil.

    Namun, sejak pemisahan Polri dari TNI untuk urusan ancaman dalam negeri, TNI tidak ikut campur karena hal itu sudah menjadi urusan pemda dan kepolisian.

    Kendati demikian, TNI masih bisa bergerak atas permintaan pemerintah pusat, daerah, atau polisi, tetapi bantuan ini pun tetap dipersoalkan karena operasi TNI memiliki karakteristik berbeda dari polisi.

    Agus menyebutkan, reformasi TNI pada hakikatnya merupakan pemurnian kembali peran dan kewenangan TNI sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945.

    Menurut dia, reformasi TNI bersamaan dengan masa transisi demokrasi bangsa, sekaligus penyesuaian kultur `paternalistik` ke bentuk kultur perseorangan yang bertanggung jawab.

    Oleh karena itu, reformasi TNI tidak berjalan secara menyeluruh, tapi bertahap sesuai dengan tingkat pemahaman masyarakat.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Agus Widjojo: Lebih Baik Kodim Dihapus

    Agus Widjojo: Anggaran Pertahanan Indonesia Kurang Konkret

    alutsista buatan indonesia
    JAKARTA--MI: Mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo memandang penyusunan anggaran pertahanan Indonesia cenderung kurang konkret. Berdasarkan pengalamannya, proses penyusunan anggaran kurang definitif.

    Agus menekankan belanja alat-alat pertahanan harus dapat diterjemahkan ke dalam program anggaran. Pertahanan Indonesia pun perlu sistem perencanaan, program, dan penganggaran yang baik. "Misalnya, komponen-komponennya apa saja, tiap komponen itu harganya berapa, apa prioritasnya, datangnya dari mana saja," ujar Agus di Jakarta, Rabu (28/7).

    Selain anggaran yang dapat terbaca, kata dia, kita juga perlu punya kemampauan untuk menjalankan rencana itu dengan alat kontrol. Apakah kita sudah di depan atau tertinggal dengan jadwal. Supaya semuanya terukur dengan baik.

    Sebelumnya, pengamat hubungan internasional Universitas Indonesia Andi Widjajanto menyatakan Indonesia perlu meningkatkan efisiensi dalam keperluan belanja pertahanan. Indonesia perlu merasionalisasi postur pertahanan supaya tidak muncul anggaran berlebih.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Agus Widjojo: Anggaran Pertahanan Indonesia Kurang Konkret

    Belanja Militer Perlu Dirasionalisasi

    pesawat f-16 tni au

    JAKARTA--MI: Pengamat hubungan internasional Andi Widjajanto menyatakan Indonesia perlu meningkatkan efisiensi belanja pertahanan, di antaranya dengan cara merasionalisasi postur pertahanan supaya tidak muncul anggaran berlebih.

    Gagasan itu disampaikan pada workshop bertajuk Menyiapkan SDM Pertahanan yang Memiliki Integritas Kepemimpinan Strategis dan Kenegarawanan, di Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Rabu (23/7).

    "Sebetulnya, dibandingkan negara lain, belanja militer kita justru mencapai dua kali lipat," ujar dosen di FISIP UI itu.

    Hingga 2010, jelasnya, terdapat 176 jenis alat utama sistem senjata (alutsista) di Tanah Air. Sebagian besar penyokong alutsista berasal dari negara-negara anggota NATO seperti Inggris, Jerman, Belgia, dan AS sebagai pendiri pakta pertahanan itu. Padahal, negara-negara lain melakukan efisiensi alutsista hanya punya 80-90 jenis alutsista untuk ketiga angkatan (AL, AU, dan AD).

    Ia menambahkan, pengeluaran belanja pertahanan Indonesia membengkak karena sumber alutsista Indonesia terlalu banyak. Hal itu bisa diefisiensikan melalui program pengurangan persenjataan.

    Mengenai banyaknya unit senjata Indonesia yang bobrok, Andi menyalahkan tren masa lalu di mana Indonesia cenderung membeli alutsista bekas. Misalnya, generasi pesawat tempur F-16 berasal dari teknologi blok 49. Sedangkan Singapura saja memiliki pesawat tempur F-16 teknologi blok 52. Untuk ke depan, Indonesia harus meningkatkan efisiensi untuk belanja sesuai keperluan tetapi melihat kualitas dari alutsista tersebut.

    Akademisi UI Ninasapti Triaswati menyatakan aspek pertahanan keamanan memiliki kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Misalnya, bagaimana mempertahankan kedaulatan daerah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Aset-aset bangsa yang terambil oleh negara lain dapat merusak ekomomi bangsa.

    Konsensus politik di antara pemerintah dan pasar harus berjalan selaras. Kebijakan-kebijakan yang ada pun penting agar tujuan pembangunan dapat tercapai. Kebijakan perekonomian pun tidak lepas dari aspek pertahanan dan keamanan. Ancaman di bidang hankam pun dapat merusak pula ekonomi Tanah Air.

    "Contoh saja WNI yang bekerja sebagai agen keamanan Malaysia di perbatasan. Kalau bisa ya jangan ada lagi," ujar Ninasapti.

