ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, November 20, 2010 | 1:40 PM | 0 Comments

    Indonesia considers more Embraer Tucanos

    Super Tucano

    JAKARTA, Nov. 19 (UPI) -- Indonesia could double its order for eight Embraer EMB-314 Super Tucano light attack turboprops, an air force official said.

    The first of the eight aircraft will arrive in 2012 and includes ground-support stations and a logistics package.

    The firm order for the eight, announced earlier this month, was the first for the Super Tucano in the Asia-Pacific region, but more could follow.

    "Air force headquarters has decided to replace our Rockwell OV-10 Broncos with as many as 16 Super Tucanos," Indonesian air force operational commander Yushan Sayuti said.

    Embraer won the deal over Korea Aerospace Industries KT-1, of which 11 are being used as trainers with Indonesia's air force. A 12th aircraft crashed at Bali Airport in June but the pilot and trainee-pilot ejected safely.

    The KT-1 is a South Korean single-engine turboprop, basic training aircraft. It was developed by KAI and the Agency for Defense Development as the first completely indigenous South Korean aircraft. It first flew in 1991 but wasn't until some years later that it was inducted into the South Korean air force, which remains the aircraft's primary user with around 80 units.

    Turkey operates around 40 of the KT-1, with an option to buy 15 more.

    Indonesia urgently needs the Super Tucano because it is believed to have grounded at least 10 of its 12 aging OV-10F versions of the Bronco, a plane that first flew in 1965.

    "The Super Tucano has been chosen to replace the Broncos because of its flexibility to perform a broad range of missions, including light attack, surveillance, air-to-air interception and counter insurgency," Embraer said in a written statement.

    Indonesia's Broncos served in many surveillance and light attack roles, especially during the country's 1975 foray into neighboring East Timor, and which is now independent Timor Leste. Broncos also were used for bombardment during civil disruptions around the large mining operations of Freeport-McMoRan in the country's West Papua region.

    Indonesia's versions of the Bronco are fitted with 12.7 mm Browning heavy machine guns in place of the lighter 7.62 mm machine guns favored by the U.S Navy.

    At the Singapore Air Show in February, Boeing, which acquired the aerospace and defense units of Rockwell in 1996, said export interest for the Bronco was still high. Boeing said it would go on with its development of the aircraft even if it failed to win the U.S. Air Force tender for 100 light attack and armed reconnaissance aircraft.

    The Super Tucano first flew in 1999 and was introduced into the Brazilian air force in 2003.

    The Super Tucano's power is from a single Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop producing 1,600 hp. Maximum speed is nearly 350 mph with a range of around 975 miles and a ceiling height of 35,000 feet. Armaments include two 12.7 mm FN Herstal M3P machine guns in wings and cannon pods and two MAA-1 Piranha missiles.

    Other weapons can include conventional and laser-guided bombs. The aircraft also carries an electro-optical infrared sensor, laser designator and secure radios with data links.

    Apart from the air force of Brazil, other users include the Dominican Republic and Colombia. Chile and Ecuador have placed orders.

    Competitors to the Super Tucano include the Beechcraft T-6 Texan II, the Piper PA-48 Enforcer, the Turkish-made TAI Hurkus and the Pilatus PC-21 from Switzerland.

    From : UPI
    Readmore --> Indonesia considers more Embraer Tucanos

    NATO Setujui Sistem Perlindungan Ancaman Rudal

    illustrasi

    LISBON - Presiden AS Barack Obama dan aliansinya di NATO pada Jumat telah setuju untuk menciptakan perlindungan bagi warga Eropa terhadap ancaman serangan rudal dengan sistem radar dan penangkal, serta mengundang Rusia untuk turut ambil bagian.

    Kesepakatan tersebut mendorong para anggota NATO untuk mengaktifkan sistem antirudal untuk menembak jatuh misil yang mungkin datang dari musuh dan mendesak Moskow untuk mengintegrasikan sistem pertahanan mereka dengan sistem yang dimiliki NATO. Demikian dilansir AFP, Sabtu (20/11/2010).

    Keberhasilan mencapai kesepakatan pada hari pertama memberikan dorongan bagi para pemimpin NATO, untuk memulai hari kedua dengan lebih baik di mana mereka akan coba membuat kesepakatan mengenai rencana mengakhiri perang di Afghanistan.

    "Untuk kali pertama, kami berhasil mencapai kesepakatan untuk mengembangkan kapabilitas pertahanan yang cukup kuat untuk melindungi semua wilayah dan populasi negara-negara NATO, seperti halnya di AS," cetus Obama pada forum tersebut.

    Rusia sendiri mengkritik keras rancangan perlindungan rudal AS sebelumnya, karena melihatnya sebagai ancaman langsung terhadap kredibilitas tindak pencegahan nuklir bersama. Moskow telah meminta dicabutnya rancangan tersebut.

    Walaupun begitu, 28 perwakilan di NATO berharap kali ini Presiden Dmitry Medvedev dapat mencapai kesepakatan dengan pakta pertahanan tersebut. Ini akan menjadi pertemuan pertama pihak Rusia dengan NATO sejak Moskow terlibat perang di Georgia pada 2008.

    Sumber : OKEZONE
    Readmore --> NATO Setujui Sistem Perlindungan Ancaman Rudal

    Pemerintah Wajibkan Pertamina Bangun Kapal di Indonesia


    REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mewajibkan PT Pertamina membangun kapal di galangan kapal Indonesia, mengingat kompetensi mereka sudah mendapat pengakuan secara internasional. "Kualitas tenaga kerja yang dimiliki sejumlah perusahaan galangan kapal nasional cukup andal, putra-putra terbaik anak bangsa yang diharapkan mampu memenangkan persaingan di tingkat internasional," kata Deputi Bidang Usaha Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian Negara BUMN, Irnanda Laksanawan, di Surabaya, Sabtu.

    Menurut dia, selama ini banyak perusahaan ternama baik swasta maupun berstatus BUMN justru memesan kapalnya ke galangan kapal luar negeri seperti Cina. "Kalau mereka mengoptimalkan produksi kapalnya di Indonesia maka perputaran uang tetap berada di dalam negeri tidak lari ke asing," ujarnya.

    Bahkan, jelas dia, pembuatan kapal di dalam negeri bisa menghemat sekitar delapan juta dolar Amerika Serikat dibandingkan memesan di luar negeri. "Pelaku galangan kapal nasional harus menyambut baik peluang ini," kata Irnanda Laksanawan.

    Namun, Irnanda Laksanawan mengimbau, kinerja produsen kapal nasional harus profesional seperti kerja cepat, kualitas bagus, pengiriman kapal tepat waktu, dan harganya kompetitif. "Terkait belum adanya titik terang penetapan harga kapal elpiji yang akan dipesan Pertamina ke PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS), bisa dibicarakan lebih lanjut," kata Irnanda Laksanawan.

    Untuk itu, Irnanda Laksanawan meminta, Pertamina membuat laporan yang ditujukan kepada Kementerian Negara BUMN. Namun, pihaknya tidak memberi tenggat waktu khusus kapan pelaporan Pertamina harus dilakukan. "Yang penting segera laporkan kepada kami," ujar Irnanda Laksanawan. Dengan cara tersebut, Irnanda Laksanawan optimistis, pemesanan kapal perusahaan minyak dan gas bumi itu tidak akan dilakukan di negara lain.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Pemerintah Wajibkan Pertamina Bangun Kapal di Indonesia

    Pentagon Beli 31 Jet Tempur Stealth F-35

    F-35

    New York (ANTARA News) - Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, memesan sekitar 31 jet tempur siluman F-35 dari perusahaan multinasional Amerika Lockheed Martin dalam kesepakatan yang bernilai kurang lebih 3,5 miliar dolar AS, kata perusahaan itu Jumat.

    AFP melaporkan, kontrak menetapkan pengiriman pesawat tempur serang gabungan sebanyak 30 pesawat untuk Angkatan Udara AS, Korp Marinir dan Angkatan Laut di samping satu jet yang ditujukan untuk pasukan Inggris, kata Lockheed Martin dalam satu pernyataan.

    Negeri Belanda juga akan membeli satu pesawat jet sejenis.Total nilai kesepakatan akan mencapai 3,9 miliar dolar.Amerika berencana untuk melengkapi pasukannya dengan total 2.000 F-35.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> Pentagon Beli 31 Jet Tempur Stealth F-35

    Friday, November 19, 2010 | 9:43 PM | 0 Comments

    Dewa Ruci, Kebesaran Maritim Indonesia

    Diiringi dentuman meriam dan disaksikan ratusan warga Belgia, KRI Dewa Ruci, Selasa (13/7/2010) petang waktu setempat atau Rabu (14/7/2010) pagi, meninggalkan Pelabuhan Antwerpen, Belgia. Selanjutnya kapal latih TNI AL ini akan mengikuti Tall Ships Races 2010 di Denmark.

    JAKARTA, KOMPAS.com — Buku mengenai KRI Dewa Ruci berjudul Sebuah Kisah Nyata Dewa Ruci, Pelayaran Pertama Menaklukkan Tujuh Samudra diluncurkan pada Jumat (19/11/2010) di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur. Buku ini berisi mengenai perjalanan pertama KRI Dewa Ruci pada tahun 1964.

    Dalam buku setebal 472 halaman ini, Cornelis Kowaas menuliskan pengalamannya berlayar bersama KRI Dewa Ruci. Pengalaman manis dan pahit dia tulis dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh berbagai kalangan.

    Menurut Eddy Prastyono PhD, Wakil Dekan FISIP Universitas Indonesia, setidaknya ada tiga kekuatan yang dimiliki buku ini. Kekuatan pertama adalah teknik penulisan dan alur cerita yang sangat baik.

    "Bagaimana Pak Kowaas menceritakan pengalaman unik secara sangat baik, misalnya saat salah satu kru kapal mendekati seorang wanita Mediterania. Kru ini minta berkunjung ke rumah si wanita, padahal di sana kalau pacaran di rumah itu artinya melamar," kata Eddy.

    Kekuatan kedua buku ini adalah mengenai substansinya. Eddy menjelaskan bahwa ternyata kapal Dewa Ruci selalu mendapat sambutan yang luar biasa saat melakukan kunjungan ke negara lain. "Jadi, kunjungan kapal ke mana-mana itu merupakan diplomasi juga yang tidak kalah efektifnya dengan diplomasi resmi," ujarnya.

    Adapun kekuatan ketiga dari buku ini, lanjut Eddy, adalah bagaimana Kowaas menunjukkan bahwa dengan pelayaran ke luar negeri, Indonesia menunjukkan eksistensi dan kebesaran negara.

    "Saat ketemu kapal-kapal lain, ternyata berlayarnya suatu kapal itu merupakan simbol eksistensi bangsa. Kita menunjukkan bahwa kita bangsa yang besar," ujarnya.

    Kowaas sendiri berharap, buku ini dapat mengingatkan masyarakat, terutama kaum muda, terhadap kebesaran Indonesia di bidang kelautan. "Dengan buku ini, saya berharap kita ingat bahwa kita itu bangsa maritim. Kebanggaan kita jangan pernah pudar akan hal itu," katanya.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Dewa Ruci, Kebesaran Maritim Indonesia

    Iran Lakukan Tes Radar Dalam Pelatihan Militer

    Radar Mersad (Foto: teherantimes)

    Teheran (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Iran berhasil melakukan uji tembak sistem pertahanan udara canggihnya yang dinamakan "Mersad" dan berbagai sistem radar pada Kamis, hari ketiga dari pelatihan pertahanan udara yang digelarnya, menurut laporan media setempat.

