ALUTSISTA ARDAVA BERITA HANKAM CAKRA 401 SUBMARINE DEFENSE STUDIES INDO-DEFENSE INDONESIA DEFENSE INDONESIA TEKNOLOGI RINDAM V BRAWIJAYA THE INDO MILITER
Formil MIK Formil Kaskus Formil Detik.COM
PT.DI LAPAN LEN NUKLIR PAL PINDAD RADAR RANPUR ROKET RUDAL SATELIT SENJATA TANK/MBT UAV
TNI AD TNI AL TNI AU
HELIKOPTER KAPAL ANGKUT KAPAL INDUK KAPAL LATIH KAPAL PATROLI KAPAL PERANG KAPAL PERUSAK KAPAL SELAM PESAWAT TEMPUR PESAWAT ANGKUT PESAWAT BOMBER PESAWAT LATIH PESAWAT PATROLI PESAWAT TANKER
KOPASSUS PASUKAN PERDAMAIAN PERBATASAN
  • PERTAHANAN
  • POLRI POLISI MILITER
  • PBB
  • NATO BIN DMC TERORIS
    AMERIKA LATIN AMERIKA UTARA BRASIL USA VENEZUELA
    AFGANISTAN ETHIOPIA IRAN ISRAEL KAZAKHTAN KYRGYZTAN LEBANON LIBYA MESIR OMAN PALESTINA TIMUR TENGAH YAMAN
    ASEAN AUSTRALIA Bangladesh BRUNAI CHINA INDIA INDONESIA JEPANG KAMBOJA KORSEL KORUT
    MALAYSIA Selandia Baru PAKISTAN PAPUA NUGINI Filipina SINGAPURA SRI LANGKA TAIWAN TIMOR LESTE
    BELANDA BULGARIA INGGRIS ITALIA JERMAN ROMANIA RUSIA UKRAINA
    MIK News empty empty R.1 empty R.2 empty R.3 empty R.4

    ATTENTION


    PERHATIAN

    "Bagi Sobat Readers ingin mempublikasikan kembali tulisan ini di website atau blog Sobat Readers, mohon cantumkan link aktif artikel yang bersangkutan termasuk semua link yang ada di dalam artikel tersebut Atau Silahkan Hubungi Admin Melalui Chat Box/Shout Box/E-mail yang tertera di bawah .

    ADMIN
    steven_andrianus_xxx@yahoo.co.id

    Kategori »

    INDONESIA (4794) TNI (1147) ALUTSISTA (984) TNI AL (721) TNI AU (694) Pesawat Tempur (684) USA (597) Industri Pertahanan (564) PERBATASAN (447) KOREA (400) Kerja Sama (400) RUSIA (382) Teknologi (315) TNI AD (306) Kapal Perang (281) Pesawat Angkut (276) Anggaran (249) PERTAHANAN (235) CHINA (232) MALAYSIA (225) Tank (218) DI (210) Kapal Selam (201) Rudal (165) Helikopter (159) Pindad (145) KORUT (140) ASEAN (127) POLRI (126) Kapal Angkut (119) DMC (114) AUSTRALIA (107) PAL (106) Kapal Patroli (99) EROPA (98) Senjata (94) Pesawat Latih (93) TIMTENG (93) UAV (87) Nuklir (84) Pasukan Perdamaian (84) Teroris (83) ISRAEL (81) Radar (75) Kopassus (74) SINGAPORE (74) INDIA (72) IRAN (71) Ranpur (70) Africa (69) Roket (67) JAPAN (60) INGGRIS (59) LAPAN (59) PBB (59) jerman (57) Pesawat Patroli (56) LEBANON (55) Satelit (54) kapal latih (47) PRANCIS (45) BELANDA (41) THAILAND (36) BRAZIL (35) Philippines (35) TAIWAN (35) TIMOR TIMUR (31) VIETNAM (29) Inteligen (27) NATO (25) BRUNEI (24) Korvet (22) LIBYA (22) PAKISTAN (22) PALESTINA (21) Amerika Latin (16) KAPAL INDUK (16) English News (15) PAPUA NUGINI (15) BIN (14) ITALIA (14) VENEZUELA (14) KAMBOJA (13) ASIA (12) AFGANISTAN (11) POLANDIA (11) PT. LEN (9) Pesawat Bomber (9) Frigates (8) UKRAINE (7) Amerika Utara (6) Kapal Perusak (6) Berita Foto (5) Georgia (5) UEA (5) YAMAN (5) EGIPT (4) New Zealand (4) Pesawat Tanker (4) SRI LANKA (4) BANGLADESH (3) BULGARIA (3) YUNANI (3) HAITI (2) KAZAKHTAN (2) Polisi Militer (2) ROMANIA (2) \ (1)

    Total Pageviews

    Berita Terpopuler

    Powered by Blogger.

    Saturday, November 27, 2010 | 4:31 PM | 0 Comments

    Venezuela Beli 12 Pesawat Transpor China

    Pesawat Angkut Y-8

    KARAKAS--MICOM: Venezuela berencana akan membeli 12 pesawat transpor Y-8 dari China, kata seorang pejabat militer senior, Jumat (26/11), yang menambah satu daftar pembelian peralatan pertahanan dari negara Asia itu.

    Mayjen Jorge Oropeza mengatakan pemerintah sedang merundingkan pembelian antara 10 dan 12 pesawat transpor jarak menengah yang memiliki jangkauan terbang 7,5 jam.

    "Pesawat-peswat Y-8 ini akan menambah operasi-operasi kami dengan Hercules C-130," katanya. Jangkauan terbang pesawat-pesawat itu meluas di seluruh Amerika Selatan dan ke Spanyol.

    Ia tidak mengungkapkan dana bagi pengadaan pesawat-pesawat itu.

    Presiden Venezuela Hugo Chavez telah membeli perangkat keras militer miliaran dolar Amerika Serikat dari Rusia dan China untuk mengganti peralatan yang sudah usang.

    Embargo senjata yang diberlakukan Amerika Serikat menyebabkan armada udara Venezuela tidak bisa diperbaiki.

    China tahun ini mengirim 18 jet latih K-8 ke negara Amerika Selatan itu dan juga menjual satu jaringan radar.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Venezuela Beli 12 Pesawat Transpor China

    Korsel Akan Tingkatkan Anggaran Pertahanan

    Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan berencana akan meningkatkan pengeluaran pertahanan tahun depan, kata media lokal, sementara ketegangan regional meningkat setelah serangan artileri Korea Utara dan perbedaan pendapat antara Amerika Serikat dan China.

    Surat kabar The Korean Economic Daily memberitakan pemerintah mengusulkan kenaikan 5,8 persen dalam anggaran pertahanan tahun 2011 menjadi sekitar 27 miiar dolar untuk membeli atileri dan pembom-pembom tempur, jauh lebih banyak dari 3,6 persen peningkatan tahun ini, sebagaimana dikutip dari Reuters.

    Surat kabar itu memberitakan parlemen mungkin menyetujui dana itu bahkan lebih tinggi karena penembakan artileri Korea Utara ke sebuah pulau Korea Selatan dekat perbatasan maritim yang disengketakan, pekan ini.

    China, raksasa kawasan itu, satu-satunya sekutu penting Korea Utara (Korut) mengatakan pihaknya berusaha mencegah peningkatan aksi kekerasan tetapi memperingatkan agar tidak melakukan aksi-aksi militer dekat pantainya saat pasukan Amerika Serikat dan Korsel bersia-siap melakukan pelatihan perang di Laut Kuning.

    Korut, yang meningkatkan retorikanya , mengatakan pelatihan angkatan laut empat hari yang akan dimulai Ahad ini berisiko mendorong kawasan itu ke arah perang.

    Militer AS mengataan pelatihan yang telah lama direncanakan itu sebelum serangan Selasa itu, bertujuan untuk menangkal serangan Korut dan tidak ditujukan pada China.

    AS akan mengirim satu armada tempur kapal induk yang dipimpin kapal induk USS George Washington untuk ikut serta dalam pelatihan dengan Korsel.

    "Kami secara rutin beroperasi di perairan lepas pantai Semenanjung Korea selama bertahun-tahun." kata Kapten Darryn James, seorang juru bicara Pentaon. "Provokasi-provokasi terbaru ini dilakukan Korut dan mereka haru bertanggung jawab atas tindakan itu, bukan kami."

    Laksamana AS Mike Mullen. ketua Gabungan Kepala Staf, mengatakan ambisi nuklir Korut dan sikap pemilmpin Kim Jong Il yang tidak bisa diduga meningkatkan ancaman ketidakstabilan di kawasan itu.

    "Sangat sulit dipahami kenapa China tidak menekan lebih keras" terhadap Pyongyang, kata Mullen kepada Farred Zakaria GPS dari stasiun televisi CNN yang menurut rencana akan disiarkan Ahad.

    Korut memasuki satu periode transisi kepemiminan yang tidak dapat diramalkan dengan mengangkat putra bungsu Kim Jong Il, Kim Jong -Un , September berpangkat jendral -- dalam satu tanda jelas ia akan dipilih sebagai pengganti.

    Mullen mengatakan ia yakin serangan artileri itu dan tenggelamnya sebuah kapal perang Korsel Maret lalu yang AS dan Korsel tuduh akibat serangan torpedo Korut, kemungkina ada kaitannya dengan "sikap" Kim Jong Il untuk memungkinkan penggantian itu.

    Dengan menyerukan kedua negara tenang setelah sernagan itu, Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi bertemu dengan duta besar Korut Ji Jae Ryong di Beijing dan berbicara melalui telepon dengan Menlu AS Hillary Clinton dan Menlu Korsel Kim Sung-Hwan.

    "Prioritas utama sekarang adalah mempertahankan situasi tetap dibawah kendali dan menjamin kejadian-kejadian seperti itu tidak terulang lagi," kata Kementerian LuarNegeri China dalam sebuah pernyataan.

    Tembakan-tembakan artileri Korut menghantam pulau kecil Yeonpyeong, Korsel Selasa menewaskan empat orang dan menghancurkan belasan rumah. Pasukan Korsel membalas serangan itu 13 menit kemudian, yang menimbulkan kehancaran dipihak Korut.

    Situasi di Semenanjung Korea semakin lebih dekat ke ambang perang karena rencana dari unsur-unsur yang suka berkelahi akan melancarkan pelatihan perang lagi yag ditudjukan terhadap Korut," kata kantor berita resmi Korut KCNA.

    Sumber : ANTARA
    Readmore --> Korsel Akan Tingkatkan Anggaran Pertahanan

    Marinir Korsel Siap Balas Dendam

    Seongnam, Korea Selatan - Hari ini, Sabtu (27/11), Korea Selatan berduka saat dua personel marinir AL Korsel yang tewas akibat serangan artileri Korea Utara dimakamkan dengan upacara kebesaran militer.

    Komandan pasukan marinir Korsel pada saat pidato pemakaman bersumpah akan melakukan pembalasan "seribu kali lipat" terhadap tewasnya dua anggotanya tersebut.

    Korea Utara mengeluarkan peringatan baru Sabtu (27/11) terhadap rencana latihan gabungan militer AS-Korea Selatan yang mereka sebut sebagai sebuah "provokasi tak terampuni". Korea Utara mengancam akan melakukan serangan balasan yang akan "menjadikan benteng musuh menjadi lautan api" jika wilayahnya sendiri dilanggar.

    Sekitar 600 orang pelayat termasuk Perdana Menteri, Kim Hwang-sik, dan Komandan Marinir, Mayjen You Nak-jun menghadiri pemakaman dua marinir yang tewas tersebut di sebuah gimnasium di rumah sakit militer di Seongnam, beberapa kilometer dari Seoul.

    Sejumlah pejabat pemerintah dan militer serta anggota keluarga para marinir tersebut menempatkan bunga krisan, bunga tradisional yang menjadi simbol berkabung di Korea Selatan, di bingkai foto kedua korban. Kedua marinir yang tewas tersebut mendapat kenaikan pangkat anumerta satu tingkat dan berhak mendapatkan medali kehormatan militer.

    "Korps Marinir kami, akan melaksanakan, seratus atau seribu kali lipat" pembalasan terhadap Korea Utara yang telah melakukan serangan hari Selasa (23/11) lalu, ujar You, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

    Pentagon menyangkal bahwa latihan gabungan yang akan dilakukan militer AS dengan Korea Selatan pada akhir pekan nanti merupakan manuver untuk melakukan provokasi.

    "Kami telah melaksanakan latgab secara rutin di sana," kata Kapten Darryn James, juru bicara Departemen Pertahanan di Washington, Jumat (26/11) lalu. "Dan semua latihan tersebut dilakukan di perairan internasional."

    Sumber: WARTA NEWS
    Readmore --> Marinir Korsel Siap Balas Dendam

    Friday, November 26, 2010 | 11:02 PM | 0 Comments

    Panglima TNI: Pertumbuhan Penduduk Tinggi Ancam Stabilitas

    Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono

    Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, tingginya tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini dapat mengancam stabilitas pertahanan dan keamanan nasional.

    "Ketahanan Nasional dan pembangunan nasional yang terencana dan terintegrasi dengan baik sangat tergantung dan terkait dengan pembangunan manusia. Pembangunan manusia yang optimal antara lain dapat dilakukan melalui percepatan revitalisasi program KB," katanya di Jakarta, Jumat.