    Ia mngungkapkan, ancaman terhadap aset perekonomian nasional antara lain meliputi penangkapan ikan tanpa izin dan pembalakan liar. Baginya, peran Angkatan Laut dan Angkatan Darat pun penting untuk mempertahankan aspek-aspek itu.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Belanja Militer Perlu Dirasionalisasi

    Lapan Turut Membuat Satelit

    Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terlibat dalam pembuatan dua satelit, Micro-STAR dan EO-STAR, yang didanai Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Rancang bangun dan rekayasa dua satelit tersebut merupakan bagian dari kerja sama multilateral Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF) yang bertujuan mengembangkan satelit di kawasan Asia Pasifik atau Satellite Technology for the Asia Pacific Region (STAR). Program ini melibatkan lembaga antariksa dari Malaysia, Thailand, Vietnam, Korea, dan India. Hal itu disampaikan Kepala Pusat Teknologi Elektronika Dirgantara Lapan Toto Marnanto Kadri dalam Pertemuan Grup untuk Koordinasi Program STAR di Jakarta, Rabu (28/7). Satelit mikro berbobot 50 kg hingga 100 kg ini akan diluncurkan tahun 2013 diboncengkan pada satelit besar dengan roket India. Satelit Micro-STAR akan membawa muatan antara lain alat GPS, sensor seismo, dan pengindraan jauh. Sementara peluncuran satelit kembar Lapan A-2 dan Lapan A-3, hasil rancang bangun dan rekayasa ahli Lapan, dijadwalkan diluncurkan dengan roket India tahun depan. Program lanjutan dalam kerja sama STAR adalah pembuatan satelit berkategori kecil atau berbobot 300 kg-500 kg.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Lapan Turut Membuat Satelit

    Salim Said: Menhan AS Basa-basi


    Mantan Deputi Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi Agus Widjojo (kiri) menjadi pembicara bersama pengamat militer Salim Said dalam diskusi di kantor harian Sinar Harapan , Jakarta, Rabu (28/7). Diskusi membahas permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan reformasi TNI.
    Jakarta, Kompas - Pengamat militer Salim Said menilai pernyataan resmi Pemerintah Amerika Serikat, yang akan membuka embargo terhadap korps pasukan elite TNI Angkatan Darat atau Kopassus, seperti disampaikan Menteri Pertahanan AS Robert Gates sebelumnya, hanya sekadar basa-basi dan tidak akan mungkin dilakukan.
    ”Setiap bentuk kerja sama dengan negara lain yang akan digelar Pemerintah AS harus mendapat persetujuan dari Kongres AS karena hal itu akan terkait pula dengan kebijakan anggaran untuk membiayainya,” kata Salim Said di Jakarta, Rabu (28/7), seusai berbicara dalam diskusi tentang reformasi TNI di harian Sinar Harapan, Jakarta.
    ”Senator Patrick Leahy di Kongres AS masih belum mengubah keputusannya yang keras terhadap Kopassus soal dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Memang Pentagon kepingin sekali memperbaiki hubungan dengan Indonesia karena peran strategisnya di kawasan Asia, menghadapi pengaruh kekuatan baru seperti China dan India,” ujar Salim.
    Akan tetapi, niat dan keinginan Pemerintah AS itu tidak akan bisa dengan mudah dilaksanakan karena Kongres AS juga berperan sangat besar dalam pengambilan keputusan di sana. Menurut Salim, kalaupun ada yang dibuka, paling-paling hanya dalam bentuk latihan kecil-kecilan yang pastinya tidak akan bisa dilakukan di AS.
    ”Sudahlah, enggak akan ada perubahan yang signifikan soal kerja sama dengan Kopassus karena di Kongres AS masih ada hambatan. Saya pernah ke sana (Leahy) ikut melobi, angel (sulit) sekali. Gates itu, kan, wakil pemerintahnya yang memang mau berbaik-baik dengan Indonesia. Dari dahulu pun mereka begitu. Enggak ada yang barulah itu,” ujar Salim.
    Dalam kesempatan yang sama, mantan Kepala Staf Teritorial TNI Letjen (Purn) Agus Widjojo meminta pemerintah dan TNI melakukan pembenahan ke dalam dan introspeksi diri, terutama terkait dengan nilai-nilai universal macam hak asasi manusia, sehingga tidak perlu lagi berubah setelah ada tekanan dari luar.
    ”Sebaiknya kita proaktif menjadikan semua tantangan tadi untuk kemudian melakukan perbaikan diri dan introspeksi. Semua itu demi kebaikan diri kita sendiri,” ujar Agus.
    Di sela-sela rapat pembahasan dan pengesahan rancangan undang-undang ratifikasi kerja sama pertahanan dan teknis militer antara Indonesia dan Brunei Darussalam serta Rusia, Selasa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro membantah Pemerintah AS menerapkan syarat atau permintaan tertentu terkait langkah kebijakan mereka kemarin mencabut embargo kerja sama antarmiliter kedua negara, khususnya dengan Kopassus.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Salim Said: Menhan AS Basa-basi

    Wednesday, July 28, 2010 | 6:52 PM | 0 Comments

    RI-Timor Leste Berlakukan Pas Lintas-Batas

    Pasukan Perbatasan RI-TIMTIM

    Denpasar (ANTARA News) - Setelah dilakukan serangkaian pembahasan, pas lintas-batas (PLB) bagi warga Indonesia dan Timor Leste di sepanjang garis perbatasan kedua negara, akhirnya secara resmi diberlakukan.

    "Perlu ada tekad dari kedua pemerintahan untuk memberi kemudahan sesuai undang-undang yang berlaku di kedua negara bagi warga yang bermukim di perbatasan negara. PLB ini memberi kemudahan bagi warga yang tinggal di wilayah perbatasan kedua negara," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada pers di kompleks Kedutaan Besar Indonesia di Dili, Timor Timur, Rabu petang.

    Natalegawa beserta rombongan melakukan kunjungan resmi ke negara itu untuk memimpin Pertemuan Keempat Komisi di Tingkat Menteri (JMC), bersama koleganya Menteri Luar Negeri Timor Leste Zacharias A da Costa.

    Selain itu, sejumlah pertemuan terpisah empat mata dengan para pemimpin Timor Leste telah dijadualkan untuk Natalegawa, yaitu dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.

    Dua agenda penting yang mengisi forum tertinggi di tingkat menteri itu adalah pemberlakuan PLB dan Perjanjian Perhubungan Udara di antara kedua negara.

    "Masyarakat kedua negara diketahui sejak dahulu secara tradisional saling berkunjung karena mereka terikat tali persaudataan dan kekerabatan. Dengan PLB ini, mereka bisa saling berkunjung dan melakukan aktivitas perekonomian di pasar-pasar tradisional," kata Natalegawa.