    "Sistem pertahanan udara jarak menengah Mersad berhasil melakukan uji tembak salah satu senjata pertahanan udara negara," kata juru bicara pelatihan Brigjen Hamid Arjangi seperti dikutip kantor berita semi-resmi ISNA.

    "Senjata itu sepenuhnya benar-benar digital asli buatan dalam negeri dan mampu menghadapi perang elektronik. Senjata tersebut bisa mencegat dan menghancurkan pesawat modern dalam posisi tinggi atau rendah dan terhubung ke jaringan radar," kata Arjangi.

    Jaringan radar Iran juga mengatur ke lokasi radar pengintai pesawat-pesawat tak berawak ukuran kecil dari musuh pada hari ketiga pelatihan, kata komandan menurut ISNA.

    Sementara itu berbagai jenis radar tetap dan radar mobile serta radar bikinan sendiri diproduksi atau diperbarui juga diuji pada Kamis.

    Pada hari itu, sistem radar negara, yang menyampaikan perintah intelijen ke komando gabungan dan jaringan kontrol, digunakan dan diperiksa.

    Menurut Arjangi, misi pengintaian untuk mendeteksi musuh dengan menggunakan radar juga dalam agenda hari ketiga pelatihan, kata Press TV satelit lokal.

    Pada awal pelatihan hari pertama Selasa, "pesawat musuh (hipotetis) dijuluki `Angkatan Orange` diidentifikasi dan dicegat oleh sistem radar kita dan kemudian perintah untuk menghadapi musuh tersebut dikeluarkan," kata Arjangi.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Iran Lakukan Tes Radar Dalam Pelatihan Militer

    Lima Kapal Perang Sudah Berada di Nunukan

    KRI 911 Sorong di Pelabuhan Tunon Taka, Jumat (19/11).

    NUNUKAN,tribunkaltim.co.id - Hingga Jumat (19/11/2010) sore ini sudah ada lima kapal perang yang bertugas di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan.

    Tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) sebelumnya memang telah bertugas di perairan sekitar Pulau Karang Unarang, sementara dua KRI lainnya baru didatangkan untuk memperkuat pengamanan perbatasan.

    Pasop Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Kapten Laut (P) Ghofar mengatakan, diturunkannya KRI ke Nunukan untuk menambah kekuatan yang ada sebelumnya, tidak lepas dari kejadian yang terjadi di sekitar perbatasan RI-Malaysia di Pulau Sekaca.

    Dalam kasus itu, empat nelayan Indonesia diduga telah dianiaya Polis Gerakan Am (PGA) Malaysia. "Dengan adanya kejadian di Sungai Kaca itu, TNI AL menambah pengamanan. Intensitas kita sebagai pengaman di laut ditingkatkan untuk lebih berhati-hati terhadap segala ancaman," ujarnya.

    Komandan KRI Tedung Selar 824 Mayor Laut (P) Ranu Samaji mengatakan, KRI Tedung Selar ditarik dari tempat tugasnya di Selat Makassar untuk melakukan patroli di perbatasan RI-Malaysia di Karang Unarang, Ambalat.

    "Ini kali keduanya kami melakukan patroli rutin ke wilayah Ambalat. Kita melaksanakan operasi rutin yang biasa digelar secara rutin. Rencananya sekitar 75 hari kami melakukan patroli," ujarnya.

    Seperti diberitakan sebelumnya, empat nelayan Indonesia Ermansyah, Budi Sabadri, Janirun dan Randi diduga disiksa Polis Gerakan Am Malaysia saat memancing di perairan perbatasan RI-Malaysia. Selain ditampar dan direndam di laut serta dipaksa berenang ke Pos Pamtas TNI AD Pulau Sekaca, para WNI itu juga diminta menyerahkan uang senilai Rp5 juta dan dua senapan angin.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> Lima Kapal Perang Sudah Berada di Nunukan

    Batan Siapkan Penyimpanan Limbah Radioaktif PLTN


    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan menyiapkan tempat penyimpanan limbah radioaktif yang paling aman untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang rencananya akan segera dibangun. "UU tentang Ketenaganukliran no 10 tahun 1997 memang menyebut, meskipun PLTN nantinya tak dikelola oleh pemerintah, pengolahan limbah radioaktif tetap jadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Batan," kata Deputi Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa (PTDBR) Batan Dr. Djarot Sulistio di Jakarta, Jumat.

    Namun, lanjut dia, soal ini baru bisa dipastikan jika sudah jelas ada keputusan soal pembangunan PLTN, karena lokasi pengolahan limbah radioaktif ada di dekat PLTN. Saat ini belum dipastikan PLTN tersebut akan dibangun di mana, apakah di Jepara, Bangka Belitung atau Kalimantan.

    "Untuk satu unit PLTN berkapasitas 1.000 MW menghasilkan limbah rata-rata tahunan hanya 300 meter kubik, sehingga tempat penyimpanan limbah radioaktif sementara itu bisa menampung sampai 20 tahun. Setelah itu baru dikirim ke tempat penyimpanan limbah radioaktif akhir. Kita punya banyak wilayah yang cocok untuk ini," katanya.

    Yang akan menjadi pertimbangan suatu tempat bisa menjadi lokasi penyimpanan limbah radioaktif PLTN, menurut dia, harus jauh dari pemukiman masyarakat, jauh dari sumber air masyarakat serta memiliki risiko gempa yang kecil. Suatu tempat penyimpanan limbah radioaktif, ujar dia, dibangun beberapa puluh sampai ratus meter di bawah tanah, seperti bunker yang berlapis-lapis dengan beton.

    Saat ini, ujar Djarot, Batan sudah memiliki tempat penyimpanan limbah radioaktif di Serpong yang terbesar di Asia Tenggara dan aman. Tempat ini menerima limbah radioaktif selain dari tiga reaktor riset Batan di Serpong, Bandung dan Yogyakarta, juga limbah radioaktif dari rumah sakit dan industri dari seluruh Indonesia, rata-rata 40 drum limbah setiap tahun. "Limbah ini kami reduksi volumenya misalnya dari 100 liter menjadi dua liter dengan proses evaporasi (penguapan -red). Setelah itu sisa cairan yang tinggal sedikit dicampur semen sehingga terkungkung dan mudah dikendalikan," katanya.

    Dia juga mengatakan, dibanding dengan limbah bahan berbahaya beracun (B3) seperti sianida dan lainnya, limbah radioaktif yang bersifat tak stabil ini bisa meluruh dengan sendirinya karena memancarkan energi berupa sinar atau partikel untuk mencapai kestabilan.

    "Sebanyak 95 persen unsur radioaktif ini rendah umur paruh waktunya yakni sekitar 30 tahun, sedangkan lima persen lagi baru bisa meluruh ribuan tahun yang ini pun di alam tersimpan aman di lapisan geologi, seperti kandungan Uranium di Kanada dan lain-lain," katanya.

    Di Cigar Lake, Kanada pada kedalaman 430 meter di bawah permukaan tanah terdapat deposit uranium dengan kandungan tinggi (11 persen dari total cadangan uranium dunia) yang tidak berpindah dari sejak awal yaitu sekitar 1,3 miliar tahun lalu. "Bagaimana alam menyimpan kandungan unsur radioaktifnya seperti Uranium, bisa dicontoh oleh kita dalam menyimpan limbah radioaktif," katanya.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Batan Siapkan Penyimpanan Limbah Radioaktif PLTN

    Mercedes-Benz G-Wagon buat Militer Australia


    SYDNEY, KOMPAS.com - Kemarin (18/11/2010), Mercedes-Benz (MB) mulai memproduksi G-Wagon untuk angkatan bersenjata Australia, Australian Defence Force (ADF) di pabriknya di Austria dan akan dikirim awal 2011. Di saat yang bersamaan, perusahaan industri militer GH Varley of Newcastle yang berbasis di Australia juga memulai produksi berbagai modul militer spesifik untuk dipasangkan pada G-Wagon sebelum dikirim.

    Sebelum diproduksi, selama dua tahun MB bersama Defence Material Organisation telah melakukan persiapan dan pengujian terhadap jip militer tersebut. Untuk pengujian yang menggunakan G-Wagon prototipe yang dikirim Oktober lalu, melibatkan Angkatan Darat dan Angkatan Udara Australia untuk mengevaluasi berbagai kondisi dengan melakukan simulasi militer.

    Model yang diuji G-Wagon 4WD station wagon, sasis kabin 4WD, dan sasis 6WD kabin tunggal serta ganda yang semuanya menggunakan mesin turbodiesel V6 3,0 liter.

    Mercedes akan mengirimkan 1.200 unit 4WD dan 6WD G-Wagon kepada ADF dalam tiga tahun ke depan, yang telah dilengkapi berbagai modul militer spesifik seperti kargo, pusat kendali dan ambulans. Mercedes juga akan memberikan dukungan teknis dan suku cadang pada mobil dan modulnya selama mobil ini masih digunakan oleh angkatan bersenjata.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Mercedes-Benz G-Wagon buat Militer Australia

    Militer Nigeria Bebaskan Sandera WNI

    Robert Tampubolon (tengah), Permana Nugraha (kanan)

    PORT HARCOURT – Dalam sebuah operasi, militer Nigeria, Kamis (18/11) berhasil membebaskan 19 sandera, termasuk dua warga negara Indonesia (WNI) yang ditawan kelompok militan Delta Niger, MEND (Movement for the Emancipation of the Niger Delta). Operasi itu berlangsung sukses tanpa ada korban jiwa maupun mengeluarkan uang tebusan.

    “Rekan-rekan berhasil kami bebaskan dari tempat penyanderaan mereka di Kamp Obese, negara bagian River,” papar Mayor Jenderal Charles Omoregie, menunjuk ke arah 19 mantan sandera yang hadir di jumpa pers. Para tawanan disekap di markas salah seorang pemimpin MEND, Obese. Robert Tampubolon dan Permana Nugraha merupakan dua WNI yang disandera MEND.

    Pembebasan Robert dan Permana itu juga dibenarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemenlu RI), Michael Tene. Menurut Tene, kedua WNI itu dibebaskan pada Rabu (17/11) pukul 20.00 waktu Nigeria atau Kamis (18/11) pukul 02.00 WIB. “Saya juga sudah dilaporkan oleh pihak KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Nigeria mengenai pembebasan mereka,” kata Tene yang dihubungi Koran Jakarta, Kamis (18/11).

    Tene juga memaparkan KBRI di Nigeria telah menemui kedua WNI itu dan mengabarkan pembebasan keduanya kepada kerabatnya di Indonesia. “Keduanya dalam kondisi baik dan sehat,” kata Tene. Tene belum bisa memastikan apakah keduanya akan tetap bekerja di kilang minyak di Nigeria atau pulang ke Indonesia. Yang jelas, menurutnya, KBRI di Nigeria akan memfasilitasi apa pun keputusan Robert dan Permana, termasuk jika akan kembali ke Indonesia.

    Sebanyak 19 sandera ditangkap MEND dalam tiga serangan terpisah. Robert dan Nugraha mulai disandera sejak 8 November, saat MEND menyerang sebuah kilang minyak milik perusahaan Transocean di lepas pantai Nigeria. Keduanya ditangkap bersama lima pekerja asing lainnya, antara lain James Robertson dan Jeff rey James (AS), Patrick Weber dan Mignon Gilles (Prancis), serta Robert Croke (Kanada).

    Sumber : Koran Jakarta
    Readmore --> Militer Nigeria Bebaskan Sandera WNI

    Rudal Brahmos Jadi Inspirasi

    Rudal Brahmos Dipajang Di Indo Defence 2010

    Apa yang tersisa dari sebuah pameran alat utama sistem senjata (alutsista) bagi Indonesia. Sebuah inspirasi. Paling tidak begitulah yang tersirat dari semangat Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro saat mengelilingi pameran Indo Defence, Indo Aerospace, dan Indo Marine 2010 (IDAM) Expo and Forum 2010 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (11/11) sore lalu. Dia meniti dari satu stan ke stan lain. Hampir semua stan dia kunjungi.