    Dalam sambutan tertulis yang dibacakan KSAD Jenderal TNI George Toisutta nya pada rapat paripurna revitalisasi program KB, Agus mengatakan, pembangunan yang merata akan meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan, mengurangi gangguan keamanan dan menghapuskan potensi konflik.

    Karena itu, dalam perspektif TNI dan pertahanan negara, pembangunan manusia melalui program KB didedikasikan untuk memberdayakan dan mewujudkan ketahanan wilayah dalam rangka ketahanan nasional yang kuat dan tangguh, tutur Panglima TNI.

    Ia mengatakan, dengan laju pertumbuhan penduduk yang mencapai 1,49 persen atau 3,4 juta jiwa per tahun, akan berdampak terhadap segala sisi pembangunan baik sosial, ekonomi, politik dan keamanan.

    "Tingginya laju pertumbuhan penduduk tanpa dibarengi ketersediaan kebutuhan lapangan pekerjaan, kesehatan dan pendidikan, hanya akan menimbulkan masalah bagi negara," katanya.

    Panglima TNI menegaskan, penduduk yang banyak dan berkualitas dapat menjadi aset berharga. Namun jika sebaliknya, maka itu hanya akan menjadi beban dan masalah bagi negara.

    Jika program revialisasi KB gagal, maka diperkirakan pada 10 hingga 15 tahun mendatang jumlah penduduk Indonesia bisa mencapai 285 juta jiwa.

    "Jumlah itu akan membebani pembangunan nasional dalam penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan, sandang, pangan serta keamanan dan ketertiban masyarakat," kata Agus.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Panglima TNI: Pertumbuhan Penduduk Tinggi Ancam Stabilitas

    Kim Kwan-Jin Diangkat Jadi Menhan Korsel

    Jenderal (Purn) Kim Kwan-Jin

    SEOUL, KOMPAS.com - Korea Selatan, Jumat mengangkat Kim Kwan-Jin (61), mantan panglima militer sebagai menteri pertahanan, demikian dikatakan seorang juru bicara kepresidenan.

    "Presiden Lee Myung-Bak mengangkat Kim Kwan-Jin, mantan ketua Gabungan Kepala Staf (JCS) untuk jabatan itu," kata juru bicara itu dalam satu keterangan pers, JUmat (26/11/2010).

    Menteri sebelumnya Kim Tae-Youg mengundurkan diri karena dianggap terlalu lemah menanggapi serangan Korut, yang menewaskan empat orang dan mencederai 18 orang lainnya.

    Kim Kwan-Jin adalah ketua JCS dari tahun 2006 sampai 2008 sebelum pensiun.

    "Lee memperhitungkan keahlian dan wawasan Kim Kwan-Jin dalam kebijakan dan bidang-bidang strategi berdasarkan pengalaman militer 40 tahun," kata kantor kepresidenan.

    "Ia dinilai seorang tentara yang istimewa yang realistis dan memiliki kempimpinan yang kuat," kata menteri senior urusan publik Hong Sang-Pyo dalam penjelasan pers itu.

    Hong mengatakan, menteri baru itu diperkirakan akan memulihkan kepercayaan rakyat pada militer dan meningkatkan moril militer dengan mendorong reformasi dan menanggapi dengan keras dan cepat krisis keamanan.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Kim Kwan-Jin Diangkat Jadi Menhan Korsel

    Update : Korut Terus Berlatih Tembakan Artileri

    illustrasi

    SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara melancarkan latihan penembakan artileri, Jumat (26/11/2010) dekat perbatasan Korea Utara dan memperingatkan rencana pelatihan perang AS-Korsel akhir pekan ini akan memmbawa semenanjung itu ke ambang perang.

    Latihan penembakan itu menyebabkan penduduk pulau Yeonpyeong, segera mencari tempat perlindungan dari serangan udara.

    Tetapi pihak Seoul mengatakan, tidak ada peluru-peluru yang mendarat di wilayahnya.

    Menteri pertahanan Korea Selatan mengundurkan diri setelah mendapat kecaman, terlalu lemah dalam menanggapi serangan artleri Korea Utara.

    Seorang juru bicara kementerian pertahanan mengemukakan kepada AFP bahwa suara ledakan terdengar beberapa kali sekitar pukul 15:00 waktu setempat (10:00-13:00 WIB) dan berasal dari Korut. "Kami kira Korut melakukan pelatihan penembakan," katanya.

    Satu sumber militer yang dikutip stasiun televisi YTN mengatakan, ada sekitar 20 peluru yang diperkirakan mendarat di dalam perbatasan Korut.

    "Penduduk yang tidak meninggalkan pulau itu segera lari ke tempat-tempat perlindungan serangan udara," kata koresponden YTN di pulau Yeonpyeong.

    Serangan Selasa itu menewaskan empat orang, mencederai 18 orang dan sekitar 20 gedung dan hutan terbakar.

    Satu armada tempur kapal induk AS sedang menuju Laut Kuning untuk mengikuti pelatihan perang empat hari mulai Minggu.

    Ini merupakan unjuk kekuatan, yang bertujuan mencegah Korut setelah serangan Selasa yang mencemaskan seluruh dunia itu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Update : Korut Terus Berlatih Tembakan Artileri

    Update : Korea Utara Siap Musnahkan Korea Selatan Jika Melanggar Perbatasan


    SEOUL, KOMPAS.com - Korea Utara Jumat (26/11/2010) mengatakan pihaknya siap untuk memusnahkan kubu pertahanan Korea Selatan jika kedaulatannya dilanggar, meski hanya sejengkal.

    Tensi konflik dua Korea ini semakin meningkat setelah Korea Utara menyerang Korea Selatan awal pekan ini.

    "Kami akan tunjukkan satu contoh tegas dan tanpa ampun kepada provokator pelanggar martabat dan kedaulatan," kata Komite untuk Reunifikasi Damai Tanah Air Korea Utara dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita resmi KCNA (Korea Central News Agency).

    Korea Utara setelah melakukan serangan artileri terhadap Korea Selatan pekan ini Jumat memperingatkan di media resminya bahwa rencana pelatihan angkatan laut Amerika Serikat-Korea Selatan membawa semenanjung makin dekat ke arah perang.

    Rezim komunis garis keras itu Selasa menembakkan meriam dan roketnya ke pulau Korea Selatan Yeongpyeong, menewaskan empat orang dan mencederai 18 lainnya, serta membakar sejumlah gedung dan hutan.

    Pyongyang mengklaim bahwa tembakan-tembakan itu adalah balasan setelah Korea Selatan menggelar latihan militer.

    Kapal induk Amerika Serikat USS George Washington Jumat menuju ke semenanjung Korea tempat AS dan Korea Selatan berencana menggelar latihan angkatan laut selama empat hari di Laut Kuning mulai Minggu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Update : Korea Utara Siap Musnahkan Korea Selatan Jika Melanggar Perbatasan

    Update : Perang Dua Korea Semakin Dekat


    SEOUL, KOMPAS.com — Korea Utara, Jumat (26/11/2010), lewat media resminya memperingatkan bahwa rencana pelatihan angkatan laut AS dan Korea Selatan akan membawa semenanjung tersebut makin dekat ke arah perang.

    Rezim komunis Korea Utara pada hari Selasa menembakkan meriam dan roketnya ke pulau Korea Selatan, Yeonpyeong, sehingga menewaskan empat orang.

    Pyongyang mengklaim bahwa tembakan-tembakan itu adalah balasan setelah Korea Selatan menggelar latihan militer.

    Kapal induk AS, USS George Washington, Jumat, menuju ke Semenanjung Korea, tempat AS dan Korea Selatan berencana menggelar latihan angkatan laut selama empat hari di Laut Kuning mulai Minggu.

    Washington mengatakan, latihan perang itu telah dirancang sebelum serangan yang terjadi hari Selasa.

    Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) dalam artikelnya, Jumat, mengomentari rencana latihan perang itu dengan kalimat pasukan seperti-perang imperialis AS dan boneka Korea dan latihan itu bermaksud menghasut perang.

    "Situasi di Semenanjung Korea beringsut lebih dekat ke jurang perang karena rencana nekat elemen-elemen pemicu yang gemar perang dengan target DPRK," tulis media itu.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Update : Perang Dua Korea Semakin Dekat

    Kopassus akan Perbarui Persenjataan

    Satuan antiteror Kopassus sudah dilengkapi senapan H&K MP5

    Jakarta (ANTARA News) - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD akan segera memperbarui persenjataan perorangan bagi para personelnya meski tetap mempertimbangkan anggaran yang tersedia.

    Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus Mayjen TNI Paulus Lodewijk disela olah raga bersama kalangan media massa di Markas Komando Kopassus, Jumat, mengatakan, pengadaan senjata perorangan seperti senapan dan pistol itu tetap disesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah.

    "Sebenarnya Alustistanya tidak mahal-mahal sekali karena satuan khusus kita berkaitan dengan teknologi maka kita juga harus menyesuaikan dengan teknologi senjata yang berkembang di luar," katanya.

    Pengembangan kekuatan termasuk melengkapi persenjataan perorangan bagi personel baret merah, tambah Paulus Lodewijk, sesuai dengan kebijakan kekuatan pokok minimum.

    "Jadi bukan mengurangi, tetapi meningkatkan secara bertahap kekuatan yang ada disesuaikan rencana strategis yang disetujui. Yang jelas Kopassus akan mendapat penambahan anggaran. Secara otomatis ada penambahan alutista," tuturnya.

    Sebagai pasukan khusus, Kopassus dilengkapi berbagai perlengkapan dan persenjataan sangat canggih dan modern.

    Semisal untuk membaca peta, tidak lagi menggunakan lagi Kompas Prisma, tapi GPS (Global Positioning System) yang langsung berhubungan dengan satelit.

    Sedangkan untuk satuan antiterornya sudah dilengkapi senapan H&K MP5, yang merupakan standar pasukan khusus terbaik di dunia seperti yang digunakan oleh Green Beretts, Delta Force, Navy Seal, GSG 9 Jerman, SAS dan lain-lain.

    Sementara untuk pistol yang dipakai Beretta 9 mm (45). Selain itu juga berbagai macam kaliber lainnya seperti kaliber 22 mm (pistol kecil).

    Kopassus punya peralatan terjun payung tercanggih untuk melakukan HALO (High Altitude Low Opening) dan HAHO (High Altitude High Opening) yang memakai masker oksigen dan lain-lain.

    Dengan peralatan terjun itu, pasukan dapat terjun dari ketinggian sekitar 10.000 kaki.

    Pasukan ini juga dilengkapi peralatan pendaratan pantai (memiliki LCR/Landing Craft Rubber/perahu karet dengan mesin yang hampir tanpa bunyi, yang digunakan untuk operasi penyusupan di malam hari), menyelam (dilatih seperti UDT, Underwater Demolition Team US Navy), team Daki Serbu ( yang baru saja menaklukkan Himalaya dan dikenal di luar sebagai PPGAD/Persatuan Pendaki Gunung TNI AD).

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Kopassus akan Perbarui Persenjataan

    Bangun Lab Forensik Cyber Terbesar, Australia Bantu Polri Aus$ 20 Juta

    Jakarta - Polisi Australia (Australia Federal Police) berencana membangun laboratorium forensik cyber terbesar se-Asia di Indonesia. Australia menggelontorkan bantuan sebesar 20 juta dollar Australia.

    "Bantuan berupa peralatan-peralatan untuk menangani penyelundupan manusia, termasuk terorisme. Jadi nanti laboratorium forensik atau cyber terbesar di Asia," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jaksel, Jumat (26/11/2010).

    Menurut Ito, laboratorium yang akan dibuat cukup besar dan lengkap. Bahkan, lebih besar dibanding milik pemerintah Australia.

    "Jauh lebih besar dari laboratorium yang dimiliki pemerintah Australia sendiri, tiga kali lebih besar," kata Ito.

    Ito merinci bantuan yang akan diberikan berupa alat pelatihan hingga sistem informasi. "Semua, alat pelatihan termasuk alat satelit yah," ujarnya.

    Perwakilan polisi Australia datang langsung ke Bareskrim untuk menyampaikan bantuan itu. Mereka terdiri dari Wakil Kepala Kepolisian Australia Bidang Operasi dan Bidang Administrasi.

    Pembangunan laboratorium tersebut direncanakan bulan depan sudah dimulai. Mabes Polri menempatkan lokasi laboratorium di lantai 4 Bareskrim Mabes Polri.

    "Rencana bulan depan sudah dimulai," kata Ito.

    Berapa bantuan yang diberikan? "20 juta dollar Australia," jawab Ito.

    Sumber : DETIK
    Readmore --> Bangun Lab Forensik Cyber Terbesar, Australia Bantu Polri Aus$ 20 Juta

    Hibah F-16 Menunggu Kesepakatan Suku Cadang Dan Alih Teknologi

    F-16

    TEMPO Interaktif, Jakarta - Pesawat jet tempur F-16 bekas dari Amerika Serikat diperkirakan bisa dipakai hingga tahun 2025 mendatang. "Jika meningkatkan dari kondisi yang ada, diproyeksikan sampai 2025 bisa digunakan," kata Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara, Marsekal Madya Sukirno KS, usai rapat paripurna Percepatan Revitalisasi Program KB-KES di Mabes TNI Cilangkap, Jum'at (26/11).