    Berdasarkan pasal-pasal perjanjian atas pemberlakuan PLB itu, katanya, PLB berlaku bagi warga kedua negara yang benar-benar bermukim di garis perbatasan.

    "Untuk saling berkunjung, mereka kini tidak perlu lagi membayar visa dan lain-lain yang tidak kecil biayanya dengan proses yang cukup rumit bagi mereka," katanya.

    Menurut Natalegawa, sejauh ini satu pintu lintasbatas resmi dengan pasar tradisionalnya, telah siap menjadi titik pemberlakuan PLB.

    "Motaain di wilayah kita dan Batugade di wilayah mereka sudah siap, baru ke delapan titik lain, kemudian beranjak ke penggal-penggal garis perbatasan yang belum selesai penetapannya," katanya.

    Menurut rencana, kedua pemerintahan sepakat untuk menetapkan sembilan pintu perlintasan di garis perbatasan kedua negara sebagai titik-titik pemberlakuan PLB itu.

    Kesembilan titik itu adalah Motaain-Batugade, Metamauk- Salele, Napan Bawah- Bobometo, Builalo-Memo, dan Haekesak Turiskain.

    Selanjutnya Haumusu C/Wini-Wini, Haumeniana-Passabe, Laktutus-Belulik Leten, dan Pos Oepoli Sungai-Citrana.

    Pemberlakuan PLB itu sendiri telah lama dinantikan oleh masyarakat di garis perbatasan kedua negara, baik itu di Kabupaten Belu, Kabupaten TTU, dan Kabupaten Kupang, NTT. Ketiga kabupaten ini berbatasan langsung dengan Distrik Bobonaro dan Distrik Suai serta Distrik Oekusi, yang menjadi enklav Timor Leste di wilayah Provinsi NTT.

    Secara kesejarahan, adat dan kekerabatan, masyarakat di sepanjang garis perbatasan kedua negara itu memiliki nenek moyang dan budaya serta bahasa yang sama. Dengan begitu, perlintasan warga di garis perbatasan ini sangat kerap terjadi.

    Salah satu pasar tradisional terbesar yang dibangun Indonesia di perbatasan Indonesia dan Timor Leste terdapat di Mota Ain, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT. Kompleks pasar itu sendiri telah berdiri sejak empat tahun lalu, namun hingga kini belum difungsikan karena beberapa hal.

    Keberadaan pasar tradisional di sisi Indonesia itu juga mendapat tanggapan dari pihak Timor Timur, yang juga membangun pasar serupa di dekat Batugade, Distrik Bobonaro.

    Sejak meraih kedaulatannya pada 2002 lalu, berbagai komoditas keseharian masyarakat di negara itu banyak disuplai dari pintu lintasbatas resmi Mota Ain.

    Bahkan, suplai avtur untuk keperluan penerbangan di negara itu juga disuplai dari Depo Pertamina Atapupu, yang berlokasi sekitar 11 kilometer dari Mota Ain.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> RI-Timor Leste Berlakukan Pas Lintas-Batas

    Bandara Pattimura Siap untuk Atraksi Sukhoi

    Sukhoi TNI AU

    Ambon (ANTARA News) - PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Bandara Pattimura Ambon siap menyukseskan atraksi Sukhoi milik TNI-AU yang dijadwalkan memeriahkan puncak Sail Banda yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Ambon pada 3 Agustus 2010.

    "Kami telah menyiapkan berbagai kebutuhan terkait operasional pesawat Sukhoi yang akan menyemarakkan kegiatan bahari bertaraf internasional," kata General Manager PT AP I Cabang Bandara Patimura, Reggynald Kronest, kepada ANTARA di Ambon, Rabu.

    Reggynald menjabarkan, panitia lokal Sail Banda 2010 telah menyiapkan areal parkir dan landasan pacu untuk olah gerak pesawat tempur buatan Rusia itu.

    Reggynald mengisyaratkan lima unit Sukhoi dijadwalkan beratraksi "fly pass" dan dimeriahkan oleh 90 penerjun payung saat puncak perhelatan bahari bertaraf internasional digelar di dermaga Yos Sudarso Ambon.

    "PT AP I Cabang Bandara Pattimura Ambon siap memberikan pelayanan optimal dari segi penerbangan untuk menyukseskan Sail Banda 2010," katanya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Bandara Pattimura Siap untuk Atraksi Sukhoi

    China Gelar Latihan Militer Skala Luas

    illustrasi

    BEIJING, KOMPAS.com - China menyelenggarakan pelatihan militer berskala luas di pantai timur, kata media pemerintah, persis saat Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar pelatihan angkatan laut terbesar mereka yang dikecam Beijing.

    Pasukan artileri Daerah Militer Nanjing, yang bertanggung jawab mempertahankan daerah pesisir timur negara itu, melakukan pelatihan dengan menggunakan peluru tajam dekat Laut Kuning, kata kantor berita resmi China News Service.

    Pelatihan itu termasuk penembakan roket jarak jauh, katanya dalam sebuah laporan Selasa malam. Tujuan utama kegiatan itu adalah pelatihan-pelatihan intelijen medan perang dan pengintaian yang menggunakan peralatan seperti pesawat tanpa awak dan radar, katanya.

    Militer juga menguji satu tipe baru artileri dalam pelatihan itu, lapor media lainnya.

    Tidak jelas apakah pelatihan itu telah direncanakan terlebih dulu atau untuk menanggapi pelatihan angkatan laut gabungan AS dan Korsel yang kini diselenggarakan. Tidak ada laporan-laporan yang mengatakan secara pasti kapan pelatihan militer China itu dilakukan.

    China menyatakan khawatir atas pelatihan AS-Korsel pada 25-28 Juli, yang sebelumnya diduga diselenggarakan di Laut Kuning yang memisahkan China dan semenanjung Korea tetapi kemudian memindahkannya ke Laut Jepang setelah protes-protes Beijing.