    Takjub. “Ke depan Indonesia harus bisa meniru teknologi ini,” ujar Purnomo. Salah satu senjata yang tak henti-hentinya membuat Purnomo takjub adalah rudal penjelajah supersonik Brahmos buatan BrahMos Aerospace, sebuah perusahaan hasil patungan India dan Rusia. Brahmos sendiri merupakan akronim dari nama sungai Brahmaputra di India dan Moscova (Moskwa) di Rusia. Purnomo sebenarnya sudah pernah melihat aksi Brahmos tahun lalu pada ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) di Bangkok, Thailand.

    Pada pertemuan para Menteri Pertahanan se-Asia Tenggara ini, rudal Brahmos menampakkan diri dan beraksi. Setahun kemudian, saat Brahmos dipamerkan lagi di Indonesia, ketakjuban Purnomo masih tinggi. Dia tetap takjub saat menatap layar televisi yang menampilkan aksi rudal seharga 3 juta dollar AS atau 27 miliar rupiah ini menghancurkan target. Bagaimana tidak takjub, rudal ini diklaim sebagai rudal tercepat di dunia.

    Dalam brosurnya, Brahmos Aerospace dengan bangga mengedepankan jargon “Misil yang Teristimewa”. Dengan kecepatan maksimal 2,8 mach atau setara dengan 3.430 kilometer per jam, Brahmos memang yang terdepan. Rudal supersonik tercanggih buatan Amerika, Harpoon, pun tiga kali lebih lambat dari Brahmos. Mengerikan. Tambah menakjubkan lagi, Brahmos memiliki jangkauan maksimal 290 kilometer dan dapat membawa hulu ledak konvensional hingga 300 kilogram.

    India sudah sukses meluncurkan rudal ini di landasan laut dan darat. Ke depan, BrahMos Aerospace akan mencoba memperluas landasan dengan mencoba menempelkannya di badan Sukhoi Su-30MKI Flanker-H (udara) maupun di badan kapal selam (bawah laut). Bakal tambah mengerikan. “Indonesia saja baru bisa mengembangkan rudal dengan jangkauan maksimal 14 kilometer,” kata Purnomo. Itu pun baru akan diluncurkan pada 2014.

    Namun begitu, Purnomo bangga bisa mendatangkan teknologi alutsista terbaik di dunia. Setidaknya, keberadaan IDAM Expo akan membuat Indonesia berkaca pada perkembangan persenjataan negara lain.

    Alih Teknologi

    Proses alih teknologi industri pertahanan yang diperkirakan berlangsung hingga 2025 mendatang diharapkan sempurna. Dan Indonesia dalam rentang 15 tahun itu diharapkan mampu menyamai prestasi yang saat ini ditorehkan India. “Selain bisa olah raga mengelilingi setiap stan, saya banyak belajar dari pameran senjata ini. Kita lihat kemajuan yang kita punya kemudian kita lihat juga kemajuan yang mereka punya. Setelah itu, kita bisa mengukur kekuatan sendiri,” jelasnya.

    Tak pelak, pameran yang diikuti lebih dari 400 peserta dari 38 negara ini benar-benar membuat inspirasi untuk terus meningkatkan kelengkapan alutsista kita. Tujuannya bukan semata-mata untuk berperang, tetapi memperkuat pertahanan Indonesia.

    Sumber : Koran Jakarta
    Readmore --> Rudal Brahmos Jadi Inspirasi

    TNI Prioritas Jaga Selat Malaka

    Melalui Rosoboroexport Rusia Menawarkan Kapal Selam Kelas Amur Kepada Indonesia

    Keamanan Kawasan , Kemhan Jajaki Kerja Sama Pengadaan Kapal Selam

    JAKARTA – Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) masih memprioritaskan penjagaan di Selat Malaka walaupun keja hatan di wilayah ini sudah menurun drastis. Menurunnya kejahatan di Selat Malaka menunjukkan bahwa operasi yang digelar Koarmabar cukup efektif.

    “Keberhasilan ini tidak terlepas dari penyelenggaraan manajemen pemeliharaan kapal, pembekalan, dan fasilitas pangkalan yang baik,” kata Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksdya TNI Soeparno pada acara serah terima jabatan Panglima Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dari Laksdya TNI Marsetio kepada Laksda TNI Hari Bowo di Lapangan Koarmabar, Jakarta, Kamis (18/11).

    Kasal berharap Pangarmabar baru, Hari Bowo, mampu meneruskan keberhasilan pendahulunya. Jika perlu, Hari bisa lebih baik. Selat Malaka merupakan kawasan kunci bagi Koarmabar dalam menjaga stabilitas keamanan maupun perekonomian. Kawasan Selat Malaka dilewati kapal yang mengangkut lebih dari 11 juta barel minyak bumi per hari dari Timur Tengah ke Jepang hingga negara-negara Asia Timur.

    Hal ini menjadikan Selat Malaka merupakan selat kedua terpenting setelah Selat Hormuz yang membelah Iran dan Uni Emirat Arab. Menurut dia, di Selat Malaka, sekitar 600 kapal dagang melintas setiap harinya. Selain itu, perdagangan Eropa dan Asia Timur sangat bergantung pada keamanan Selat Malaka. Tak heran jika TNI AL mengembangkan formulasi untuk pengamanan di Selat Malaka.

    Seperti yang dikatakan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Indonesia mengembangkan patroli terkoordinasi untuk menjaga Selat Malaka. Patroli ini bekerja sama dengan Malaysia, Singapura, dan India. Selain itu, diwadahi dengan pengamanan oleh negara sekawasan dalam bentuk Malacca Strait Sea Patrol (MSPP). Dengan terpilihnya Hari Bowo sebagai Pangarmabar, Kasal berharap Hari mampu me ngemban tugas mengamankan kawasan wilayah barat Indonesia, khususnya Selat Malaka.

    “Karena tanggung jawab Pangarmabar di masa mendatang akan semakin berat dan kompleks,” ujar Kasal. Hari mengaku siap mengemban amanah yang diberikan. “Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya menjaga kawasan barat,” ujarnya singkat. Hari Bowo merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut Angkatan ke-27 tahun 1982. Penugasan pertamanya adalah sebagai perwira muat di KRI Teluk Saleh dan pernah menjadi Komandan KRI Harimau.

    Jabatan terakhir sebelum menjadi Pangarmabar adalah Gubernur Akademi Angkatan Laut. Kapal Selam Kasal belum menentukan dengan negara mana TNI AL akan bekerja sama dalam pengadaan kapal selam. Saat ini Kementerian Pertahanan masih menjajaki empat negara, yakni Jerman (Kapal Selam tipe U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).

    Pengadaan kapal selam sangat penting karena wilayah Indonesia heterogen dan banyak dilintasi kapal dari negara lain. Keberadaan kapal selam tentu sangat membantu menjaga pertahanan Indonesia. “Minimal kita harus menambah sepasang kapal selam lagi,” kata Kasal. Saat ini, Indonesia hanya memiliki dua kapal selam buatan tahun 1981.

    Kasal berharap tahun ini tender kapal selam bisa selesai agar tahun 2014 kapal selam tersebut sudah bisa dioperasikan. Asisten Perencanaan Kepala Staf TNI AL Laksda Among Margono mengatakan untuk tender pengadaan kapal selam, yang berwenang adalah Kementerian Pertahanan. “Saya belum tahu dengan negara mana kita akan bekerja sama untuk mengadakan kapal selam,” katanya.

    Sumber: Koran Jakarta
    Readmore --> TNI Prioritas Jaga Selat Malaka

    Russia, India 'likely' to sign 5G fighter contract in December

    Russia's 5G fighter

    Russia and India are highly likely to sign a fifth-generation fighter design contract in December, Deputy Prime Minister Sergei Ivanov said on Thursday.

    Russia's Sukhoi holding and India's Hindustan Aeronautics Limited (HAL) agreed in early 2010 to jointly develop a fifth-generation fighter jet. India confirmed that it had finalized a draft contract at a meeting with Russia in early October.

    "If all procedures are completed by the time of our president's visit [to India] in December, the contract will be ready for signing," Ivanov said.

    The new aircraft will be based on Russia's T-50 prototype fifth-generation fighter, which has already made several test flights, and is expected to enter service with the Russian Air Force in 2015.

    From : RIA
    Readmore --> Russia, India 'likely' to sign 5G fighter contract in December

    Update : Daewoo, Doosan in Indonesian vehicle deal

    K-21
    SEOUL, Nov. 18 (UPI) -- Daewoo International Corp. has brokered a $70 million deal for Doosan DST to supply the K-21 tracked infantry fighting vehicle to the Indonesian army.

    South Korean company Doosan DST, formerly part of Doosan Infracore, will export the 22 vehicles over the next three years.

    Doosan Infracore is part of the Doosan Group. It was formed when Doosan acquired Daewoo Heavy Industries & Machinery in April 2005 and renamed it Doosan Infracore.

    Daewoo International said the deal -- the first export order for the K-21 -- was finalized in early November. Daewoo acted on behalf of Doosan DST in its negotiations with the Indonesian Ministry of Defense.

    The deal was financed in part by credit from the Export-Import Bank of Korea and production of the Indonesian units will start this month, Daewoo said in a statement.

    Doosan DST and South Korea's Agency for Defense Development started work on the K-21 infantry combat armored vehicle in late 1999.

    The first contract, worth $210 million, signed with the South Korean army in 2008 was crucial for ensuring production of the K-21 up to 2012.

    Last December, Doosan DST signed a second contract with the South Korea's Defense Acquisition Program Administration for the supply of around 500 K-21 vehicles worth $665 million.

    The company started mass production in early 2009 and began deliveries of the first combat-ready units to the South Korean army last November.

    The new Indonesian export order means production can run until at least the end of 2013, Doosan said.

    The K-21 operates similarly to a tank. It has a 40mm cannon and a third-generation anti-tank missile system giving it "sufficient fire power to destroy armored vehicles, battle tanks and attack helicopters," a Doosan statement said.

    Doosan compares the K-21 to the M2A3 Bradley, made by BAE Systems Land and Armaments, formerly United Defense as part of the Bradley Fighting Vehicle family, and also Russia's 1980's Soviet-era BMP-3 vehicle made by Kurganmashzavod.

    The K-21 weighs around 25 tons, carries three crewmembers and one platoon of troops at speeds up to 40 mph on land and just less than 5 mph in water.

    Power is by a Doosan D2840LXE V-10 turbocharged diesel engine generating 750hp, with a fully automatic transmission. An upgraded K-21 has an 840hp power plant.

    The main armament of the K-21 is a 40mm cannon and two anti-tank guided missile launchers fitted to the two-man turret, with ammunition for the cannon is kept beneath it.

    There is speculation about a European manufacturer co-developing a turret system for the K-21 units bound for the Indonesian army, Jane's Defense analysts said.

    Finmeccanica subsidiary Oto Melara signed a marketing and production agreement with Doosan Infracore in June 2008 to undertake joint-commercialization of turrets, including the Oto Melara 105mm HitFact anti-tank turret.

    Doosan's Indonesian contract is the first of what the company said it hopes are more export orders to the Middle East, Southeast Asia and Latin America.