    Pemerintah awalnya berencana membeli enam unit pesawat tempur F-16 baru dari Amerika. Namun Amerika justru menawarkan F-16 bekas mereka sejumlah 24 unit, yang harganya setara dengan enam pesawat baru tersebut.

    Pemerintah dan TNI sendiri lebih memilih pesawat dalam jumlah yang banyak asalkan performanya bisa diperbaiki (retrofitting). Pertimbangannya, wilayah perbatasan Indonesia yang harus dilindungi dan dipantau amatlah luas.

    Menurut Sukirno, pembelian 24 pesawat F-16 bekas menunggu kesepakatan dengan Amerika, antara lain soal suku cadang dan alih teknologi. Termasuk di dalamnya tentang mesin pesawat dan sistem avionik, yakni peralatan yang digunakan untuk pesawat, meliputi radar, radio, dan alat-alat navigasi. "Persenjataan juga dipasang dari Amerika. Pesawat dipakai sudah siap tempur," ujarnya.

    Pemerintah dan TNI, lanjutnya, saat ini juga masih mengkaji anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi 24 pesawat tersebut. Kendati demikian, Sukirno memastikan, F-16 dari Amerika bisa dipakai oleh penerbang-penerbang TNI pada tahun 2012. "Dua tahun mendatang bisa digunakan," kata dia.

    Sumber: TEMPO
    Readmore --> Hibah F-16 Menunggu Kesepakatan Suku Cadang Dan Alih Teknologi

    90% Kebutuhan nonalutsista produk dalam negeri


    Sukoharjo (Espos)–Kementrian Pertahanan (Kemhan) Indonesia menggelar rapat koordinasi dengan 20 perusahaan industri yang memproduksi peralatan dan perlengkapan pertahanan non alat utama sistem senjata (alutsista) di Gedung Serba Guna, PT Sritex, Sukoharjo, Jumat (26/11).

    Sekretaris Jendral Kemhan, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto dalam jumpa pers sebelum rapat koordinasi mengutarakan, pertemuan itu digelar untuk menyinergikan kemampuan industri dalam negeri yang berkompeten memproduksi kebutuhan peralatan dan perlengkapan nonalutsista.

    Dia mengatakan, saat ini 90% butuhan peralatan dan perlengkapan nonalutsista untuk TNI sudah dapat dipeunhi oleh industri dalam negeri. Begitu juga dengan produk perlengkapan perorangan lapangan, seperti pakaian militer, ransum, sepatu, ransel, serta tenda sudah bisa diekspor ke negara sahabat.

    Selain dihadiri jajaran pejabat Kemhan dan perusahaan industri pertahanan, rapat koordinasi tersebut antara lain dihadiri pejabat Mabes TNI. Mantan Jaksa Agung, Hendarman Supanji juga tampak hadir dalam pertemuan itu.

    Sumber: SOLO POST
    Readmore --> 90% Kebutuhan nonalutsista produk dalam negeri

    TNI Grebek Rumah Tokoh Organisasi Papua Merdeka di Keerom

    illustrasi

    TEMPO Interaktif, Jayapura - Anggota Tentara Nasional Indonesia menggerebek sebuah rumah milik tokoh Organisasi Papua Merdeka, Lamberth Paikikir, di Arso, Kabupaten Keerom, Jumat dini hari (26/11) tadi. Kodam XVII/Cenderawasih menyatakan, penggerebekan tersebut belum bisa dipastikan, namun harus diverifikasi kembali.

    “Saya sudah dapat info itu, tapi nantilah, saya cek dulu kebenarannya sehingga tidak terjadi salah penulisan berita,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Czi. Harry Priyatna, Jumat (26/11).

    Sebelumnya istri Lamberth Paikikir membenarkan jika telah terjadi penangkapan oleh tentara terhadap suaminya. Penangkapan tersebut terjadi dinihari tadi. Warga lain di Arso menyebut, penggerebekan itu bisa saja benar. “Ada tentara yang datang pegang senjata. Tapi kurang tahu apa ada penggerebekan atau tidak,” kata Gode, warga Arso.

    Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Arso Kota, AKP. Yoseph Goran mengatakan belum mengetahui penangkapan tersebut. “Saya bahkan belum dapat informasinya, nanti saya cek dulu,” ujarnya.

    Hingga laporan ini diturunkan, Kodam XVII/Cenderawasih belum memastikan berapa banyak orang tertangkap dalam penggerebekan tersebut dan apakah penggerebekan benar terjadi seperti disebut sejumlah saksi. Kodam XVII/Cenderawasih belum bersedia menyimpulkan apakah terjadi perlawanan saat penangkapan atau tidak.

    Sumber : TEMPO
    Readmore --> TNI Grebek Rumah Tokoh Organisasi Papua Merdeka di Keerom

    Korea Selatan Tunjuk Menhan Baru


    SEOUL--MICOM: Korea Selatan Jumat (26/11) menunjuk ajudan pengamanan presiden sebagai menteri pertahanan baru, setelah menteri sebelumnya mundur terkait pemboman altileri mematikan Korea Utara.

    Lee Hee-Won menggantikan Kim Tae-Young, yang mengundurkan diri Kamis di tengah kritikan pedas bahwa militer bereaksi lunak terhadap tembakan Selasa, yang menewaskan empat orang di sebuah pulau perbatasan.

    Sumber: MEDIA INDONESIA
    Readmore --> Korea Selatan Tunjuk Menhan Baru

    Update : Dua Korea di Ambang Perang


    Tentara Korea di balik pagar kawat berduri di area penjagaan militer di Paju, dekat Zona Bebas Militer (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan, Kamis (25/11). Korea Selatan akan memperkuat kehadiran militernya di lima pulau yang berbatasan dengan Korea Utara, menyusul serangan artileri mematikan Korea Utara, Selasa.

    Seoul, Kamis - Dua negara serumpun, Korea Utara dan Korea Selatan, berada di ambang perang. Korsel meningkatkan kekuatan militer di lima pulau di Laut Kuning, Kamis (25/11). Adapun Korut mengancam akan menyerang lebih intensif lagi jika AS-Korsel jadi menggelar latihan perang bersama.

    Tensi keamanan di Laut Kuning pasca-serangan Korut ke Yeonpyeong, Korsel, belum mereda, malah semakin tinggi. Korsel hari Kamis telah mengirim pasukan, termasuk pasukan angkatan darat, ke lima pulau terluar di Laut Kuning. Anggaran operasional tentara dinaikkan untuk menghadang ancaman asimetris Korut.

    Bersamaan dengan itu, Pyongyang berjanji akan melakukan serangan lebih tegas jika Korsel lagi-lagi melakukan ”provokasi sembrono”. Korut menegaskan, jika Angkatan Laut AS dan Korsel bersikeras menggelar latihan bersama di Laut Kuning, Korut bersumpah menghancurkan militer Korsel.

    Kondisi keamanan regional di Semenanjung Korea pada hari Kamis kian rawan. Setelah Korut menghujani Yeonpyeong dengan meriam artileri pada hari Selasa lalu, kapal induk USS George Washington sudah mendekat ke Laut Kuning. Kapal induk ini akan mendukung latihan perang empat hari AS-Korsel yang dimulai hari Minggu mendatang.

    China, sekutu utama Korut, juga prihatin dan memperingatkan kemungkinan pecahnya perang jika Korsel-AS jadi menggelar latihan bersama. Beijing bahkan melihat latihan bersama militer AS-Korsel dapat menambah ketegangan. Kaum nasionalis garis keras China menyerukan tindakan militer jika AS memasuki perairan China.

    Sebaliknya Korsel, AS, dan Jepang, serta Australia mendesak China menggunakan pengaruhnya atas Korut untuk menghentikan provokasi.

    China memberikan jawaban. ”Korut dan Korsel agar menahan diri,” kata Perdana Menteri China Wen Jiabao. Namun, Wen menegaskan, China menentang setiap provokasi militer dalam bentuk apa pun di Laut Kuning. Wen tidak mengecam Korut terkait penyerangan ke Yeonpyeong yang menewaskan dua marinir dan dua warga sipil Korsel itu.

    ”Jika pengiriman kapal induk AS ke Laut Kuning untuk latihan militer dianggap sebagai hal yang biasa, kawasan itu akan berubah, Asia Timur akan diguncang oleh kekuatan yang lebih besar,” tulis The Global Times, tabloid yang diterbitkan People’s Daily, harian milik Partai Komunis China.

    Korut sudutkan AS

    Pyongyang kemarin menyalahkan Korsel dan AS sebagai pemicu insiden di Yeonpyeong. Tembakan ke pulau itu dilakukan karena AS dan Korsel tidak menghentikan latihan militer di Laut Kuning. Jika dua negara terus bersikeras mengintensifkan latihan bersama mulai hari Minggu, Korut melihat itu sebagai sebuah provokasi lanjutan.

    ”AS tidak pernah boleh menghindar dari tanggung jawab dalam insiden di Yeonpyeong,” kata Pyongyang dalam sebuah pernyataan. ”Jika Korsel melakukan provokasi lanjutan, tentara kami akan melakukan serangan kedua dan ketiga, pembalasan fisik tanpa ampun,” kata Pyongyang seperti dikutip Korean Central News Agency (KCNA), kantor berita resmi Korut.

    Korut mengatakan, Washington telah mendorong latihan militer bersama AS-Korsel di sekitar Yeonpyeong. Itu telah mendorong Pyongyang menanggapi dengan serangan pada hari Selasa lalu. Washington ”secara menyeluruh harus mengontrol Korsel”. Peringatan itu diberikan misi militer Korut di Desa Panmunjom.

    Dukung perilaku buruk

    Beijing pada masa lalu sebenarnya telah memperlihatkan sikap yang amat menentang latihan perang di Laut Kuning. Dalam kasus tenggelamnya kapal korvet Cheonan milik Korsel, misalnya, yang juga terjadi di Laut Kuning dekat Pulau Yeonpyeong, Beijing sudah mengingatkan Seoul untuk tidak melakukan latihan militer.

    Kasus tenggelamnya Cheonan terjadi pada Maret 2010. Saat itu kapal ditembaki torpedo. Sebanyak 46 pelaut Korsel tewas. Pihak Korsel menyalahkan militer Korut, tetapi Pyongyang mati-matian menyangkalnya. China waktu itu justru lebih membela Korut.

    Ahli Korea Utara, Peter Beck, mengatakan, ”Dalam terang musibah tenggelamnya Cheonan, Beijing memperlihatkan kepada kita bahwa mereka lebih mendukung perilaku buruk Pyongyang.” Sama halnya dengan insiden Yeonpyeong, Beck menilainya, Beijing sepertinya mendorong Korea untuk semakin dekat lagi ke ambang perang.

    AS bertekad meningkatkan bantuan kepada Korsel, termasuk mendorong 28.500 tentaranya di Korsel untuk membantu melawan Korut.

    Negara-negara Eropa, Jepang, Australia tetap mengecam Korut karena melakukan serangan tanpa alasan ke Yeonpyeong.

    Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov benar-benar mengingatkan insiden ini bukan masalah kecil dan bisa menyulut masalah besar. Oleh karena itu, dia meminta dengan sungguh-sungguh agar eskalasi diredam secara dini.

    Para pemimpin dunia dan media Seoul tetap mengharapkan peran China menekan Korut. ”Jika China tidak memberikan tekanan kepada Korut, provokasi akan berlanjut. Jika perang berkecamuk di Semenanjung Korea, kemakmuran China akan terguncang,” tulis Chosun Ilbo, harian Korsel.

    Sementara Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-young mengajukan permohonan pengunduran diri. Presiden Lee Myung-bak mengatakan, Tae-young mundur karena merasa bertanggung jawab atas insiden Yeonpyeong.

    Publik Korsel mengkritik Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Korsel. Militer dinilai lamban melakukan balasan sehingga sempat jatuh korban jiwa dan cedera.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Update : Dua Korea di Ambang Perang

    Update : Korut Ancam Kembali Serang Korsel


    MUNDUR: Menteri Pertahanan Korsel Kim Tae-young (tengah), kemarin, mengecek rumah yang hancur akibat serangan artileri Korut. Kim mengundurkan diri dari jabatannya di tengah kritik terhadap respons militer terhadap serangan Korut.


    SEOUL (SINDO) – Ketegangan di Semenanjung Korea belum mereda. Korea Utara (Korut) bahkan mengancam akan kembali menyerang Korea Selatan (Korsel) jika negara itu menggelar latihan perang bersama Amerika Serikat (AS).

    Korut menilai latihan perang Korsel dan AS merupakan provokasi militer yang dapat meningkatkan eskalasi ketegangan. “Jika penghasut perang, yakni Korsel, gagal untuk kembali ke akal sehat dan melakukan provokasi militer secara sembarangan, tentara kami akan melakukan serangan pembalasan kedua dan ketiga dengan kuat tanpa ragu-ragu,” ujar pernyataan Korut kemarin. Korut menegaskan bahwa AS tidak bisa menghindari tanggung jawab atas baku serang artileri Korut-Korsel. Seperti diketahui, Presiden AS Barack Obama berjanji akan membantu negara sekutunya, Korsel.