    Latihan militer AS-Korsel itu sebagai satu peringatan terhadap Korea Utara (Korut), sekutu China, setelah tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel yang dituduh diserang torpedo kapal selam Korut.

    China merupakan sekutu paling dekat Korut dan mitra dagang dan menolak mengecam Pyongyang seperti yang dilakukan internasional atas insiden itu. China memperingatkan terhadap tindakan-tindakan lebih jauh seperti pelatihan militer AS-Korsel yang dikhawatirkannya dapat meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> China Gelar Latihan Militer Skala Luas

    Komisi I DPR RI Setujui RUU Kerjasama Pertahanan RI – Brunei Darussalam


    Jakarta, DMC - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyetujui pengesahan Rancangan Undang - Undang (RUU) tentang Memorandum saling pengertian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Brunei Darussalam tentang kerjasama di bidang pertahanan.

    Pengesahan terhadap RUU tersebut disetujui oleh Komisi I DPR RI dalam rapat kerja dengan pemerintah yang diwakili oleh Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro, Selasa (27/7) di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Jakarta. Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI Kemal Azis Stamboel.

    Hadir mendampingi Menhan antara lain Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan Marsdya TNI Eris Herryanto S.IP, M.A. dan sejumlah pejabat dilingkungan Kemhan dan Mabes TNI. Hadir pula Wamenlu Triyono Wibowo dan pejabat perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM.

    Setelah mendengarkan tanggapan dari pemerintah yang disampaikan oleh Menhan, fraksi – fraksi di Komisi I DPR RI menyatakan sepakat disahkannya RUU tentang Memorandum saling pengertian antara pemerintah Republik Indonesia dengan Kerajaan Brunei Darussalam tentang kerjasama di bidang pertahanan menjadi Undang - Undang (UU).

    Menhan mengatakan, dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral, pada tanggal 10 April 2003 di Jakarta, pemerintah RI yang diwakili Menhan dengan pihak Brunei Darussalam yang diwakili Menteri Pendidikan telah menandatangani Memorandum saling pengertian tentang kerjasama di bidang pertahanan.

    Menhan menjelaskan, pokok - pokok pikiran yang terkandung di dalam kerjasama tersebut antara lain, pertama dalam aspek kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan salah satu aspek yang sangat fundamental dan penting untuk kelangsungan hidup negara terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri.

    Kedua, dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya intensitas interdependensi hubungan antar negara, maka perlu dilakukan kerjasama internasional yang dituangkan dalam suatu perjanjian.

    Ketiga, untuk meningkatkan kemampuan di bidang pertahanan maka diperlukan suatu kerjasama bilateral dalam bidang pertahanan yang berdasarkan prinsip – prinsip persamaan diantara kedua negara dan penghormatan penuh atas kedaulatan masing-masing. Keempat, Memorandum ini berdasarkan juga saling pengertian antar sesama negara ASEAN dengan menggunakan semangat ASEAN.

    Lebih lanjut Menhan menjelaskan, beberapa bagian penting dalam Memorandum ini adalah penetapan kerangka kerjasama untuk meningkatkan hubungan bilateral diantara bagian pertahanan kedua pemerintah atas dasar saling percaya dan bertujuan perdamaian.

    Lingkupnya meliputi kerjasama teknis dukungan produksi dan pelayanan industri pertahanan, pertukaran informasi intelijen, ilmu pengetahuan dan teknologi pertahanan, Sumber Daya Manusia serta kerjasama Angkatan Bersenjata dalam bidang operasi, latihan bersama dan logistik.

    Selain itu, akan dibentuk suatu Komite bersama yang melakukan langkah-langkah didalam perencanaan, koordinasi, monitoring, pengawasan terhadap program kegiatan bersama.

    Sumber: DMC
    Readmore --> Komisi I DPR RI Setujui RUU Kerjasama Pertahanan RI – Brunei Darussalam

    [LATIHAN] Pesawat Pengintai Asing Berhasil Ditaklukkan TNI AU


    SIAGA-PENGINTAI: Satu pesawat asing yang mengintai kawasan Republik Indonesia asal Australia dipaksa turun oleh dua pesawat tempur F-16 milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU)

    Sebelum pengejaran dimulai, pesawat asing jenis F-18 telah terlacak oleh radar milik TNI AU.

    Melalui pengejaran usaha keras pesawat TNI, tanpa sebuah perlawan sengit, pesawat yang dikemudikan oleh pilot Letkol Michael berhasil didesak untuk turun ke Pangkalan Udara Iswahyudi.

    Hingga akhirnya pengemudi pesawat hornet dapat diamankan oleh anggota TNI AU.

    Itulah latihan Force Down yang dilakukan oleh TNI AU di pangkalan udara Lanud Iswahyudi Magetan Jawa Timur, Selasa (27/7).

    Menurut Kadis Ops Lanud Iswahyudi, Letkol Pnb Muhammad Khairil Lubis, latihan terbang perlu ditingkatkan, karena setiap tahun latihan yang dilakukan TNI AU merupakan latihan bertingkat, berjenjang dan bertahap.

    "Diharapkan agar pangkalan ini selalu siap siaga, menginat pangkalan kita ini yang paling strategis sebagai pusat pertahanan di Pulau Jawa", tutur Muhammad Khairil Lubis.

    Sumber: SIAGA INDONESIA
    Readmore --> [LATIHAN] Pesawat Pengintai Asing Berhasil Ditaklukkan TNI AU

    DPR Putuskan Tak Perlu Ratifikasi Perjanjian Militer dengan Rusia

    Kunjungan Vladimir Putin ke Indonesia Tahun 2007


    Senayan - Komisi I DPR memutuskan perjanjian teknis militer Indonesia dan Rusia tidak perlu dilanjutkan dalam tingkat undang-undang. Komisi I meminta pemerintah untuk melanjutkan kerja sama tersebut tanpa persetujuan DPR melainkan cukup dengan Keppres.