    From : UPI
    Readmore --> Update : Daewoo, Doosan in Indonesian vehicle deal

    Komisi I : Indonesia Butuh Pesawat Tempur Dan Kapal Induk

    illustrasi Kapal Induk Admiral Buatan Rusia

    Komisi I DPR Bidang pertahanan akan mendukung pemerintah untuk mengevaluasi apakah mau atau tidak untuk menerima hibah f-16 dari AS, kata Anggota Komisi I.

    "Jika pemerintah melakukan pengkajian untuk memutuskan akan menerima atau tidak menerima hibah tersebut, kita akan menerima keputusannya," kata anggota Komisi I DPR Nurhayati Ali Assegaf pada hari Kamis, seperti dilansir kantor berita Antara.

    hibah tersebut harus tidak membebani anggaran negara, katanya, seraya menambahkan bahwa pemerintah harus membeli pesawat baru jika anggaran diperbolehkan.

    Nurhayati mengatakan Indonesia membutuhkan pesawat tempur untuk menjaga wilayahnya dan kapal induk untuk mendukung misi kemanusiaan selama bencana.

    Sumber : The Jakarta Post
    Readmore --> Komisi I : Indonesia Butuh Pesawat Tempur Dan Kapal Induk

    TNI AL Turunkan Dua Kapal Perang ke Nunukan


    NUNUKAN,tribunkaltim.co.id - TNI Angkatan Laut bertindak serius terhadap dugaan penyiksaan yang dilakukan Polis Gerakan Am (di Indonesia sama dengan Brimob) terhadap empat nelayan Indonesia Senin (15/11/2010) lalu di perairan perbatasan RI-Malaysia, sekitar Pulau Sekaca, Nunukan.

    Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi mengatakan, selain meningkatkan intensitas patroli, pihak TNI AL juga menambah kekuatan dengan menurunkan dua kapal perang.

    Saat ini satu Kapal Republik Indonesia (KRI) yakni KRI Sorong 911 sudah bertambat di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan. "Sekarang KRI Tedung Selar 824 sedang meluncur dari Surabaya ke Nunukan," kata Danlanal melalui Pasop Lanal Nunukan Kapten Laut(P) Ghofar.

    Seperti diberitakan sebelumnya, empat nelayan Indonesia Ermansyah, Budi Sabadri, Janirun dan Randi diduga disiksa Polis Gerakan Am Malaysia saat memancing di perairan perabatasan RI-Malaysia.

    Selain ditampar dan direndam di laut serta dipaksa berenang ke Pos Pamtas TNI AD Pulau Sekaca, para WNI itu juga diminta menyerahkan uang senilai Rp 5 juta dan dua senapan angin.

    Sumber : TRIBUN
    Readmore --> TNI AL Turunkan Dua Kapal Perang ke Nunukan

    Catatan Indo Defence Aerospace Marine 2010

    Indo Defence 2010

    Deretan panser Anoa 6 x 6 buatan PT Pindad di pelataran Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, menjadi primadona bagi masyarakat yang berkunjung ke Indo Defence Aerospace Marine 2010. Hampir selalu ada yang berfoto di sana selama pameran, 10-13 November 2010.

    Pameran keempat yang diselenggarakan dua tahun sekali ini memang lebih diperuntukkan bagi industri, militer, dan pemerintah. Warga yang boleh menikmati pameran ini pada hari terakhir, selain menatap kagum teknologi militer dari sekitar 400 perusahaan dari 38 negara, tentu tidak melewatkan industri milik negara ini.

    Panser Anoa, misalnya. Walaupun tanpa atraksi, PT Pindad menampilkan APC Anoa V2 6 x 6 atau armored personal carrier Anoa V2 6 x 6 yang merupakan keluaran terbaru. Versi terbaru ini mendapat beberapa perubahan, seperti sistem kontrol persenjataan yang menggunakan joystick, seperti bermain game. Pelindung kaca samping dan depan juga bisa dibuka-tutup dari dalam sehingga lebih memudahkan tentara yang sebelumnya harus buka dan tutup dari luar. Dengan sistem senjata Smoke Shield kaliber 66 milimeter (mm) dan Armaments 7,62 mm dan 12,7 mm, APC Anoa V2 6 x 6 ini memang baru hadir dalam bentuk prototipe.

    Anoa memesona. Selain digunakan TNI di dalam negeri, Anoa juga mengembara ke berbagai misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), seperti di Lebanon. Tidak heran, Menteri Pertahanan Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid saat mengunjungi pameran, Kamis (11/11), mengakui, Malaysia mengkaji rencana pembelian Anoa, menggantikan kendaraan tempur Condor. Sebelumnya Malaysia menandatangani kontrak pembelian 32 Anoa.

    Selain panser, PT Pindad juga memamerkan Senapan Serbu (SS)2 yang versi terbarunya menggunakan bullpup. SS2-Bullpup ini, walau masih menggunakan laras 46 cm sebagaimana SS2-V1, dimensinya berkurang seperempat dari SS2-V1. Beratnya pun kurang dari 3 kilogram. Pengembangan ini diharapkan memberikan keuntungan karena bentuknya lebih ringkas. Ia juga punya sistem bidik laser dan tactical light yang terintegrasi dan ada di handguard. Pengembangan lebih lanjut, termasuk dari segi materi, akan menuju generasi ketiga dari SS.

    Dari stan Litbang TNI, ada Kartika yang adalah prototipe hovercraft—kapal berbantalan udara—yang dibuat TNI Angkatan Darat. Kapal yang mampu melayang sekitar 15 sentimeter dari permukaan tanah, air, atau lumpur ini bisa ”terbang” di atas gelombang setinggi 1,2 meter. Dengan dibuat dari struktur material gabungan-komposit, muatan maksimum yang tertera bisa sampai 3 ton.

    Pada Litbang TNI Angkatan Udara, yang menjadi produk unggulan tentunya bom Sukhoi, P 100 dan PL 100. Pengunjung bisa melihat isi dalam bom itu, yang terdiri dari serpihan logam yang mematikan. Kalau selama ini deretan 10 pesawat Sukhoi Indonesia diibaratkan macan ompong karena kita tak mampu membeli senjata, bom yang diuji coba sejak setahun belakangan ini pun membuat terperangah. Seorang petinggi militer Australia, misalnya, sampai bertanya sangat detail.

    Akan tetapi, kendala pengembangan persenjataan justru dari dalam negeri. Masih ada birokrat yang menghambat serta adanya kepentingan ekonomi dari petinggi militer dan keterikatan dengan rekanan.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Catatan Indo Defence Aerospace Marine 2010

    Thursday, November 18, 2010 | 11:48 PM | 0 Comments

    KOARMABAR MILIKI PERAN PENEGAKAN HUKUM DAN KEAMANAN LAUT

    Jakarta, 18/11/2010 (Kominfo Newsroom) Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno mengatakan tanggungjawab Komando Armada Kawasan Barat (Koarmabar) memiliki permasalahan keamanan maritim yang kompleks dan hetrogen terutama jalur pelayaran terpadat di dunia yang membentang dari Selat Malaka hingga laut Cina Selatan.

    serah terima jabatan Panglima Komando Armada Kawasan Barat dari Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetyo, kepada Laksamana Muda TNI Hari Wibowo “Wilayah ini memiliki sumber daya laut yang cukup potensial, sehingga rawan terhadap tindak kekerasan, bahaya navigasi dan pelanggaran hukum,” katanya usai serah terima jabatan Panglima Komando Armada Kawasan Barat dari Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Marsetyo, kepada Laksamana Muda TNI Hari Wibowo, dalam suatu upacara militer di Komando Armabar, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Kamis (18/11).

    Oleh karena itu, Koarmabar memiliki peran yang sangat penting dalam rangka penegakan hukum dan menjaga keamanan di kawasan ini. Kondisi demikian harus direspon dengan kesiapan alustista, dukungan pangkalan serta tingkat profesionalisme sumber daya manusia yang handal.

    Lebih lanjut Kasal mengatakan, perkembangan ekonomi nasional kini cederung membaik, namun kebijakan pemerintah dalam pengalokasian anggaran pertahanan masih sangat terbatas. Hal ini menunjukkan adanya kondisi yang tidak seimbang antara tuntutan tugas dan sumber daya yang dimiliki anggaran. Semua ini harus menjadi perhatian, karena tidak saja menyangkut pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Laut.

    “Namun lebih jauh dari itu, menjadi wujud pertanggungjawaban kita kepada masyarakat, bangsa dan negara,” katanya.

    Dia menambahkan diakui pelaksanaan tugas Koarmabar, berdasarkan data yang ada, pelanggaran hukum di laut Indonesia kawasan barat, khususnya Selat Malaka mengalami penurunan, ini menunjukkan bahwa operasi yang digelar cukup efektif. Keberhasilan ini tidak lepas dari penyelenggaraan manajeman pemeliharaaan kapal, pembekalan dan fasilitas pangkalan yang baik.

    Jajaran Koarmabar yang telah mampu mengoptimalkan segala sumber daya yang ada dengan langkah-langkah positif dalam rangka merespon keterbatasan mendukung sepenuhnya penjabat Pangarmabar yang baru, keberhasilan yang telah dicapai pejabat lama hendaknya tetap diperlihara, ditingkatkan, sehingga kinerja Koarmabar semakin meningkat dari waktu ke waktu.

    Sumber : KOMINFO
    Readmore --> KOARMABAR MILIKI PERAN PENEGAKAN HUKUM DAN KEAMANAN LAUT

    Satgas TNI PB Merapi Gelar Peralatan Komunikasi

    JAKARTA (Pos Kota) – “Perhubungan tidak memenangkan pertempuran tetapi tanpa perhubungan pertempuran tidak dapat dimenangkan”, demikianlah motto Corps Perhubungan TNI yang turut berperan serta dalam penanggulangan bencana merapi. Meskipun alat komunikasi modern seperti HP dari berbagai merk dan jenis telah menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari masyarakat Indonesia bahkan dunia, namun komunikasi HT tetap menjadi vital khususnya dalam tahap tanggap darurat pananggulangan bencana erupsi Gunung Merapi.

    Peran perhubungan telah dibuktikan dengan kecepatan penyampaian informasi dalam pengerahan Satgas TNI semenjak adanya perintah dari Panglima TNI tentang pembentukan Satuan Tugas TNI Penanggulangan Bencana Merapi (Satgas TNI PB Merapi) sampai ke tempat bencana Jogjakarta dan Jawa Tengah. Hal ini sesuai arahan Presiden RI pada Sidang Kabinet Indonesia Bersatu II tanggal 5 November 2009 tentang pembentukan ”Stand by Force” penanggulangan bencana yang dilengkapi dengan Tim Medis, Tim Penanganan Listrik, Tim Penanganan Komunikasi, Tim Gerak Cepat dan satuan yang dapat dikerahkan dalam hitungan jam.

    Dalam pelaksanaannya, Tim Hub Satgas TNI PB Merapi mendukung penyelenggaraan komando dan pengendalian, koordinasi dan administrasi logistik dalam pencarian, penyelamatan dan evakuasi, pelayanan kesehatan, pengungsian, penyaluran logistik dari titik penerimaan hingga ke sasaran serta pemulihan segera fungsi sarana dan prasarana vital. Gelar Perhubungan Satgas TNI ini merupakan gabungan dari berbagai unsur TNI yang berjumlah 41 orang, berasal dari Perhubungan Kostrad, Yonhub Dithubad, Denkomlekstrada dan Kihub Divisi Infanteri 2 dipimpin oleh Kahub Kostrad Letkol Chb Muh. Natsir Abdullah.