    Kapal induk USS George Washington yang mengangkut 75 pesawat tempur dan memiliki lebih dari 6.000 awak telah meninggalkan pangkalan angkatan laut di selatan Tokyo, Jepang, menuju perairan Korea.Korsel dan AS akan melakukan latihan militer bersama selama empat hari mulai Minggu (28/11) waktu setempat. AS menegaskan,latihan bersama yang telah dijadwalkan jauh sebelum serangan Korut terjadi akan menunjukkan betapa kuatnya komitmen AS terhadap stabilitas regional. Dunia internasional kerap tercengang dengan tindakan rezim yang berkuasa di Korut.Negara komunis itu telah mengadakan dua tes nuklir, menembakkan rudal ke Jepang, dan bulan ini memamerkan fasilitas nuklir modern barunya.

    Banyak pengamat yakin bahwa serangan Korut ke Korsel pada Selasa (23/11) dimaksudkan untuk menegaskan kepercayaan militer terkait suksesi bagi anak bungsu Kim Jong-il, Kim Jong-un. Kim Jong-un, 27, dua bulan lalu memegang peranan penting di militer Korut. Menurut kantor berita Yonhap yang mengutip seorang pejabat pertahanan Korsel,Korut juga menolak proposal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin AS dalam United Nations Command (UNC). Pihak inilah yang mengawasi gencatan senjata dan mengadakan pembicaraan militer terkait serangan tersebut. Di sisi lain, AS, Eropa,Korsel, dan Jepang telah lama mendorong pemberian sanksi bagi rezim berkuasa Korut.

    Adapun China dan Rusia memilih diplomasi lembut dengan Pyongyang. Seorang ahli panel antarpemerintah mengatakan, meski Korut telah menyerang kapal perang Korsel Cheonan dengan sebuah torpedo pada Maret lalu, yang menewaskan 46 pelaut,tetap saja China menolak menyalahkan rezim Pyongyang. Meski begitu,Perdana Menteri (PM) China Wen Jiabao mengatakan di Moskow bahwa China berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea serta menentang setiap tindakan militer provokatif.Namun, tidak jelas apakah Wen menunjuk pada penembakan yang dilakukan Korut atau ke AS dan Korsel yang berencana menggelar latihan militer bersama.

    Menhan Mundur

    Menteri Pertahanan (Menhan) Korsel Kim Tae-young mengundurkan diri setelah menghadapi kritik keras terkait respons militer terhadap serangan artileri mematikan Korut.Presiden Lee Myung-bak telah menerima pengunduran diri Kim Tae-young. Presiden Lee Myung-bak mengatakan, pengunduran diri Kim sebagai tanggung jawab atas serangkaian insiden baru-baru ini. Kim mengundurkan diri dua hari setelah serangan artileri Korut menghantam Pulau Yeonpyeong di perbatasan Korsel.

    Serangan yang menghancurkan pulau terpencil yang tenang ini menewaskan 2 marinir,2 warga sipil,melukai 18 orang, serta menghancurkan 22 bangunan. Serangan juga membuat 700 orang dari 1.500 warga Pulau Yeonpyeong ketakutan dan menyelamatkan diri ke wilayah yang lebih aman. Menhan langsung menghadapi kritik yang sangat keras dari para legislator. Militer Korsel dinilai memberikan respons terlalu lunak karena hanya meluncurkan 80 tembakan artileri balasan. Legislator mengatakan seharusnya militer merespons secara lebih tegas seperti melakukan serangan udara ke arah Korut.

    Namun Kim berkilah bahwa serangan udara bisa memicu “perang penuh” antarkedua negara. Kim juga mengundurkan diri karena serangkaian kejadian tahun ini seperti tenggelamnya kapal perang Korsel.Hingga kini,hubungan Korsel-Korut masih “panas” karena penembakan terhadap warga sipil pertama kali sejak Perang Korea pada 1950–1953 dan masih menghitung kerugian akibat serangan di Pulau Yeonpyeong. Di bagian lain,militer Korsel segera merevisi aturan perang agar bisa merespons lebih kuat terhadap serangan Korut.Kekuatan ini otomatis akan memperkuat Korsel, termasuk penguatan di lima pulau yang berada di garis depan dekat perbatasan Laut Kuning yang disengketakan. Hal ini diungkapkan Kantor Kepresidenan seusai pertemuan keamanan darurat yang dipimpin Presiden Lee Myung-bak.

    Pemerintah Korsel akan memprioritaskan pengeluaran untuk menangani ancaman Korut. Karena itu, rencana untuk memangkas anggaran angkatan laut yang didengungkan pada 2006 akan dibatalkan. “Aturan terkait peperangan atau pertempuran yang terlihat agak pasif akan benar-benar direvisi. Misalnya,revisi tersebut akan mencakup berbagai tingkatan serangan balik berdasarkan pada apakah serangan ditargetkan terhadap warga sipil atau militer,” urainya.Nantinya, aturan baru harus mencerminkan perubahan paradigma dalam menanggapi provokasi Korut di masa depan.

    Sumber: SINDO
    Readmore --> Update : Korut Ancam Kembali Serang Korsel

    Menhan Korea Selatan Mundur Setelah Mendapat Kecaman "Lunak"


    Seoul (ANTARA News/AFP) - Menteri Pertahanan Korea Selatan mengundurkan diri Kamis setelah menghadapi kecaman keras karena tanggapan militer negara itu yang dirasa lunak terhadap pembombardiran artileri Korea Utara yang mematikan pekan ini.

    Presiden Lee Myung-Bak telah menerima pengunduran diri Kim Tae-Young, kata pernyataan kepresidenan, yang menambahkan Kim ingin mundur "untuk memikul tanggungjawab atas serangkaian insiden belakangan ini".

    Pengunduran diri Kim terjadi dua hari setelah Utara menyerang sebuah pulau perbatasan Korea Selatan, yang menewaskan empat orang dan membakar sejumlah rumah.

    Menteri itu menghadapi kecaman keras Rabu dari para anggota parlemen karena reaksi militer yang dirasakan "lunak" terhadap serangan tersebut. Mereka membalas dengan 80 tembakan dari sejumlah senjata di pulau itu.

    Baberapa anggota parlemen menyatakan militer seharusnya membalas dengan lebih keras -- seperti dengan melakukan serangan udara terhadap deretan-deretan artileri Utara.

    Tapi Kim mengatakan kekuatan udara dapat memicu "perang berledakan-penuh".

    Menteri itu juga telah mendapat serangan awal tahun ini karena ditenggelamkannya sebuah kapal perang Korea Selatan, yang Seoul persalahkan pada torpedo Korea Utara. Satu penyelidikan menemukan serangkaian kesalahan prosedural oleh para pejabat militer.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Menhan Korea Selatan Mundur Setelah Mendapat Kecaman "Lunak"

    Di Bawah Ancaman Rudal Taepodong

    Rudal Taepodong II

    Empat tahun silam, tepatnya Senin, 9 Oktober 2006, Korea Utara melakukan uji peledakan nuklir untuk pertama kalinya. Dengan uji tersebut, Korut menjadi negara kedelapan yang menyatakan diri sebagai negara nuklir setelah AS (1945), Rusia (1949), Inggris (1952), Perancis (1960), RRC (1964), India (1974), dan Pakistan (1998). Israel diyakini memiliki sekitar 200 senjata nuklir, tapi itu tak pernah dinyatakan secara terbuka.

    Kita ingat, reaksi dunia atas uji nuklir Korut itu amat hebat. Nuklir Korut telah mengguncangkan keseimbangan di Asia Timur. Waktu itu tebersit kekhawatiran, bagaimana kalau Jepang dan Korea Selatan lalu mengikuti jejak Korut?

    Memang saat itu muncul perkiraan, daya ledakan nuklir Korut lebih rendah dibandingkan dengan uji nuklir pertama negara lain, yaitu 1 kiloton atau kurang. Padahal biasanya uji nuklir pertama menghasilkan daya ledak 10 kiloton-60 kiloton. (NYT Online, 10/10/06)

    Selain masalah daya ledak, Korut juga masih perlu mengubah bom yang dapat diledakkan menjadi hulu ledak untuk dipasang di pucuk rudal kebanggaan mereka yang bernama Taepodong.

    Meskipun jalan panjang masih harus dilalui Korut untuk menyempurnakan sistem senjata nuklirnya, yang sudah diperlihatkan negara ini kepada dunia amat menggentarkan. Tentu Jepang dan Korsel adalah dua negara yang paling cemas dengan situasi ini.

    Dalam situasi keseimbangan kekuatan yang berubah inilah, tanpa diduga-duga, Selasa (23/11) lalu, Korut menembakkan artileri ke Pulau Yeonpyeong, ketika Korsel melakukan latihan militer tahunan yang diikuti oleh 70.000 pasukan. Serangan yang menewaskan dua tentara Korsel ini tak ayal lagi memicu baku tembak dalam salah satu bentrok paling serius antara dua musuh bebuyutan ini dalam puluhan tahun terakhir.

    Dari pihak Korsel, Korut bukan sekali ini saja memprovokasi. Beberapa tahun terakhir provokasi Korut, termasuk dua kali uji nuklir, beberapa kali uji peluncuran rudal, serta penenggelaman sebuah kapal perang Korsel pada Maret silam yang menewaskan 46 pelautnya.

    Sebaliknya, pihak Korut berpandangan bahwa latihan militer Korsel merupakan simulasi invasi Selatan ke Utara, dan ”satu cara untuk memprovokasi perang”. Menurut Korut, latihan tersebut melibatkan sejumlah kekuatan AS meskipun hal ini dibantah oleh Korsel.

    Yeonpyeong yang terletak 3 kilometer dari garis batas utara (ini batas laut yang tidak diakui oleh Korut), dan hanya 12 km dari pantai Korut, kini menjadi pangkalan sekitar 1.000 marinir Korut. Angkatan Laut Korsel sudah mengoperasikan kapal ”patroli pembunuh” kelas terbaru yang dilengkapi dengan rudal di Laut Barat, atau yang juga dikenal sebagai Laut Kuning. (IHT, 24/11)

    Menyusul insiden provokasi di atas, kuasa-kuasa besar yang aktif mengupayakan perdamaian di Semenanjung Korea lalu menyerukan agar konflik diselesaikan secara nonmiliter, dan Korut mau kembali ke meja perundingan enam pihak yang memfokuskan diri pada upaya denuklirisasi di Semenanjung.

    Namun, seiring dengan itu, AS segera mengirimkan gugus kapal induk George Washington dari pangkalannya di selatan Tokyo, Rabu lalu. Kapal induk bertenaga nuklir yang mengangkut lebih dari 75 pesawat dan 6.000 awak ini akan bergabung dengan latihan militer Korsel hingga Rabu pekan depan.

    Ancaman nuklir

    Di luar penembakan artileri, yang tentu amat mengkhawatirkan adalah eskalasi yang bisa memicu ancaman Kim Jong Il di awal tulisan ini.

    Selain kecanggihan teknologi alat utama sistem senjata, kemakmuran Korsel memungkinkan disediakannya latihan lebih memadai.

    Kondisi yang tidak simetri ini dengan cerdik coba dijungkirkan Korut dengan mengembangkan kemampuan nuklir dan rudal. Untuk nuklir, Korut terbukti punya program penyempurnaan dan perluasan. Guru besar Universitas Stanford, Siegfried S Hecker, yang mengunjungi Korut melihat dengan mata kepala sendiri adanya fasilitas modern untuk pengayaan nuklir.

    Adapun untuk rudal, sejak tahun 2006 Korut telah menguasai rekayasa rudal. Berbasis rudal Scud buatan Rusia, Korut telah berhasil mengembangkan rudal balistik jarak pendek, jarak sedang (Nodong), dan jarak jauh (Taepodong).

    Butuh pengakuan


    Meski serangan artileri ke Pulau Yeonpyeong merupakan provokasi yang mencemaskan, sebagian pengamat tidak yakin bahwa itu merupakan langkah serius Korut untuk melancarkan perang besar-besaran. Seperti telah terjadi sebelum ini, setiap kali punya keinginan tersembunyi, penguasa Korut yang masih bercorak Stalinis ini lalu membuat move militer yang mengagetkan. Kali ini pun provokasi dikaitkan dengan masih acuhnya AS terhadap Korut. Kemungkinan kedua, langkah Korut kali ini dimaksudkan untuk mengamankan proses suksesi dari Kim Jong Il ke Kim Jong Un, yang bagaimanapun mengandung potensi instabilitas di dalam negeri Korut.