    Kesimpulan itu dibacakan Ketua Komisi I DPR Kemal Azis Stamboel dalam rapat kerja dengan Menhan Purnomo Yusgiantoro di Kompleks Parlemen, Selasa (27/7).

    "Komisi I memahami langkah-langkah yang diambil pemerintah dalam melakukan kerjasama militer. Kerja sama ini kerja sama teknis di bidang militer. Dengan demikian kerja sama ini bisa dilanjutkan pemerintah tanpa ratifikasi di tingkat undang undang," kata Kemal.

    "Dengan demikian, kami setuju dengan pemerintah untuk menindaklanjuti pada tingkat undang-undang sesuai pasal 10 dan 11 Undang Undang 24/2000 tentang Perjanjian Internasional jika nanti diperlukan," tambahnya.

    Dari semua fraksi hanya fraksi PDI Perjuangan yang memandang perjanjian tersebut perlu diratifikasi untuk dibuat undang-undang. fraksi lainnya menyerahkan kepada pemerintah untuk terus menjalin kerja sama. Apalagi dari sejarahnya, kerja sama dengan Rusia telah terjalin cukup lama.

    "Setelah kami mencermati kerja sama yang telah berjalan baik antara pemerintah Indonesia dengan Federasi Rusia selama ini, maka kami dari FPG merekomendasikan agar terus dilaksanakan kerja sama teknik militer antara pemerintah Indonesia dengan Rusia ini tanpa diadakannya sebuah undang-undang," kata Tantowi Yahya dari F-Partai Golkar.

    Hal senada juga disampaikan Rachel Maryam Sayidina dari F-Gerindra. "Secara historis, Indonesia telah melakukan kerja sama militer dengan Rusia sejak tahun 1962. Kemudian pada tahun 1999 kerja sama dengan Rusia semakin intensif, khususnya di bidang pertahanan," ujarnya.

    "Karena kerja sama ini bersifat teknis, maka Fraksi Gerindra memandang bahwa kerja sama ini diserahkan kepada pemerintah, tanpa perlu dilakukan ratifikasi undang-undang," jelasnya.


    Sumber: JURNAL PARLEMEN
    Readmore --> DPR Putuskan Tak Perlu Ratifikasi Perjanjian Militer dengan Rusia

    Tuesday, July 27, 2010 | 7:18 PM | 0 Comments

    PELETON HARPAL INDOBATT : “TIADA KATA TIDAK BISA”

    PUSPEN TNI (27/7),- Semboyan yang dimiliki oleh Peleton Pemeliharaan Peralatan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) yakni: “Tiada kata tidak bisa” telah menjadi semacam daya dorong yang sangat membangkitkan semangat pengabdian seluruh anggota Ton Harpal Indobatt. Hal ini diungkapkan Perwira Pemeliharaan Peralatan (Pa Harpal) Indobatt Kapten Laut (T) Yudha Pia Rombenanta saat kegiatan mutasi workshop pada Rabu (20/07) dari Rub Hall ke tenda lapangan di dalam compound/ kesatriaan Indobatt UN Posn 7-1 desa Adshit Al-Qusayr. Pemindahan workshop untuk sementara waktu ini dilakukan dalam rangka menghadapi kompetisi Open Badminton dimana Indobatt akan menjadi tuan-rumah penyelenggara pada tanggal 2-6 Agustus mendatang dengan mengambil tempat pelaksanaan Rub Hall Indobatt.

    Lebih lanjut dikatakan, tugas pokok dari Ton Harpal Indobatt adalah melaksanakan perawatan, pemeliharaan dan perbaikan peralatan seperti kendaraan tempur VAB, Anoa, kendaraan ringan maupun kendaraan khusus, beberapa mesin diesel generator, munisi dan senjata yang dimiliki satgas, dalam rangka mendukung kesiapan operasional satgas serta melaksanakan pekerjaan teknis mekanis seperti pembangunan gapura, pengelasan, pengecatan, tambal ban, penggantian ban ranpur dan lain sebagainya. “Tugas pemeliharaan dan perawatan ini tiada habis-habisnya, pekerjaan di workshop ini sangat menantang; menguras tenaga dan pikiran………”, ujar Kapten Laut (T) Yudha Rombe disela-sela pekerjaannya memperbaiki kendaraan tempur.

    Kegiatan yang sebagian besar dilakukan di dalam Rub-Hall ini, pada tingkat satgas dijabat oleh Kapten Laut (T) Yudha Pia Rombenanta dan berada di bawah supervisi Kasilog. Pa Harpal mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk memberikan saran dan masukan kepada Komandan Satgas Indobatt dalam hal ini kepada Letkol Inf Andi Perdana Kahar serta Wadan Satgas Indobatt Letkol (Mar) Guslin dalam mengambil keputusan sesuai bidang pemeliharaan peralatan serta membuat rencana jadwal pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kepentingan satgas. Dan ini sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh Komandan satgas. Untuk tingkat Kompi sesuai dengan struktur organisasi Ton Harpal berada dibawah pembinaan Kompi Bantuan (Support Coy) yang saat ini dijabat oleh Kapten CPL Lalu Mustari dan dibantu oleh dua Bintara Pemelihara Kendaraan Tempur dan Pemelihara Kendaraan Ringan. Dengan jumlah personil keseluruhan adalah dua puluh prajurit ditambah dengan lima personil dari Bengpuspal yang khusus menangani Ranpur Anoa dan VAB.

    “Batalyon ini dikatakan mekanis karena memiliki ciri khas tertentu yakni memiliki kekuatan kendaraan tempur maupun kendaraan ringan untuk melaksanakan tugas patroli non-stop setiap harinya dan kegiatan tugas Observation Post (OP) tanpa hentinya. Sebab itu kendaraan-kendaraan yang digunakan saat ini merupakan tulang-punggung Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt)” tegas Perwira Harpal yang sebelumnya berdinas di KRI Cakra 401 Satuan Kapal Selam Koarmatim ini saat diwawancarai oleh Pen Satgas.