    Beberapa alur komunikasi yang digelar meliputi komunikasi radio, telepon, E-Militer Mobile dan satelit. Penggelaran komunikasi radio dengan band Ultra High Frekuency (UHF) dilakukan dengan coverage area Jogjakarta, Sleman, Magelang, Klaten, Boyolali dan Surakarta dengan menggunakan 4 repeater yang masing-masing diinstalasi di Parangtritis, Mangli (Magelang), Kartasura dan Klaten. Penempatan repeater ini dibantu fasilitas tower yang dimiliki oleh berbagai komponen yang peduli dengan penanganan korban Merapi di antaranya Hubdam IV/Diponegoro yang terletak di Mangli, PT. Indosat di Kartasura, radio siaran Suara Anda Klaten dan SAR di Parangtritis.

    Komunikasi Handy Talky (HT) sangat memudahkan komando pengendalian semua unsur yang terlibat dalam Satuan Tugas TNI termasuk pasukan yang bertugas evakuasi korban dan ternak di lereng-lereng Gunung Merapi sebagai media early warning. Di samping itu komunikasi ini juga tergelar ke Posko BNPB dan semua markas satuan kewilayahan tingkat Kodim dan Korem (072 dan 074) sebagai media pelaporan pengungsi maupun administrasi logistik.

    Radio High Frekuency (HF) digelar untuk mengkomunikasikan Posko Satgas TNI PB dengan Puskodal Mabes TNI, Mabesad, Mabes AU dan Mabes AL dan satuan-satuan lain yang berdislokasi jauh dari Posko Satgas TNI. Hal ini dengan pertimbangan karakteristik pancaran gelombang elektromagnetik HF dengan menggunakan lapisan ionosfir sebagai media pantulan sehingga mampu mencapai jarak jauh. Radio dengan band Very High Frekuency diintegrasikan dengan sistem komunikasi wilayah Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) yang merupakan komunitas komunikasi yang telah tergelar dalam membantu penanganan di Sungai Code, pengamatan visual Gunung Merapi dan pengurusan pengungsi. Berbagai informasi dari komunitas komunikasi juga dimonitor di Posko Satgas TNI dengan menggunakan radio Monitoring Observasi (Monobs) EB 200.

    Sarana komunikasi telepon yang tergelar di samping untuk kirim terima berita dengan voice juga dilengkapi dengan fasilitas faximile. E-Militer Mobile memiliki jaringan ke seluruh Kotama TNI AD dan Mabesad yang dapat digunakan untuk mengirim dalam bentuk data dalam kondisi mobile/lapangan. Penyelenggaraan sistem komunikasi satelit memberikan fasilitas komunikasi video conference, komunikasi data, telepon dengan fasilitas interoperability. Dengan fasilitas ini kegiatan Satgas TNI maupun unsur-unsur pelaksana yang ada di depan dapat diliput dan dikomunikasikan melalui satelit untuk ditayangkan di Puskodal Mabes TNI, Mabesad, Mabes TNI AU, Mabes TNI AL serta Kotama-kotama operasional sehingga dapat diketahui secara visual kegiatan satuan-satuan yang ada di lapangan.

    Fungsi perhubungan Satgas TNI PB Merapi yang lain adalah foto film milititer yang digunakan untuk mencari dan mendokumentasikan gambar-gambar yang bernilai taktis berkaitan dengan perkembangan gunung Merapi, kerusakan dampak letusan, pengungsian dan penyediaan fasilitasnya serta berbagai kondisi lain yang dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam penentuan suatu keputusan.

    Pemeliharaan materiil perhubungan dilaksanakan untuk tetap menjamin berlangsungnya sistem yang digelar dengan melakukan pemeriksaan dan pengecekan instalasi, peralatan yang digunakan serta jaminan berlangsungnya komunikasi seluruh wilayah yang terkena bencana sampai dengan penanganan bencana Merapi dinyatakan usai.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Satgas TNI PB Merapi Gelar Peralatan Komunikasi

    Kasal: TNI AL Butuh Minimal 2 Kapal Selam

    Melalui Rosoboroexport Rusia Menawarkan Kapal Selam Kelas Amur Kepada Indonesia

    JAKARTA (Pos Kota) – Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno, menegaskan untuk melaksanakan pengamanan wilayah perairan Indonesia serta membangun kekuatan menuju Minimum Essential Force, TNI Angkatan Laut membutuhkan kapal selam minimal dua unit.

    Demikian dikatakan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Herry Setianegara ketika mendampingi Kasal usai memimpin Upacara serah terima jabatan (sertijab) Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) dari Laksamana Madya TNI Marsetio, MM kepada Laksamana Muda TNI Hari Bowo, M.Sc di Jakarta, Kamis (18/11).

    “Untuk jumlah dan dari negara mana pengadaan kapal selam tersebut, kita menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah, karena tentunya akan disesuaikan dengan anggaran yang ada”, ujar Kasal.

    Sementara dalam sambutannya Kasal menyampaikan, lanjut Kadispenal menjelaskan, bahwa dinamika lingkungan strategis masih diwarnai dengan masalah-masalah terkait perbatasan negara, pengamanan alur pelayaran, pelanggaran hukum di laut dan penanggulangan bencana alam. Dimana wilayah tanggung jawab Koarmabar memiliki permasalahan keamanan maritim yang komples dan heterogen.

    “Kondisi demikian tentunya harus direspon dengan kesiapan alutsista, dukungan pangkalan serta tingkat profesionalisme sumber daya manusia yang handal”, tegas Kasal Laksamana TNI Soeparno.

    Upacara sertijab Pangarmabar yang berlangsung sederhana namun tetap khidmat tersebut, dihadiri oleh para Pangkotama, sejumlah mantan Kasal dan mantan Pangarmabar serta perwakilan dari isntansi pemerintah.

    Sedangkan ikut memeriahkan acara, diisi dengan atraksi beladiri dari personel jajaran Koarmabar dan dibawah pembinaan Lanal Bandung serta Marching Band Gema Sangkakala Taruna SMP 2 Hang Tuah Jakarta.

    Sumber : POS KOTA
    Readmore --> Kasal: TNI AL Butuh Minimal 2 Kapal Selam

    Latihan Perang Tewaskan 3 Tentara Korsel

    illustrasi

    INILAH.COM, Seoul - Seoul - Tiga tentara Korea Selatan (Korsel) tewas ketika sedang mengikuti pelatihan militer. Hal ini disebabkan perahu karet yang mereka tumpangi terbalik saat menyeberangi sungai.

    Insiden ini merupakan kecelakaan mematikan ketiga kalinya dalam sepekan terakhir, yang melibatkan angkatan bersenjata. Ketiga serdadu itu merupakan korban tewas dari satu kelompok beranggotakan delapan tentara.

    Perahu mereka terbalik di Sungai Namhan dekat Yeoju, 105 kilometer sebelah tenggara Seoul. Semua berhasil ditarik keluar dari air, selain tiga tentara yang gagal diselamatkan dan dinyatakan gugur di rumah sakit.

    Seorang dalam keadaan tidak sadar dan empat lainnya tidak dalam keadaan kritis. Selama menaiki perahu, kedelapan tentara tersebut selalu memakai jaket pelampung. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan, menurut laporan kantor berita Yonhap yang mengutip seorang perwira militer.

    Pada 12 November, dua pilot tewas karena pesawat pengintai yang digunakan untuk latihan terjatuh. Kemudian 10 November, kapal angkatan laut berbobot 150 ton tenggelam akibat menabrak kapal nelayan dekat kepulauan Jeju di selatan Korsel, menyebabkan satu pelaut tewas dan dua hilang.

    Sebagian besar dari anggota angkatan bersenjata Korsel yang terdiri dari 655.000 personil merupakan tentara wajib militer, dengan kebanyakan lelaki muda diharuskan bertugas selama dua tahun. Mereka harus berhadapan dengan angkatan bersenjata Korea Utara yang beranggotakan 1,2 juta tentara.

    Sumber: INILAH
    Readmore --> Latihan Perang Tewaskan 3 Tentara Korsel

    Israel Bakal Tambah Jet Tempur F-35

    F-35

    WASHINGTON, KOMPAS.com - Israel mengadakan perundingan dengan Amerika Serikat untuk memperoleh tambahan 20 jet tempur F-35 buatan Perusahaan Lockheed Martin, kata pejabat tinggi pertahanan Israel, Rabu (17/11).

    Seorang perwira pertahanan, Letnan Jenderal Gabi Ashkenazi, mengatakan Israel akan menerima 20 lagi pesawat F-35 pada akhir persetujuan yang disepakati Oktober lalu untuk membeli sebanyak 20 jet siluman yang berharga sekitar 96 juta dolar AS per satu pesawat.

    "Yang saya ketahui mengenai kabar terbaru itu bahwa hal ini masih dalam perundingan antara pemerintah Israel dan pemerintah AS," katanya kepada media bersama dengan perwira tinggi militer AS, Laksamana Mike Mullen. "Saya belum mengetahui keputusan akhir hal itu," kata Ashkenazi.

    Sejumlah media telah mengabarkan bahwa pemerintah Presiden AS Barack Obama menawarkan tambahan jet kepada Israel atas pertukaran dengan tiga bulan penghentian pendirian permukiman baru yang menjadi masalah utama bagi upaya kesepakatan perdamaian Palestina dan Israel. Menurut sumber dari Israel, penawaran yang dibicarakan sewaktu pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di New York pekan lalu membicarakan penawaran F-35 seharga 3 miliar dollar AS dan perjanjian pemberian dukungan oleh para diplomat AS kepada Israel di PBB.

    Israel mengatakan bahwa pengiriman pertama sejumlah jet itu akan dilakukan pada 2015 hingga 2017 sehingga akan meningkatkan kemampuan Israel untuk melindungi dirinya dan menggempur negara-negara yang menjadi ancaman di Timur Tengah.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Israel Bakal Tambah Jet Tempur F-35

    Jet Pakistan Dipersenjatai Rudal China

    BEIJING, KOMPAS.com - Pakistan memastikan akan membeli rudal dan sistem penerbangan buatan China untuk mempersenjatai 250 pesawat tempur jenis JF-17 Thunder sebagai upaya kerja sama militer yang lebih erat dengan China, lapor media negeri itu, Kamis (18/11).

    Panglima Angkatan Udara Pakistan (PAF), Marsekal Rao Qamar Suleman, mengatakan kepada harian Global Times bahwa sistem radar dan rudal jarak-menengah SD-10 buatan China akan digunakan pada jet tempur yang dikembangkan bersama oleh kedua negara. "PAF tidak berencana untuk menggunakan perlengkapan tempur dan persenjataan buatan Barat pada pesawatnya untuk sementara ini," ujar Suleman sebagaimana dikutip harian tersebut.

    Pakistan juga akan membeli empat rudal darat ke udara sebagai upaya penguatan kerja sama dengan China untuk membantu meningkatkan angkatan bersenjatanya, ujar Suleman kepada harian China Daily dalam wawancara terpisah. Dia menyatakan hal itu di sela-sela Pameran Kedirgantaraan tahunan Zhuhai, yang sedang dilaksanakan di China selatan.

    Para pakar pertahanan China melayangkan komentar mereka dengan mengatakan kerja sama yang dilakukan tidak menargetkan negara manapun serta tidak membandingkan persetujuan yang dihasilkan atas kunjungan Presiden AS, Barack Obama, ke India pada November, ujar China Daily. Nilai kesepakatan yang dibuat saat kunjungan Obama merupakan persetujuan awal seharga 4,1 miliar dollar AS bagi Angkatan Udara India untuk membeli sepuluh pesawat angkut C-17 Globe Master yang dibuat oleh perusahaan pesawat raksasa AS Boeing.