    Dengan pengerahan armada kapal induk, kombinasi AS-Korsel secara militer telah menjadi Goliath menghadapi David (Korut) yang kecil. Ini pun pola asimetri yang kini juga sering dijumpai dalam konflik modern. (Lihat The Sling and the Stone – On War in the 21st Century, Col Thomas Hammes, 2006)

    Tetapi, lebih dari situasi asimetris, respons ”mengerahkan otot lebih besar untuk menggentarkan lawan” yang mungkin justru tak diharapkan oleh Korut inilah yang secara psikologis bisa memicu frustrasi Korut yang lebih serius. (IHT, 25/11)

    Dalam hal ini, sebetulnya yang paling terancam adalah Korsel.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Di Bawah Ancaman Rudal Taepodong

    PANGLIMA: TREND ANCAMAN KEDEPAN WILAYAH UDARA ADALAH SATELIT MATA-MATA

    Jakarta, 24/11/2010 (Kominfo Newsroom) Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan pelanggaran terhadap wilayah udara nasional, peredaran satelit mata-mata serta kemungkinan terjadinya perang elektronika baik dalam skala terbatas maupun luas dan terbuka, menjadi trend ancaman dewasa ini dan ke depan.

    Pelaksanaan latihan Hanudnas Tutuka 2010, menjadi salah satu upaya dan jawaban untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kemampuan dan batas kemampuan Kohanudnas dalam merespon ancaman-ancaman tersebut, sekaligus menjaga, menjamin dan memenuhi kepentingan NKRI.

    Oleh karenanya, tugas-tugas Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) dihadapkan dengan kemajuan perkembangan lingkungan strategis ke depan akan semakin berat dan komplek.

    “Hal ini ditandai dengan sering munculnya berbagai ancaman terhadap wilayah udara nasional,” kata Panglima saat penutupan Gladi Lapangan Hanudnas “Tutuka” XXXIV tahun 2010, di ruang Pusat Operasi Pertahanan Udara Nasional (Popunas) Mako Kohanudnas Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (24/11).

    Gladi Lapangan Hanudnas ”Tutuka” XXXIV tahun 2010 kali ini menjadi sarana mengasah kemampuan taktik dan strategi, komando dan pengendalian serta manajerial lintas angkatan.

    Dengan berakhirnya latihan ini, diperoleh hasil adanya kesamaan pelaksanaan operasional antar matra dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit TNI. Disamping itu, hasil latihan ini dapat dijadikan sebagai bahan penyempurnaan doktrin operasi udara serta doktrin pendukung lainnya.

    Panglima TNI berharap latihan seperti ini dilaksanakan secara berkesinambungan, efektif dan efisien, sehingga profesionalisme prajurit dan satuan TNI, dapat dipelihara dan ditingkatkan sesuai dengan hakekat ancaman yang dihadapi.

    Selain itu, Panglima TNI menghendaki agar terus melakukan evaluasi dan konsolidasi pasca latihan agar terwujud kesesuaian dan keserasian antara hasil latihan dengan kondisi riil kesatuan. “Dengan demikian, kita akan dapat melaksanakan pengembangan dan pembinaan satuan secara terus menerus dan berkesinambungan,” katanya.

    Sumber: KOMINFO
    Readmore --> PANGLIMA: TREND ANCAMAN KEDEPAN WILAYAH UDARA ADALAH SATELIT MATA-MATA

    Ditawari AS Beli F16 Bekas, RI Masih Pikir-pikir

    JAKARTA (Pos Kota) – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udarra (TNI AU) masih pikir-pikir dan mempertimbangkan pembelian 24 unit F-16 bekas Amerika Serikat (AS) senilai enam F-16 baru. Hal ini menyangkut masa pakai dan keterbatasan suku cadang

    “F-16 bekas pakai dari AS itu masa pakainya sampai 2020 menjadi pertimbangan pemerintah dibandingkan dengan F-16 baru dengan harga senilai sama,” ujar Menhan Purnomo seusai bertemu Dubes AS di Indonesia, Scot Marciel, kemarin.

    Hal senada diungkap Kadispenau, Marsma TNI Bambang Samudra. Menurutnya banyak pertimbangan untuk memperkuat pertahanan udara. Karena itu harus dipertimbangkan soal masa pakai, alokasi anggaran, hingga efektifitas dan efisiensi pesawat itu sendiri. “Kami menginginkan yang terbaik untuk pertahanan negara.” Tegasnya.

    Sementara itu, Deputy III Menko Polhukam Marsdya Sagom Tamboen menyatakan ada pilihan lain pembelian pesawat dikaitkan dengan politik karena Indonesia pernah mengalami embargo militer dan ketergantungan suku cadang.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Ditawari AS Beli F16 Bekas, RI Masih Pikir-pikir

    Hibah F-16 Tak Pengaruhi Anggaran Pembelian Sukhoi

    F-16 Block 25

    JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, biaya perawatan terhadap 24 unit pesawat tempur F-16 yang akan dihibahkan Amerika Serikat kepada Indonesia tidak akan mengganggu pos anggaran belanja pesawat tempur Sukhoi.

    "Saya perlu tegaskan bahwa hibah itu sama sekali tidak mempengaruhi anggaran untuk belanja Sukhoi. Anggarannya ada tersendiri," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro kepada Suara Karya usai pembukaan penyampaian informasi tentang ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) 2010 di Jakarta, Kamis (25/11).

    Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR Mahhfudz Siddiq mengatakan akan mendorong Kementerian Pertahanan dan TNI agar menolak hibah pesawat tempur F-16 Amerika Serikat itu. DPR khawatir pesawat F-16 bekas itu akan memboroskan anggaran melalui perawatan dan penggantian suku cadang.

    Menhan mengatakan, hibah pesawat F-16 jenis Blok-25 masih relatif canggih dan terbaru, meski masih berada di grade Blok-52 yang merupakan terbaru. "Tapi, tim sekarang ini masih mengkaji dan hingga kini belum ada keputusan," ujar dia.

    Pada sisi lain, kata Purnomo, pemerintah masih mempertimbangkan membeli pesawat tempur F-16 baru sebanyak 6 unit atau menerima tawaran hibah sebanyak 24 unit F-16 bekas. "Hal tersebut sedang dikaji. Kita punya dana untuk membeli enam pesawat baru F-16. Kalau dana itu bisa untuk membeli sebanyak 24 sampai 30 F-16 yang tidak baru, kemudian kita upgrade ke blok yang lebih canggih, dan kita akan gunakan," katanya.

    Plus-minus

    Menurut Menhan, pertimbangan antara membeli enam pesawat F-16 baru atau yang tidak baru sebanyak 24 unit dengan jumlah dana anggaran yang sama, didasarkan pada kemampuan daya tangkal tempur (deterence).

    "Itu yang sedang ditimbang-timbang. Kata kuncinya di lifetime (masa pakai). Karena saya pernah belajar di AU, yang beda strukturnya. Kita mesti chek. Strukturnya itu apakah bisa tahan atau tidak," kata dia.

    Purnomo mengatakan, alasan AS menawarkan hibah F-16 karena ada kelebihan pesawat dan mereka sudah mengganti dengan jenis F-18. Kalau F-16 itu dilepas akan mengurangi ongkos perawatan mereka.

    "Blok yang akan dikasih adalah blok 25. Sama seperti kita. Yang baru itu, blok 52. Nantinya tergantung kita, namun sesuai kemampuan. Di antara dua pilihan ini, semua ada plus minusnya. Kita cari yang kecil minusnya," ujarnya

    Sumber : SUARA KARYA
    Readmore --> Hibah F-16 Tak Pengaruhi Anggaran Pembelian Sukhoi

    Thursday, November 25, 2010 | 9:54 PM | 0 Comments

    Si Bengal Korea Utara Cari Perhatian Via Senjata

    Kemampuan Militer Kedua Negara Korea

    Jakarta (ANTARA News) - Pada 12 November 2010, ilmuwan nuklir Siegfried Hecker dan dua koleganya dari Universitas Stanford yaitu John Lewis dan Robert Carlin diajak mengunjungi Komplek Nuklir Yongbyon di Korea Utara.

    Mereka dipameri reaktor air berat (LWR) eksperimental yang tengah dibangun, beserta sebuah fasilitas baru untuk 2.000 mesin pemutar yang diperuntukkan bagi pengayaan uranium untuk reaktor baru tersebut.

    Hecker dan para koleganya terkejut pada kecanggihan dan kebersihan reaktor nuklir baru tersebut, yang berbeda dari karakteristik reaktor Yongbyon sebelum ini.

    Sekembalinya dari kunjungan itu, Hecker secara pribadi memberitahu Gedung Putih soal penemuan baru berkaitan dengan program nuklir Korea Utara tersebut di mana pemerintahan AS sudah menyangka lama terus dilanjutkan kendati ada sanksi dari PBB.

    Menyusul pembeberan oleh Hecker ini, Korea Utara menembakkan artilerinya pada 23 November dekat Pulau Yeonpyeong yang berada di Garis Batas Utara (NLL) di Laut Kuning.

    Dua marinir Korea Selatan dan warga sipil terbunuh dalam bentrok itu, dan 1.600 warga pulau itu dievakuasi secara parsial.

    Tanya : Apa tujuan dari fasilitas baru di Yongbyon itu?
    Jawab : Korea Utara mengklaim bahwa mereka tengah membangun LWR ekperimental dengan mengandalkan sumber daya dan tenaga dalam negeri serta akan operasional pada 2012.
    Mereka mengklaim bawa tujuan fasilitas mesin pemutar nuklir itu hanyalah mempromosikan tenaga nuklir untuk sipil dan tidak akan digunakan untuk pengayaan uranium bagi senjata nuklir.
    Kendati begitu, tidak banyak yang mempercayai hasrat Korea Utara itu sepenuhnya untuk kebutuhan energi, mengingat catatan masa lalunya yang kelam. Sejumlah pakar soal Korea Utara memprediksi akan ada percoban nuklir dalam waktu dekat nanti, dan kemungkinan fasilitan serta reaktor nuklir baru itu ditujukan untuk menghasilkan senjata nuklir tersebut.

    Tanya : Mengapa Korea Utara menggeber program pengembangan nuklirnya?
    Jawab : Pengembangan program nuklir Korea Utara yang lebih jauh adalah pelanggaran terang-terangan terhadap sanksi PBB kepada negeri itu, sehingga sangat mengherankan jika ilmuwan dan pakar Amerika malah diundang untuk melihat kemajuan nuklir Korea Utara itu.
    Dari perspektif Utara, ada sejumlah motivasi yang masuk akal untuk ini, diantaranya:
    - sebagai tekanan untuk dilanjutkannya Pembicaraan Enam Pihak dari mana Utara berharap menerim bantuan internasional;
    - untuk memperkuat mandat penerus pemimpin Korea, Kim Jong-un, dengan mendukung secara lembut proses suksesi yang sepertinya tengah berlangsung;
    - memperkuat ancaman senjata nuklir Utara untuk digunakan sebagai daya tawar dalam negosiasi-negosiasi di masa mendatang.

    Tanya : Apa isyarat pertama bahwa Korea Utara tengah melakukan pengayaan uranium?
    Jawab : Pada 2002, pemerintahan Bush menghadang Korea Utara dalam upayanya mengimpor material untuk mengembangkan nuklir.
    Pada 2008, Korea Utara, dimotivasi oleh negosiasi-negosiasi perlucutan senjata, menyerahkan laporan setebal 18.000 halaman kepada Departemen Luar Negeri AS bahwa operasi reaktor Yongbyon terkontaminasi oleh partikel-partikel Uranium.
    Walaupun dihadapkan pada indikator-indikator itu, banyak yang mengklaim Amerika Serikat telah mengobral negosiasi dengan Utara berdasarkan alasan kerusakan yang pura-pura itu.
    Pengungkapan program pengayaan Uranium oleh Korea Utara itu tidak hanya membenarkan kebijakan yang diambil AS waktu itu, tetapi juga membuktikan bahwa program nuklir Utara memang telah jauh lebih maju.

    Tanya : Apa dampak pengungkapan fasilitan pengayaan uranium baru milik Korea Utara itu terhadap kelanjutan Pembicaraan Enam Pihak?
    Jawab : Kendati Korea Utara mungkin berharap pengungkapan program nuklir baru mereka ini bakal memaksa lima pihak lainnya kembali ke meja perundingan, pemerintahan AS telah memaklumatkan hanya akan bernegosiasi dengan Korea Utara jika negara ini menunjukkkan keseriusannya dalam menghormati komitmennya dengan mengambil langkah kongkret dan tegas menuju denuklirisasi.”
    Oleh karena itu, aktivitas baru di Yongbyon ini, sebelum kontak senjata Selasa, tampakaknya akan membuat setiap pembicaraan resmi jauh lebih mandek. Meski begitu, para pejabat AS menegaskan bahwa serangan Selasa lalu di dekat Yeonpyeong telah secara efektif memadamkan upaya-upaya dalam memulai lagi Pembicaraan Enam Pihak.

    Tanya : Apa fakta-fakta di balik bentrok perbatasan di dekat NLL itu?
    Jawab : Pada pukul 2.34 sore waktu setempat, tanggal 23 November, tembakan artileri Korea Utara mulai diarahkan ke perairan yang mengelilingi Pulau Yeonpyeong.
    Kira-kira 50 bombardeman menghantam pangkalan militer Korea Selatan di pulau itu, menewaskan dua marinir Korea Selatan, dua warga sipil, dan melukai 19 lainnya.
    Menurut seorang pejabat pemerintah lokal, serangan itu berlangsung selama sejam, dan meluluhlantakkan banyak bangunan di pulau tersebut. Militer Korea Selatan memuntahkan kira-kira 80 bombardemen dan menggelarkan sejumlah jet tempur ke wilayah itu dalam rangka serangan pembalasan.
    Sebelum insiden itu meletus, militer Korea Selatan menggelar latihan rutin di sepanjang pantai Yeonpyeong. Amerika Serikat, Jepang, Rusia, Inggris, dan Uni Eropa mengutuk keras serangan Korea Utara itu, namun China hanya berkomentar mendesak semua pihak untuk menahan diri.
    Tentu saja Korea Utara membantah mengawali provokasi dan menumpahkan semua kesalahan kepada Selatan.