    Lebih jelasnya, kegiatan kesehariannya menitikberatkan pada pemeliharaan kesiapan operasional kendaraan-kendaraan tempur seperti penggantian oli, tune-up mesin sampai dengan perbaikan kendaraan seperti overhaul Ranpur VAB, kendaraan truk air ‘Kapodang’, dan yang saat ini masih dalam proses pengerjaan adalah perbaikan satu unit kendaraan Ranpur VAB, satu unit kendaraan Liaz, dan satu unit kendaraan truk air Mitsubishi PS 120. Sedangkan kegiatan khusus yang telah dilaksanakan belum lama ini adalah pembuatan gapura ‘Selamat Datang’ atau pintu gerbang Indobatt dan perbaikan tugu Garuda sebagai simbol satgas Kontingen Garuda XXIII-D/ UNIFIL di Libanon Selatan ini.

    Sementara itu, sesuai dengan struktur organisasi yang dimiliki Peleton Harpal ini didalam tugas kesehariannya telah diatur pembagian tugas dan tanggungjawab sesuai bagian masing-masing. Contohnya; pemeliharaan untuk bidang kendaraan tempur ditangani oleh Bintara Pemelihara Ranpur dengan dibantu Tamtama Har Ranpur. Demikian pula, dalam bidang pemeliharaan kendaraan ringan, kendaraan khusus maupun teknis mekanis. Walaupun dalam pelaksanaan dilapangan, seluruh anggota Peleton Harpal bahu-membahu saling membantu dalam melaksanakan tugas dan tidak terpaku pada satu tugas yang telah diatur sebelumnya. “Hal ini sangat memberikan manfaat positif dalam proses pembelajaran sehingga dapat saling memberikan ilmu yang dimiliki didalam melaksanakan aktivitas pemeliharaan dan perbaikan”, kata Kapten CPL Lalu Mustari selaku Danton Harpal Kompi Bantuan Indobatt yang asal kesatuan adalah Satharpal Mabes TNI Jakarta.

    Peleton ini sangat memegang peranan penting pada tubuh organisasi Indonesia Batalyon, sesuai dengan tuntutan tugasnya yakni untuk tetap menjaga kesiapan operasional seluruh peralatan yang ada serta menyiapkan kesiapan yang ada sesuai dengan inspeksi rutin yang biasanya dilaksanakan oleh Mabes TNI maupun oleh UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon). Bagi UNIFIL, inspeksi dilaksanakan tiga bulan sekali dengan nama Contingent Owned Equipment dan untuk yang enam bulan sekali dengan nama Operational Readiness Inspection. Dalam hal ini, Ton Harpal sangat berhubungan erat dengan Pasuskav selaku pembina materiil Kavaleri berupa Ranpur VAB dan Anoa serta juga pembina profesionalisme personil Kavaleri. Saat ini Pasuskav Indobatt dijabat oleh Lettu Kav Taufik Dwinova.



    Selain itu, ada banyak kesan yang mendalam yang didapatkan selama melaksanakan tugas pengabdian ini. Dari ungkapan Pa Harpal, kesan yang paling membekas menurutnya adalah terbentuknya jiwa korsa diantara anggota Peleton Harpal serta adanya kemauan keras untuk menyelesaikan segala tantangan dan hambatan yang ditemui selama ini. Dan semboyan “Tiada Kata Tidak Bisa” telah menjadi bukti dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab yang diemban. Segala keterbatasan yang ada bukanlah suatu kesulitan namun menjadi tantangan yang harus diatasi, dan sampai saat ini semua tantangan itu dapat dilalui oleh seluruh staf Harpal dan personil dari Ton Harpal Indobatt. Demikian dikatakan Kapten Laut (T) Yudha Rombe yang merupakan lulusan Akademi TNI AL tahun 1999.

    Sampai bulan ke-delapan penugasan Indobatt, telah ada beberapa prestasi yang diraih oleh Ton Harpal yakni berhasil mengoperasionalkan kembali dua mesin generator yang selama satu tahun belakangan ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dilakukan dengan membuat beberapa modifikasi sehingga dapat berfungsi kembali. Serta telah berhasil mengoperasikan kembali satu unit kendaraan angkut personil Isuzu NPS dan terakhir pada saat ini, Ton Harpal sedang dalam proses memperbaiki satu unit VAB dan satu unit truk Liaz yang telah cukup lama tidak dapat dioperasionalkan. “Tiada kata tidak bisa” semboyan yang patut dicontoh oleh satuan unit lainnya. Viva Peleton Harpal….Viva Indonesia Batalyon.

    Sumber: TNI
    Readmore --> PELETON HARPAL INDOBATT : “TIADA KATA TIDAK BISA”

    Ahmadinejad: AS Akan Mulai Perang Baru

    Mahmoud Ahmadinejad

    Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, Amerika Serikat kini berencana melancarkan dua perang di Timur Tengah untuk menekan Teheran, kata laporan televisi pemerintah berbahasa Inggris, Press TV Selasa.

    "Kami memiliki informasi tepat bahwa Amerika merancang rencana ... mereka berencana akan menyerang sedikit-dikitnya dua negara di kawasan ini dalam tiga bulan mendatang," kata Ahmadinejad dalam pernyataan yang disiarkan di laman Internet Press TV, dari wawancara dengannya Senin malam.

    Ahmadinejad mengatakan, AS sedang berupaya melakukan dua sasaran utama dari perang-perang itu.

    "Pertama, mereka ingin menghantam kemajuan dan perkembangan Iran sejak mereka menentang pertumbuhan kami, dan kedua, mereka ingin menyelamatkan rezim Zionis karena rezim itu telah mencapai akhir dan bisa diselamatkan melalui konfrontasi militer," katanya merujuk kepada Israel.

    Negara Yahudi itu dipercaya sebagai satu-satu negara Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, meskipun tidak pernah diungkapkan.