    Pakistan telah berencana mempersenjatai jet tempur JF-17 milik mereka dengan rudal buatan firma Thales SA dari Perancis dengan persetujuan yang dilaporkan seharga 1,2 miliar euro atau 1,6 miliar dollar AS. Namun para pejabat di Perancis menegaskan kepada AFP, April, bahwa persetujuan itu ditunda tanpa keterangan yang jelas. Harian Perancis, Le Monde, mengabarkan bahwa persetujuan itu digagalkan untuk menghindari rusaknya hubungan dengan India, yang merupakan pesaing nuklir Pakistan.

    China adalah mitra Pakistan yang kuat dan pemerintah Pakistan sangat tergantung kepada pemerintah China atas kebutuhan pertahanan dan infrastrukturnya. PAF memiliki sebuah armada pesawat buatan China termasuk F-7PG dan A-5, selain pesawat buatan AS F-16 dan Mirage buatan Perancis. Pesawat jet berteknologi menengah JF-17, yang dijuluki jet Thunder, dirakit secara gabungan dengan China.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Jet Pakistan Dipersenjatai Rudal China

    TNI AL Tingkatkan Patroli Paca Penyiksaan 4 WNI

    illustrasi

    TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - TNI Angkatan Laut meningkatkan intensitas patroli pasca penyiksaan Tentara Diraja Malaysia (TDM) terhadap empat warga negara Indonesia (WNI) di sekitar pos sekacara, Muara Sungai Sebuku, Senin (15/11/2010).

    Komandan Pengkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Letkol Laut (P) Rachmad Jayadi mengatakan, meskipun para korban tidak melaporkan kasus itu ke Pangkalan Angkatan Laut Nunukan, namun pihaknya tetap menindaklanjutinya dengan menggelar patroli di sekitar kawasan dimaksud.

    "Semua laporannya masuk ke Satgas Pengamanan Perbatasan. Pos Sekaca itu Satgas Pamtas TNI AD bukan Pos TNI AL. Dari awal di sana sudah ditempati Satgas Pamtas. Saya cuma dapat informasi saja dan informasi itu saya tindaklanjuti dengan patroli," ujarnya.

    Rachmad mengatakan, intensitas peningkatan patroli tersebut termasuk dilakukan pada malam hari. "Kita jarang keluar patroli malam. Padahal waktu itu kejadiannya malam. Jadi waktu dia mincing dia sudah masuk wilayah Indonesia atau sudah keluar, itu kita tidak tahu. Kita sekarang patroli malam jangan sampai ada lagi seperti itu," ujarnya.

    Pada kesempatan itu, ia juga menghimbau agar warga Nunukan tidak terlalu jauh memancing di daerah perbatasan. "Kita punya banyak ikan, ngapain ke sana? Mereka loh sering nyuri di tempat kita," katanya.

    Seperti diberitakan sebelumnya empat WNI di Nunukan, Senin (15/11/2010) lalu diduga telah disiksa Tentara Diraja Malaysia (TDM). Menurut pengakuan korban mereka ditangkap di perairan Indonesia lalu digiring ke perairan Malaysia, selanjutnya mendapatkan penyiksaan. Selain ditampar, para WNI tersebut juga dipaksa pulang berenang ke Indonesia.

    Sumber: TRIBUN
    Readmore --> TNI AL Tingkatkan Patroli Paca Penyiksaan 4 WNI

    Komisi I : DPR Dukung Kajian Hibah F-16 dari AS

    Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan bahwa Komisi I akan mendukung apa pun kajian pemerintah terkait dengan hibah atau bantuan pesawat F-16 dari Amerika Serikat.

    "Komisi I akan dukung upaya pemerintah untuk melakukan kajian terkait hibah tersebut, apa pun keputusan pemerintah nantinya," kata Nurhayati di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pemerintah tentu punya pertimbangan matang dalam persoalan tersebut.

    "Kalau dari hasil kajian, pemerintah mengatakan bantuan itu tidak pantas diterima, kita (Komisi I) juga akan terima (sikap itu)," kata Nurhayati.

    Nurhayati mengingatkan bahwa upaya mengkaji hibah F-16 itu jangan sampai membebani negara.

    "Bantuan apa pun kalau tidak kita perlukan buat apa. Hibah atau bantuan, kalau memang kita butuhkan, kita akan terima dengan senang hati. Tapi kalau ada keinginan pemerintah untuk mengkaji, tak masalah. Jangan sampai bantuan akhirnya membebani kita. Kalau kita punya anggaran, ya kita beli baru saja," kata Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR itu.

    Memang diakui adanya pemikiran yang berkembang, apakah Indonesia membutuhkan pesawat tempur atau pesawat angkut untuk misi kemanusiaan, terutama ketika menghadapi bencana.

    Masyarakat dunia sudah mengetahui bahwa Indonesia adalah garis terdepan dari perubahan iklim serta memiliki daerah yang luas sehingga dibutuhkan peralatan perang yang memadai.

    "Memang ada pemikiran bahwa alat utama sistem persenjataan ini juga harus dipersiapkan untuk menjaga keamanan wilayah NKRI untuk melindungi rakyatnya. Tapi ketika bencana juga bisa difungsikan," kata Nurhayati.

    Bantuan Mentawai

    Sementara terkait tawaran dari negara lain seperti China untuk membantu korban bencana Mentawai, Nurhayati mengatakan, bantuan asing tersebut bisa diterima asalkan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

    "Kalau asing cepat sekali untuk memberikan bantuan itu dan langsung datang. Tapi apakah kita siap? Lebih baik kita atasi sendiri, oleh pemerintah sendiri. Kalau untuk Mentawai tidak perlu dulu lah karena ini beda dengan Aceh," ujarnya.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Komisi I : DPR Dukung Kajian Hibah F-16 dari AS

    Rescuers find wreckage of missing U.S. F-22 fighter jet

    The crash site has been located at about 160 kilometers north of Anchorage. A rescue team is searching for a missing pilot, the airbase said in a statement

    A rescue plane has discovered the wreckage of an U.S. Air Force F-22 Raptor fighter jet that went missing Tuesday night, the Elmendorf-Richardson airbase in Alaska said in a statement on Wednesday.

    The fighter jet lost contact with air traffic control at 7:40 p.m. Alaska time Tuesday (04:40 GMT on Wednesday) while on a night-time training mission.

    The crash site has been located at about 160 kilometers north of Anchorage. A rescue team is searching for a missing pilot, the airbase said in a statement.

    F-22 is a single-seat, twin-engine fifth-generation fighter aircraft that uses stealth technology.

    The $150-mln plane entered service with the USAF in 2005. Over 160 F-22s have been built by Lockheed Martin with projected goal of 187 aircraft. The export sale of the F-22 is prohibited by U.S. federal law.

    The USAF already lost two F-22s – during takeoff at Nellis Air Force Base in December 2004 and during a test flight near Edwards Air Force Base in March 2009.

    From : RIA
    Readmore --> Rescuers find wreckage of missing U.S. F-22 fighter jet

    Agus: TNI Butuh Dukungan Komponen Bangsa

    JAKARTA (Suara Karya): Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menyatakan, pihaknya membutuhkan seluruh dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap sistem pertahan negara Indonesia. Sebab, kekuatan pertahanan yang solid dan tangguh muncul dari rasa saling dukung dan sinergitas.

    "Kompleksitas ancaman yang dihadapi, semua komponen pertahanan negara dan unsur-unsur di luar komponen pertahanan dituntut untuk saling mendukung dan bersinergi satu dengan yang lain, serta senantiasa mengindahkan tataran dan lingkup kewenangann yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan," ujar Agus di Jakarta, Selasa (16/11).

    Menurut dia, pertahan dan keamanan menjadi sangat penting untuk menghadapi isu maupun ancaman terhadap negara. Misalnya, ancaman konflik antarnegara (inter-state conflict), konflik dalam suatu negara (intra-state conflict) dan isu ancaman keamanan maritim yang melibatkan tiga negara pantai (littoral states). Selain itu, ancaman pertahanan itu muncul akibat adanya upaya perluasan peran keamanan melampaui wilayah kedaulatan negara di kawasan.

    Sementara itu, Panglima TNI menjelaskan, dalam konteks regional, terdapat enam isu menonjol di kawasan, yaitu hubungan tradisional di Asia Pasifik, potensi konflik di Laut China Selatan, transformasi politik dan demokratisasi, separatisme dan fragmentasi politik, masalah keagamaan di Asia Tenggara serta isu kejahatan lintas nasional dan terorisme.

    "Prioritas kerjasama pertahanan yang paling dominan untuk dikembangkan di lingkungan ASEAN dalam lima tahun mendatang adalah counter terrorism, peacekeeping operations, military medicine, maritim security dan humanitarian assistance and disaster relief (HADR)," ujar Agus.

    Antisipasi Perkembangan

    Secara terpisah, Kepala Staf Umum TNI Marsdya TNI Edy Harjoko mengatakan, personel TNI harus terus meningkatkan kemampuan, guna mengantisipasi perkembangan situasi pertahanan yang bisa mengganggu keamanan dan stabilitas nasional.

    "Perkembangan situasi pertahanan negara saat ini diwarnai dengan berbagai peristiwa yang sifatnya multidimensi dan berpengaruh terhadap integritas negara," katanya.

    Ia mengatakan berbagai peristiwa multidimensi itu akan membawa dampak positif dan negatif, baik langsung maupun tidak langsung terhadap situasi negara.

    Terhadap dampak negatif yang bisa mengganggu keamanan dan stabilitas nasional, lanjut Edy Harjoko, TNI perlu melakukan langkah antisipasi dan peningkatan kemampuan, salah satunya melalui latihan operasi gabungan.

    "Latihan ini bertujuan melatih panglima dan staf dalam pengambilan keputusan militer pada operasi laut gabungan, serta mewujudkan rencana operasi berdasarkan rencana tindakan kontinjensi," ujar Edy.

    Sumber : SUARA KARYA
    Readmore --> Agus: TNI Butuh Dukungan Komponen Bangsa

    Menhan : Biaya Upgrade F-16 hibah Per Unit US$ 5 juta hingga US$ 7 juta

    F-16 Block 52

    Liputan6.com, Jakarta: Rencana hibah 24 unit pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat untuk memperkuat skuadron pertahanan udara Indonesia masih dipertimbangkan. Kementerian Pertahanan masih mempelajari untung ruginya dibanding membeli pesawat baru. "Plus minusnya itu yang sedang kita kaji secara cermat," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (17/11).

    Harga sebuah pesawat F-16 baru yakni US$ 70 juta. Sedangkan biaya untuk meng-upgrade atau menaikkan kemampuan pesawat hibah setiap pesawat dibutuhkan berkisar US$ 5 juta hingga US$ 7 juta.

    Tim teknis Kementerian Pertahanan saat ini berada di AS melihat kondisi fisik pesawat. Mereka juga mengalkulasi angka perbandingan untuk menerima hibah dengan segala konsekuensinya atau membeli pesawat tempur baru.

    Sumber: LIPUTAN 6
    Readmore --> Menhan : Biaya Upgrade F-16 hibah Per Unit US$ 5 juta hingga US$ 7 juta

    Blok Timur Pernah Bikin Indonesia Disegani

    Pesawat strato-bomber TU-16 Milik AURI

    Pada awal dekade 1960-an Perang Dingin sedang memanas. Di tengah kekacauan tersebut, Indonesia bisa mempertahankan posisi netral. Bahkan Blok Barat dan Timur berlomba-lomba memasok senjata kepada pemerintahan Soekarno demi mendapat simpati.

    Ketika itu Indonesia sedang menghadapi kampanye dekolonisasi untuk merebut Irian Barat dari Belanda. AS dan Uni Soviet berlomba-lomba merebut hati Indonesia. Walhasil TNI pun memiliki pasokan senjata canggih pada zamannya dan menjadi salah satu kekuatan utama di bumi selatan.