    Tanya : Apa motivasi Utara menyerang Selatan kali ini?
    Jawab : Lihat jawaban nomor 2 di atas. Tambahan, tampaknya Korea Utara tidak mendapat reaksi seperti yang diharapkannya dari aktor-aktor kawasan, setelah pengungkapan program nuklir itu.

    Amerika Serikat dan Korea Selatan menegaskan lagi pendiriannya untuk tidak melanjutkan Pembicaraan Enam Pihak sampai Utara mengambil langkah konkret dan tegas menuju denuklirisasi.

    Tanya : Bisakah kita memperkirakan bakal ada serangan lebih banyak lagi dari Korea Utara dalam waktu dekat nanti?
    Jawab : Kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan lebih banyak lagi serangan dari Utara, mengingat prilaku gemar perangnya yang terakhir ini.

    Waktu di antara provokasi-provokasi Korea Utara sepertinya menyusut secara signifikan satu sama lain. Ini bisa mencerminkan ketidakstabilan yang meningkat di Utara, proses suksesi kepemimpinan, atau kombinasi keduanya.

    Militer Korea Selatan dan AS menggelar latihan militer bersama pekan ini, yang sedianya digelar mulai Selasa lalu saat serangan Utara dilancarkan. Korea Utara mungkin menggunakan latihan itu sebagai dalih untuk serangan berikutnya. (*)

    Disadur dari tulisan Victor Cha dan Kathleen Harrington dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) Washington, oleh adam rizal. editor jafar sidik

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> Si Bengal Korea Utara Cari Perhatian Via Senjata

    17 Unit Tank BMP-3F Rusia Tiba Jumat Malam

    BMP 3f jenis IFV buatan Rusia

    Jakarta (ANTARA News) - Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Aflan Baharudin mengatakan 17 unit tank amfibi BMP-3F buatan Rusia akan tiba di Indonesia pada Jumat (26/11) malam.

    Dikonfirmasi ANTARA usai menghadiri serah terima jabatan Panglima Komando Lintas Laut Militer di Jakarta, Kamis, ia mengatakan, ke-17 unit tank amfibi tersebut akan tiba di Dermaga Ujung Surabaya.

    "Selain 17 unit tank amfibi, terdapat pula satu mobil bengkel. Seluruhnya diangkut dari Rusia ke Indonesia menggunakan kapal kargo komersial Rusia. Tiba sekitar pukul 19.00 WIB," ujarnya.

    Alfan menambahkan, setibanya di Dermaga Ujung Surabaya ke-17 unit tank amfibi itu akan menjalani uji fungsi untuk memastikan seluruh peralatan, perlengkapan tank tersebut beroperasi baik.

    "Uji fungsi akan dilaksanakan di Surabaya dan Pusat Latihan Tempur Marinir Karang Tekok, Sitobondo. Usai menjalani uji fungsi dengan sempurna, baru akan akan ada penyerahan secara resmi dari Pemerintah Rusia kepada Indonesia dan TNI serta TNI Angkatan Laut sebagai pengguna," katanya.

    Saat ini rata-rata kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista) marinir, termasuk kendaraan tempur, sekitar 60 hingga 70 persen.

    "Cukup baik, tetapi kan ada beberapa yang sudah sangat tua hingga perlu segera diganti untuk memaksimalkan efek tangkal dan daya tempur kita," katanya.

    Dana yang dikucurkan dalam pembelian itu mencapai Rp455 miliar atau 50 juta dolar AS. Awalnya, dengan harga tersebut TNI AL mendapatkan 20 tank, tetapi akhirnya hanya didapat 17 unit karena harganya naik.

    Korps marinir saat ini memiliki sekitar 400 tank. Sebagian di antaranya kurang layak beroperasi. Sebagian yang masih bisa diperbaiki akan diperbaiki. Sementara yang sudah tidak layak sama sekali akan dikandangkan, kata Alfan.


    BMP-3F

    Tank amfibi BMP-3F yang diproduksi Rusia adalah kendaraan tempur (Ranpur) lapis baja yang sempurna dari segi teknologi dan kebutuhan pertempuran masa kini (Pertempuran Asimetris).

    Di era 90-an BMP-3F pernah diujicoba di United Arab Emirates bersama dengan ranpur lainnya, diantaranya buatan Inggris dan Amerika. Dari hasil ujicoba tersebut memperlihatkan hasil yang memuaskan pada BMP-3F.

    Selanjutnya BMP-3F disempurnakan kembali khususnya untuk manuver di laut, dimana penambahan Snorkel (sirkulasi udara saat manufer di laut ruang pasukan / tempur tetap normal), dan perbaikan pada tameng di kubah untuk menahan air agar tidak masuk ruang tempur.

    BMP-3F memiliki beberapa fitur khusus antara lain, konstruksi (chasis) BMP-3F memungkinkan untuk dimodernisasi, mudah perawatannya dan minim pemeliharaan.

    Dengan adanya beberapa penyempurnaan BMP-3F menjadi ranpur segala medan yang cukup berat, namun hal ini bisa diimbangi dengan manuver dan pertahanan diri yang lebih baik

    Tak hanya itu, BMP-3F mengaplikasi persenjataan baru (SKS Arteleri - Roket - Meriam) dengan sistem kontrol penembakan secara otomatis dan mampu menembak tepat dari segala jenis senjata saat bergerak karena di BMP3F sudah menggunakan skema balok
    penggontrol penembakan otomatis yang baru (pola stabilizer sistem baru).

    Selain itu, konstruksi persenjataan BMP-3F merupakan penggabungan dalam satu komponen (single-turet): Meriam, peluncur roket berkaliber 100mm, kanon otomatis berkaliber 30 mm dan Mitraliur berkaliber 7,62 mm.

    Penggabungan ini memungkinkan awak ranpur dapat memilih dengan cepat keperluan penggunaan senjata dalam situasi tempur tergantung dari sasaran yang diinginkan baik darat, laut maupun udara.

    Sumber: ANTARA
    Readmore --> 17 Unit Tank BMP-3F Rusia Tiba Jumat Malam

    2014 PAL Mendapatkan Kontrak 2 Kapal Selam, 2 PKR, 11 KCR, 7LST, 17 FAV, 25 Upgrade Kapal Perang TNI AL

    Kapal Perang Perusak Kawal Rudal Jenis Sigma 10514 buatan PT PAL Indonesia

    REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemusnahan 12 kapal perang yang kini berada di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). "Ya kapal-kapal yang mesinnya tidak dapat dioperasikan, akan kit over haul, atau re-powering. Jika sama sekali tidak bisa diganti, atau tidak bisa di-repowering sesuai kebutuhan, ya kita ganti dengan pengadaan baru," katanya di Jakarta, Kamis (25/11).

    Usai serah terima jabatan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), ia mengatakan, saat ini unsur-unsur yang dimiliki Kolinlamil jumlahnya sangat terbatas dan usianya sudah sangat lanjut. "Karena itu, dalam rangka kekuatan pokok minimum, maka pemenuhan kapal-kapal baru untuk menggantikan kapal-kapal tersebut, akan menjadi prioritas," kata Soeparno.

    Mantan Pangkolinlamil, Laksamana Muda TNI Slamet Sulistiyono, mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut segera memusnahkan enam kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST), sebagai bagian dari program peremajaan alat utama sistem senjata matra laut. "Enam kapal LST dan LDP itu sudah berusia rata-rata 64-70 tahun. Kapal ini sudah saatnya diganti," katanya.

    Keenam kapal LST itu berada di Komando Lintas Laut Militer Kolinlamil TNI Angkatan Laut. TNI Angkatan Laut (AL) akan mempensiunkan beberapa kapal perangnya yang sudah berusia tua dan tidak laik untuk dioperasikan. "Kami masih melakukan pemilahan, pengkajian kapal-kapal mana saja yang akan dimusnahkan, yang jelas kapal yang akan dimusnahkan itu buatan tahun 1942," katanya.

    Keenam LST itu antara lain KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Bayur 502, KRI Teluk Kau 504, KRI Teluk Tomini 508, KRI Teluk Ratai 509, KRI Teluk Saleh 510, dan KRI Teluk Bone 511 eks AL Amerika Serikat buatan tahun 1942-1945, di antaranya digunakan dalam operasi amfibi di pantai Normandia saat Perang Dunia ke-2.

    Menurut Slamet, enam kapal tua yang akan dimusnahkan masih dapat dioperasikan hingga akhir tahun ini. Mesin kapal masih cukup terawat. "Karena pertimbangan usia kapal sudah tua, maka harus dipensiunkan. Ini pun sudah menjadi kebijakan TNI Angkatan Laut," ujar Slamet lagi. Keenam LST tersebut akan digantikan kapal sejenis buatan PT PAL.

    Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT PAL Harsusanto mengatakan hingga 2014 PT PAL telah mendapat kontrak dari Departemen Pertahanan dan TNI Angkatan Laut yakni dua kapal selam, dua kapal perusak kawal rudal (PKR), 11 unit KCR-40, tujuh unit kapal angkut tank (AT/LST), 17 unit tank amfibi, dan 25 unit peningkatan kemampuan kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut.

    Sumber: Republika
    Readmore --> 2014 PAL Mendapatkan Kontrak 2 Kapal Selam, 2 PKR, 11 KCR, 7LST, 17 FAV, 25 Upgrade Kapal Perang TNI AL

    Adi Sasono: Armada Militer Indonesia Lemah

    Jakarta (ANTARA) - Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Adi Sasono menilai, armada militer Indonesia masih lemah sehingga kurang dihormati negara-negara lain terutama negara tetangga seperti Malaysia.

    "Kekuatan militer adalah salah satu kekuatan agar bangsa ini dihormati. Banyak TKI kita disiksa di Malaysia, Singapura menolak meratifikasi ekstradisi karena mereka tahu, militer kita lemah," katanya dalam diskusi bertema "Ketahanan Ekonomi dan Kemandirian Bangsa" di Jakarta, Kamis.

    Mantan menteri kabinet reformasi pembangunan itu menambahkan, lemahnya militer Indonesia membuat wilayah perbatasan dengan negara tetangga rawan.

    "Malaysia berani karena dia tahu peralatan kita sudah usang dan lapuk," katanya.

    Ia mengemukakan, selama ini kerja sama militer Indonesia dan AS tidak pernah menguntungkan Indonesia, namun lebih menguntungkan negara adidaya tersebut.

    Ia mencontohkan hibah Jet F16 yang sudah tua oleh AS kepada Indonesia. Hibah tersebut juga diikat dengan fasilitas pembelian suku cadang dan perawatan pesawat yang sudah usang itu ke AS.

    "Jadi kita hanya diperdaya saja, daripada F-16 nganggur dan tidak menghasilkan laba industri militernya, terus lebih baik dihibahkan saja dan mereka bisa jual onderdil dan jasa perawatannya. Armada kita tidak pernah besar karena bekerja sama dengan AS," katanya.

    Sedangkan Guru Besar FISIP Universitas Indonesia Amir Santoso mengatakan, militer Indonesia saat ini lebih banyak menggantungkan diri dari hibah dan pembelian peralatan dari luar negeri.

    "Padahal sumber daya yang kita miliki ini cukup besar, dan kita harusnya mampu untuk membangun industri militer yang lebih canggih," kata Rektor Universitas Jayabaya itu.

    Ia pun sangat menyayangkan pemerintah yang saat ini yang kurang peduli terhadap kemajuan industri untuk peralatan militer.

    "Sementara kita lihat negara-negara tetangga kita, mereka berpacu membuat peralatan dan perlengkapan militer yang lebih canggih, lebih hebat, kita malah menunggu bantuan asing," katanya.

    Ia menambahkan, Indonesia sebenarnya juga mampu untuk membuat jet tempur yang canggih, sebab banyak orang cerdas di Indonesia.

    "Persoalannya kita mau tidak untuk itu, itu kemauan dari pemimpinnya," katanya.

    Sumber: YAHOO
    Readmore --> Adi Sasono: Armada Militer Indonesia Lemah

    Prajurit Paskhas Latihan Tembak


    BANDUNG (Pos Kota) – Latihan Hanud Titik yang digelar selain meningkatkan kemampuan serta kemahiran para prajurit terhadap alutsista yang diawaki, juga meningkatkan kemampuan unsur staf dalam penganalisaan dan memberikan masukan serta saran kepada pimpinan dalam menentukan cara bertindak pada pelaksanaan operasi dan latihan yang diselenggarakan TNI Aangkatan Udara umumnya dan Korps Paskhas khususnya.

    Hal tersebut disampaikan Komandan Korps Paskhas Marsekal Pertama TNI Harry Budiono, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten Operasi Korps Paskhas Kolonel Psk Rollan DG. Waha pada upacara penutupan latihan Hanud Titik, yang bertempat di daerah latihan Lemabaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Pamempeuk, Garut, Jawa Barat.