    Israel menjadi sasaran kemarahan masyarakat internasional baru-baru ini setelah tentaranya menyerbu kapal bantuan kemanusiaan internasional untuk rakyat Gaza, wilayah Palestina yang mereka caplok sejak perang 1967.

    Pemimpin Iran menganggap Holocaust hanyalah "mitos" dan bersumpah akan memusnahkan Israel dari peta dunia.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Ahmadinejad: AS Akan Mulai Perang Baru

    INDOBATT DAN SPANBATT LATIHAN MENEMBAK BERSAMA DI LEBANON


    PUSPEN TNI (27/7),- Indonesia Battalion bersama-sama dengan Spain Battalion (The Spanish Contingent Libre Hidalgo XI dan The Salvadorian Contingent) beberapa waktu lalu melaksanakan latihan menembak bersama, di lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2, di desa Ebel El-Saqi Marjayoun, Lebanon.

    Beberapa anggota mewakili Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda XXIII-D/ Unifil (United Nations Interim Force In Lebanon) memenuhi undangan yang dilayangkan oleh Spain Battalion untuk kegiatan di bidang menembak ini. Selain bertujuan untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan meningkatkan rasa kebersamaan sebagai sesama Peacekeeper di UNIFIL, khususnya di Sektor Timur UNIFIL di negeri Lebanon Selatan ini, namun juga bertujuan saling berbagi wawasan dan pengetahuan tentang alat utama senjata yang menjadi andalan prajurit perorangan baik dari pihak Indobatt maupun Spanbatt. Demikian dikatakan oleh Wakil Komandan Satuan Tugas Batalyon Mekanis Kontingen Garuda 23-D/ Unifil (Indonesian Battalion/ Indobatt) Letkol (Mar) Guslin Kamase mewakili Komandan Satgas Letkol Inf Andi Perdana Kahar saat melepas keberangkatan rombongan Indobatt ke lapangan tembak Multinational Brigade Sector East UNIFIL UN Position 7-2 di desa Ebel El-Saqi Marjayoun.

    Sedangkan menurut penjelasan Perwira Perencanaan Indobatt Mayor (Mar) I Gede Edy Supryadi selaku koordinator latihan yang memiliki daftar panjang kejuaraan menembak ini; secara teknis di lapangan, dalam latihan ini prajurit Spanbatt menggunakan senjata laras panjang jenis HK G36E buatan Jerman. Dengan jumlah kekuatan personil Spanbatt yang terlibat ada dua puluh empat personel yang dipimpin oleh Lettu (SPA) Sanchez. Sedangkan personel Indobatt yang terlibat adalah tiga puluh sembilan orang yang dipimpin oleh Lettu Inf Tri Wiratno yang pada beberapa waktu lalu memenangkan kejuaraan menembak kategori senapan laras panjang se-tingkat UNIFIL. Sedangkan senjata yang digunakan prajurit TNI yang ditugaskan dan tergabung dalam Indonesia Batalyon ini adalah senjata laras panjang jenis SS-1, yang merupakan buatan anak bangsa yakni produksi Perseroan Terbatas Pindad.

    Kegiatan yang sangat jarang terjadi ini, diawali dengan acara perkenalan yakni dengan saling menjelaskan jenis dan spesifik senjata yang dimiliki oleh masing-masing kontingen, baik dari Spanbatt maupun dari Indobatt. Selanjutnya, diikuti dengan sesi percobaan yakni saling bertukar senjata dilanjutkan dengan menembak sasaran atau target yang telah disediakan sebelumnya. Unik sebab hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya, setelahnya delapan bulan Satgas Indobatt 23-D bertugas di Lebanon Selatan. Sesi saling menukar senjata ini sangat berkesan sekali sebab prajurit Indobatt dapat kesempatan untuk menambah pengalamannya dengan menggunakan HK G36E. Senjata HK G36E ini digunakan pula oleh prajurit Spanbatt dalam melaksanakan kegiatan operasi perdamaian sehari-harinya di Lebanon walaupun penggunaan senjata di daerah operasi seperti Lebanon Selatan hampir sama sekali tidak pernah diledakkan.

    Sedangkan bagi prajurit Spanbatt, kegiatan ini sangat menarik perhatiannya sebab belum pernah sebelumnya prajurit dari tanah legenda Zorro ini, menggunakan senapan laras panjang SS-1. Lebih menambah rasa keingintahuan mereka sebab hanya dengan berbekal senjata buatan Dalam Negeri SS-1, prajurit Indobatt dapat merebut kejuaraan menembak baik tingkat Sektor Timur maupun tingkat UNIFIL. Ternyata, kendali utama teknologi persenjataan ada di tangan prajurit yang terlatih, tangkas, smart dan rendah-hati.

    Kegiatan berakhir dengan kekaguman masing-masing terhadap persenjataan yang dimiliki oleh kedua kontingen. Kepuasan telah mencoba sesuatu hal yang baru menambah pengalaman latihan dari masing-masing negara. Kedua kontingen Baret-Biru ini sangat puas dengan hasil latihan yang telah dicapai, telah menjajaki kemampuan senjata masing-masing, khususnya bagi para prajurit TNI yang telah dapat merasakan dan menggunakan senjata HK G36E. Hal ini adalah pengalaman yang sangat berharga dan yang tak mungkin akan terulang lagi bagi prajurit ke-dua negara yang berbeda benua namun sama-sama mengemban tugas yang sama di negeri Lebanon Selatan yakni misi perdamaian dunia.

    Sumber: TNI
    Readmore --> INDOBATT DAN SPANBATT LATIHAN MENEMBAK BERSAMA DI LEBANON

    Lipi Pamerkan Radar Buatan Indonesia


    AMBON | SURYA Online - Balai Konservasi Biota Laut LIPI Ambon akan memamerkan radar buatan Indonesia dalam acara Maluku Expo, 31 Juli-5 Agustus, di Lapangan Merdeka, yang diadakan sebagai bagian pelayaran internasional Sail Banda.