    Misalnya, ada kapal selam dari Rusia, kapal penjelajah KRI Irian, pesawat strato-bomber TU-16, Ilyushin, hingga pesawat tempur Mig 21. AS memasok pesawat-pesawat transportasi seperti C-130 Hercules. Inggris pun memasok pesawat intai Gannet yang membuat Belanda murka. Sebagai sesama anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Belanda merasa dikhianati oleh Inggris.

    Singkatnya, negara tetangga, termasuk Australia, pun enggan berurusan dalam konflik terbuka dengan Indonesia. Pada satu kesempatan satuan bomber TNI AU pernah mengedrop sampah-sampah dengan merek barang buatan Indonesia di atas Benua Australia sebagai penangkal agar Australia tidak ikut campur mendukung Belanda dalam persoalan Papua. ”Itu sebagai peringatan. Sampah saja kita bisa drop, apalagi bom,” kata seorang purnawirawan TNI-AU dalam satu kesempatan.

    Saat bersikap netral, postur pertahanan Republik Indonesia pun menjadi kuat.

    Kemunduran Orde Baru

    Situasi berubah drastis seiring dengan munculnya rezim Orde Baru. Indonesia secara tak resmi menjadi bagian dari Blok Barat. Praktis semua kebutuhan persenjataan pun mengandalkan pasokan AS, Inggris, dan sekutu.

    Pesawat-pesawat asal Blok Timur pun tak bisa dipakai karena pasokan suku cadang dan senjata baru terhenti pada awal tahun 1970-an.

    Indonesia melengkapi diri dengan arsenal buatan Blok Barat. Namun, Indonesia tak memiliki keleluasaan dalam menggunakan peralatan senjata itu. Saat rangkaian operasi militer di Timor Timur berlangsung, AS langsung menjatuhkan embargo atas sejumlah peralatan TNI.

    Laksamana Pertama (Purn) Hussein Ibrahim, yang aktif di Departemen Pertahanan semasa kepemimpinan Jenderal Edi Sudrajat (almarhum), mengisahkan, pembelian senjata dari Blok Timur tidak mengenakan persyaratan yang memberatkan.

    ”Sebagian senjata selalu ditawarkan agar dapat dibuat dengan lisensi lokal di Indonesia. Mereka juga tidak melarang jika senjata tersebut digunakan dalam konflik melawan kepentingan Blok Timur,” kata Hussein.

    Pada awal tahun 1990-an, setelah Perang Dingin berakhir, barulah TNI kembali membeli persenjataan dari Rusia. Salah satu arsenal yang dibeli adalah varian tank-tank BTR yang kini digunakan Marinir TNI AL.

    Kondisi itu sungguh kontras jika kita bandingkan dengan penggunaan tank-tank Scorpion buatan Inggris dalam Darurat Militer di Aceh tahun 2003. Ketika itu Inggris memprotes penggunaan tank-tank Scorpion.

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai seminar ASEAN Defense Minister Meeting (ADMM) di Kementerian Pertahanan, Senin (15/11), menegaskan, strategi pertahanan Indonesia berpegang pada prinsip bebas dan aktif.

    ”Kita sedang menyiapkan pembangunan kapal selam dan kapal perang dengan mitra asing. Demikian pula rencana kerja sama pasukan khusus dengan pasukan China. Prinsip bebas dan aktif kini kita kedepankan,” kata Purnomo menjelaskan rencana pembuatan kapal selam dan kapal perang dengan salah satu negara Blok Timur.

    Bersikap netral dan didekati negara-negara kuat memang menjadi solusi bijak strategi pertahanan Indonesia, tetapi independensi harus dijaga.

    Sumber : KOMPAS
    Readmore --> Blok Timur Pernah Bikin Indonesia Disegani

    Industri Swasta Pertahanan Mulai Bergeliat

    Payung udara Garuda 1-P Buatan CV Maju Mapan

    JAKARTA (SINDO) – Tekad pemerintah menjadikan tahun 2010 sebagai era kebangkitan industri pertahanan dalam negeri diikuti dengan geliat industri-industri untuk melakukan inovasi serta produksi.

    Tidak hanya Badan Usaha Milik Negara industri pertahanan seperti PT Pindad dan PT PAL yang mulai unjuk gigi dalam melakukan inovasi senjata pertahanan, tapi industri swasta juga mulai mengembangkan sayapnya. Salah satunya CV Maju Mapan, sebuah industri kecil bidang pertahanan dari Tulungagung, Jawa Timur, yang mulai meramaikan pasar pertahanan. CV Maju Mapan berhasil membuat payung udara orang yang diberi nama Garuda 1-P.

    Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) dan Angkatan Udara (Dislitbangau) pun telah menyatakan payung udara Garuda 1-P lulus uji. “Seluruh material parasut harus memenuhi standar militer dan sebelum masuk proses pembuatan harus diuji terlebih dulu meliputi uji kekuatan tarik bahan, uji gosok, uji perembesan, serta uji ketebalan dan lebar,” ungkap Kepala Divisi Produksi Payung CV Maju Mapan Suwarnu saat ditemui di sela-sela Indo Defence,Aerospace and Marine 2010 di Jakarta.

    Geliat inovasi industri pertahanan juga datang dari PT Intralink Sinergi yang berhasil menemukan simulator Panser Anoa. Presiden Direktur PT Intralink Sinergi, Teguh Setiabasa, mengungkapkan, simulator tersebut serupa dan sebangun dengan Panser Anoa yang dibuat PT Pindad. Yang membanggakan, ungkap Teguh, tidak satu pun bahan baku termasuk perangkat lunak simulator tersebut diimpor.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Industri Swasta Pertahanan Mulai Bergeliat

    Wednesday, November 17, 2010 | 3:21 PM | 0 Comments

    TNI Butuh Dukungan

    Panglima TNI Agus Suhartono

    JAKARTA (Pos Kota) – Sebagai komponen utama pertahanan negara, TNI membutuhkan dukungan dari segenap lapisan masyarakat baik dari sipil maupun dari lembaga pemerintah dan birokrasi di daerah termasuk para bupati, walikota dan Ketua DPRD Kabupaten/Kota.

    Dengan mengingat kompleksitas ancaman yang dihadapi, semua komponen pertahanan negara dan unsur-unsur di luar komponen pertahanan dituntut untuk saling mendukung dan bersinergi satu dengan yang lain, serta senantiasa mengindahkan tataran dan lingkup kewenangann yang sudah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan.

    Hal ini dikatakan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE. ketika memberikan ceramah kepada peserta Forum Konsolidasi Pimpinan Pemerintah Daerah (FKPPD) Angkatan IV Lemhanas RI di Gedung Trigatra Lemhanas Jakarta, Selasa (16/11).

    Forum Konsolidasi kali ini dikuti oleh 34 orang peserta, terdiri atas 10 orang Bupati, 5 orang Wakil Bupati, 6 orang Walikota, 8 orang Ketua DPRD Kabupaten, dan 5 orang Ketua DPRD Kota.

    Turut serta mendampingi Panglima TNI dalam acara tersebut antara lain Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Bambang Suranto, S. Sos., Asrenum Panglima TNI Marsda TNI Amirullah Amin dan Aster Panglima TNI Mayjen TNI Suprapto.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> TNI Butuh Dukungan

    Irak Terima Helikopter Buatan Rusia

    illustrasi Mi-171E

    BAGHDAD, (PRLM).- Irak menerima dua terakhir dalam satu pesanan delapan helikopter serba guna buatan Rusia yang berharga 150 juta dolar. Demikian dikatakan militer Amerika Serikat, Selasa (16/11).

    Pembelian itu adalah usaha terbaru Irak untuk meningkatkan kekuatan angkatan bersenjatanya menjelang penarikan seluruh pasukan Amerika Serikat yang menurut rencana dilakukan akhir tahun depan, sementara militer AS membantau banyak kendaraan dan logistik kepada Irak.

    Dua helikopter Mi-171E diserahkan ke pangkalan militer Irak di Taji, 28km utara Baghdad pada 7 November, melengkapi pesanan itu, kata militer AS dalam sebuah pernyataan.

    Pesawat buatan Rusia ini akan digunakan untuk berbagai misi termasuk kontra terorisme, angkutan dan intelijen, pengintaian dan pengawasan. Militer AS mengatakan pihaknya mengeluarkan pernyataan itu karena pembelian tersebut dilakukan dengan bantuan para penasehat militer AS.

    Pesawat yang dibeli dari Rusia itu dikirim ke Sharjah, Uni Emirat Arab, tempatnya dilengkapi termasuk pemasangan peralatan elektronik dan sistem pengendali senjata, sebelum tiba di Taji. Armada helikopter multi guna itu termasuk 16 helikopter Mi-17 serta delapan Mi-171E.

    Sumber: PIKIRAN RAKYAT
    Readmore --> Irak Terima Helikopter Buatan Rusia

    Cina Kirim Kapal Patroli ke Laut Cina Timur

    illustrasi

    BEIJING, (PRLM).- Cina mengirim sebuah kapal patroli perikanan yang dilengkapi helikopter untuk mematroli Laut Cina Timur yang disengketakan. Demikian dilaporkan media Selasa (16/11), persis ketika ketegangan negara itu dan Jepang tampaknya mereda menyangkut perairan itu.

    Kapal patroli perikanan itu yang pertama dilengkapi dengan helikopter, sudah meninggalkan kota pelabuhan selatan Guangzhou menuju Laut Cina Timur untuk satu misi yang bisa berlangsung selama 20 hari, kata kantor berita Xinhua.

    Cina mengirim kapal-kapal ke perairan itu pada kesempatan-kesempatan terdahulu, kata media pemrintah itu, di tengah-tengah pertikaian dengan Jepang menyangkut satu tabrakan kapal yang menyebabkan hubungan kedua negara tegang.

    Jepang menahan seorang nakoda kapal penangkap ikan Cina diperairan yang disengketakan setelah kapalnya menabrak sebuah kapal penjaga pantai Jepang awal September. Ia kemudian dibebaskan.

    Di sela-sela KTT regional di Jepng akhir pekan lalu, kedua pihak tampaknya melakukan satu tindakan setelah sengketa itu ketika Presiden Cina Hu Jintao melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Naoto Kan.

    Hu berjanji Cina akan tetap melakukan kebijakan bertetangga baik, sementara kekhawatiran muncul akibat tindak tanduk yang agresif di Asia Pasifik.

    Sumber : PIKIRAN RAKYAT
    Readmore --> Cina Kirim Kapal Patroli ke Laut Cina Timur

    Indonesia Juarai Olimpiade Robot

    illustrasi

    JAKARTA--MICOM: Indonesia meraih kemenangan gemilang dengan menempati posisi juara pertama dan berhak meraih medali emas untuk katagori Robot Soccer pada World Robotic Olympiad (WRO) yang berlangsung di SMX Convention Center Hall, Manila, Filipina.

    Keterangan yang diperoleh dari Mikrobot Experience Center di Jakarta, Rabu (17/11), menyebutkan, Indonesia mengirim 11 tim dalam kompetisi robot itu. Tim terdiri atas siswa SD, SMP, SMA dan tim Robot Soccer. "Dari 11 tim yang kita kirim, tim Robot Soccer yang berhasil meraih juara," kata Paula dari Mikrobot Experience Center.

    World Robotic Olympiad yang diselenggarakan pada 6 November 2010 adalah kegiatan internasional yang diselenggarakan setiap tahun. Pelombaan ini dibuka untuk siswa SD hingga mahasiswa perguruan tinggi. Kegiatan ini merupakan puncak acara kompetisi tingkat nasional yang sudah diikuti sebelumnya oleh seluruh peserta dari masing-masing negara.