    Dankorpaskhas menambahkan, latihan ini juga bertujuan meningkatkan serta memelihara profesionalisme prajurit paskhas dalam mengoperasikan senjata rudal jarak pendek QW-3, sekaligus seagai sarana untuk membeikan gambaran tentang pelaksanaan dan prosedur operasi hanud titik dalam mendukung operasi TNI Angkatan Udara.

    Marsma TNI Harry Budiono mengharapkan, semangat dan kesungguhan saudara-saudara mengikuti pelatihan hanud titik, dapat diaplikansikan pada kegiatan operasi yang sesungguhnya. Untuk itu, pupuk terus dan tingkatkan kemampuan para prajurit pada setiap ada kesempatan, dengan terus berlatih dan berlatih.

    sebagaimana kita ketahui bersama bahwa latihan serupa bukan kali pertama dilaksanakan prajurit paskhas, tentu dalam pelaksanaannya, masih banyak ditemukan hambatan dan kendala, baik dari aspek teknik, taktik maupun manajemen latihan. Untuk itu, perlu adanya evaluasi dan kaji-ulang secara menyeluruh dalam penyelenggaraan latihan ini, dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan latihan di masa yang akan datang. Tambah Dankorpaskhas.

    Dengan keberhasilan yang dicapai selama berlangsungnya latihan, saya ucapkan terimakasih dan penghargaan kepada penyelenggara dan peserta latihan yang telah mampu mengikuti latihan ini dengan sungguh-sungguh, penuh dedikasi dan semangat yang tinggi, sehingga mampu menunjukkan kualitas prajurit paskhas yang militan dan profesional.

    Latihan Hanud Titik ini, selain menggunakan simulator QW-3 yang berlokasi di Wing III Paskhas, juga melaksanakan pratek penembakkan di Pamemupeuk, Garut Jawa Barat, serta melibat sejumlah 135 prajurit berpangkat perwira, bintara dan tamtama yang berasal dari Wing III dan Batalyon 467 Paskhas, jumlah tersebut termasuk pendukung pelatihan. (

    Tampak dua prajurit Korps Paskhas sedang melaksanakan praktek penembakkan dan penggunaan senjata QW-3 dalam operasi pertahanan Udara Titik yang berlangsung di daerah latihan Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) yang lebih dikenal dengan Tempat peluncuran roket, Pamemupeuk, Garut, Jawa Barat.

    Sumber: POS KOTA
    Readmore --> Prajurit Paskhas Latihan Tembak

    Korsel Tingkatkan Kekuatan Tempur di Kepulauan Barat

    illustrasi

    Seoul (ANTARA/Yonhap-OANA) - Korea Selatan memutuskan akan meningkatkan persenjataan militernya di Laut Kuning yang tegang untuk menghadapi kemungkinan serangan baru dari Korea Utara, kata kantor kepresidenan Cheong Wa De Kamis.

    Kantor itu juga mengumumkan rencana untuk memperbaiki kebijakan militer mengenai penggunaan kekuatan menghadapi Korea Utara jika pecah pertempuran.

    Keputusan itu muncul setelah Korea Utara melakukan serangan terhadap Pulau Yeongpyeong di garis depan Korea Selatan di Laut Kuning, yang sejak lama menjadi titik api antara kedua militer yang bertempur pada Selasa.

    Pemboman menewaskan dua anggota Agkatan laut Korea Selatan dan beberapa warga sipil serta melukai lebih dari sejumlah orang lainnya.

    "Kita tidak harus melepaskan rasa krisis dalam persiapan untuk kemungkinan provokasi lain oleh Korea Utara. Sebuah provokasi seperti ini dapat berulang setiap saat," kata Presiden Lee Myung-bak sebagaimana dikutip dalam pertemuan darurat dengan menteri keamanan dan ekonomi.

    Presiden menginstruksikan bahwa tentara di lima kepulauan di Laut Kuning, wilayah yang paling rentan terhadap perilaku berperang Korea Utara, akan dilengkapi dengan senjata tercanggih dunia, menurut juru bicara kantor kepresidenan Hong Sang-pyo.

    Dalam kaitan dengan langkah itu, pemerintah akan mengalokasikan anggaran tambahan untuk memperkuat kapabilitas tempur di kepulauan Laut Kuning dan mencabut bekas rencana pemerintah pada 2006 untuk secara perlahan-lahan mengurangi skala kehadiran korp angkatan laut di sana, katanya.

    Dia menambahkan bahwa pihak militer akan melakukan perubahan peraturan seluruh lembaga itu dalam upaya menghadapi serangan-serangan militer Korea Utara.

    "Peraturan kami yang ada agak pasif karena difokuskan pada pencegahan eskalasi konflik, dan pemerintah telah memutuskan untuk membuat peraturan-peraturan baru guna mengubah paradigmanya sendiri untuk merespon provokasi Korea Utara," kata Hong.

    Sebagai contoh, garis yang jelas akan ditarik antara respon terhadap serangan militer dan satu terhadap warga sipil, tambahnya.

    Korea Selatan juga memutuskan untuk melakukan secara penuh langkah-langkah hukuman ekonomi terhadap Korea Utara yang telah dikenakan pada Mei setelah serangan torpedo yang mematikan terhadap sebuah kapal perang Korea Selatan.

    "Seperti kelompok-kelompok bantuan sipil kepada Korea Utara, pemerintah akan meninjau kembali apakah akan memberikan bantuan (kepada kelompok-kelompok itu) dengan pertimbangan berbagai situasi, termasuk sentimen umum dan hubungan Korea Selatan-Korea Utara," katanya.

    Seoul juga akan melanjutkan upaya-upaya diplomatik untuk menekan Pyongyang mengubah sikapnya itu.

    "Terutama pemerintah akan meningkatkan upaya untuk mendesak peranan konstruktif China," kata Hong.

    Mengenai bidang ekonomi, pemerintah berencana akan melakukan "langkah-langkah dini untuk menstabilkan pasar uang dan mempertahankan "sistem pemantauan 24 jam," katanya.

    Sumber: YAHOO
    Readmore --> Korsel Tingkatkan Kekuatan Tempur di Kepulauan Barat

    LAPANGAN TERBANG TNI AU JADI KEBUN SAWIT

    illustrasi

    Bengkulu - Cadangan lahan untuk lapangan terbang milik TNI Angkatan Udara di Kabupaten Bengkulu Selatan Provinsi Bengkulu menjadi kebun kelapa sawit rakyat.

    "Kami khawatir lahan itu dikuasai masyarakat, karena hingga saat ini belum ada tindakan serius dari pemerintah daerah," kata staf ahli perkebunan dan kehutanan Pemkab Bengkulu Selatan Ir Junior Hafiz, di Bengkulu, Rabu.

    Lahan itu dibuka masyarakat karena selama ini ditelantarkan tanpa dirawat atau diberi tanda batas, sehingga masyarakat memanfaatkannya dengan menanam kelapa sawit.

    Tanaman kelapa sawit puluhan kepala keluarga itu sekarang sebagian besar sudah panen dan bahkan warga memperluas tanamannya sampai ke pinggir laut.

    Padahal Lapangan terbang (Lapter) TNI-AU itu satu-satunya di Provinsi Bengkulu, rencananya akan dijadikan untuk pangkalan radar di wilayah barat Sumatera guna memperkuat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Lapter pertama luasnya sekitar 154 Ha itu sebelumnya digarap warga setempat untuk ditanami dengan tanaman semusim seperti ubi kayu (singkong), kacang tanah dan jagung, namun belakangan berkembang ditanami kelapa sawit.

    "Saat saya menjadi Kepala Dinas Kehutanan Bengkulu Selatan warga mulai membuka, namun tidak bisa berkutik melarang perambah menanam kelapa sawit karena lahan itu dikelola langsung Pangkalan TNI-AU," ujarnya.

    Pengelolaan itu sesuai dengan perjanjian salah satu pejabat dari mabes TNI AU yang meninjau lokasi itu beberapa tahun lalu, namun pelaksanaannya sehari-harinya tetap dalam pengawasan Pemkab Bengkulu Selatan.

    Sementara Lapter dua dalam perjanjian itu tetap dikelola Pemkab termasuk diberi wewenang mengeluarkan para perambah yang sudah menanam berbagai jenis tanaman tahunan tersebut.

    Luas areal Lapter satu dan dua itu seluruhnya 338 Ha dan masuk dalam wilayah Desa Pagar Dewa, sedangkan Lapter pertama berada di sisi jalan raya lintas barat Sumatera yang menghadap langsung ke Samudra Indonesia.

    Lapter itu sudah milik pihak TNI AU sejak zaman Kolonial Jepang, namun untuk membangun sarana dan fasilitas TNI lainnya masih tergantung dana pemerintah, Pemkab Bengkulu Selatan hanya mengamankan dan membebaskan lahan dari penggarap, katanya.

    Sumber: DEPHAN
    Readmore --> LAPANGAN TERBANG TNI AU JADI KEBUN SAWIT

    Pengeran Benhard Terlibat Perdagangan Senjata pada 1950-an Di Indonesia

    Pangeran Benhard

    REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM--Pangeran Benhard dari Belanda terlibat perdagangan senjata di Indonesia sekitar tahun 1950. Demikian pakar sejarah Gerard Aalders dari Institut Dokumentasi Perang Belanda (NIOD) dalam bukunya berjudul Bernhard Zakenprins.

    Aalders tidak menemukan bukti bahwa Pangeran Benhard terlibat secara langsung sebagai pedagang yang aktif menjual dan membeli senjata. Namun peneliti ini menyatakan ada bukti bahwa Pangeran Benhard terlibat dalam perdagangan senjata di Indonesia, dengan tujuan menggulingkan pemerintahan baru di Indonesia.

    "Beberapa pedagang senjata mengenal Pangeran Benhard secara pribadi dan konon pegadang senjata asal Afganistan Ali Shah mengadakan pertemuan dengan pangeran Benhard di Soestdijk untuk membicarakan urusan tersebut," tulis Alders dalam buku itu.

    Aalders berkata 98 persen bukti mendukung kesimpulan tersebut. Banyak laporan penting yang menurutnya masih menjadi rahasia.

    Sumber: REPUBLIKA
    Readmore --> Pengeran Benhard Terlibat Perdagangan Senjata pada 1950-an Di Indonesia

    M-346 Dan T-50 Menjadi Kandidat Pesawat Latih Israel

    M-346 Dan T-50

    Kementerian Pertahanan Israel telah mengirimkan permintaan informasi untuk Alenia Aermacchi dan Korea Aerospace Industries untuk armada baru pelatih jet canggih. Angkatan udara Israel telah dievaluasi masing-masing perusahaan desain M-346 dan T-50 sebagai pengganti Douglas dalam dokumen Akademi A/TA-4 Skyhawks digunakan dalam penerbangan. Permintaan baru itu dikeluarkan setelah komisaris antitrust Israel menegaskan bahwa draft perjanjian kerjasama pertahanan antara dua perusahaan terkemuka di negara ini masih dalam evaluasi. Partisipasi Elbit Sistem dan Israel Aerospace Industries, perusahaan patungan bermaksud untuk membeli dan menjual kemudian dipilih jam terbang pesawat dalam jenis Angkatan Udara. Perusahaan-perusahaan juga ingin merakit bagian-bagian dari jenis di Israel dan memberikan dengan beberapa sistem buatan lokal.

    Sumber: FG
    Readmore --> M-346 Dan T-50 Menjadi Kandidat Pesawat Latih Israel

    Media China Mendukung Korea Utara


    Pasukan penjaga pantai Korea Selatan menolong seorang warga Pulau Yeonpyeong turun dari kapal di Pelabuhan Incheon, Korea Selatan, Rabu (24/11). Penduduk pulau tersebut dievakuasi setelah dibombardir peluru artileri Korea Utara, Selasa siang. Militer Korea Selatan menaikkan tingkat kewaspadaan dalam ketegangan terbaru yang terjadi di Semenanjung Korea.

    Nada pemberitaan sebagian media China berpihak pada Korut soal serangan ke Korsel. Tajuk rencana Global Times menuduh sikap keras Korsel terhadap Korut sebagai penyebab kejadian itu. Pihak China juga setuju pada Korut yang menyatakan serangan terjadi karena provokasi Korsel.

    Tak sepenuhnya sikap media China itu benar. Ketika Kompas turut diundang ke Istana Presiden Korsel di Seoul pada 6 November lalu, kepada Presiden Korsel Lee Myung-bak diajukan pertanyaan serupa. ”Ada kesan, di bawah kepemimpinan Anda, sikap garis keras terhadap Korut terlihat dan ini membuat negosiasi dengan Korut di bawah Anda menjadi relatif lebih sulit,” demikian pertanyaan terhadap Presiden Lee Myung-bak, yang hanya tertawa.

    Dia hanya menegaskan, ”Korut memang harus berubah.” Mungkin maksudnya adalah agar Korut menjadi sebuah negara yang ramah terhadap tetangga, tidak bertindak ugal-ugalan. Seorang pejabat AS pernah mengatakan, Korut adalah negara ”bermulut besar”.