    “Karena Maluku adalah daerah kepulauan, maka kebutuhan akan sarana komunikasi sangatlah penting. Untuk itu, kami akan memamerkan contoh radar yang dibuat LIPI dan bisa digunakan untuk sistem navigasi maupun komunikasi,” kata Kepala LIPI Ambon, Augy Syahailatua, Senin (26/7/2010).

    Menurut dia, selama ini radar yang digunakan di Indonesia merupakan barang impor. Untuk itu, LIPI mencoba membuat satu terobosan yang akan diperkenalkan di Maluku. “Radar buatan LIPI merupakan yang pertama dibuat Indonesia dan dapat dibeli dengan harga yang lebih terjangkau,” katanya.

    Selain memamerkan radar buatannya, LIPI juga akan menampilkan hasil penelitiannya dan berbagai mesin teknologi tepat guna untuk mengolah bahan makanan menjadi produk bernilai ekonomis.

    “Kami akan menampilkan berbagai cara pengolahan makanan, seperti abon, kerupuk ikan, dendeng, dan lain-lain, dengan metode yang lebih baik dan hemat yang sebelumnya sudah dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI,” kata Syahailatua.

    Ia menjelaskan, pihaknya juga akan menyiapkan KM Riset Baruna Jaya VII untuk diikutsertakan dalam Parade Kapal Riset pada pameran yang akan berlangsung pada 31 Juli-5 Agustus mendatang.

    “Kapal itu juga akan digunakan untuk mengakomodasikan 30 pelajar SMA dan mahasiswa se-Kota Ambon untuk mengikuti pelayaran Remaja Bahari Lintas Nusantara pada awal Agustus mendatang,” ujarnya.

    Pelayaran pendek selama lima hari melintasi Kepulauan Lease dan Pulau Banda, Kabupaten Maluku Tengah, itu akan diisi dengan sosialisasi pelestarian daerah pesisir dan laut, serta pertandingan voli dan sepak bola antarpeserta dengan penduduk setempat untuk menjalin kebersamaan.

    “Selain informasi bagaimana caranya menjaga terumbu karang, padang lamun, ekosistem mangrove, dan sebagainya di daerah masing-masing, kami juga akan memberikan metode dan cara pengolahan makanan bernilai ekonomis dengan lebih hemat kepada masyarakat yang disinggahi,” katanya.

    Sumber: SURYA
    Readmore --> Lipi Pamerkan Radar Buatan Indonesia

    Monday, July 26, 2010 | 8:58 PM | 0 Comments

    UNSUR SATGAS EX-EAGLE 21/10 TOLAK KE SINGAPURA

    KRI Fatahilah

    ARMATIM (26/7),- Kapal perang TNI Angkatan laut dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) bertolak menuju Singapura untuk mengikuti Latihan Bersama (Latma) yang digelar antara TNI Angkatan Laut dengan Republic Singapore Navy (RSN). Kapal perang yang dikirim itu, antara lain KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Fatahillah-361 dan 1 Cassa NC-212. Unsur Satgas Latma Ex- Eagle 21/10 tersebut bertolak dari Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (23/7).

    Pada tahap awal, latihan bersama dengan sandi “Latma Ex-Eagle 21/10” ini dilaksanakan mulai tanggal 28 hingga 30 Juli dengan kegiatan Eagle Cup I yang berlangsung di Changi Naval Base. Kemudian pada tahap manuver lapangan dilaksanakan di Laut Jawa dan sekitarnya. Sedangkan untuk tahap pengakhiran dilaksanakan pada tanggal 3 hingga 5 Agustus 2010 di Koarmatim Surabaya, dengan rangkaian kegiatan meliputi Courtesy Call, Community Services, Eagle Cup II, kaji ulang dan penutupan. Kapal perang dari pihak RSN yang dilibatkan yaitu, RSS Tenacious, RSS Vigour dan 1 F50 MPA. Latihan ini dipimpin oleh Komandan Satgas Latihan Kolonel Laut (P) Dadi Hartanto, yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmatim.

    Selama ini “Latma Eagle 21/10” antara ke dua Angkatan Laut telah terlaksana beberapa kali dan terbukti saling menguntungkan bagi ke dua belah pihak, baik dari segi teknis maupun taktis Matra Laut. Kondisi tersebut diharapkan mampu berdampak positif di masa yang akan datang, guna membina dan meningkatkan hubungan diplomatis antara Indonesia dengan Singapura pada umumnya dan antara TNI AL dengan Angkatan Laut Singapura khususnya.

    Sasaran yang ingin dicapai pada Latma Eagle 21/10 ini adalah untuk memelihara dan meningkatkan hubungan antar kedua negara khususnya Angkatan Laut kedua pihak dalam rangka memantapkan keamanan regional. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama taktis antar unsur Angkatan Laut kedua Negara. Meningkatkan keterampilan dan profesionalisme personel dalam melaksanakan operasi laut bersama. Meningkatkan kesiagaan operasi tempur laut yang meliputi peperangan anti udara, anti permukaan, anti kapal selam, dan Pernika masing- masing pihak.

    Adapun materi latihan yang akan dikembangkan meliputi, kemampuan mengaplikasikan dan mengembangkan doktrin, taktik serta prosedur Operasi Laut. Kemampuan mengaplikasikan prosedur Maritime Interdiction Operation (MIO) terhadap simulasi kapal – kapal yang dicurigai dan kerjasama taktis dalam melaksanakan Search and Rescue (SAR). Aplikasi Operasi Tempur Laut yang melibatkan unsur – unsur atas air dan udara dalam kegiatan peperangan anti permukaan dan anti kapal selam. Komando pengendalian dan kerjasama taktis dan teknis antar unsur TNI AL dan RSN.

    Sumber: TNI
    Readmore --> UNSUR SATGAS EX-EAGLE 21/10 TOLAK KE SINGAPURA

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.