    WRO tahun ini diikuti 700 peserta dari 22 negara, sedangkan Indonesia mengirim 38 peserta yang terbagi dalam 11 tim untuk mengikuti Regular Categori dan Robot Soccer Categori. Peserta WRO yang mewakili Indonesia adalah pemenang dan sebagian peserta yang ikut kegiatan Indonesia Robotic Olympiad 2010 yang diselenggarakan di Gedung BPPT Jakarta pada 14 Agustus 2010.

    Tahun ini merupakan ke-7 diselenggarakan WRO. Pada katagori Robot Soccer, tim Indonesia harus bersaing dengan 20 tim dari negara lain dan bisa meraih juara pertama. Sebelumnya, pada WRO 2009, Indonesia meraih juara 2, 3 dan 5. WRO pada 2011 diselenggarakan di Abu Dhabi. Tim Indonesia bertekad kembali meraih prestasi.

    Sejumlah prestasi telah diraih Indonesia dalam berbagai kompetisi rombot internasional. Tim Robot Universitas Komputer Indonesia (Unikom) berhasil mempertahankan gelar sebagai jawara di RoboGames. Robot DU 114 berhasil menggondol emas untuk kategori open fire fighting autonomous robot.

    RoboGames 2010 digelar di San Mateo County Event Center, Amerika Serikat, pada 24-25 April 2010. Tim Robot Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Institut Teknologi Sepuluh November juga mengikuti kontes robot internasional ABU Asia Pacific Robot Contest 2010 pada 20-21 September 2010 di Kairo, Mesir. Tim robot ini pernah menjadi juara pertama di Fukushima, Jepang pada tahun 2000.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Indonesia Juarai Olimpiade Robot

    950 Pelatih Militer Kanada Siap ke Afghanistan

    Ottawa (ANTARA News) - Kanada akan mengirim sebanyak 950 pelatih militer ke Afghanistan untuk membantu tentara Afghanistan mengambialih keamanan setelah tentara tempur Kanada keluar dari negara itu tahun depan, demikian kata beberapa menteri, Selasa.

    "Sejak misi itu dimulai, Kanada, bersama dengan mitra-mitra internasional kami, telah membantu melatih dan menasehati sekitar 50.000 tentara Afghanistan," jelas Menteri Pertahanan Peter MacKay pada konferensi pers yang diapit oleh Menteri Luar Negeri Lawrence Cannon dan Menteri Pembangunan Internasional Bev Oda, sebagaimana dikutip dari AFP

    "Misi pelatihan bukan-tempur pasca-2011 akan terus menyumbang pada tujuan untuk mempersiapkan Afghanistan guna memikul tanggungjawab atas keamanan mereka sendiri," kata MacKay.

    "Warisan pasukan Kanada di Afghanistan akan bertahan dalam kemampuan profesional Pasukan Keamanan Afghanistan untuk memberikan lingkungan yang lebih aman dan stabil pada rakyat Afghanistan."

    Kanada sekarang ini memiliki 2.800 tentara tempur di Afghanistan. Mereka telah diperintahkan oleh parlemen untuk pulang pada pertengahan 2011 setelah sembilan tahun berusaha membasmi gerilyawan sebagai bagian dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

    Para pelatih militer itu sebagian besar "dipusatkan di sekitar Kabul", akan melakukan pekerjaan di dalam kelas dan instruksi lainnya dalam "menangani senjata api, pelatihan fisik, tipe latihan yang kami lakuka , sebenarnya, di markas-markas di sini di Kanada," kata MacKay.

    "Itu akan mencakup hal-hal seperti latihan keahlian menembak, infantri, lapis baja, artileri dan logistik. Kami mungkin akan melakukan beberapa pelatihan khususc dengan pesawat terbang, tergantung pada apa perlengkapan yang Afghanistan sediakan ... untuk memberikan keterampilan yang pasukan keamanan Afghanistan perlukan untuk melakukan tugas yang akan kami kerjakan untuk mereka," katanya.

    "Tidak akan ada kepenasehatan" di medan tempur, ia menambahkan.

    Kanada akan tetap di Afghanistan hingga 2014, kata para menteri itu.

    Mereka memperkirakan biaya misi pelatihan itu, dan juga bantuan pembangunan, diplomasi regional dan bantuan kemanusiaan sebesar 700 juta dolar per tahun.

    Empatpuluh-lima polisi Kanada juga akan terus melatih para pejabat polisi Afghanistan, menurut satu pernyataan.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> 950 Pelatih Militer Kanada Siap ke Afghanistan

    Kiprah Kemhan RI Dalam Satu Tahun Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II

    Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro

    Jakarta, 16 Nopember 2010 – Kementerian Pertahanan menjadikan keberhasilan pencapaian target program kerja 100 hari pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II untuk menetapkan pencapaian target pada program selanjutnya. Pencapaian target Kementerian Pertahanan diawali dengan Reformasi Birokrasi dan Penggiatan Kelembagaan sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan.

    Banyak pihak masyarakat yang menilai bahwa pembangunan bidang pertahanan negara mulai menunjukkan hal yang positif. Action plan dan master plan yang disusun Menteri Pertahanan di awal tahun 2010 telah sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Kinerja Kemhan telah terencana dan memiliki skala perioritas yang terkonsep dan memiliki konstruksi. Pencapaian kinerja Kemhan yang telah terencana tersebut dapat terlihat dari beberapa program utama yang dikelola oleh Kemhan, yakni Program Legislasi, Program Peningkatan Kemampuan Pertahanan, Program peningkatan kesejahteraan Prajurit, Program Kebijakan Penetapan Perbatasan, Program Peningkatan kemampuan Sisfo Hanneg dan Program Kerjasama Luar Negeri.

    Sebagai salah satu contoh di program legislasi yaitu, dua Rancangan Undang-Undang pada RUU Kamnas dan RUU Revitalisasi Industri Pertahanan telah diserahkan kepada Setneg pada tanggal 21 Oktober 2010. Sedangkan untuk RUU Komponen Cadangan (Komcad) yang telah diserahkan oleh Presiden kepada DPR dan siap dibahas pada forum Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI pada program 2010. Kemhan juga masih memiliki dua RUU lain yang merupakan program lanjutan dari program 2009 yang masih belum terselesaikan pada pembahasan di DPR. Adapun dua RUU tersebut, RUU Peradilan Militer dan RUU Rahasia Negara.

    Pencapaian kinerja Kemhan lainnya selama Kabinet Indonesia Bersatu II dalam satu tahun terdapat pada program peningkatan Kemampuan pertahanan. Adapun program tersebut diawali dari Penyusunan Cetak Biru Pertahanan atau (Minimum Essential Force/MEF), yang berisi tentang kebutuhan kekuatan dari alutista pertahanan Indonesia hingga tahun 2024. baik kekuatan satuan operasional, persenjataan dan anggarannya.

    Pada program Pengalihan Bisnis TNI, hingga kini hasil yang dicapai adalah telah terbentuknya perangkat-perangkat pengendalian proses pengalihan Bisnis TNI, yang sepenuhnya ditanggani oleh pemerintah. Dengan demikian TNI secara resmi pada bulan agustus 2010 tidak menangani masalah bisnis lagi.

    Program Revitalisasi Industri Pertahanan yang merupakan program Inpres 01/2010, hasil yang dicapai adalah terbentuknya Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Adapun sidang perdananya telah dilaksanakan pada tanggal 7 oktober 2010, dengan menetapkan Menteri Pertahanan sebagai ketua KKIP.

    selain itu juga menetapkan Menteri BUMN sebagai wakil ketua dan Wakil Menteri Pertahanan sebagai sekretaris KKIP. sedangkan anggotanya sendiri terdiri dari Menteri Ristek, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Panglima TNI, Kapolri, serta didukung oleh kelompok kerja sebagai pelaksana. Hal ini ditindaklanjuti dengan terbentuknya Tata Kerja KKIP. Pencapaian Program Revitalisasi Industri Pertahanan ini juga diikuti oleh pencapaian target pada program-program pendukung lainnya. Sebut saja Penyusunan Dokumen Rencana Induk dan Road Map Revitalisasi Industri Pertahanan yang dapat diselesaikan dari jadwal yang telah ditentukan.

    Program Penelitian dan Pengembangan Alutsista, hasil yang dicapai adalah telah dikerjakan/diprogram kegiatan Litbang untuk membuat prototype alat peralatan dengan pengembangan sendiri sesuai kemampuan anggaran yang tersedia. Pencapaian program pendukung lainnya adalah program pengadaan Alutsista buatan dalam negeri, hasil yang dicapai adalah telah diprogramkan pengadaan hasil produksi dalam negeri.

    Masih didalam program peningkatan kemampuan pertahanan, Kemhan memiliki Program inisiatif pembangunan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI dalam program four in one yakni menjadi tempat latihan terpusat untuk penyiapan pasukan perdamaian PBB, bantuan bencana alam, stand by force satuan mekanisme dan penangulangan terorisme. Pada saat ini sedang dibangun dalam lahan 200 hektar dan proses penyelesaian direncanakan pada tahun 2013.

    Pada program utama lainnya seperti program kesejahteraan prajurit, pencapaiannya dapat terlihat dari beberapa program pemberian tunjangan-tunjangan khusus bagi TNI dan PNS. Salah satunya adalah pemberian tunjangan khusus bagi TNI dan PNS yang bertugas dalam wilayah perbatasan.

    Tunjungan khusus operasional perbatasan tersebut dengan rincian sebagai berikut, bagi yang bertugas dipulau terluar tanpa penduduk mendapat tunjangan sekitar 150 % dari gaji pokok. Bagi yang bertugas diwilayah perbatasan tanpa penduduk mendapat tunjangan sekitar 100 % dari gaji pokok. Bagi yang bertugas di wilayah di perbatasan yang ada penduduknya mendapat tunjangan sebesar 75 % dari gaji pokok. Dan bagi yang bertugas Mobile/ patroli di laut atau udara mendapat tunjangan sebesar 50 % dari Gaji pokok.

    Pemberian Tunjangan Kesehatan sekitar saat ini hanya 2 % juga ditambah 2 %, sehingga sama dengan pegawai negeri pada umumnya. Kemhan juga telah mengusahakan Tunjangan dan Santunan kepada Prajurit TNI yang cacat. Sedangkan program penyediaan perumahan bagi prajurit TNI dan PNS telah disepakati kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat pembangunan perumahan sebanyak 76 twin block @ 64 rumah dalam jangka 5 tahun ke depan. Untuk di wilayah perbatasan akan dibangun Rumah hingga tahun 2014.

    Program-program Kemhan lainnya yang juga dicapai adalah program Kebijakan Penetapan Perbatasan, berhasil menyelesaikan penyusunan Position Paper tentang batas darat dan laut antara RI dengan Malaysia, Timor Leste, Philipina dan PNG. Program Peningkatan Kemampuan Sisinfo Hanneg untuk memenuhi data dan informasi yang dibutuhkan dan bisa dikolaborasikan dengan Kementerian/Lembaga lain hingga saat ini telah dapat digelar sistem informasi geografi (masalah perbatasan, gelar pasukan dan sebagainya). Pencapaian Program terakhir Kemhan, yakni program Kerjasama luar negeri dengan focus teknologi pertahanan dalam rangka kemandirian industri pertahanan telah menghasilkan beberapa dokumen kerjasama dan akan ditindaklanjuti pada tahap pelaksanaannya.


    Demikian siaran pers Menhan yang disampaikan melalui Kepala Biro Humas Setjen Kemhan.

    Sumber : DMC
    Readmore --> Kiprah Kemhan RI Dalam Satu Tahun Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.