    Serangan Korut terhadap Korsel bukan hanya yang terjadi pada hari Selasa (23/11). Namun, serangan terbaru ini merupakan yang terburuk sejak perang Korea (1950-1953).

    Tak ada penjelasan resmi dari Pyongyang atas serangan yang merusak perdamaian kawasan. Pekan lalu, Pyongyang baru saja ”mengemis” bantuan beras dari Seoul meski belum disalurkan.

    Aksi teror Korut terhadap Korsel paling terkenal adalah saat sebuah pesawat sipil Korea diserang dan menewaskan 115 orang. Tahun 1996, sebanyak 60.000 tentara Korsel dikerahkan untuk memburu sekelompok mata-mata Korut yang menyelinap dan membunuh tiga warga sipil dan satu tentara Korsel.

    Korut juga pernah melakukan serangan terhadap sasaran Korsel di Myanmar beberapa waktu lalu. Korut juga menyerang kapal perang Angkatan Lut Korsel, Cheonan, tahun ini.

    Mengapa menyerang?

    Tetap tidak dijelaskan secara persis apa yang menyebabkan Korut bertindak gegabah, yang bisa menyeret Asia Timur, sentra pertumbuhan ekonomi global, terseret ke perang total.

    Korut benar-benar tidak menunjukkan sikap yang layak dibela. Maka, tidak heran jika semua negara di dunia memberi pandangan, mulai dari yang paling halus sampai paling tegas.

    Korut yang komunis, tidak demokratis, dan bertindak keji bagi warganya tak layak mendapatkan simpati. Menteri Unifikasi Korsel Hyun In-taek sudah menjelaskan sejarah panjang perhatian Korsel ke Korut.

    Korsel selalu memandang Korut sebagai satu suku, satu bahasa, dan memang pernah menjadi satu negara dengan nama Chosun.

    Di tengah tingkah polah Korut yang aneh, Korsel selalu bersedia memberikan bantuan pangan ke Korut. Korsel tak mengorbankan warga Korut dengan menghentikan bantuan walau Korut provokatif.

    Demi kelangsungan reuni keluarga Korut-Korsel yang terpisah, Korsel rela mengirimkan bantuan pangan. Korsel menyatakan, bantuan itu bukan merupakan sebuah sogokan, tetapi merupakan sikap simpati pada sesama di Korut. Dan, bantuan itu tetap diberikan setelah serangan terhadap Cheonan. ”Bantuan seperti itu akan terus berlanjut,” kata Hyun In-taek.

    Peran China

    Tentu Korsel tetap menuntut perubahan sikap dari Korut. ”Kami meminta perilaku seperti itu diubah,” kata Hyun In-taek, soal sikap Korut yang ”gila”. Mungkin hal inilah yang dianggap Korut sebagai sikap garis keras dari Korsel.

    Adalah sebuah tindakan logis, jika Korsel meminta sesuatu dari Korut, dan itu bukan permintaan berat, tetapi sebuah permintaan akan perubahan sikap. Ini tidak saja berguna bagi penciptaan hubungan lebih lebih baik atau jalan menuju reunifikasi.

    Perubahan sikap Korut itu berguna juga bagi warganya, yang berkali-kali dilanda wabah kelaparan, dan lagi-lagi selalu dibantu oleh Korsel.

    Negara ginseng ini juga tetap merindukan reunifikasi. Sebagaimana diutarakan Hyun In-taek, berapa pun besarnya biaya reunifikasi, Korsel sudah siap menanggungnya. Menteri Unifikasi ini menegaskan, ”Adalah sebuah kesedihan menyaksikan saudara sendiri terpisah.”

    Lalu, apa yang menjadi alasan Korut menyerang Korsel? Dan, siapa yang membuat Korut berani gegabah?

    Jepang dan Australia sudah meminta China memberi peran. Ini adalah ucapan implisit tentang pengaruh kuat China terhadap Korut. Kim Jong Il beberapa kali berkunjung ke China, termasuk saat meminta restu China terhadap suksesi kepemimpinan kepada putra bungsunya, Kim Jong Un.

    China sering meminta agar AS dan Korsel tidak melakukan latihan militer bersama. Korsel sedang melakukan latihan sebelum Korut menyerang Selasa lalu. Apakah ini simbol kemarahan China? Jika iya, China juga harus dimintai tanggung jawab. Ekonomi China maju karena produk-produknya dibeli dunia. China harus menunjukkan tanggung jawab internasional dan tidak mudah merajuk, dan kemudian memanfaatkan Korut untuk membuat situasi di Semenanjung Korea menjadi panas.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Media China Mendukung Korea Utara

    Militer Korsel Siaga Penuh


    Foto yang dibuat Rabu (24/11) oleh kantor wilayah Ongjin memperlihatkan rumah-rumah yang hancur di Pulau Yeongpyeong akibat kontak senjata antara Korea Utara dan Korea Selatan dalam sengketa perairan di Laut Kuning sehari sebelumnya.

    Seoul, Rabu - Pulau Yeongpyeong dan sekitarnya di Laut Kuning, Korea Selatan, Rabu (24/11), siaga penuh menyikapi serangan meriam artileri Korea Utara, Selasa. Sebagian kekuatan Angkatan Bersenjata Korsel kini dalam posisi siap membalas jika ada provokasi susulan dari Korut.

    Beberapa jet tempur, kapal perang, kapal selam, dan kendaraan lapis baja artileri telah disiagakan di Pulau Yeongpyeong dan sekitarnya. Pulau yang dihuni sekitar 1.500 jiwa itu adalah salah satu basis utama Angkatan Bersenjata Korsel di perbatasan.

    Tensi di perbatasan semakin panas. AS-Korsel mengumumkan untuk mengintensifkan lagi latihan perang bersama di Laut Kuning. Latihan itu bertujuan menghadang serangan lanjutan dari negara Kim Jong Il. Media Korsel menjulukinya sebagai rezim anjing gila (mad dog).

    Gedung Putih menegaskan bahwa Presiden AS Barack Obama telah berbicara dengan Presiden Lee Myung-bak. Ia menegaskan, AS mendukung penuh Korsel. Sebanyak 28.500 tentara AS di Korsel dapat dikerahkan untuk memperkuat sekutunya itu dalam menghadapi Korut.

    Pejabat militer AS di Seoul menyatakan, latihan perang empat hari Angkatan Laut Korsel-AS di Laut Kuning akan digelar mulai Minggu. Latihan akan melibatkan kapal induk USS George Washington. Dikatakan, latihan ini sebenarnya sudah direncanakan sebelum ”serangan artileri tak beralasan” Korut itu. Latihan ini sekaligus menunjukkan ”komitmen AS menciptakan stabilitas di kawasan melalui tindak pencegahan”.

    Seiring dengan adanya peningkatan konsentrasi kekuatan militer ke Yeongpyeong, eksodus warga dari pulau berlanjut. Sebanyak 346 orang, termasuk 74 anak, meninggalkan pulau pada hari Rabu. Dengan demikian, sudah lebih dari 700 warga mengungsi ke luar pulau sejak Selasa.

    Eksodus warga dan peningkatan kekuatan militer Korsel ke Laut Kuning terjadi setelah serangan membabi buta dari militer Korut ke Yeongpyeong. Pejabat di Seoul pada hari Rabu mengumumkan, Korut telah melepaskan 170 tembakan meriam artileri, dengan 80 tembakan di antaranya menghujani pulau.

    Rumah-rumah hancur

    Sebanyak 80 tembakan meriam yang menyasar pulau menghancurkan 22 bangunan, terbanyak adalah rumah warga. Jaringan listrik yang melayani separuh jumlah penduduk pulau pun rusak. Sekitar 25 hektar hutan hangus dilalap api yang ditimbulkan tembakan meriam. Otoritas kota Incheon di pulau itu menyebutkan, restorasi kawasan membutuhkan biaya lebih dari 40 juta dollar AS.

    Jika pada hari Selasa dilaporkan ada dua marinir Korsel tewas, pada hari Rabu petugas menemukan dua mayat warga sipil yang tewas di bawah puing-puing rumah yang terbakar. Dengan demikian, ada empat penduduk Korsel yang tewas. Empat marinir masih kritis dan 18 orang, termasuk warga, dirawat.

    Penemuan dua mayat warga sipil memicu kemarahan yang luas di Korsel. Media massa mendesak otoritas terkait di Korsel melakukan serangan balasan. ”Korut telah menikamkan belati di tenggorokan kita. Mari kita melancarkan balasan segera dengan tegas dan tepat terhadap serangan ilegal Korut,” demikian tulis harian Chosun Ilbo.

    Beberapa kelompok massa di Seoul menggelar aksi unjuk rasa secara sporadis. Mereka mengecam agitasi dan provokasi Korut. Massa mendesak militer Korsel melakukan serangan balasan tanpa ampun demi menegakkan kehormatan bangsa.

    Sebagian kelompok massa berunjuk rasa di Kedutaan Besar China dan mendesak negara itu bersatu dengan kekuatan dunia untuk mengecam Korut. Massa menginjak, mencabik, dan membakar bendera Korut. ”China harus berhenti melindungi Korut dan bergabunglah dengan masyarakat internasional,” kata Park Chan-sung, pemimpin massa.

    China sejauh ini prihatin terhadap serangan sekutunya itu, tetapi tak tegas seperti yang dilakukan banyak negara. Bahkan, media massa China memberikan dukungan nyata kepada Korut.

    PM Jepang Naoto Kan meminta China memanfaatkan pengaruhnya untuk menekan Korut. PM Kan juga sudah bicara langsung dengan Presiden Korsel, menyatakan komitmen yang tak tergoyahkan untuk menghadapi Korut.

    Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd juga paham bahwa China memiliki pengaruh terhadap Korut. ”Ketegangan masih berlanjut ... Kita tahu bahwa China bisa memengaruhi Korut dan menginginkan itu digunakan,” kata Rudd.

    Rudd menegaskan, Australia siap turun tangan soal urusan Korut ini dan akan mengoordinasikan apa saja yang diperlukan. Namun, dia menekankan agar keadaan diredakan dengan peran bersama dari semua pihak. ”Oleh karena itu, kita harapkan China memainkan perannya secara maksimum,” ujarnya.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Militer Korsel Siaga Penuh

    Update : Menhan : F-16 Yang Akan Dihibahkan AS Adalah F-16 Block 25

    F-16 Block 25 Yang Akan Dihibahkan

    Jakarta, Kompas - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel meminta klarifikasi soal rekaman penyiksaan warga Papua oleh oknum militer yang beredar di YouTube beberapa waktu lalu.

    ”Kita jelaskan, keputusan diambil oleh hakim Mahkamah Militer yang kita sama sekali tidak intervensi,” kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Rabu (24/11). Purnomo didampingi Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono saat memberikan penjelasan tersebut. Berdasarkan catatan Kompas, empat prajurit yang terlibat dihukum lima-tujuh bulan.

    Purnomo menjelaskan, permintaan klarifikasi tentang rekaman tersebut tidak dalam konteks Excess Defence Articles (EDA). EDA adalah program AS untuk memberikan kelebihan peralatan militer yang tidak terpakai lagi untuk negara asing. Saat ini tim dari AS telah datang untuk membicarakan hal-hal teknis berkaitan dengan hibah dua skuadron F-16.

    ”Memang ada pendapat bahwa hukuman itu ringan,” kata Purnomo. Menurut Purnomo, yang menjadi pertimbangan putusan hakim Mahkamah Militer adalah, pertama, tindakan itu bukan perintah komandan sehingga tidak bersifat sistemik. Kedua, hal ini dipandang sebagai tindakan indisipliner. Ketiga, tidak ada saksi yang melapor.

    ”Tidak termasuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia),” kata Purnomo.

    Purnomo juga mengatakan, dari hasil penyelidikan Markas Besar TNI yang meminta pendapat pengamat telematika Roy Suryo, di dalam rekaman yang beredar itu sebenarnya ada dua video.

    Video yang berisi penyiksaan kemaluan seorang pria Papua bukan bagian dari potongan video sebelumnya. ”Bagian itu tidak jelas, diambil di mana, siapa pelakunya karena seragamnya tidak jelas,” katanya.

    Menurut Purnomo, pihaknya minta agar AS membeberkan data yang mereka miliki untuk menjadi bahan investigasi. Purnomo juga menyampaikan apresiasi akan keterbukaan Dubes AS yang minta klarifikasi.

    Dalam kesempatan itu juga dibahas rencana hibah 24 pesawat F-16. Indonesia hanya memiliki dana untuk membeli enam pesawat F-16 baru atau membayar biaya retrofit (perbaikan) 24 pesawat F-16 lama. Pilihan diambil karena Indonesia membutuhkan pesawat tempur sebelum selesainya pesawat tempur buatan Indonesia-Korea Selatan tahun 2020.

    Oleh karena itu, Indonesia masih akan memeriksa struktur pesawat F-16 hibah tersebut. Pesawat yang rencananya akan dihibahkan itu blok 25, sementara yang akan dibeli blok 52.

    Sumber: KOMPAS
    Readmore --> Update : Menhan : F-16 Yang Akan Dihibahkan AS Adalah F-16 Block 25

     

    Pengikut

    Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by ADMIN | Published by MAJU INDONESIA KU
    Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.